2-ADME Neww
2-ADME Neww
UNIVERSITAS SURABAYA
HUBUNGAN STRUKTUR,
SIFAT KIMIA FISIKA DENGAN
PROSES ABSORPSI, DISTRIBUSI
DAN EKSKRESI OBAT
Oleh:
DINI KESUMA & HARRY SANTOSA
LAB. KIMIA FARMASI
PERTEMUAN KE : TOPIK
1 ( UTS ) Defenisi,Sejarah, Ruang Lingkup dan Keterkaitan dg
Bid Ilmu lain,Tujuan dan Manfaat Farmakokimia
2 Hub. Struktur, Sifat Kimia Fisika dg Proses Absorbsi,
Distribusi dan Ekskresi Obat
3,4 Hub. Struktur, Sifat Kimia Fisika dg Proses Metabolisme
Obat
5 Hub. Struktur, Kelarutan dg Aktivitas Biologis
6 Hub. Struktur, Ionisasi, Pembentukan Khelat, Potensial
Redoks, Aktivitas Permukaan dg Aktivitas Biologis
7 Hub. Struktur, Ikatan Kimia dan Aktivitas Biologis
8 ( UAS ) Hub. Struktur, Aspek Stereokimia dg Aktivitas Biologis
9 Teori Interaksi Obat-Reseptor
10 Hub. Struktur – Aktivitas biologis secara Kualitatif
P P P (Protein)
- Fasa farmasetik
Bentuk sediaan
per oral, rektal
Saluran cerna
(pemecahan bentuk sediaan dan terlarutnya obat aktif)
Absorpsi
(ketersediaan hayati)
Toksisitas
Protein plasma bioaktivasi
bioinaktivasi
Ekskresi Metabolisme
Absorpsi Obat melalui Saluran Cerna
per oral
Ar-NH2
Lemak Pl a s m a
membran ( pH = 7,4)
Ar-NH2 Ar-NH2
Lambung
(pH = 1 - 3) +
Ar-NH3
+
Ar-NH3
+
Ar-NH3
Usus
(pH = 5 - 8)
Ar-NH2 Ar-NH2
% Bentuk
Molekul
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pH
Contoh :
RCOOH RCOO- + H+
pKa = pH + log (RCOOH)/(RCOO-)
Contoh :
RNH3+ RNH2 + H+
Basa
Anilin 4,6 6 56 40 61
p-Toluidin 5,3 0 47 30 64
Aminopirin 5,0 - - 21 52
Kuinin 8,4 - 18 9 54
Benzalkonium klorida - 0 0 0 0
Hubungan koefisien partisi kloroform/air (P)
dan prosen absorpsi bentuk molekul asam
dan basa
Nama Obat P*) % Absorpsi
Tiopental 100 67
Anilin 26,4 54
Asetanilid 7,6 43
Asetosal 2,0 21
Asam barbiturat 0,008 5
Manitol < 0,002 <2
5 5'
R 3,5 3’,5’ R’ Tetapan Persyaratan
No. Penggabungan
1 H I, I I, I CH2-CH(NH2)-COOH 500.000 a, b, c, d (+)
Selektif
permeabel
Obat terikat = 500 Obat terikat = 10
Kuinakrin (Atebrin), antimalaria, kadar total obat dalam jaringan hati 2000
x > protein plasma, setelah 4 jam pemberian per oral.
Pengikatan obat oleh protein plasma dan jaringan dapat
memberi penjelasan mengapa kadar total obat yang tinggi
dalam darah belum tentu mempunyai keefektifan yang tinggi.
Obat terikat
Kadar
total
Obat bebas
KEM
Obat A Obat B
Obat B
Obat A
+
Obat A bebas
Contoh:
1. Turunan fenilbutazon, kumarin dan asam salisilat dapat mendesak
turunan sulfonamida dari ikatannya dengan albumin. Sulfonamida
yang terbebaskan menimbulkan efek antibakteri lebih lanjut.
2. Asam salisilat dosis tinggi dapat mendesak tiroksin dari ikatannya
dengan protein plasma. Tiroksin yang terbebaskan berinteraksi
dengan reseptor dan menimbulkan respons biologis.
Obat
Obat tertentu
tertentu dapat
dapat berikatan
berikatan secara
secara
irreversible
irreversible dengan
dengan mineral
mineral dalam
dalam struktur
struktur tubuh
tubuh
merugikan.
merugikan.
Contoh
Contoh ::
•• Tetrasiklin
Tetrasiklin dapat
dapat menyebabkan
menyebabkan warna warna gigi
gigi
menjadi
menjadi kuning
kuning permanen
permanen bila
bila diberikan
diberikan pada
pada
anak
anak << 88 tahun
tahun karena
karena membentuk
membentuk kompleks
kompleks
dengan
dengan ion
ion Ca
Ca struktur
struktur gigi.
gigi.
•• Vitamin
Vitamin DD dan
dan hormon
hormon paratiroid
paratiroid,, dosis
dosis besar
besar
dan
dan waktu
waktu pemberian
pemberian yang
yang lama
lama menyebabkan
menyebabkan
kerapuhan
kerapuhan tulang
tulang karena
karena dapat
dapat mengikat
mengikat ionion Ca
Ca
tulang.
tulang.
Interaksi Khas
Interaksi yang menyebabkan perubahan struktur
makromolekul reseptor sehingga timbul rangsa-
ngan/memicu perubahan fungsi fisiologis
normal, yang diamati sebagai respons biologis.
Contoh :
• Fisostigmin, penghambat enzim asetilkolinesterase, dapat
menghambat pemecahan asetilkolin pada reseptor khas
terjadi akumulasi asetilkolin dalam tubuh respons
kolinergik (+).
• Asetazolamid, penghambat enzim karbonik anhidrase, dapat
menghambat pembentukan H2CO3 jumlah H+ sebagai
pengganti Na+ dalam tubulus renalis . Na+ yang tidak
reabsorpsi dikeluarkan + air efek diuresis (+).
Interaksi Obat dengan Reseptor
Reseptor obat : makromolekul jaringan sel, mengandung gugus
fungsional atau atom-atom terorganisir, reaktif secara kimia dan
bersifat khas, dapat berinteraksi secara reversibel dengan molekul
obat yang mengandung gugus fungsional khas, menghasilkan
respons biologis.
Bila mikromolekul obat berinteraksi dengan gugus fungsional
makromolekul reseptor, timbul energi yang berkompetisi dengan
energi yang menstabilkan reseptor, terjadi perubahan struktur dan
distribusi muatan molekul, menghasilkan makromolekul dengan
bentuk konformasi baru memicu modifikasi fungsi organ khas
respons biologis (+).
Respon biologis merupakan perbedaan utama antara interaksi khas
dan interaksi yang tidak khas.
afinitas efikasi
O + R Kompleks (OR) Respons biologis
Obat Reseptor
E
Penyerapan
Obat Paru
Obat Paru
K
Saluran cerna
Saluran cerna
S
Hati Peredaran darah
Ginjal
Ginjal
R Empedu
Empedu
Glomerulus
Glomerulus
E Siklus enterohepatik
Siklus enterohepatik
Penyaringan ultra
Penyaringan
( obat
( obat
ultra
terionisasi,
terionisasi,
sukar larut lemak )
S
Hidrofilik sukar larut lemak )
Hidrofilik
bakteri
I
bakteri
Tubulus
Lipofilik Tubulus
Lipofilik
Ekskresi
Usus besar Ekskresi
Usus besar
O
( transpor aktif )
( transpor aktif )
B
Reabsorpsi
Reabsorpsi
( obat tak terionisasi,
( obat larut
mudah tak terionisasi,
lemak )
A
mudah larut lemak )
T
T in ja Urin
T in ja Urin
Obat
Obat (elektrolit
(elektrolit lemah)
lemah) pada
pada urin
urin normal
normal (pH
(pH == 4,8-7,5)
4,8-7,5)
terdapat
terdapat dalam
dalam bentuk
bentuk tidak
tidak terdisosiasi,
terdisosiasi, mudah
mudah larut
larut
dalam
dalamlemak
lemak mudah
mudahdireabsorpsi
direabsorpsioleh
olehtubular.
tubular.
Obat
Obatasam
asamlemah
lemah, ,as.
as.salisilat,
salisilat,fenobarbital,
fenobarbital, nitrofurantoin,
nitrofurantoin,
asam
asamnalidiksat,
nalidiksat,asam
asambenzoat
benzoatdan dansulfonamida,
sulfonamida, ekskresi
ekskresi
bila
bila pH
pH urin
urin dibuat
dibuat basa,
basa, dandan bila
bila pH
pH urin
urin dibuat
dibuat
asam.
asam.
Contoh
Contoh : : t1/2
t1/2 sulfaetidol
sulfaetidol (asam
(asam lemah)
lemah) pada
pada pHpH urin
urin 55
11,5
11,5jam,
jam,pada
pada pH pHurin
urin==88 t menjadi
t1/2
1/2 menjadi4,2
4,2jam.
jam.
Obat
Obat basa
basa lemah ekskresi bila
lemah, , ekskresi bila pH
pH urin
urin dibuat
dibuat asam,
asam,
danbila
dan bilapHpHurin
urindibuat
dibuatbasa.
basa.
Contoh
Contoh : : kuinakrin,
kuinakrin, klorokuin,
klorokuin, prokain,
prokain, meperidin,
meperidin, kuinin,
kuinin,
amfetamin,
amfetamin,imipramin,
imipramin,amitriptilin
amitriptilindan
danantihistamin.
antihistamin.
Asam
Asamkuat kuatdengan
denganpKapKa <<2,5
2,5, , dan
danbasa
basakuat
kuatdengan
denganpKapKa
>> 12,
12, terionisasi
terionisasi sempurna
sempurna pada
pada pH pH urin eksresi
urin eksresi tidak
tidak
terpengaruh
terpengaruholeholehperubahan
perubahanpH.pH.