BEKERJA DI KETINGGIAN
2
Dasar
( Kep 45/DJPPK/IX/2008 )
Direktorat Pengawasan
Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ditjen Binwasnaker DEPNAKERTRANS RI
Tujuan Training :
4
Pekerja mengetahui bahaya dan resiko saat bekerja di
ketinggian.
Pekerja mengetahui prosedur kerja aman bekerja di
ketinggian dengan cara :
a) Menggunakan FBH dengan benar (praktek)
b) Menggunakan FBH double lanyard saat pindah
posisi
c) Membuat anchor buatan atau static line ( Praktek )
d) Memeriksa scaffolding dan menggunakan
scaffolding dengan benar ( Praktek )
e) Menaiki tangga dengan benar ( praktek )
Hirarki Kontrol Resiko Jatuh Dari Ketinggian
5
1 Dapatkah pekerjaan dilakukan di area bawah? dengan tujuan
untuk menghindari pekerja jatuh dari ketinggian
Fall Restraint
9 Pengenalan Bagian Full Body Harness
Tali Bahu
Buckle Peralatan
Attachment / D
-Ring
attachment point
tambahan
Tali Pinggang
Tali Pinggang
Tali Paha
Tali Paha
Pengenalan Bagian Full Body Harness
10
Tali lanyard
Absorber
Hook
Pemeriksaan Full Body Harness ( Praktek )
Periksa webbing kain dari kerusakan
11
(sobek, jahitan putus, terkoyak dan
terbakar)
Periksa buckle dari kerusakan (patah,
melengkung, bengkok, dan karat)
Periksa "D" ring dibagian punggung, dari
kerusakan (retak, berkarat, dan patah)
Periksa hook dan carrabiner (retak,
bengkok, karat)
Periksa tali lanyard dengan benar (sobek,
kena benda panas, dll)
Untuk pekerjaan diketinggian diatas 5
meter, pemeriksaan absorber
PRAKTEK PENGGUNAAN FBH
12
Pastikan karyawan telah terlatih dalam
Personal Fall Arrest System (PFAS), yakni
cara aman menggunakan Full Body
Harness (FBH), Penjangkaran (Anchorage)
dan Tali Support (Lifeline)
Cara menggunakan FBH:
Kendurkan / lepas pengikat webing
FBH untuk memudahkan dalam
pemakaian
Pegang “D”Ring, dan gunakan seperti
menggunakan baju / jaket
Sambungkan pengikat untuk paha,
pinggang, dada, dan selanjunya
kencangkan dengan proposional.
Cara penggunaan FBH ( … lanjutan)
13 Hindari tali lanyard dan hook FBH jangan sampai terinjak /
terbanting
Untuk pekerjaan yang berpindah-pindah gunakan FBH double
lanyard
Saat membawa FBH jangan diseret.
Simpan di tempat yang aman setelah selesai di gunakan, misal
digantung ditempat yang tidak lembab (untuk menghindari
kerusakan webbing kain dan item besi/berkarat).
Perawatan Full Body Harness
14
Membersihkan Full Body Harness
Seka semua permukaan yang kotor dengan spons yang
dibasahi dengan air bersih. Bilas spons dan peras hingga
kering
Bilas webbing dengan air bersih.
Gosok dan usap FBH dengan kain lap bersih, gantung
bebas agar kering
Keringkan FBH dan perlengkapan lainnya jauh dari panas
langsung dan dibawah sinar matahari dalam waktu yang
lama
Simpan di tempat yang bersih, bebas dari uap, cahaya
matahari atau bahan yang merusak (corrosive) dan apapun
yang bisa menyebabkan perubahan bentuk pada FBH
( gesper bengkok, hook melengkung, webbing sobek dll )
Tempat Kaitan / Anchorage Point :
15
Tempat atau struktur yang kuat untuk
menyangkutkan alat penahan jatuh ( FBH )
Anchorage jika memungkinkan haruslah
lebih tinggi dari area bekerja & vertical
Jarak jatuh harus dihitung
Tali lanyard tidak boleh bergesekan dengan
tepi yang tajam
Cara mengkaitkan FBH dengan anchorage
16
Anchorage Buatan Atau Static Line / LifeLine :
17
Material yang di gunakan untuk lifeline bisa : Pipa besi, Wire
rope 10 mm, Wire clips, Girder coupler, Swivel coupler, Turn
buckle
Kekuatanya harus dihitung bisa menahan beban saat di
gunakan ( Bisa menahan sekitar 15 KN setara 1,5 ton )
Penggunaan Static line dan untuk anchorage :
18 Pemilihan Tipe Static line / Lifeline :
• Satu lifeline untuk satu orang ( untuk menghindari 1 jatuh yang
lainnya tidak ikut jatuh )
Jika Life line digunakan secara bersama lebih baik digunakan sistem
rail pengunci atau buat stoper untuk masing-masing orang
Fleksibel line (dari tali) biasanya akan lebih sesuai untuk perkerjaan
di kelerengan / kemiringan dan permukaan atau di sudut atau pojok
Penggunaan life line sebagai anchorage
19
Cara untuk mengurangi effect pendulum :
Anchorage rangkap
Menggunakan dua lanyard dan
dua anchorage point
Panjang lanyard
Peman
Posisi awal dari Peman
jangan
jangan
Perlen
perlengkapan penahan /Fall Energy
absorb
gkapan
=1.4
arrest device
er
Ketinggia m++
-1.75 Keting
n orang
m++
Pemanjangan perlengkapan (sampai gian
orang
di
penahan jatuh pengaitny (di
penga
a) = 1.8
(pemanjangan absorber) mJarak itnya)
Jarak
sisa = =sisa
1.8
m
Tinggi Operator / Pekerja yg 1.0 m = 1.0
m
min.
menggunakan peralatan min.
24
Perancah / Scaffold
PERANCAH atau scaffold adalah
Bangunan pelataran kerja (platform)
yang dibuat untuk sementara dan
digunakan sebagai penyangga tenaga
kerja, bahan-bahan serta alat-alat
pada setiap pekerjaan konstruksi
bangunan termasuk pekerjaan
pemeliharaan dan pembongkaran.
25 Permenaker No. Per 01/MEN/1980 Pasal 1 Huruf (e)
TopStandart
Green
LedgerTag
Platforms
Fence
Brace
Base (Pagar)
Plate
Transom
Ladder
Toe/Kick-Board
Red
Mid Tag
Guardrail
m
scaffolder
2
Tangga
Akses
Tangga yang dibuat vertikal harus
mempunyai tempat istirahat (tiap 6 m
dimulai dari landasan) atau
Tangga
Akses
m
menyesuaikan dengan kebutuhan area
2
kerja
Jaga jarak aman perancah dengan kabel
Akses Tangga
listrik
m
Jaga jarak aman perancah dari aktifitas
4
pengangkatan material
Pasang tag perancah (green tag jika
kondisi siap digunakan)
Ketahui kapasitas perancah sebelum
digunakan (lihat di scaftag)
Pemeriksaan Scaffolding ( Praktek ) Sebelum Digunakan
30
1. Check secara visual kondisi perancah :
a) Posisi scaffolding miring atau tidak
b) Memiliki pengaman yang baik atau tidak
c) Lantai platform kuat, terikat, dan tidak ada rongga yang
terbuka
d) Memiliki tangga yang layak dan terikat
e) Terdapat base plate + Sole Board
2. Pastikan Struktur Scaffolding kokoh, kondisi pipa tidak ada
yang bengkok atau berlobang dan diameter serta ketebalan
pipa sesuai dengan standar yang digunakan, serta clamp
tidak ada yang rusak.
3. Pastikan Tag Warna Hijau sudah terpasang, tanda
Scaffolding sudah diperiksa oleh Scaffolder Inspector dan
dinyatakan aman dan scaffolding harus di check jika
digunakan lebih dari 7 hari
Penggunaan Perancah Yang Aman (Praktek)
31
Pastikan perancah sudah dipasang
tag warna hijau (aman untuk
digunakan)
Pastikan saat menaiki tangga
berpegangan pada anak tangga
Gunakan tree body contact saat
menaiki anak tangga
Sampai di platform kaitkan hook
body harness ke life line
Penggunaan Tangga yang Aman
Tangga adalah suatu alat yang
dipergunakan sebagai akses/jalur naik
dan turun ke area pekerjaan.
HSE Departement
Praktek - Teknik Menaiki Tangga
36
Teknik menaiki tangga :
Pastikan kedua tangan bebas
dari barang bawaan.
Pastikan kedua tangan dapat
menggapai & menggenggam
kedua anak tangga dengan kuat
saat menaiki atau menuruni
tangga (Gunakan tehnik three
body contact)
Jika akses tangga (vertical
ladder) diatas 6 meter, anda
wajib menggunakan dan
memfungsikan Hook body
harness (gunakan double hook
untuk full body harnessnya)
Untuk naik tangga dengan
kemiringan 75°, caranya sama
dengan naik tangga vertikal
Apa yang harus diperhatikan oleh Pekerja untuk pekerjaan di
ketinggian ?
37
Pastikan Pekerja Dalam Kondisi Sehat Sebelum Memulai
Pekerjaan Di Ketinggian, tidak menderita penyakin ayan, tekanan
darah tinggi, takut ketinggian (phobia ketinggian), tidak dalam
pengaruh obat-obatan dan alkohol.
Pastikan Pekerja Sudah menggunakan FBH Dengan Benar dan
Aman, dan pastikan hook dikaitkan pada tempat yang tepat dan
kuat .
Selama Anda Bekerja Di Ketinggian Di Larang Melepas FBH
Atau FBH Tidak Di Kaitkan.
Pekerja Wajib Mengikuti Arahan Dari Pengawasnya.
Perkerja telah mendapatkan pelatihan bekerja di ketinggian
Contoh bekerja di ketinggian :
38
Pemasangan
Scaffolding
Pemasangan Life
line
Penggunaan Full
Body Harness
Telah terlatih
dalam training
bekerja di
ketinggian