Anda di halaman 1dari 30

ERGONOM

Kelompok 6:

MAURA ADINDA MAHARANI PUTRI (200612635330)


MUTHIA YASMIN AMIRA (200612635334)
MAULANA IHSAN ZUHAIR (200612635300)

_______________________________________
___________________________
DENIFISI
 Ergon = kerja / bekerja
 Nomos = Aturan / hukum alam
 Ergonomi = Aturan / tata cara dalam bekerja (secara harfiah)
 Ergonomi adalah Ilmu yang mempelajari manusia dalam hubung
an dengan pekerjaan, dengan segala aspek dan ruang lingkupn
ya.
Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nο. 1 tahun 1951 tentang  ketenagakerjaan
Undang-undang Kecelakaan diumumkan tahun 1947, Dinyatakan berlaku tahun 1951. Undang-undang kecelakaan
ini disebut juga Undang-undang Kompensasi Pekerja (Workmen Compensation Law) mengatur tentang
penggantian kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Peraturan ini mengatur
tentang jam kerja, cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti haid bagi pekerja wanita, peraturan tentang kerja bagi anak.

Orang muda, wanita, persyaratan tempat kerja, dan lain-lain


2. Undang-undang Keselamatan Kerja tahun 1970

Undang-undang ini berisi ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan

masyarakat, industrialisasi, teknik, dan teknologi dalam rangka pembinaan norma keselamatan kerja.

3. Undang undang kesehatan

Ketentuan hukum mengenai kesehatan kerja juga terdapat dalam UU Kesehatan.


Dasar hukum
4. Undang-undang jaminan sosial Nο. 14 tahun 1969
Ketentuan pokok mengenai jaminan sosial ini diatur dalam Undang-undang Nο. 14 tahun 1969. Salah satu dari jaminan
ini adalah program Astek. Menurutt Peraturan Pemerintah RI Nο. 33 tahun 1977 tentang Astek. Astek merupakan sistim
perlindungan yang dimaksudkan untuk menanggulangi risiko modal yang secara langsung mengakibatkan
berkurangnya atau hilangnya penghasilan tenaga kerja.
5. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kecelakaan
Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai kesehatan kerja disebutkan bahwa
upaya kesehatan kerja wajib diselenggarakan pada setiap tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko
bahaya kesehatan yang besar bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyaraka
t sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan tenaga kerja.
6. Kepmen No 1405/MENKES/SK/XI/2002
a. Kualitas fisik udara: b. Kualitas kimia udara
- Suhu udara: 18-28oC - Konsentrasi debu: max 0,15 mg/m3
- Intensitas cahaya: 100 Lux - Kualitas biologis udara: max 770 koloni/m3
- Kelembapan relatif: 40-60%
7. SNI 16-7063-200 dan SK MENAKER RI nomor KEP-51/MEN/1999, tentang Nilai Ambang Batas (N
AB)
tujuan
 Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui up
aya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menur
unkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan pro
mosi dan kepuasan kerja

 Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan


kualitas kontak sosial, mengelola dan mengkoordinir ke
rja secara tepat, guna meningkatkan jaminan social baik
selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tida
k produktif
Manfaat

1. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja.


2. Menurunnya kecelakaan kerja.
3. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.
4. Stress akibat kerja berkurang.
5. Produktivitas membaik.
6. Alur kerja bertambah baik.
7. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera.
8. Kepuasan kerja meningkat.
Jenis Ergonomi
 Ergonomi Mikro
Merupakan jenis yang lebih mengarah pada tools
yang digunakan untuk mencapai sistem kerja
yang baik
Contoh: peta-peta kerja, analisis postur kerja
karyawan, dll

 Ergonomi Makro

Sedangkan ergonomi makro merupakan


jenis yang lebih mengarah pada hubungan
sosial dalam lingkup organisasi
Aplikasi/penerapan Ergonomi

1 Sikap tubuh dalam bekerja

2 Proses kerja

3 Membawa Benda

4 Mengangkat beban
1
Sikap Tubuh dalam Bekerj
a 1. Berdiri
• Hindari posisi tubuh membungkuk
atau miring ke samping
• Saat berjalan, bagi wanita dihindari
penggunaan sepatu berhak tinggi
• Jika harus berdiri dalam tempo
• lama, istirahatkanlah salah satu
• kaki secara bergantian
1
Sikap Tubuh dalam Bekerja
2. Duduk

• Pilih kursi yang dapat mendukung


bagian belakang tubuh
• Sesuaikan posisi kusi aga kaki dapat
menapak di lantai
• Kosongkan isi kantong belakang
celana agar tidak mengganggu
keseimbangan bagian belakang
tubuh
2 Proses Kerja

Para pekerja dapat menjangkau peralatan


kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja
dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya.
Harus dibedakan ukuran anthropometri barat
dan timur
Anthropometri
Merupakan suatu pengukuran yang sistematis terhadap tubuh
manusia, terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk
tubuh manusia

MANFAAT ANTHROPOMETRI

Perlindungan kesehatan,
1. Bagi tenaga kerja keselamatan, dan kenyamanan
kerja
2. Bagi alat kerja Relatif lebih aman

3. Produktivitas Kualitas dan kuantitas lebih baik

4. Produk Lebih berkualitas


Membawa Benda
3
Teknik membawa benda yang benar:
• Pastikan benda selalu menempel pada tubuh selama mengangkat dan
membawanya
• Jangan mendadak berhenti, memutar atau
menyamping selama mengangkat
• Gunakan postur yang tepat, yaitu berdiri tegak
• Jangan terlalu membungkuk ketika berjalan
• Membawa dengan beban di depan tubuh
• Ketika membawa dengan jarak yang jauh,
bawalah dengan menggunakan bahu
• Jika terlalu berat, carilah bantuan
4
Mengangkat Beban
Teknik Mengangkat Beban dengan Benar:

• Kaki anda memisah, dengan satu kaki sedikit


ke depan dari kaki lain
• Tekuk lutut dan berjongkok
• Jaga punggung dan kepala
tetap lurus saat mengangkat
Penyakit yang timbul akibat kerja
tidak ergonomis

Low Back Pain / Nyeri Pinggang

Low Back Pain (LBP) adalah nyeri


di daerah pinggang antara sudut
bawah kosta (tulang rusuk) sampai
lumbosacral (sekitar tulang ekor).
Nyeri ini juga bisa menjalar ke daerah lain se
perti pinggang bagian atas
Faktor Penyebab Nyeri Pinggang:

• Mengangkat beban yang salah


• Mengangkat beban berulang kali
• Duduk terlalu lama
• Paparan getaran
Penyakit yang timbul akibat kerja
tidak ergonomis
Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Penyakit di pergelangan tangan karena saraf yang tertekan


dan menimbulkan gejala nyeri, mati rasa, dan parestesia
(kesemutan atau seperti terbakar)
Faktor Penyebab CTS
 Mengangkat benda berat
 Bekerja dengan alat - alat yang bergetar
 Posisi tidur
 Memegang mouse yang
salah
Penyakit yang timbul akibat kerja
tidak ergonomis
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) / Saraf Terjepit

HNP adalah gangguan yang terjadi akibat


adanya penonjolan bantalan di antara
ruas tulang belakang

Bagian Ruas Tulang Belakang:


1. Tulang leher / cervival
2. Tulang punggung/ thoracal
3. Tulang pinggang / lumbal
Faktor Penyebab HNP

1) Mengangkat beban yang terlalu berat


2) Menahan beban yang berat
3) Terjatuh
4) Posisi duduk yang salah
Contoh kasus
Pada Sistem Kerja Industri Agro (Studi Kasus Pabrik Gula Pada Pros
es Tebang Angkut dan Giling).
Pekerjaan tebang ataupun angkut dapat diketahui klasifikasinya b
erdasarkan perbandingan nilai IRHR untuk masing-masing pekerjaa
n termasuk kategori sedang dan berat, sedangkan mengangkut ter
masuk kategori berat dan sangat berat. Sedangkan kondisi fisik pa
brik ada beberapa yang melewati batas rekomendasi yang diijinka
n, misalnya temperature tertinggi mencapai 37 C, illuminasi sangat re
ndah 7,5 lux, serta kebisingan mencapai 93,2 dB. Sedangkan beban k
erja operator boiler ada yang mencapai kategori sangat berat yaitu
IRHR 1,67.

Anda mungkin juga menyukai