TANTANGAN INDUSTRIALISASI
KHUSUSNYA BIDANG PERAMALAN”
BKA
Sentral
BKB
Langkah analisis dg Diagram Kontrol Shewhart
1.Menentukan garis Sentral, BKA dan BKB
2.Menghitung nilai statistik dari setiap sample
3.Mem-plot-kan nilai tersebut dalam Diagram Kontrol
4.Menghubungkan titik-titik (hasil plotting) yang berurutan
5.Menganalisa dan menyimpulkan
-Jika semua titik berada diantara BKA dan BKB,
maka proses dalam kontrol-Terkendali
- Jika didapati titik diatas BKA atau dibawah BKB,
maka proses diluar kontrol – tidak terkendali
Macam-macam Diagram Kontrol Shewhart
1. Diagram kontrol Rata-rata (X); untuk menganalisa mutu ditinjau dari nilai
rata-rata
2. Diagram kontrol Rentang (R); untuk menganalisa mutu ditinjau dari nilai
dispersi atau variasi-Keragaman
3. Diagram kontrol Proporsi (P); untuk menganalisa mutu ditinjau dari nilai
(persentase) kategori/ golongan.
4. Diagram kontrol Cacat (c); untuk menganalisa mutu ditinjau dari nilai cacat
5. Diagram kontrol Simpangan Baku (S), untuk menganalisa mutu ditinjau dari
nilai dispersi.
Diagram Kontrol Rata-rata (DKRA)
Untuk menganalisa mutu ditinjau dari nilai rata-ratanya; dengan tujuan
Untuk membuat atau mengubah spesifikasi
Untuk membuat atau mengubah cara produksi
Untuk dasar pengambilan keputusan mengenai rata-rata variable
Untuk dasar pengambilan keputusan menolak atau menerima suatu
produk yang dibeli
Didasarkan pada sifat sebaran nilai rata-rata (X̅) yang berdistribusi
normal apabila jumlah sample (n) yang diambil cukup besar.
Diagram Kontrol Rentang (DKRE)
Untuk mengontrol karakteristik mutu/kualitas ditinjau dari variasinya
Dibanding Diagram Kontrol Simpangan Baku (s), maka diagram ini mempunyai kelebihan:
Mudah dimengerti dan mudah dihitung, sehingga:
Cepat dibuat
Hemat biaya
Hemat waktu
Banyak dipakai
Bersamaan dengan Diagram Kontrol X, biasa digunakan pada permulaan proses
Pergantian mesin
Pergantian operator/pegawai pelaksana
Perubahan susunan bahan baku
Pertanyaa
1. Apa yang dimaksud dengan sifat probabilistik atau
eratik?