Disampaikan dalam rabgka Advokasi Penyusunan RPJMD & RKPD Responsif Gender Kamis
30 Oktober 2021 (Virtual) di jakarta
Oleh: H Yusuf
Supiandi
TAHAPAN2 PELAKSANAAN PUG DI ysupiandi, 30 September, 2o021
78
75.96 75.98
75.43
76 74.85
74.26
73.36 73.58
74 72.69
71.98 71.92 71.94
71.45 71.39
72 70.94 70.81
70.18
69.55
70 68.9
68.31
67.7
68 67.09 69.18 69.19
66.53 68.63
68.08
66 66.98 67.44
66.27
64 65.56
64.83
63.96
62 63.43
60
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
IPM
201
TAHUN IDG
IPG
4 9
Provinsi merah:
IPM/IPG/IDG nya dibawah
rata2 Nasional
Artinya; S D M di prov tsb masih
rendah dan masih tingginya
ANALISIS PEREKEMBANGAN IPM
ysupiandi, 30 September, 2o021
Pengertian
Suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan
gender (KKG) melalui kebijakan dan program yang
memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
atas seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang
kehidupan dan sektor pembangunan ( Inpres 9/2000).
PELAKSANAAN PUG DI DAERAH;
(UU 7 23/2014 dan Permendagri 67/2011> ada tiga
aspek) 1. Aspek Perencanaan
Pemda berkewajiban menyusun kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
berperspektifgender dalam RPJMD, Renstra SKPD, dan Renja SKPD (Pasal 4
UU 23/2014 ttg Pemerintahn daerah ayat (1).
Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan berperspektif
• Urusan Pemberdayaan Perempuan gender sebagaimana pada ayat (1) dilakukan melalui analisis gender ( GAPO
dan Perlindungan anak atau lainnya);
• Sub Bidang Kualitas hidup 2. Aspek Penganggaran
Perempuan Hasil analisis gender sebagaimana dimaksud dlm Pasal 5 ayat (3) dituangkan
kaitan kelembagaan dalam penyusunan Gender Budget Statement (GBS);
pengarusutamaan (PUG) pada Hasil analisis gender yg terdapat dalam GBS menjadi dasar SKPD dlm menyusun
kerangka acuan kegiatan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dgn
lembaga pemerintah Pusat, Daerah dokumen RKA/DPA SKPD ( Pasal 5 A).
provinsi dan daerah Kabupaten/Kota 3. Kelembagaan PUG
Pembentukan POKJA, Fokal Poin, Tim Teknis dan RAN PUG (pasal 9 dan 10 )
ASPEK PERENCANAAN ysupiandi, 30 September, 2o021
8PESAN PP 8/2008
(Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Penjelasan Pasal 3
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah) sbb:
"Transparan" adalah membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
PP 8/2008 Pasal 3 golongan, dan rahasia negara.
Perencanaan pembangunan daerah "Responsif" adalah dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah
dirumuskan secara transparan, dan perubahan yang terjadi di daerah.
responsif, efisien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan dan "Partisipatif" adalah merupakan hak masyarakat untuk terlibat dalam
berkelanjutan. proses
setiap tahapan perencanaan pembangunan daerah dan bersifat
terhadap kelompok yang termarginalkan melalui jalur khusus
inklusif
komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi kelompok masyarakat yang
tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan.
9 (Lanjutan…..)
1. Pengarusutamaan gender(PUG) merupakan strategi
Dalam RPJMN 2020-2024;
untuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam
1. ada 4 (empat) pengarusutamaan (mainstreaming ) sebagai
bentuk pembangunan inovatif dan adaptif, sehingga
pembangunan,
dapat menjadi katalis pembangunan untuk menuju
masyarakat sejahtera dan berkeadilan. 2. PUG bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender
Keempat mainstreaming: sehingga mampu menciptakan pembangunan yang
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk
GENDER, Indonesia.
MODAL SOSIAL DAN BUDAYA, dan
TRANSFORMASI DIGITAL 3. Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi
2.bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan sektor
dan wilayah,
kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam
3.mempercepat pencapaian target-target dari fokus mengakses, dan mengontrol sumber daya,
pembangunan, berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan
4. pengarusutamaan ini juga bertujuan untuk
memberikan akses
pengambilan keputusan, serta memperoleh manfaat
pembangunanyang merata dan adil dengan dari pembangunan
meningkatkan efisiensi
PESAN RPJMN 2019- IPG & I D G sebaysgupaiaindi, 30 September, 2o021
10 2024
sasaran
produktivitas SDM
PESAN PERMENDAGRI 86/2017(Tentang Tata
ysupiandi, 30 September, 2o021
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,Tata Cara Evaluasi Rancangan
11 Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
DAERAH
13 Identifikasi potensi permasalahan:
1. Kualitas dokumen ARG (GAP, GBS, TOR dan KAK) masih rendah;
Pemilihan kegiatan yang RG masih kurang tepat;
Kualitas analisa GAP dan GBS masih kurang;
intervensi penerpan ARG SDM perencana masih lemah;
dalam periode 2010-2020 SDM Dinas PPPA prov dan kab/Kota masih lemah;
begitu intensif denganalokasi
anggaran mencapai (sekian 2. Persolan isu gender & anak blm menjadi prioritas dlm kerangka perencanaan
trilyun); pembangunan;
Dokumen perencanaan Daerah seperti RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja PD
Namun periode IPM l/P di belum RG;
2010-2014 dgn 2015-2020 IPG dan IDG belum menjadi IKU daerah dalam kinerja pembangunan;
BELUM MENUNJUKKAN Cakupan Program KG dan PP di daerah kurang jelas dan kurang terukur;
perbedaanpenurunan yang
signifikan; 3.Dukungan dan komitmen pimpinan/pengambil keputusan masih kurang;
Legal aspek berkaitan dengan PUG belum menjadi struktur hukum dan budaya hukum;
Keterbatasan dana dalam mendorong pelaksanaann ARG;
Pemgawasan pelaksanaan PPRG masih kurang ( Pimpinan dan auditor);
ysupiandi, 30 September, 2o021
MENGAPA ITU 1. Legal aspek PUG di prov/kab/kota (Utama danMentor)
TERJADI ? menetapkan dalam Perda dan Pergub/bu/wal, namun sebagain
1K4ita lihat hasil APE 2018 & 2020 besar langkah2 operasionalnya tidak sistimatis;;
>>>>> 2.Kerangka perencanaan: dari beberapa RPJMD Prov Mentor
Identifikasi potensi permasalahan:
dan Utama sebagian besar TDK RG> Sebagian besar tidak
1. Kualitas dokumen ARG (GAP, GBS, TOR dan KAK) masih rendah;
Pemilihan kegiatan yang RG masih kurang tepat;
memuat PUG sbg dasar hukum, data terpilah hanya sedikit
Kualitas analisa GAP dan GBS masih kurang; (kependudukan); Gender tidak jadi pertimbangan dalam
SDM perencana masih lemah;
SDM Dinas PPPA prov dan kab/Kota masih lemah; menganilis pemerataan kesejahteraan dan SDM: Visi dan
misi tidak menyiratkan RG, Prioritas dan program masih
2. Persolan isu gender & anak blm menjadi prioritas dlm kerangka perencanaan
pembangunan; terbatas hanya pada Bidang PPPA, Indikator IPG dan IDG
Dokumen perencanaan Daerah seperti RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja
PD belum RG;
ada namun dalam strategi dan sasarannya tidak jelas;
IPG dan IDG belum menjadi IKU daerah dalam kinerja pembangunan;
Cakupan Program KG dan PP di daerah tidak jelas dan kurang terukur;
3. Kerangka anggaran:Panduan pelaksanaan ARG belum dalam
3.Dukungan dan komitmen pimpinan/pengambil keputusan masih kurang;
Legal aspek berkaitan dengan PUG belum menjadi struktur hukum dan sistem & Sistim pendampingan masih lemah;
budaya hukum;
Keterbatasan dana dalam mendorong pelaksanaann ARG;
Pemgawasan pelaksanaan PPRG masih kurang ( Pimpinan dan auditor); 4. Pengawasan PPRG masih lemah: Pengawasan internal Pokja,
Pimpinan OPD dan eksternal oleh Inspektorat dan BPKP
masih belum baku dan belum menjadi kewajiban;
Jumlah laki-laki/Perempuan di Indonesai 2019
1P5EMBANGUNAN
Lak Perempua
i n
16
ISU-ISU DAN
PERMASAL
AHAN
GENDER
ysupiandi, 30 September, 2o021
Indikator Kinerja Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Memasukkan IPG, IDG, TKP/TKA, TPPO
Pemerintah daerah menjadi salah satu IKU nya daerah
Praktek terbaik di daerah ysupiandi, 30 September, 2o021
Permasalahan kesenjangan gender “Perkembangan capaian IPG di Jawa Timur selama ini
menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Pada tahun 2014 angkanya mencapai 90,83,
kemudian terus meningkat tiap tahunnya menjadi 91,07 pada tahun 2015, namun terjadi
penurunan di tahun 2016 sebesar 0,35 persen menjadi 90,72 kemudian meningkat kembali di
tahun 2018 menjadi 90,77. Meski naik hanya 0,05 poin, itu sangat berarti karena ada kemajuan
dalam peningkatan pembangunan manusia perempuan di Jawa Timur. Kesetaraan
pembangunan manusia selalu diupayakan di Jawa Timur, dengan mengupayakan kenaikan IPM
perempuan.
Pemerintah Jawa Timur melalui program pembangunannya, berupaya untuk meningkatnya
UHH perempuan, angka harapan lama sekolah perempuan, angka rata-rata lama sekolah
perempuan dan pengeluaran per kapita per tahun perempuan.”
Strategi umum pembangunan Provinsi Jawa Timur dijalankan melalui “pemenuhan hak-hak
perempuan, dan perlindungan anak serta perlindungan kelompok rentan (pengarusutamaan
gender) untuk meningkatkan keadilan bersama di mana pada setiap tahapan pembangunan,
mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, sampai dengan evaluasi,
harus responsif gender. Laki-laki dan perempuan diposisikan sebagai pelaku (subjek) yang setara
dalam akses, partisipasi dan kontrol atas pembangunan, serta pemanfaatan hasil pembangunan”.
\
ysupiandi, 30 September, 2o021
. RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-2024
RPJMD Provinsi jawa Timur ditetapkan melalui PERDA Nomor 7Tahun 2019, memuat beberapa aspek gender
(lanjutan…)
25yang antar
dimuatnya
lain;(lanjjutan,,,
Visi dan Misi. Dalam misi ke 2 yang berbunyi sebagai berikut “Terciptanya Kesejahteraan yang
Berkeadilan Sosial, Pemenuhan Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan, Penyediaan
Lapangan Kerja dengan Memperhatikan Kelompok Rentan” dengan tujuan meningkatnya Kesetaraan
gender dan sasarannya adalah meningkatnya Pemberdayaan Perempuan”.
Indikator kinerja Daerah dengan memasukkan IPG dan IDG sebagai indikator daerah untuk pencapaian
sasaran Misi ke 2.
Praktek terbaik di daerah lanjuta,,,,
RPJMD Kabupaten Katingan ysupiandi, 30 September, 2o021
Dalam RPJMD Kabupaten Katingan di Kalimantan tengah, telah memuat beberapa aspek dalam RPJMD yaitu:
Pertimbangan Hukum dalam RPJMD Kab Katingan
26
Aspek pertimbangan hukum dengan memasukkan Inpres Nomor 9 Tahun 2000
tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan dan Permendagri 67 Tahun
•
•
•
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan
2011 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di daerah; Pembangunan Daerah
• Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
tahun 2015-2019
Penyajian data terpilah terdapat dalam totalitas penduduk Kabupaten Katingan, “Jumlah • Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan
penduduk tahun 2017 yang berjumlah 165.306 jiwa terdiri dari 86.648 penduduk laki-laki •
Nasional
Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
dan 78.658 penduduk perempuan. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun-tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan
sebelumnya, dimana pada tahun 2012 berjumlah 152.724 jiwa (79.923 laki-laki dan Gender di Daerah
• Peraturan Daerah Kabupaten Katingan No.5 Tahun 2019
72.801 perempuan). Sementara itu, ratio jenis kelamin pada Tahun 2017 sebesar 110, tentang RPJMD Kabupaten Katingan Tahun 2018-2023
dimana jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan. Hal ini berarti bahwa di Kabupaten Katingan, setiap 100 penduduk
perempuan terdapat sekitar 110 penduduk laki-laki “. Data terpilah juga disajikan dalam
distribusi dan kepadatan penduduk Tabel 2.12, dan Jumlah penduduk dan ratio jenis
kelamin per kecamatan Tabel 2.13.
Isu Strategis, Pengarusutamaan menjadi isu strategis ke 7 (tujuh) diatara 12 Isu strategis
Kabupaten Katingan.
Visi dan Misi khusus dalam Misi ke 4 menjelaskan khususnya dalam tujuan yang
kedua yaitu meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan melalui
meningkatnya Pengarusutamaan gender (lihat ganbar bawah)
RPJMD Kabupaten Katingan (lanjutan…)
Dalam RPJMD Kabupaten Katingan di Kalimantan tengah, telah memuat beberapa aspek dalam ysupiandi, 30 September, 2o021
RPJMD:
27
28 REKOMENDASI
Hasil APE 2018 & 2020 khusus Perencanaan:
Apa yang perlu dilakukan?
Kerangka perencanaan:dari beberapa RPJMD
Prov Mentor dan Utama sebagian besar TDK
Memahami struktur RPJMD,
RG;
Sebagian besar tidak memuat PUG sbg dasar
Substansi dan muatan setiap bab dan
hukum, upay bagian,
Tidak melengkapi dgn data terpilah a
(kependudukan); mengikuti proses dan tahapan sun
Gender tidak jadi pertimbangan dalam RPJMD,
menganilis pemerataan kesejahteraan dan SDM:
Visi dan misi tidak menyiratkan KG, mengenali isu-isu gender di setiap bab
Prioritas dan program masih terbatas hanya pada dan bag;
Bidang PPPA,
melihat isu strategis, program dan
Indikator IPG dan IDG ada namun dalam strategi dan feed
back
Kesimpulan:
sasarannya belum jelas; indiktor (IKU) yang berkaitan
Perencanaan di daerah khususnya RPJMD dan RKPD dg Gender
masih belum menyentuh isu-isu gender di dalamna
ysupiandi, 30 September, 2o021
29