Proxima Centauri
– Internal respiration
– Eksternal respiration
Saluran Pernafasan
– Melakukan wawancara.
– Riwayat kesehatan/keperawatan.
– Pemeriksaan fisik.
– Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta
catatan kesehatan (rekam medik).
– Keluhan utama akan mentukan prioritas intervensi dan mengkaji
pengetahuan pasien tentang kondisinya saat ini.
– Keluhan utama yang biasa muncul antara lain :
– Batuk
– Peningkatan produksi sputum
– Dipsnea
Riwayat Kesehatan
– Hemoptisis
– Chest pain Keluhan Utama
– Yang perlu ditanyakan perawat kepada pasien tentang riwayat
penyakit pernapasan adalah:
– Riwayat merokok
– Pengobatan saat ini dan masa lalu
– Alergi
– Tempat tinggal
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan
Masa Lalu
– Tujuan menanyakan riwayat keluarga dan sosial pasien penyakit
paru-paru ada tiga hal yaitu:
– Penyakit infeksi
– Kelainan alergi
– Pasien bronkitis kronis
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan
Keluarga
– Pemeriksaan dada dimulai dari dada posterior dan pasien harus
dalam keadaan duduk.
– Inspeksi dada posterior terhadap warna kulit dan kondisinya dan
gangguan tulang belakang.
– Catat jumlah, irama, kedalaman pernapasan, dan kesimetrisan
pergerakan dada.
– Observasi tipe pernapasan. Kajian Sistem
– Kaji kelainan pada bentuk dada :
Inspeksi
– Barrel chest
– Funnel chest
– Pigeon chest
– Kyphoscoliosis
– Observasi kesimetrisan pergerakan dada
– Palpasi dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan
mengobservasi abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit, dan
mengetahui vocal/tactile premitus.
Kajian Sistem
Palpasi
– Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner,
organ yang ada di sekitarnya, dan pengembangan diafragma.
– Jenis suara perkusi ada dua jenis yaitu:
– Suara perkusi normal:
1. Resonan
2. Dullness Kajian Sistem
3. Timpani
– Suara perkusi abnormal: Perkusi
1. Hiperresonan
2. Flatness
– Auskultasi merupakan pengkajian yang sangat bermakna
mencangkup mendengar suara napas normal dan suara tambahan.
– Jenis suara nafas normal:
1. Broncial
2. Broncovesikular
3. Vesikular Kajian Sistem
– Jenis suara nafas tambahan:
1. Wheezing Auskultasi
2. Ronchi
3. Pleural fiction rub
4. Crackles
a. Fine crackles
b. Coarse crackles
– Pengkajian psikososial meliputi kajian tentang aspek kebiasaan
hidup pasien yang secara signifikan berpengaruh terhadap fungsi
respirasi.
– Dengan mendiskusikan mekanisme pengobatan, perawat dapat
mengkaji reaksi pasien terhadap masalah stres psikososial dan
mencari jalan keluar.
Pengkajian Psikososial
Diagnosa
Diagnosa
Penurunan kemampuan untuk melindungi diri sendiri dari ancaman internal atau eksternal seperti penyakit atau – Gangguan neuron sensorik
cidera.
– Dekubitus
Batasan Karakteristik:
– Gelisah
– Gangguan pembekuan darah
– Lemah
– Gangguan pernafasan
Faktor yang berhubungan:
– Anoreksia
– Nutrisi tidak adekuat
– Menggigil
– Penyalahgunaan zat
– Batuk
– Populasi beresiko
– Penurunan imunitas
– Usia ekstrem
– Disorientasi
Kondisi terkait:
– Dipsnea
– Profil darah upnormal
– Keletihan
– Kanker
– Imobilitas
– Gangguan imun
– Insomnia
– Agens formaseutika
– Gatal
–
Kelebihan volume cairan
Domain 2 – kelas 5 – kode diagnosa 00026
– Hepatomegali
Definisi: – Peningkatan tekanan vena sentral
Peningkatan asupan dan/atau retensi cairan. – Asupan melebihi haluaran
Batasan karakteristik: – Distensi vena jugularis
– Bunyi nafas tambahan
– Oliguria
– Gangguan tekanan darah
– Ortopnea
– Perubahan status mental
– Dipsnea nopturnal paroksismal
– Perubahan tekanan arteri pulmonal
– Evusi pleura
– Gangguan pola nafas
– Refleks hepatojugular positif
– Perubahan berat jenis urine
– Ada bunyi jantung S3
– Ansarka
– Kongesti pulmonal
– Ansietas
– Gelisah
– Azotemia
– Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
– Penurunan hemtokrid
Faktor yang berhubungan:
– Penurunan hemoglobin
– Kelebihan asupan cairan
– Dipsnea
– Kelebihan asupan natrium
– Edema
Kondisi terkait:
– Ketidakseimbangan elektrolit
–
Hambatan pertukaran gas
Domain 3 – kelas 2 – kode diagnosa 00030
Definisi :
Rentan mengalami ketidakcukupan energi Populasi bersiko :
psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan – Riwayat intoleran aktivitas
atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sebelumnya
sehari-hari yang harus atau ingin dilakukan,
yang dapat mengganggu kesehatan. Kondisi terkait :
Faktor resiko : – Masalah sirkulasi
– Ketidakseimbangan antara suplai atau – Masalah pernapasan
kebutuhan oksigen
– Imobilitas
– Tidak pengalaman dengan suatu aktivitas
– Fisik tidak bugar
– Gaya hidup kurang gerak
Ketidakefektifan pola nafas
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00032
Defenisi : – Ortopnea
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi – Fase ekspirasi memanjang
ventilasi adekuat – Pernapasan bibir
Batasan karakteristik : – Takipnea
– Pola napas abnormal – Penggunaan otot bantu pernapasan
– Perubahan ekskursi dada – Penggunaan posisi tiga titik
– Bradipnea Faktor yang berhubungan :
– Penurunan tekanan ekspirasi – Ansietas
– Penurunan tekanan insprasi – Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
– Penurunan ventilasi semenit – Keletihan
– Penurunan kapasitas vital – Hiperventilasi
– Dipsnea – Obesitas
– Peningkatan diteranterior-posterior – Nyeri
– Pernapasan cuping hidung – Keletihan otot pernapasan
Kondisi terkait :
– Deformitas tulang
– Deformitas dinding dada
– Sindrom hipoventilasi
– Gangguan muskuloskeletal
– Imaturitas neurologis
– Disfungsi neuromuskular
– Cedera medula spinalis
Hambatan ventilasi spontan
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00033
Defenisi :
Ketidakmampuan memulai dan/atau mempertahankan Faktor resiko :
pernapasan yang adekuat untuk menyokong kehidupan.
Batasan karakterisitik : – Keletihan otot pernapasan
– Kekuatan
Kondisi terkait :
– Penurunan saturasi oksigen arterial (SaO2)
– Penurunan kerja sama – Gangguan metabolisme
– Penurunan tekanan oksigen parsial (PO2)
– Penurunan volume tidal
– Dipsnea
– Peningkatan penggunaan otot aksesorius
– Peningkatan frekuensi jantung
– Peningkatan laju metabolisme
– Peningkatan tekanan parsial karbondioksida (PCO2)
– Gelisah
Disfungsi respons penyapihan ventilator
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00034
Defenisi : Sedang
Definisi: –Reaksi
Tipe IV terjadi 1 jam setelah
Suatu reaksi presensitif terhadap produk karet lateks alami. pemajanan.
Batas karakteristik: – Reaksi tidak nyaman terhadap adiptif
– Reaksi mengancam jiwa terjadi dalam satu jam
– Eksema
pemajanan.
– Bronkospasme – Iritasi kulit
– Dada berat
– Kemerahan kulit
– Urtikaria kontak yang berlanjut menjadi gejala umum
– Dipsnea
– Karakteristik umum:
– Edema – Rasa tidak nyaman menyeluruh
– Hipotensi
– Edema umum
– Infarkmiokard
– Henti nafas
– Keluhan semua tubuh terasa hangat
– Sinkope – Gelisah
– Mengi
– Flushing kulit
Karakteristik gastrointestinal: Populasi beresiko:
– Nyeri abdomen – Pemajanan sering pada produk lateks
– Mual – Riwayat alergi
– Karakteristik orofasial: – Riwayat asma
– Eriktema – Riwayat alergi makanan
– Gatal-gatal – Riwayat reaksi lateks
– Kongestinasal – Riwayat alergi tanaman beracun
– Edema periorbital – Riwayat pembedahan pada masa bayi
– Rinorea
Kondisi terkait:
– Mata berair – Hipersensitifitas pada protein karet lateks
Faktor yang berhubungan: alami
– Akan dikembangkan – Prosedur bedah multipel
Hipertermia
Domain 11 – kelas 6 – kode diagnosa 00007
Definisi:
Faktor yang berhubungan:
Suhu inti tubuh diatas kisaran normal diurnal karena kegagalan
termoregulasi. – Dehidrasi
Batasan karakteristik: – Pakaian yang tidak sesuai
– Postur upnormal
– Aktifitas berlebihan
– Apnea
– Populasi beresiko
– Koma
– Pemajanan suhu lingkungan tinggi
– Kulit kemerahan
– Hipotensi Kondisi terkait:
– Bayi tidak dapat mempertahankan menyusu – Penurunan prespirasi
– Gelisah
– Penyakit
– Letargi
– Peningkatan laju metabolisme
– Kejang
– Kulit terasa hangat – Iskemia
Definisi: –– Poliereksi
Suhu inti tubuh dibawah kisaran normal diurnal karena – Menggigil
kegagalan termoregulasi. – Kulit dingin
Batasan karakteristik: – Pengisian ulangkapiler lambat
– Akrosianosis
– Takikardia
– Bradikardia
Neonatus:
– Dasar kuku sianotik
– Bayi dengan kekurangan energi untuk
– Penurunan kadar glukosa darah mempertahankan menyusu
– Penurunan ventilasi – Bayi dengan penambahan berat badan kurang(g per
– Hipertensi hari)
– Hipoglikemia – Gelisah
– Hipoksia – Ikterik
– Peeningkatan laju metabolisme – Asidosis metabolik
– Peningkatan konsumsi oksigen – Pucat
– Vasokonstriksi perifer – Distres pernafasan
Faktor yang berhubungan: – Kurang pengetahuan pemberi asuhan
tentang pencegahan hipotermia
– Konsumsi alkohol
– Pemakaian pakaian yang tidak adekuat
– Transfer panas konduktif berlebihan
– Suhu lingkungan rendah
– Transfer panas konveksi berlebihan
– Malnutrisi
– Transfer panas evaporatif berlebihan
Neonatus:
– Transfer panas radiatif berlebihan
– Penundaan menyusu ASI
– Tidak beraktivitas – Terlalu dini memandikan bayi baru lahir
– Peningkaatan kebutuhan oksigen
Populasi beresiko: Kondisi terkait:
– Kesulitan ekonomi – Kerusakan hipotalamus
– Peningkatan area permukaan tubuh – Termogenesis tanpa menggigil yang tidak efisien
terhadap rasio berat badan – Agens farmaseutika
– Kurang suplai lemak subkutan – Terapi radiasi
– Melahirakn diluar rumah sakit tanpa rencana – Trauma
Nyeri persalinan
Domain 12 – kelas 1 – kode diagnosa 00256