Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI PAJAK

DONI PRATOMO K SE MAK AK CA


081573176999
PERTEMUAN 2
Pentingnya,kewajiban dan syarat Pembukuan
KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK

PEMBUKUAN
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur, untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan
dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang
atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak
berakhir.
(Pasal 1 angka 26 UU KUP)
Pentingnya Pembukuan Untuk Perpajakan

umum
Informasi pembukuan diperlukan untuk menghitung pajak
terhutang dan verifikasi, serta pemeriksaan dan investigasi
terhadap kebenaran penghitungan jumlah utang pajak
tersebut.

khusus
1. Mempermudah Wajib Pajak (WP) mengisi SPT.
2. Mempermudah perhitungan pengahsilan kena pajak.
3. Penyajian informasi tentang posisi financial dan hasil usaha
untuk bahan analisis atau pengambilan keputusan
ekonomi perusahaan.
SYARAT PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (3), (4), (5), (7) UU KUP

 Harus memperhatikan itikad baik;


 Mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha sebenarnya;
 Diselenggarakan di Indonesia;
 Huruf latin;
 Angka Arab;
 Satuan mata uang Rupiah;
 Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing yang diizinkan Menteri Keuangan
yaitu bahasa Inggris;
 Diselenggarakan dgn prinsip taat asas dan dgn stelsel akrual atau stelsel
kas;
 Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta,kewajiban,
modal, penghasilan & biaya, serta penjualan & pembelian (sehingga
dapat dihitung besarnya pajak yang terutang).
Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Komersial Laporan Keuangan Fiskal


1. Neraca 1. Neraca Fiskal
2. Laporan Laba Rugi 2. Perhitungan Laba Rugi dan
3. Laporan perubahan posisi perubahan laba yang ditahan
keuangan 3. Penjelasan Laporan Keuangan
4. Catatan atas Laporan Keuangan Fiskal
5. Laporan lain serta materi 4. Rekonsiliasi LKK dan LKF
penjelasan yang merupakan bagian 5. Ikhtisar kewajiban pajak
integral dari laporan keuangan. 6. Laporan Arus Kas
Orientasi Pelaporan

Laporan Keuangan Komersial à konsep kewajaran penyajian à


solusi keraguan pengukuran : prinsip konservatif

Laporan Keuangan Fiskal à menyimpang dari konsep


kewajaran à bergantung pada kebijakan & keputusan
otoritas perpajakan
SIKLUS AKUNTANSI & FISKAL

Dokumen Jurnal
Buku Besar Neraca saldo
Sumber transaksi

Laporan
Rekonsiliasi SPT Tahunan
Keuangan
Fiskal PPh Badan
(Laba Rugi)

Koreksi Fiskal

Perbedaan temporer Perbedaan permanen


PSAK 46
(koreksi positif/negatif) (koreksi positif/negatif)
Perubahan Metode Pembukuan dan Tahun Buku (Tahun Pajak)

Pada dasarnya metode-metode pencatatan pembukuan


dan tahun buku yang dianut harus taat asas, yaitu harus
sama dengan tahun-tahun sebelumnya

Perubahan metode pembukuan dan tahun buku


dimungkinkan dengan syarat mendapat
persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak,

Dengan alasan-alasan yang logis dan dapat diterima Dan


akibat-akibat yang mungkin timbul dari perubahan
tersebut.
Koreksi Fisakal

Koreksi (rekonsiliasi) fiskal adalah proses penyesuaian atas


laba komersial yang berbeda dengan ketentuan fiskal untuk
memperoleh penghasilan netto atau laba yang sesuai
dengan ketentuan pajak Gunadi (2012:138)

Koreksi fiskal terjadi karena adanya perbedaan pengakuan


penghasilan dan biaya secara komersial dan secara fiskal.
Perbedaan tersebut dapat berupa:
1. Perbedaan Tetap/Permanen (Permanent Differences)
2. Perbedaan Waktu (Temporary Differences)
PENYIMPANAN DOKUMEN
Pasal 28 angka 11 UU KUP

Buku-buku, catatan-catatan, dokumen-dokumen yang menjadi


dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain wajib
disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di
tempat kegiatan atau di tempat tinggal bagi Wajib Pajak orang
pribadi, atau di tempat kedudukan bagi Wajib Pajak badan
Sanksi tidak memenuhi kewajiban
Pembukuan/pencatatan WP Orang/Badan

a. Administrasi
Tidak melakukan pembukuan/pencatatan, pajak b. WP dengan sengaja
terutang ditetapkan Scr jabatan:50% yg tdk/kurg
dibyr; 100% dr PPh krg/t’dipot,Krg/t’dipungut,
kr/t’disetor; 100% dr PPN BKP/JKP yg t’/krg dibayar.

 memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau


dipalsukan seoalh-olah benar;
 tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan;
 tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, dokumen lainnya.

Dipidana dengan penjara serendah 6 bln dan selama-lamanya 6 tahun dan denda paling
sedikit 2x jumlah pajak yang kurang atau tidak dibayar, dan paling banyak 4x jmlh pajak
terutang yg tdk/kurang bayar.
12
Hidup ini adalah perjalanan dari proses ke
proses lainnya, dan sebuah proses itu berasal
dari tindakan bukan pemikiran

Anda mungkin juga menyukai