Anda di halaman 1dari 41

For Healthcare Professionals Only

Tatalaksana Asma pada Anak:


Tantangan dan Rekomendasi

dr. Larasati Sp.A

Bantul, 27 September 2021


Tantangan Asma Pada Anak
Serangan asma pada anak dapat
• Membatasi aktivitas
MESKIPUN ASMA:
• Mengganggu tidur
• Bukan peringkat • Mengganggu proses belajar
teratas penyebab • Menurunkan kualitas hidup
kesakitan & Alergi (asma) yang tidak terkontrol sejak dini
kematian pada anak
• Meningkatkan risiko serangan asma berat saat dewasa
• Mempunyai
prevalensi yang Tantangan karena karakteristik anak
bervariasi di tiap • Komunikasi
daerah • Pemilihan & cara pemberian obat, dosis
• Kepatuhan
• Ketergantungan dengan orangtua

Pandemik Covid-19 ???


Definisi Asma

 Asma merupakan penyakit saluran pernapasan dengan dasar inflamasi kronik yang
mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran pernapasa dengan derajat
bervariasi.1

3 gejala utama pada pasien asma


akut1:

 Batuk
 Wheezing
 Sesak napas

Patologi saluran napas normal dan


pasien asma2

Referensi ; 1. IDAI. Pedoman Nasional Asma Anak 2016; 2. Patologi saluran nafas normal dan pasien asma http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-asma/ diakses
3
pada tanggal 13 desember 2018
Serangan Asma

Serangan Asma adalah episode peningkatan progresif dari sesak napas, batuk, mengi,
atau dada terasa berat dan penurunan fungsi paru yang progresif.1

Pada serangan asma terjadi bronkokonstriksi, vasodilatasi, eksudasi plasma dan


hipersekresi mukus2

Gejala &serangan Inflamasi dan hiperresponsivitas


bronkial mendasari gejala asma dan
Obstruksi serangan asma3
Saluran Pernapasan
Hiperesponsif
Bronkial
Inflamasi
Saluran Pernapasan
4 Referensi ; 1. Global Initiative for Asthma (GINA). Global Strategy for Asthma Management and Prevention. 2019. Tersedia di: http://www.ginasthma.org/. 2. Barnes, P.J. Asthma mechanisms. Africa Health. 2016 p
21-27. 3. Currie, GP., Therapeutic modulation of allergic airways disease with leukotriene receptor antagonists., Q J Med 2005; 98: 171-182
Patofisiologi Asma Akut (Serangan Asma)

Pembuluh darah yang


Pembuluh darah normal mengalami Vasodilatasi

Mengapa
vasodilatasi menjadi
hal yang penting
untuk diperhatikan?

Vasodilatasi akan meningkatkan ketebalan lapisan


mukosa saluran napas

mempersempit jalan napas dan meningkatkan


kekakuan dinding saluran pernapasan
Designed by freepik

5 Tracheobronchial
Tracheobronchial vasculature,
vasculature, British
British Medical
Medical Bulletin,
Bulletin, Volume
Volume 48,
48, Issue
Issue 1,
1, 1992,
1992, Pages
Pages 108–119,
108–119,
Referensi
Referensi gambar:
gambar: www.scientificanimations.com
www.scientificanimations.com -- http://www.scientificanimations.com/wiki-images/,
http://www.scientificanimations.com/wiki-images/, CC
CC BY-SA
BY-SA 4.0,
4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=78051968
https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=78051968
Mengatasi
penyempitan Mengurangi

Tujuan
saluran pernapasan hipoksemia
secepat mungkin

tatalaksana
serangan Mengevaluasi dan

asma Mengembalikan
fungsi paru ke
memperbarui tata
laksana jangka
keadaan normal panjang untuk
secepatnya mencegah
kekambuhan
Klasifikasi • Asma serangan ringan-sedang
Berdasarkan • Asma serangan berat
Derajat Beratnya • Serangan asma dengan ancaman henti napas
Serangan

Pedoman Nasional Asma Anak


PENILAIAN DERAJAT SERANGAN ASMA

ASMA SERANGAN SERANGAN ASMA DENGAN


RINGAN-SEDANG ASMA SERANGAN BERAT ANCAMAN HENTI NAPAS

• Bicara dalam kalimat • Bicara dalam kata • Mengantuk


• Lebih senang duduk daripada • Duduk bertopang lengan • Letargi
berbaring • Gelisah • Suara napas tak terdengar
• Tidak gelisah • Frekuensi napas meningkat
• Frekuensi napas meningkat • Frekuensi nadi meningkat
• Frekuensi nadi meningkat • Retraksi jelas
• Retraksi minimal • SpO2 (udara kamar) < 90%
• SpO2 (udara kamar): 90 – 95% • PEF < 50% prediksi atau terbaik
• PEF > 50% prediksi atau
terbaik

Pedoman Nasional Asma Anak


PENILAIAN TINGKAT KEPARAHAN SERANGAN ASMA PADA ANAK BALITA

Gejala Ringan-sedang Berat/mengancam nyawa

Kesadaran terganggu Tidak Agitasi, bingung, atau mengantuk

Saturasi oksigen ≥94% <90%


Berbicara Per kalimat Per kata
Frekuensi nadi <100 x/menit >200 x/menit (0-3 tahun)
>180 x/menit (4-5 tahun)

Sianosis sentral Tidak ada Mungkin ada


Intensitas wheezing Variasi Suara napas mungkin lemah

Pedoman Nasional Asma Anak


Rekomendasi UKK Respirologi IDAI
Pada Tata Laksana Asma Akut (Saat Serangan) Tahun 2019

Pemberian Kortikosteroid Inhalasi Dosis tinggi direkomendasikan pada semua tingkat keparahan asma akut

Asma Serangan Ringan – Asma Serangan Berat Asma dengan ancaman henti
Sedang* napas

• SABA + antikolinergik +
SABA + kortikosteroid sistemik kortikosteroid sistemik intravena. SABA + antikolinergik +
kortikosteroid sistemik intravena
atau • Jika setelah terapi tidak ada + kortikosteroid inhalasi dosis
perbaikan, maka selanjutnya ditambah tinggi.
SABA+ kortikosteroid inhalasi dengan kortikosteroid inhalasi dosis
dosis tinggi. tinggi.

 Kortikosteroid inhalasi dosis tinggi sebagai pereda bekerja melalui efek vasokonstriksi.
 Dengan pemberian kortikosteroid inhalasi ini efek samping sistemik berkurang signifikan.
 Kortikosteroid nebulisasi diberikan bersama SABA atau SABA plus ipratropium bromida, dalam satu nebulisasi (disatukan)

Keterangan:
*Rekomendasi anak diatas 5 tahun
Untuk anak balita, jika menunjukkan perbaikan klinis setelah terapi dengan inhalasi SABA, kortikosteroid tidak perlu diberikan.
Kortikosteroid sebagai pereda; SABA: short-acting ꞵ2 (beta2) agonist

Referensi:
Referensi: IDAI.
IDAI. Buku
Buku Rekomendasi
Rekomendasi Terapi
Terapi Inhalasi
Inhalasi Pada
Pada Anak.
Anak. 2019
2019
Asma serangan ringan-sedang
• Rekomendasi 1
• Pasien yang mengalami serangan asma ringan-sedang diberikan inhalasi beta2agonist kerja pendek (SABA)
• Untuk anak diatas 5 tahun, selain beta2agonist juga diberikan kortikosteroid sistemik atau kortikosteroid inhalasi
dosis tinggi sebagai Pereda
• Untuk anak balita, jika menunjukkan perbaikan klinis setelah terapi dengan inhalasi SABA, kortikosteroid tidak
perlu diberikan
• Rekomendasi 2
• Pemberian obat Pereda inhalasi menggunakan pMDI+spacer sama efektifnya dengan pemberian melalui
nebulizer
• Kortikosteroid ampul harus diberikan dengan nebulizer jet, tidak dengan nebulizer ultrasonik
• Cara inhalasi dengan DPI tidak sebaik nebulizer atau pMDI+spacer

Rekomendasi Terapi Inhalasi Pada Anak, IDAI 2019


Asma serangan berat
• Rekomendasi 3
• Pasien anak asma yang mengalami serangan berat, diberi inhalasi kombinasi SABA dan
antikolinergik ditambah dengan kortikosteroid sistemik intravena sebagai Pereda
• Jika setelah terapi tidak ada perbaikan, maka selanjutnya ditambah dengan kortikosteroid
inhalasi dosis tinggi

Rekomendasi Terapi Inhalasi Pada Anak, IDAI 2019


Asma dengan ancaman henti napas
• Rekomendasi 4
• Pasien anak asma yang mengalami serangan asma berat dengan ancaman henti napas, lakukan inhalasi kombinasi
SABA dan antikolinergik ditambah dengan kortikosteroid sistemik intravena dan kortikosteroid inhalasi dosis tinggi
yang keduanya diberikan sebagai obat Pereda
• Rekomendasi 5
• Terapi inhalasi pada asma serangan berat dan ancaman henti napas diberikan dengan menggunakan nebulizer
• Rekomendasi 6
• Antikolinergik tidak digunakan sebagai terapi tunggal dalam tata laksana serangan asma

Rekomendasi Terapi Inhalasi Pada Anak, IDAI 2019


PILIHAN DOSIS STEROID
UNTUK SERANGAN
ASMA
Nama Generik Sediaan Dosis
Metilprednisolon oral Tablet 4mg 1-2mg/kgBB/hari, tiap 6 jam
Tablet 8mg
Metilprednisolon suksinat injeksi Vial 125mg 1-2mg/kgBB, tiap 12 jam, tidak
Vial 500mg melebihi 60mg/hari
Prednison oral Tablet 5mg 1-2mg/kgBB/hari tiap 12 jam
Hidrokortison suksinat injeksi Vial 100mg 2-4mg/kgBB/kali, tiap 6 jam
Deksametason injeksi Ampul 4mg/ml 0.5-1mg/kgBB – bolus, dilanjutkan
Ampul 1mg/kgBB/hari, tiap 6-8 jam
10mg/ml

Betametason injeksi Ampul 6mg/ml 0.05-0.1mg/kgBB, tiap 6 jam


Kortikosteroid Inhalasi (ICS) Dosis Tinggi Memiliki Onset Kerja Cepat vs.
Kortikosteroid Sistemik

Kortikosteroid Sistemik ICS Dosis tinggi


Designed by freepik
(Oral atau injeksi)

Bekerja Melalui 2 mekanisme 2:


Bekerja melalui mekanisme genomik • Genomik sebagai antiinflamasi
Mekanisme Kerja sebagai anti inflamasi 1 • Non-genomik sebagai
Vasokonstriktor

Onset Cepat
Onset Kerja Onset lambat
Detik – menit melalui mekanisme
>4 jam 1 non-genomik 2

1. Rodrigo JJ Gustavo.
1. Rodrigo Gustavo. Rapid
Rapid Effects
Effects of
of Inhaled
Inhaled Corticosteroids
Corticosteroids in
in Acute
Acute Asthma
Asthma :An
:An Evidence-Based
Evidence-Based Evaluation.
Evaluation. CHEST;
CHEST; 2006;
2006; 130:1301-1311
130:1301-1311
15 2.
2. Horvath
Horvath G,
G, Wanner
Wanner A.
A. Inhaled
Inhaled corticosteroids:
corticosteroids: effects
effects on
on the
the airway
airway vasculature
vasculature in
in bronchial
bronchial asthma.
asthma. Eur
Eur Respir
Respir J;
J; 2006;
2006; 27(1):172-187.
27(1):172-187.
Pemberian ICS dosis tinggi secara berulang pada pasien serangan asma memberikan
efek yang cepat
• Meta Analisis 17 randomize control trial
• Total 1.133 pasien asma eksaserbasi sedang – berat di UGD*
• Membandingkan pasien yang diberi ICS dosis tinggi vs. Plasebo, ICS dosis tinggi vs. SCS, ICS dosis tinggi +SCS vs SCS
• ICS yang digunakan adalah Budesonide, beclomethasone, dexamethasone, flunisolide, fluticasone, triamcinalon

Pada 1-2 Jam Pada 2-3 Jam

Skor Gejala Asma


4.7 X 70%
signifikan Tingkat hospitalisasi
pasien yang dipulangkan
Vs. Plasebo dan kortikosteroid
Vs. Plasebo
sistemik Vs. Plasebo dan kortikosteroid
sistemik

16
Rodrigo
Rodrigo JJ Gustavo.
Gustavo. Rapid
Rapid Effects
Effects of
of Inhaled
Inhaled Corticosteroids
Corticosteroids in
in Acute
Acute Asthma
Asthma :An
:An Evidence-Based
Evidence-Based Evaluation.
Evaluation. CHEST;
CHEST; 2006;
2006; 130:1301-1311.
130:1301-1311.
Serangan Asma dengan Strategi
1-2-4*

1-2 mg Pulmicort® setiap nebulisasi, dosis


maksimal 4 mg per hari

• Anak usia 3 bulan-12 tahun : 0,5 – 1,0 mg dua kali sehari, maksimal 2mg
• Anak usia >12 tahun-dewasa : 1,0 – 2,0 mg dua kali sehari, maksimal 4 mg

Referensi:
Referensi:
17 1.
1. Produk
Produk informasi
informasi Pulmicort
Pulmicort nop
nop 2017
2017
Pulmicort® respules memiliki waktu disolusi yang lebih cepat dengan
efek vasokonstriksi yang lebih kuat dibandingkan flutikason 1,2

Based on the EC 20 ug value (effective concentration that causes a 20%


decrease in airway blood flow from baseline) at 30 minutes

Waktu disolusi Pulmicort® Efek vasokonstriksi Pulmicort®

>80 X 42%
Lebih kuat dibandingkan flutikason
Perbedaan nilai vasokonstriksi tidak mencerminkan
Lebih cepat dibandingkan flutikason efikasi klinis
Tidak ada signifiikansi data
18 1. Edsbacker S et al. Airway Selectivity: An Update of Pharmacokinetic Factors Affecting Local and Systemic Disposition of Inhaled Steroids. Basic Clin Pharmacol Toxicol 2006; 98(6):523-536
2. Mendes ES et al., Comparative bronchial vsasoconstrictive efficacy of inhaled glucocorticosteroids. Eur Respir J 2003;21:989–993, n=10.
Lanjutkan Pemberian Terapi Pulmicort® pada pasien yang dirawat inap

Pemberian Pulmicort® +
Pulmicort + terapi standar
Plasebo + terapi standar terapi standar

p = 0.01
45%
durasi rawat inap vs. terapi
standar saja
44 80

Penelitian di 1 center, acak, buta ganda, paralel menggunakan kontrol plasebo. Pasien anak usia 7-72 bulan dengan Terapi standar eksaserbasi
eksaserbasi asma yang dirawat di rumah sakit, clinical asthma score (CAS) antara 3 and 9 diacak untuk mendapatkan • 1 mg/kg/day intravenous (i.v.) methylprednisolone for up to 5 days
inhalasi Pulmicort Respules® 2 mg/hari (n = 50) atau plasebo (n = 50) sebagai tambahan pada terapi asma standard yang • 0.15 mg/kg of salbutamol (Ventolin ® ) nebula every 4 h
meliputi methylprednisolone IV 1 mg/kg/hari, 0.15 mg/kg salbutamol nebulisasi dan ipratropium bromide 250 mcg. • Ipratropium bromide (Atrovent ® ) 250 μg every 6 h for 2 days
Lama perawatan di rumah sakit dibandingkan antara kelompok budesonide (1mg/2mL) versus plasebo (normal sterile • Children with a peripheral oxygen saturation (SpO 2 ) ≤ 92% received oxygen treatment
saline 2mL).

19 Referensi; Razi et al. The Addition of Inhaled Budesonide to Standard Therapy Shortens the Length of Stay in Hospital for Asthmatic Preschool Children: A Randomized, Double-Blind,
Placebo-Controlled Trial Int Arch Allergy Immunol 2015;166:297–303
Berapa lama pemberian ICS dosis tinggi pada pasien asma akut anak?

GINA 2020: Durasi penggunaan ICS untuk pasien anak* selama fase akut asma adalah 5-10 hari

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ICS dosis tinggi (1600 μg/hari)


selama 5-10 hari dapat menurunkan penggunaan kortikosteroid oral

*usia 5 tahun kebawah

Global Initiative for asthma. Global strategy for asthma management and prevention, 2020. Available from: www.ginasthma.org
Pulmicort® Respules 2 mg/hari selama fase asma akut menunjukkan efektivitas yang sama
dengan Kortikosteroid sistemik tanpa menurunkan kadar kortisol

Efikasi Keamanan
Total hari menggunakan oksigen

Jumlah hari hingga mengi menghilang

Penggunaan steroid
• Pulmicort®® respules tidak menurunkan kadar
0 1 2 3 4 5
kortisol sedangkan kortikosteroid sistemik
signifikan menurunkan kadar serum kortisol
sebesar 36,6%
Prednisolone IV Nebulisasi Budesonide

Studi dilakukan pada pasien eksaserbasi ringan <3 tahun yang memiliki gejala mengi. Pasien dirandomisasi dan diterapi dengan nebulisasi budesonide dosis tinggi (1mg/dosis, 2 kali sehari) atau intravena prednisolone (0,5mg/kg,3 kali sehari).
Penggunaan
Penggunaan obat
obat dikurangi
dikurangi secara
secara berkala
berkala setelah
setelah gejala
gejala mengi
mengi berkurang.
berkurang.
Reference:
Reference: 1.
1. Saito,
Saito, et
et al.
al. High-dose
High-dose nebulized
nebulized budesonide
budesonide is
is effective
effective for
for mild
mild asthma
asthma exacerbations
exacerbations in
in children
children under
under 3
3 years
years of
of age.
age. 2017.
2017. Eur
Eur Ann
Ann Allergy
Allergy Clin
Clin Immunol
Immunol Vol
Vol 49,
49, N1,
N1, 22-27;
22-27;
21
Pemberian Kortikosteroid Oral Jangka Pendek yang diberikan Berulang meningkatkan Risiko
Fraktur 1

Peringatan Pemberian Kortikosteroid sistemik


berdasarkan PNAA 2016 2

Hati-hati bila dalam 1 bulan terakhir pasien sudah mendapatkan steroid


oral/sistemik

32% Pasien anak yang mendapatkan kortikosteroid


oral jangka pendek ≥4 kali pengulangan
meningkatkan resiko fraktur 1
(OR 1.32, 95%Cl: 1.03-1.69)
Dosis oral kortikosteroid : 30 mg atau lebih. Rata-rata durasi terapi 6,4 hari (median 5 hari)

Case controlled analysis pada catatan medis dari dokter umum di Inggris (dari General Practice Research Database) digunakan untuk memperkirakan tingkat kejadian patah tulang anak-anak usia 4-17 tahun kortikosteroid oral (n 37.562) dan
anak-anak kontrol yang menggunakan kortikosteroid nonsistemik (n 345.748).

1. Van Staa, TP, et.al Children and the Risk of Fractures Caused by Oral Corticosteroids. 2003. Journal of Bone and Mineral Research. Vol 18 No.5, 2003 ; 2. IDAI. Pedoman Nasional Asma Anak 2016
Penggunaan Pulmicort dosis rendah sebagai maintenance vs Pulmicort dosis tinggi selama 7 Hari

Kriteria Pasien:
• 278 subjek, usia 12-53 bulan, skor API positif (Asthma Predictive Index)
• Episode mengi berulang (minimal 4 kali atau 3 episode mengi dan penggunaan kontroler >3 bulan pada tahun
sebelumnya)
• Kunjungan ke UGD atau menggunakan Kortikosteroid oral sedikitnya satu kali pada tahun sebelumnya
• Pulmicort dosis rendah : 0,5 mg per hari selama 1 tahun
• Pulmicort dosis tinggi : 2 mg/hari selama 7 hari saat ada simptom respiratori

Desain Penelitian

Fase terapi: 52 minggu


Kelompok Randomisasi Saat terjadi symptom respiratori
Saat tidak ada simptom respiratori
(Pemberian obat selama 7 hari)

Pulmicort dosis rendah maintenance


Pulmicort 0.5 mg setiap malam Plasebo (pagi)
hari Pulmicort 0.5 mg (malam)
Pulmicort 1 mg (pagi)
Pulmicort Dosis Tinggi Plasebo Pulmicort 1 mg (malam)
23
Zeiger et al.Daily or intermittent budesonide in preschool children with recurrent wheezing. N Eng J Med.. 2011 : 365(21)1990-2001
Mist Study
Penggunaan Pulmicort dosis rendah sebagai maintenance vs Pulmicort dosis tinggi selama 7 Hari

Hasil pengamatan setelah 1 tahun penelitian

Pulmicort dosis tinggi Pulmicort dosis rendah


(1mg,dua kali Efek terapi
(maintenance)
Hasil sehari,selama 7 hari)

Angka kejadian/orang-tahun (95%Cl) Relatif Rate (95% CI)

Jumlah treatment untuk


3,61 (3,13-4,16) 3,27 (2,82-3,79) 1,10 (0,91 -1,35)
penanganan symptom respiratori

Jumlah kunjungan darurat ke RS


2,37 (1,89-2,97) 2,40 (1,91 -3,02) 0,99 (0,72-1,35)
karena asma

Jumlah hari absen kerja, sekolah,


2,72 (2,00-3,70) 3,02 (2,22-4,12) 0,90 (0,59 – 1,37)
atau day care)

24
Zeiger et al.Daily or intermittent budesonide in preschool children with recurrent wheezing. N Eng J Med.. 2011 : 365(21)1990-2001
lanjutan

Efikasi Budesonide dosis rendah harian selama 1 tahun tidak berbeda secara
signifikan dengan Budesonide dosis tinggi selama 7 hari dalam mengurangi
kejadian asma eksaserbasi
Nebulisasi kortikosteroid efektif untuk asma akut dan asma jangka
panjang untuk anak ≤ 5 tahun

Terapi nebulisasi efektif dan mudah digunakan

Pada akut asma, penambahan nebulisasi kortikosteroid meningkatkan hasil terapi

Pada terapi maintenance, nebulisasi budesonide superior dibandingkan terapi ICS menggunakan pMDI

Penggunaan kortikosteroid inhalasi intermiten dosis tinggi pada wheezing yang dipicu virus sama efektifnya dengan pemberian ICS setiap
hari; dan mengurangi penggunaan Kortikosteroid oral

Murpohy et al. Nebulized Inhaled Corticosteroids in Asthma Treatnent in Children 5 years or younger: A Systematic Review and Global Expert Analysis. 2020. J Allergy Clin Immunol Pract; 8(6): 1815-1827
Tatalaksana khusus selama pandemic
COVID-19
Dasar
• Asma pada anak meningkatkan risiko terjadinya manifestasi infeksi berat
jika terinfeksi COVID-19
• Gejala batuk dan sesak pada asma anak juga merupakan gejala COVID-19.
Meskipun tidak memenuhi kriteria surveilan, selalu masukkan COVID-19
sebagai diagnosis banding dan lakukan pencegahan kewaspadaan droplet
(Memakasi masker, penutup mata, & cuci tangan). Tidak perlu hazmat/
coverall.
• Jika kriteria surveilan memenuhi, lakukan tatalaksana sesuai pedoman
(Karantina, perawatan ruang isolasi, terapi medikamentosa, pemeriksaan
swab)
• GINA menyatakan bahwa
pasien tidak disarankan untuk
menghentikan penggunaan
obat inhalasi kortikosteroid
sebagai kontroler
• Menghentikan inhalasi
kortikosteroid dapat
mengarah kepada bahaya
perburukan asma
Tatalaksana khusus selama pandemic
COVID-19
NEBULISASI PADA PASIEN ASMA
Nebulisasi memecah partikel zat cair menjadi partikel kecil yang bisa dihirup

NEBULISASI BUKAN MERUPAKAN Virus-AGP (Aerosol Generating Prosedur)


• Aeorsol yang dihasilkan bukan dari cairan pasien.
• Droplet yang mengandung virus dikeluarkan dari saluran pernafasan pasien selama nebulisasi,
penyebarannya sama jika dibandingkan tanpa nebulisasi.
• Bukti penelitian menunjukkan tidak ada risiko penularan virus SARS saat panderita diberikan
nebulisasi

PENULARAN JUSTRU DARI HAL LAIN


• Berada dalam 1 ruangan dengan ventilasi udara jelek bersama penderita
• Berada dalam jarak < 1 meter dari penderita selama lebih dari 15 menit
• Kontak tidak langsung pada sungkup nebulisasi yang tidak dibersihkan
• Kontak tidak langsung pada tangan pemeriksa yang tidak cuci tangan
Nebulisasi bisa dilakukan pada pasien
asma anak:
Rekomendasi • Berada di ruangan sendiri dan terpisah dari
pasien lain
Nebulisasi • Berada di ruangan dengan ventilasi yang baik
(lebih baik dilakukan di dekat jendela)
pada masa • Gunakan sungkup nebulisasi yang berbeda
untuk tiap pasien atau segera dekontaminasi

pandemik sungkup apabila akan digunakan untuk pasien


lain

COVID-19
• Memakai APD Standar minimal masker bedah
dan penutup mata
• Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh
pasien
• Menggunakan MDI+Spacer sebagai
alternative

Tatalaksana COVID-19 pada Anak – IDAI 2020


COVID-19 AND ASTHMA
Apakah penderita asma memiliki peningkatan risiko COVID-19, atau COVID-19
yang parah?
Orang dengan asma tampaknya tidak berisiko lebih tinggi tertular COVID-19, dan
sebuah systematic review menunjukkan tidak ada peningkatan risiko COVID-19 parah
pada orang dengan asma ringan hingga sedang yang terkontrol dengan baik.
Apakah orang dengan asma memiliki peningkatan risiko kematian terkait
COVID-
19?
Secara keseluruhan, orang dengan asma yang terkontrol dengan baik tidak berisiko
lebih tinggi mengalami kematian terkait COVID-19 (Williamson, Nature 2020; Liu et al
JACI IP, 2021)
Namun, risiko kematian COVID-19 meningkat pada orang yang baru-baru ini
membutuhkan kortikosteroid oral(OCS) untuk asma mereka (Williamson, Nature
2020)
dan pada pasien rawat inap dengan asma berat (Bloom, 2021).
Apa implikasinya bagi manajemen asma?
Penting untuk melanjutkan manajemen asma yang baik (seperti yang dijelaskan
dalam
laporan GINA), dengan strategi untukmempertahankan kontrol gejala yang baik,
mengurangi risiko eksaserbasi parah dan meminimalkan kebutuhan untuk OCS.
Apakah ada lebih banyak eksaserbasi asma selama pandemi?
COVID-19 Vaccine AND
ASTHMA
Apakah vaksin COVID-19 telah dipelajari pada penderita asma?
Ya. Banyak jenis vaksin COVID-19 telah dipelajari dan digunakan di seluruh dunia
Bukti baru, termasuk pada penderita asma, akan muncul seiring waktu
Apakah vaksin COVID-19 aman untuk orang dengan alergi?
- Secara umum, reaksi alergi terhadap vaksin jarang terjadi.
-Vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna COVID-19 harus diberikan di tempat perawatan
kesehatan dimana anafilaksis dapat diobati jika itu terjadi
- Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan riwayat reaksi alergi parah
terhadap polietilen glikol, atau bahan vaksin lainnya.
-Seperti biasa, pasien harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka
jika mereka memiliki kekhawatiran
Perlu diperhatikan sebelum vaksin, misalnya:
-Tanyakan apakah pasien memiliki riwayat alergi terhadap salah satu komponen
vaksin
- Jika pasien mengalami demam atau infeksi lain, tunda vaksinasi sampai sembuh
Saat ini, berdasarkan risiko dan manfaat, GINA merekomendasikan Vaksinasi
COVID-19 untuk penderita asma
Thank you
Tatalaksana Serangan Asma Di Rumah
Ajarkan ke orangtua
Faktor Risiko Serangan
Serangan berat asma

Nebulizer MDI (+Spacer)


SABA: 1 dosis SABA: 2-4 semprot

30 (/20) 30 (/20)
menit menit

Tidak Tidak
Membaik Membaik
membaik membaik

Observasi Observasi

Tidak membaik setelah 2 Tidak membaik setelah 4


kali pemberian Nebulisasi kali (Balita 2 kali ulangan)
SABA pemberian MDI

Bawa ke fasyankes / IGD-RS


Alur
tatalaksana
serangan asma
di Fasyankes
atau IGD-RS
Alur
tatalaksana
serangan asma
di Fasyankes
atau IGD-RS
Alur
tatalaksana
serangan asma
lanjutan di
Alur
tatalaksana
serangan asma
lanjutan di

Anda mungkin juga menyukai