Anda di halaman 1dari 44

Kelompok 5

Proxima Centauri

Dinda Ayu Solikhaningsih


Ermingleng Mardian Sorpay
Hana Karunia Putri
Rosa Delima Melsasail

Pengkajian dan Diagnosa


Gangguan Oksigenasi
Respiration system

– Internal respiration
– Eksternal respiration
Saluran Pernafasan

Saluran Pernafasan bagian Atas Saluran Pernafasan bagian Dalam


– Air conduction – Saluran udara konduktif
– Protection – Saluran respiratorius
– warming terminal
PENGKAJIAN
Pengertian

– Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan


subjektif dari klien.
– Pengkajian oksigenasi dilakukan guna mengetahui ada atau tidaknya gangguan
yang terjadi pada sistem saluran pernafsan dan hal-hal lain yang berpengaruh di
dalamnya.
Hal-hal yang Perlu diperhatikan Selama Pengkajian

– Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien


– Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu
– Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer
– Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan
penting dan catatan kesehatan klien.
Metode Pengumpulan Data

– Melakukan wawancara.
– Riwayat kesehatan/keperawatan.
– Pemeriksaan fisik.
– Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta
catatan kesehatan (rekam medik).
– Keluhan utama akan mentukan prioritas intervensi dan mengkaji
pengetahuan pasien tentang kondisinya saat ini.
– Keluhan utama yang biasa muncul antara lain :
– Batuk
– Peningkatan produksi sputum
– Dipsnea
Riwayat Kesehatan
– Hemoptisis
– Chest pain Keluhan Utama
– Yang perlu ditanyakan perawat kepada pasien tentang riwayat
penyakit pernapasan adalah:
– Riwayat merokok
– Pengobatan saat ini dan masa lalu
– Alergi
– Tempat tinggal
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan
Masa Lalu
– Tujuan menanyakan riwayat keluarga dan sosial pasien penyakit
paru-paru ada tiga hal yaitu:
– Penyakit infeksi
– Kelainan alergi
– Pasien bronkitis kronis

Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan
Keluarga
– Pemeriksaan dada dimulai dari dada posterior dan pasien harus
dalam keadaan duduk.
– Inspeksi dada posterior terhadap warna kulit dan kondisinya dan
gangguan tulang belakang.
– Catat jumlah, irama, kedalaman pernapasan, dan kesimetrisan
pergerakan dada.
– Observasi tipe pernapasan. Kajian Sistem
– Kaji kelainan pada bentuk dada :
Inspeksi
– Barrel chest
– Funnel chest
– Pigeon chest
– Kyphoscoliosis
– Observasi kesimetrisan pergerakan dada
– Palpasi dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada dan
mengobservasi abnormalitas, mengidentifikasi keadaan kulit, dan
mengetahui vocal/tactile premitus.

Kajian Sistem
Palpasi
– Perawat melakukan perkusi untuk mengkaji resonansi pulmoner,
organ yang ada di sekitarnya, dan pengembangan diafragma.
– Jenis suara perkusi ada dua jenis yaitu:
– Suara perkusi normal:
1. Resonan
2. Dullness Kajian Sistem
3. Timpani
– Suara perkusi abnormal: Perkusi
1. Hiperresonan
2. Flatness
– Auskultasi merupakan pengkajian yang sangat bermakna
mencangkup mendengar suara napas normal dan suara tambahan.
– Jenis suara nafas normal:
1. Broncial
2. Broncovesikular
3. Vesikular Kajian Sistem
– Jenis suara nafas tambahan:
1. Wheezing Auskultasi
2. Ronchi
3. Pleural fiction rub
4. Crackles
a. Fine crackles
b. Coarse crackles
– Pengkajian psikososial meliputi kajian tentang aspek kebiasaan
hidup pasien yang secara signifikan berpengaruh terhadap fungsi
respirasi.
– Dengan mendiskusikan mekanisme pengobatan, perawat dapat
mengkaji reaksi pasien terhadap masalah stres psikososial dan
mencari jalan keluar.
Pengkajian Psikososial
Diagnosa
Diagnosa

– Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk


membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses
berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam
medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
Ketidakefektifan perlindungan
Domain 1 – kelas 2 – kode diagnosa 00043

Definisi: – Respon stres maladaptif

Penurunan kemampuan untuk melindungi diri sendiri dari ancaman internal atau eksternal seperti penyakit atau – Gangguan neuron sensorik
cidera.
– Dekubitus
Batasan Karakteristik:
– Gelisah
– Gangguan pembekuan darah
– Lemah
– Gangguan pernafasan
Faktor yang berhubungan:
– Anoreksia
– Nutrisi tidak adekuat
– Menggigil
– Penyalahgunaan zat
– Batuk
– Populasi beresiko
– Penurunan imunitas
– Usia ekstrem
– Disorientasi
Kondisi terkait:
– Dipsnea
– Profil darah upnormal
– Keletihan
– Kanker
– Imobilitas
– Gangguan imun
– Insomnia
– Agens formaseutika
– Gatal

Kelebihan volume cairan
Domain 2 – kelas 5 – kode diagnosa 00026

– Hepatomegali
Definisi: – Peningkatan tekanan vena sentral
Peningkatan asupan dan/atau retensi cairan. – Asupan melebihi haluaran
Batasan karakteristik: – Distensi vena jugularis
– Bunyi nafas tambahan
– Oliguria
– Gangguan tekanan darah
– Ortopnea
– Perubahan status mental
– Dipsnea nopturnal paroksismal
– Perubahan tekanan arteri pulmonal
– Evusi pleura
– Gangguan pola nafas
– Refleks hepatojugular positif
– Perubahan berat jenis urine
– Ada bunyi jantung S3
– Ansarka
– Kongesti pulmonal
– Ansietas
– Gelisah
– Azotemia
– Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
– Penurunan hemtokrid
Faktor yang berhubungan:
– Penurunan hemoglobin
– Kelebihan asupan cairan
– Dipsnea
– Kelebihan asupan natrium
– Edema
Kondisi terkait:
– Ketidakseimbangan elektrolit

Hambatan pertukaran gas
Domain 3 – kelas 2 – kode diagnosa 00030

Definisi: – nafas cuping hidung

Kelebihan atau defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbon – gelisah


dioksida pada membran alveolar-kapiler.
– somnolen
Batasan karakteristik:
– takikardia
– Gas darah arteri upnormal
– gangguan penglihatan
– pH arteri upnormal
– pola pernfasan upnormal faktor yang berhubungan:

– warna kulit upnormal – akan dikembangkan

– konfusi kondisi terkait:


– penurunan karbondioksida – perubahan membran alveolar-kapiler
– diaforesis – ketidakseimbangan ventilasi-perkusi
– dipsnea
– sakit kepala saat bangun
– hiperkapnea
– hipoksemia
– hipoksia
– iritabilitas
Hambatan mobilitas fisik
Domain 4 – kelas 2 – kode diagnosa 00085

– Definisi: – gerakan lambat


– Keterbatsan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih ekstremitas – gerakan spatik
secara mandiri dan terarah.
– gerakan tidak terkoordinasi
– Batasan karakteristik:
Faktor yang berhubungan:
– gangguan sikap berjalan
– intoleran aktivitas
– penurunan keterampilan motorik halus
– ansietas
– penurunan keterampilan motorik kasar
– indeks masa tubuh diatas presentil ke 75 sesuai usia
– penurunan rentan gerak
– kepercayaan budaya tentang aktivitas yang tepat
– waktu reaksi memanjang
– penurunan kekuatan otot
– kesulitan membolak-balik posisi
– penurunan kendali otot
– ketidak nyamanan
– penurunan masa otot
– melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan
– penurunan ketahanan tubuh
– dipsnea setelah beraktivitas
– depresi
– tremor akibat bergerak
– disumse
– instabilitas postur

– kurang pengetahuan tentang nilai kondisi terkait:
aktivitas fisik – kerusukan integritas struktur tulang

– kaku sendir – gangguan fungsi kognitif


– gangguan metabolisme
– malnutrisi
– kontraktur
– nyeri
– keterlambatan perkembangan
– fisik tidak bugar – gangguan muskuloskeletal
– keengganan memulia pergerakan – gangguan neuromuskular

– gaya hidup kurang gerak – agens farmaseutika


– program pembatasan gerak
– gangguan sensorik perseptual
Intoleran aktivitas
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00092

Definisi: Faktor yang berhubungan :


Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis – Ketidakseimbangan antara suplai dan
untuk mempertahankan atau menyelesaikan kebutuhan oksigen
aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau
yang ingin dilakukan. – Imobilitas

Batasan karakteristik : – Tidak pengalaman dengan suatu aktivitas


– Respon tekanan darah abnormal terhadap – Fisik tidak bugar
aktivitas
– Gaya hidup kurang gerak
– Respon frekuensi jantung terhadap aktivitas
Populasi beresiko:
– Perubahan elektrokardiogram (EKG)
– Riwayat intoleran aktivitas sebelumnya
– Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
– Dipsnea setelah beraktivitas Kondisi terkait :
– Keletihan – Masalah sirkulasi
– Kelelahan umum – Gangguan pernapasan
Risiko intoleran aktivitas
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00094

Definisi :
Rentan mengalami ketidakcukupan energi Populasi bersiko :
psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan – Riwayat intoleran aktivitas
atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sebelumnya
sehari-hari yang harus atau ingin dilakukan,
yang dapat mengganggu kesehatan. Kondisi terkait :
Faktor resiko : – Masalah sirkulasi
– Ketidakseimbangan antara suplai atau – Masalah pernapasan
kebutuhan oksigen
– Imobilitas
– Tidak pengalaman dengan suatu aktivitas
– Fisik tidak bugar
– Gaya hidup kurang gerak
Ketidakefektifan pola nafas
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00032

Defenisi : – Ortopnea
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi – Fase ekspirasi memanjang
ventilasi adekuat – Pernapasan bibir
Batasan karakteristik : – Takipnea
– Pola napas abnormal – Penggunaan otot bantu pernapasan
– Perubahan ekskursi dada – Penggunaan posisi tiga titik
– Bradipnea Faktor yang berhubungan :
– Penurunan tekanan ekspirasi – Ansietas
– Penurunan tekanan insprasi – Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
– Penurunan ventilasi semenit – Keletihan
– Penurunan kapasitas vital – Hiperventilasi
– Dipsnea – Obesitas
– Peningkatan diteranterior-posterior – Nyeri
– Pernapasan cuping hidung – Keletihan otot pernapasan
Kondisi terkait :
– Deformitas tulang
– Deformitas dinding dada
– Sindrom hipoventilasi
– Gangguan muskuloskeletal
– Imaturitas neurologis
– Disfungsi neuromuskular
– Cedera medula spinalis
Hambatan ventilasi spontan
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00033

Defenisi :
Ketidakmampuan memulai dan/atau mempertahankan Faktor resiko :
pernapasan yang adekuat untuk menyokong kehidupan.
Batasan karakterisitik : – Keletihan otot pernapasan
– Kekuatan
Kondisi terkait :
– Penurunan saturasi oksigen arterial (SaO2)
– Penurunan kerja sama – Gangguan metabolisme
– Penurunan tekanan oksigen parsial (PO2)
– Penurunan volume tidal
– Dipsnea
– Peningkatan penggunaan otot aksesorius
– Peningkatan frekuensi jantung
– Peningkatan laju metabolisme
– Peningkatan tekanan parsial karbondioksida (PCO2)
– Gelisah
Disfungsi respons penyapihan ventilator
Domain 4 – kelas 4 – kode diagnosa 00034

Defenisi : Sedang

Ketidakmampuan menyesuaikan pada penurunan – Perubahan warna kulit


tingkat dukunganventilator mekanis yang – Ketakutan
menghambat dan memperlama proses penyepihan . – Penurunan masuknya udara pada auskultasi
Batasan karakteristik : – Diaforesis
Ringan – Raut wajah ketakutan
– Ketidaknyamanan bernapas – Terlalu fokus pada aktivitas
– Keletihan – Ketidakmampuan untuk kooperatif
– Takut kemungkinan malfungsi mesin – Ketidakmampuan berespons terhadap latihan

– Merasa hangat – Peningkatan tekanan darah dari nilai dasar (<20


mmHg)
– Peningkatan fokus pada pernapasan
– Peningkatan frekuensi nadi dari nilai dasar (<20 denyut
– Sedikit peningkatan frekuensi pernapasan dari nilai atau menit)
dasar – Penggunaan minimal otot bantu pernapasan
– Merasa perlu meningkatkan oksigen – Peningkatan sedang frekuensi pernapasan diatas
– Gelisah normal

Berat
  Faktor yang berhubungan:
– Perubahan warna kulit
Fisiologis
– Bunyi napas tambahan – Perubahan pola tidur
– Agitasi – Nutrisi tidak adekuat
– Pernapasan tidak sinkron dengan ventilator – Ketidakefektifan bersih jalan nafas
– Penurunan tingkat kesadaran – Nyeri
– Penyimpangan gas darah arteri dari nilai normal Psikologis
– Pernapasan terengah-engah – Ansietas
– Peningkatan tekanan darah dari normal (bertambah – Penurunan motivasi
– Peningkatan frekuensi nadi dari normal ( denyut per – Ketakutan
menit)
– Keputus asaan
– Pernpasan abdomen paradorsial
– Kurang pengetahuan tentang proses penyepihan
– Diaforesis berat
– Kurang rasa percaya terhadap perawat
– Pernafasan dangkal
– Penurunan harga diri
– Peningkatan signifikan frekuensi pernapasan diatas
– Ketidak berdayaan
normal
– Ketidak pastian tentang kemampuan disapih
– Penggunaan otot bantu pernafasan
–Situasional
 
– Kendala lingkungan
– Ketidak tepatan kecepatan proses
penyepihan
– Kurang dukungan sosial
– Kebutuhan energi episodek yang tidak
terkendali
Kondisi terkait:
– Riwayat kegagalan dalam upaya penyepihan
– Riwayat ketergantungan ventilator 4 hari
Hambatan komunikasi verbal
Domain 5 – kelas 5 – kode diagnosa 00051

Definisi: – Disorientasi orang


Penurunan, pelambatan, atau ketiadaan kemampuan untuk – Disorientasi ruang
menerima, memproses, mengirim, dan/atau menggunakan
sistem simbol. – Disorientasi waktu

Batasan karakteristik: – Dipsnea


– Tidak ada kontak mata – Tidak dapat bicara
– Kesulitan memahami komunikasi – Ketidak mampuan bicara dalam bahasa pemberi
– Kesulitan mengekspresikan pikiran secara verbal asuhan
– Kesulitan menyusun kalimat – Kesulitan menggunakan ekspresi tubuh
– Kesulitan menyusun kata-kata
– Kesulitan menggunakan ekspresi wajah
– Kesulitan dalam kehadiran tertentu
– Ketidaktepatan verbalisasi
– Ketidak mampuan menggunakan ekspresi tubuh
– Defisit visual parsial
– Ketidak mampuan menggunakan ekspresi wajah
– Pelo
– Kesulitan mempertahankan komunikasi
– Sulit bicara – Gagap
– Sulit mengungkapkan kata-kata – Defisit penglihatan total
Faktor yang berhubungan: Kondisi terkait:
– Gangguan konsep diri
– Gangguan perkembangan
– Ketidaksesuaian budaya
– Gangguan persepsi
– Gangguan emosi
– Kendala lingkngan – Gangguan sistem saraf pusat
– Ketidakcukupan informasi – Defekorofaring
– Ketidakcukupan stimuli
– Hambatan fisik
– Harga diri rendah
– Kondisi fisiologis
– Kerentanan
Populasi beresiko:
– Gangguan psikosis
– Ketiadaan orang terdekat – Program pengobatan
Ketidakefektifan bersih jalan nafas
Domain 11 – kelas 2 – kode diagnosa 00031

Definisi: – Penurunan bunyi nafas


Ketidak mampuan membersihkan sekresi atau
struksi dari saluran nafas untuk mempertahankan
– Dipsnea
bersihan jalan nafas. – Sputum dalam jumlah yang
Batsan karakteristik:
berlebihan
– Tidak ada batuk
– Batuk yang tidak efektif
– Suara nafas tambahan
– Perubahan pola nafas – Ortopnea
– Perubahan frekuensin nafas – Gelisah
– Sianosis
– Mata terbuka lebar
– Kesulitan verbalisasi
Faktor yang berhubungan: Kondisi terkait:
– Spame jalan nafas
– Mukus berlebihan
– Jalan nafas alergik
– Terpajang asap
– Asma
– Benda asing dalam jalan nafas – Penyakit paru opstruksi kronis

– Sekresi yang tertahan – Eksudat dalam alveoli


– Hiperplasia pada dinding bronkus
– Perokok pasif
– Infeksi
– Perokok
– Disfungsi neuromuskular
– Adanya jalan nafas buatan
Risiko aspirasi
Domain 11 – kelas 2 – kode diagnosa 00039

Definisi: – Trauma wajah


Rentan mengalami masuknya sekresi gastrointestinal,
– Gangguan kemampuan menelan
sekresi orofaring, benda cair atau padat kedalam saluran
trakeobronkial, yang dapat mengganggu kesehatan. – Sfingter esofagus bawah inkompeten
Faktor resiko:
– Peningkatan residu lambung
– Hambatan untuk mengangkat bagian atas tubuh
– Penurunan mortilitas gastrointestinal – Peningkatan tekanan intragastrik
– Batuk tidak efektif – Pembedahan leher
– Kurang pengetahuan tentang faktor yang dapat diubah
– Trauma leher
Kondisi terkait:
– Pembedahan mulut
– Penurunan tingkat kesadaran
– Pengosongan lambung yang lambat – Trauma mulut
– Penurunan refleks muntah – Adanya slang oral atau nasal
– Pemberian makan enteral
– Pemberian medikasi
– Pembedahan wajah
– Rahang kaku
Reaksi alergi lateks
Domain 11 – kelas 5 – kode diagnosa 00041

Definisi: –Reaksi
  Tipe IV terjadi 1 jam setelah
Suatu reaksi presensitif terhadap produk karet lateks alami. pemajanan.
Batas karakteristik: – Reaksi tidak nyaman terhadap adiptif
– Reaksi mengancam jiwa terjadi dalam satu jam
– Eksema
pemajanan.
– Bronkospasme – Iritasi kulit
– Dada berat
– Kemerahan kulit
– Urtikaria kontak yang berlanjut menjadi gejala umum
– Dipsnea
– Karakteristik umum:
– Edema – Rasa tidak nyaman menyeluruh
– Hipotensi
– Edema umum
– Infarkmiokard
– Henti nafas
– Keluhan semua tubuh terasa hangat
– Sinkope – Gelisah
– Mengi
– Flushing kulit
Karakteristik gastrointestinal: Populasi beresiko:
– Nyeri abdomen – Pemajanan sering pada produk lateks
– Mual – Riwayat alergi
– Karakteristik orofasial: – Riwayat asma
– Eriktema – Riwayat alergi makanan
– Gatal-gatal – Riwayat reaksi lateks
– Kongestinasal – Riwayat alergi tanaman beracun
– Edema periorbital – Riwayat pembedahan pada masa bayi
– Rinorea
Kondisi terkait:
– Mata berair – Hipersensitifitas pada protein karet lateks
Faktor yang berhubungan: alami
– Akan dikembangkan – Prosedur bedah multipel
Hipertermia
Domain 11 – kelas 6 – kode diagnosa 00007

Definisi:
Faktor yang berhubungan:
Suhu inti tubuh diatas kisaran normal diurnal karena kegagalan
termoregulasi. – Dehidrasi
Batasan karakteristik: – Pakaian yang tidak sesuai
– Postur upnormal
– Aktifitas berlebihan
– Apnea
– Populasi beresiko
– Koma
– Pemajanan suhu lingkungan tinggi
– Kulit kemerahan
– Hipotensi Kondisi terkait:
– Bayi tidak dapat mempertahankan menyusu – Penurunan prespirasi
– Gelisah
– Penyakit
– Letargi
– Peningkatan laju metabolisme
– Kejang
– Kulit terasa hangat – Iskemia

– Stupor – Agens farmaseutika


– Takikardia – Sepsis
– Takipnea
– Trauma
– Fasodilatasi
Hipotermia
Domain 11 – kelas 6 – kode diagnosa 00006

Definisi: –– Poliereksi
 
Suhu inti tubuh dibawah kisaran normal diurnal karena – Menggigil
kegagalan termoregulasi. – Kulit dingin
Batasan karakteristik: – Pengisian ulangkapiler lambat
– Akrosianosis
– Takikardia
– Bradikardia
Neonatus:
– Dasar kuku sianotik
– Bayi dengan kekurangan energi untuk
– Penurunan kadar glukosa darah mempertahankan menyusu
– Penurunan ventilasi – Bayi dengan penambahan berat badan kurang(g per
– Hipertensi hari)
– Hipoglikemia – Gelisah
– Hipoksia – Ikterik
– Peeningkatan laju metabolisme – Asidosis metabolik
– Peningkatan konsumsi oksigen – Pucat
– Vasokonstriksi perifer – Distres pernafasan
Faktor yang berhubungan: – Kurang pengetahuan pemberi asuhan
tentang pencegahan hipotermia
– Konsumsi alkohol
– Pemakaian pakaian yang tidak adekuat
– Transfer panas konduktif berlebihan
– Suhu lingkungan rendah
– Transfer panas konveksi berlebihan
– Malnutrisi
– Transfer panas evaporatif berlebihan
Neonatus:
– Transfer panas radiatif berlebihan
– Penundaan menyusu ASI
– Tidak beraktivitas – Terlalu dini memandikan bayi baru lahir
– Peningkaatan kebutuhan oksigen
Populasi beresiko: Kondisi terkait:
– Kesulitan ekonomi – Kerusakan hipotalamus

– Usia ekstrem – Penurunan laju metabolisme

– Berat badan ekstrem – Stratumkorneum imatur


– Pengingkatan pulmonary vascular resistan (PVR)
– Melahirkan di luar rumah sakit yang beresiko
tinggi – Kontrol vaskular tidak efektif

– Peningkatan area permukaan tubuh – Termogenesis tanpa menggigil yang tidak efisien
terhadap rasio berat badan – Agens farmaseutika
– Kurang suplai lemak subkutan – Terapi radiasi
– Melahirakn diluar rumah sakit tanpa rencana – Trauma
Nyeri persalinan
Domain 12 – kelas 1 – kode diagnosa 00256

Definisi: – Perilaku ekspresif


Pengalaman sensorik dan emosional yang bervariasi – Ekspresi wajah nyeri
dari menyenangkan sampai tidak menyenangkan, yang
dikaitkan dengan persalinan dan melahirkan.
– Peningkatan nafsu makan

Batasan karakteristik: – Penyempitan fokus


– Perubahan tekanan darah – Mual
– Perubahan frekuensi jantunh – Nyeri
– Perubahan tegangan otot – Tekanan perineal
– Perubahan fungsi neuroendokrin
– Posisi rileks untuk mengatasi nyeri
– Perubahan frekuensi pernafasan
– Perilaku protektif
– Perubahan pola tidur
– Dilatasi pupil
– Perubahan fungsi urinarius
– Penurunan nafsu makan – Fokus pada diri sendiri

– Diaforesis – Kontraksi uterin


– Perilaku distraksi – Muntah
Faktor yang berhubungan:
– Akan dikembangkan
Kondisi terkait:
– Dilatasi serviks
– Ekspulsi fetal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai