Anda di halaman 1dari 29

ysupiandi, 30 September, 2o021

APLIKASI PUG INTEGRASI


GENDER DALAM PERENCANAAN
PENGANGGARAN DI DAERAH

Disampaikan dalam rabgka Advokasi Penyusunan RPJMD & RKPD Responsif Gender Kamis
30 Oktober 2021 (Virtual) di jakarta
Oleh: H Yusuf
Supiandi
TAHAPAN2 PELAKSANAAN PUG DI ysupiandi, 30 September, 2o021

Tahapan PUG INDONESIA


Periode Instrumen Target Capaian Indikator Masalah
1.
1999-2002 UU/74 1 Peningkatan Komitmen Pusat dan Belum menyeluruh ASN, PT dan
PU Propena Pemahaman gender & daerah LM.
Pelemb
G 2agaan s Inpres PUG
9 2. Nat & Reg Machinary 1. KPPA Kewenangan terutama di daerah
Permen 2. Biro PP & SDM
PP 3. Kelembagaan PUG Pokja & Focal Kurang berfungsi & blm
B89/02 Poin efektif
2. Integrasi 2002- Inpres 1. Dokumen Repelita 1. Program RG di 1. Mekanisme tdk jelas;
gender dalam sek 9 & Propenas RG; 5 K/L 2. Belum ada Instrumen
perencanaan RPJMN 2. Dokumen perencanaan 2. RPJMN/RPJMD, & creteria;
Panduan rensponsif gender RKP
3. Integrasi 2009- sek PPRG
Inpres (RG) Perencanaan
1. Dokumen 1. /RKPD,
KUA/PPASRenstra
(daerah); 1. Mekanisme pendampingan
gender 9 & Anggaran RG
2. RKA KL/RKA PD RG belum jelas;
dlm RPJMN ( Gap & GBS) 2. Kualitas GAP & GBS;
Anggaran Perpres2/15 3. GBS dlm KAK dan
SEB 4 RKAPD belum
Menteri terakomodasikan
4. Audit 2015 - Inpres Self Audit Pelaksnaan PUG di Keterlibatan Inspektorat 1. Pedoman Pengawasan PPRG
Permendagri
gender Sek 9 masing2 K/L & Daerah (APIP) belum dipahami oleh APIP
67
RPJMN 2. Belum adanya Rencana
Permen Tindak audit gender di
PPPA Inspektorat
5. 2016- Sek SDG’s, 3 Ns, Dukungan konkrit Meningkatnya IPG dan 1. Belum adanya peta jalan (road
Tematik/Mutu Tema2 Nas dan terhadap IPM,IPG dan IDG IDG map);
daerah 2. Penetapan indikator capaian
IPD dan IDG;
Kenapa perlu in t egrasi gender dalam RPJMD ysupiandi, 30 September, 2o021
RKPD?
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
3 Tahun 2010-2020
80

78
75.96 75.98
75.43
76 74.85
74.26
73.36 73.58
74 72.69
71.98 71.92 71.94
71.45 71.39
72 70.94 70.81
70.18
69.55
70 68.9
68.31
67.7
68 67.09 69.18 69.19
66.53 68.63
68.08
66 66.98 67.44
66.27
64 65.56
64.83
63.96
62 63.43

60
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

IPM Perempuan IPM Laki-Laki IPM

IPM mengukur kualitas hidup manusia dalam aspek


kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
IPM Perempuan masih berstatus Rendahnya IPM Perempuan
sedang, sdgkan IPM laki-laki sudah berkontribusi terhadap rendahnya
berstatus tinggi  kualitas SDM IPM nasional.
perempuan < laki-laki.
IPM, IPG DAN IDG ysupiandi, 30 September, 2o021

IPM
201
TAHUN IDG
IPG
4 9

Provinsi merah:
IPM/IPG/IDG nya dibawah
rata2 Nasional
Artinya; S D M di prov tsb masih
rendah dan masih tingginya
ANALISIS PEREKEMBANGAN IPM
ysupiandi, 30 September, 2o021

L/P & 5IPG D G N INTERVENSI PUG


 IPM Tahun 2010, Laki-/perempuan 70,94/63,43 ada
kesenjangan sebesar 7,51 artinya perempuan tertinggal
dalam bidang pendidikan, kesehatan dan Ekonomi
sebesar 7,51 poin.;
 perbandingan yang sama di tahun 2020 menunjukan
angka kesenjangan IPM L/P sebesar 6,8,
 artinya dalam kurun waktu 10 tahun (2010-2020) hanya
mampu menurunkan kesenjangan IPM L/P sebesar 0,71
(7,51-6,8) atau rata pertahun penurunnya hanya sekitar
0,07 (0,71/10).
 intervensi penerpan ARG ( sekian trilyun) secara
nasional Periode IPM l/P di 2010-2014 dgn 2015-2020
TIDAK MENUNJUKKAN perbedaanpenurunan yang
signifikan.
PENGARUSTAMAAN GENDER PUG

Pengertian
Suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan
gender (KKG) melalui kebijakan dan program yang
memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan
permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
atas seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang
kehidupan dan sektor pembangunan ( Inpres 9/2000).
PELAKSANAAN PUG DI DAERAH;
(UU 7 23/2014 dan Permendagri 67/2011> ada tiga
aspek) 1. Aspek Perencanaan
 Pemda berkewajiban menyusun kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan
berperspektifgender dalam RPJMD, Renstra SKPD, dan Renja SKPD (Pasal 4
UU 23/2014 ttg Pemerintahn daerah ayat (1).
 Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan berperspektif
• Urusan Pemberdayaan Perempuan gender sebagaimana pada ayat (1) dilakukan melalui analisis gender ( GAPO
dan Perlindungan anak atau lainnya);
• Sub Bidang Kualitas hidup 2. Aspek Penganggaran
Perempuan  Hasil analisis gender sebagaimana dimaksud dlm Pasal 5 ayat (3) dituangkan
kaitan kelembagaan dalam penyusunan Gender Budget Statement (GBS);
pengarusutamaan (PUG) pada  Hasil analisis gender yg terdapat dalam GBS menjadi dasar SKPD dlm menyusun
kerangka acuan kegiatan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dgn
lembaga pemerintah Pusat, Daerah dokumen RKA/DPA SKPD ( Pasal 5 A).
provinsi dan daerah Kabupaten/Kota 3. Kelembagaan PUG
 Pembentukan POKJA, Fokal Poin, Tim Teknis dan RAN PUG (pasal 9 dan 10 )
ASPEK PERENCANAAN ysupiandi, 30 September, 2o021

8PESAN PP 8/2008
(Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Penjelasan Pasal 3
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah) sbb:
"Transparan" adalah membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi,
PP 8/2008 Pasal 3 golongan, dan rahasia negara.

Perencanaan pembangunan daerah "Responsif" adalah dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah
dirumuskan secara transparan, dan perubahan yang terjadi di daerah.
responsif, efisien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan dan "Partisipatif" adalah merupakan hak masyarakat untuk terlibat dalam
berkelanjutan. proses
setiap tahapan perencanaan pembangunan daerah dan bersifat
terhadap kelompok yang termarginalkan melalui jalur khusus
inklusif
komunikasi untuk mengakomodasi aspirasi kelompok masyarakat yang
tidak memiliki akses dalam pengambilan kebijakan.

"Berkeadilan" adalah prinsip keseimbangan antar wilayah, sektor, pendapatan,


gender dan usia.
PESAN RPJMN 2019-2024
ysupiandi, 30 September, 2o021

9 (Lanjutan…..)
1. Pengarusutamaan gender(PUG) merupakan strategi
Dalam RPJMN 2020-2024;
untuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam
1. ada 4 (empat) pengarusutamaan (mainstreaming ) sebagai
bentuk pembangunan inovatif dan adaptif, sehingga
pembangunan,
dapat menjadi katalis pembangunan untuk menuju
masyarakat sejahtera dan berkeadilan. 2. PUG bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender
Keempat mainstreaming: sehingga mampu menciptakan pembangunan yang
 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk
 GENDER, Indonesia.
 MODAL SOSIAL DAN BUDAYA, dan
 TRANSFORMASI DIGITAL 3. Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi
2.bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan sektor
dan wilayah,
kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam
3.mempercepat pencapaian target-target dari fokus mengakses, dan mengontrol sumber daya,
pembangunan, berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan
4. pengarusutamaan ini juga bertujuan untuk
memberikan akses
pengambilan keputusan, serta memperoleh manfaat
pembangunanyang merata dan adil dengan dari pembangunan
meningkatkan efisiensi
PESAN RPJMN 2019- IPG & I D G sebaysgupaiaindi, 30 September, 2o021

10 2024
sasaran
produktivitas SDM
PESAN PERMENDAGRI 86/2017(Tentang Tata
ysupiandi, 30 September, 2o021

Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,Tata Cara Evaluasi Rancangan
11 Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Pasal 5 Berkeadilan sebagaimana dimaksud


Rencana pembangunan Daerah dalam Pasal 5 huruf h, merupakan prinsip
sebagaimana dimaksud dalam keseimbangan antarwilayah, sektor,
Pasal 4 dirumuskan secara: pendapatan, gender dan usia.
a.transparan; Pasal 9
b.responsif; Perencanaan pembangunan Daerah
yang berorientasi pada substansi,
c.efisien;
menggunakan pendekatan:
d.efektif; a. holistik-tematik;
e.akuntabel; b. integratif; dan
c.spasial.
f.partisipatif; Pendekatan holistik-tematik dalam perencanaan pembangunan
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a, dilaksanakan
g.terukur; dengan
h.berkeadil lingkungan; dan
i.berwawasan mempertimbangkan keseluruhan unsur/bagian/kegiatan pembangunaan
an;
j.berkelanjutan. sebagai satu kesatuan faktor potensi, tantangan, hambatan dan/atau
permasalahan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.
ysupiandi, 30 September, 2o021

12 DIMANA PESAN GENDER &


ANAK DIAKOMODASIKAN
( RPJMD)
Pasal 43 Pasal 47 poin 3. Penyusunan rancangan awal
Penyusunan rancangan teknokratik RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
RPJMD sebagaimana dimaksud dalam mencakup:
Pasal 42, mencakup: 1. penyempurnaan rancangan
a.analisis gambaran umum kondisi teknokratik
Daerah; RPJMD;
b.perumusan gambaran keuangan 2. penjabaran visi dan misi kepala
Daerah; Daerah;
c.perumusan permasalahan 3. perumusan tujuan dan sasaran;
pembangunan Daerah; 4. perumusan strategi dan arah
d.penelaahan dokumen perencanaan kebijakan;
lainnya; dan 5. perumusan program pembangunan
e.perumusan isu-isu strategis Daerah;
Daerah. 6. perumusan program Perangkat Daerah;
dan
7. KLHS.
ASUMSI & POTENSI MASALAH DI ysupiandi, 30 September, 2o021

DAERAH
13 Identifikasi potensi permasalahan:

1. Kualitas dokumen ARG (GAP, GBS, TOR dan KAK) masih rendah;
 Pemilihan kegiatan yang RG masih kurang tepat;
 Kualitas analisa GAP dan GBS masih kurang;
 intervensi penerpan ARG  SDM perencana masih lemah;
dalam periode 2010-2020  SDM Dinas PPPA prov dan kab/Kota masih lemah;
begitu intensif denganalokasi
anggaran mencapai (sekian 2. Persolan isu gender & anak blm menjadi prioritas dlm kerangka perencanaan
trilyun); pembangunan;
 Dokumen perencanaan Daerah seperti RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja PD
 Namun periode IPM l/P di belum RG;
2010-2014 dgn 2015-2020  IPG dan IDG belum menjadi IKU daerah dalam kinerja pembangunan;
BELUM MENUNJUKKAN  Cakupan Program KG dan PP di daerah kurang jelas dan kurang terukur;
perbedaanpenurunan yang
signifikan; 3.Dukungan dan komitmen pimpinan/pengambil keputusan masih kurang;
Legal aspek berkaitan dengan PUG belum menjadi struktur hukum dan budaya hukum;
Keterbatasan dana dalam mendorong pelaksanaann ARG;
Pemgawasan pelaksanaan PPRG masih kurang ( Pimpinan dan auditor);
ysupiandi, 30 September, 2o021
MENGAPA ITU 1. Legal aspek PUG di prov/kab/kota (Utama danMentor)
TERJADI ? menetapkan dalam Perda dan Pergub/bu/wal, namun sebagain
1K4ita lihat hasil APE 2018 & 2020 besar langkah2 operasionalnya tidak sistimatis;;
>>>>> 2.Kerangka perencanaan: dari beberapa RPJMD Prov Mentor
Identifikasi potensi permasalahan:
dan Utama sebagian besar TDK RG> Sebagian besar tidak
1. Kualitas dokumen ARG (GAP, GBS, TOR dan KAK) masih rendah;
 Pemilihan kegiatan yang RG masih kurang tepat;
memuat PUG sbg dasar hukum, data terpilah hanya sedikit
 Kualitas analisa GAP dan GBS masih kurang; (kependudukan); Gender tidak jadi pertimbangan dalam
 SDM perencana masih lemah;
 SDM Dinas PPPA prov dan kab/Kota masih lemah; menganilis pemerataan kesejahteraan dan SDM: Visi dan
misi tidak menyiratkan RG, Prioritas dan program masih
2. Persolan isu gender & anak blm menjadi prioritas dlm kerangka perencanaan
pembangunan; terbatas hanya pada Bidang PPPA, Indikator IPG dan IDG
 Dokumen perencanaan Daerah seperti RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja
PD belum RG;
ada namun dalam strategi dan sasarannya tidak jelas;
 IPG dan IDG belum menjadi IKU daerah dalam kinerja pembangunan;
 Cakupan Program KG dan PP di daerah tidak jelas dan kurang terukur;
3. Kerangka anggaran:Panduan pelaksanaan ARG belum dalam
3.Dukungan dan komitmen pimpinan/pengambil keputusan masih kurang;
Legal aspek berkaitan dengan PUG belum menjadi struktur hukum dan sistem & Sistim pendampingan masih lemah;
budaya hukum;
Keterbatasan dana dalam mendorong pelaksanaann ARG;
Pemgawasan pelaksanaan PPRG masih kurang ( Pimpinan dan auditor); 4. Pengawasan PPRG masih lemah: Pengawasan internal Pokja,
Pimpinan OPD dan eksternal oleh Inspektorat dan BPKP
masih belum baku dan belum menjadi kewajiban;
Jumlah laki-laki/Perempuan di Indonesai 2019

ysupiandi, 30 September, 2o021

PERAN STRATEGIS PEREMPUAN DALAM Perempua


n 134,27
Laki-laki
135,34 juta
Juta

1P5EMBANGUNAN
Lak Perempua
i n

 Perempuan 1/2 dari SDM Indonesia, perempuan memiliki peran strategis


dalam kehidupan tercermin dalam segala aspek kehidupan baik dalam
keluarga, masyarakat bahkan negara.
 Untuk itulah, untuk memaksimalkan peran yang begitu besar perempuan
harus memiliki kulitas yang dapat diandalkan.
 Kualitas manusia, baik laki-laki atau perempuan, dapat dikatakan tinggi jika
memiliki pilihan2 hidup yang lebih baik yaitu pilihan pendidikan,
ketrampilan, kesehatan dan pendapatan ekonomi yang baik dan tinggi (IPM
dan IPG);

Perempuan yang berkualitas berdampak dampak pada dua hal.


Pertama, dengan kualitas yang dimiliki, perempuan akan menjadi mitra kerja
aktif
laki-laki dalam mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi dan politik yang
diarahkan pada pemerataan pembangunan.
Kedua, perempuan yang berkualitas turut mempengaruhi kualitas generasi
penerus, mengingat fungsi reproduksi perempuan berperan.
ysupiandi, 30 September, 2o021

16

ISU-ISU DAN
PERMASAL
AHAN
GENDER
ysupiandi, 30 September, 2o021

17 DIMANA PESAN GENDER &


ANAK DIAKOMODASIKAN
( RPJMD)
Pasal 43 Pasal 47 poin 3. Penyusunan rancangan awal
Penyusunan rancangan teknokratik RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
RPJMD sebagaimana dimaksud dalam mencakup:
Pasal 42, mencakup: 1. penyempurnaan rancangan
a.analisis gambaran umum kondisi teknokratik
Daerah; RPJMD;
b.perumusan gambaran keuangan 2. penjabaran visi dan misi kepala
Daerah; Daerah;
c.perumusan permasalahan 3. perumusan tujuan dan sasaran;
pembangunan Daerah; 4. perumusan strategi dan arah
d.penelaahan dokumen perencanaan kebijakan;
lainnya; dan 5. perumusan program pembangunan
e.perumusan isu-isu strategis Daerah;
Daerah. 6. perumusan program Perangkat Daerah;
dan
7. KLHS.
ysupiandi, 30 September, 2o021
Bab 1:PENDAHULUAN
1. Latar belakang
18 2. Dasar hukum
3. Hubungan antar lembaga
4. Maksud dan tujuan
5. Sistimatika penulisan.
Struktur RPJMD Bab II: GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
sebagaimnana diatur 6. Aspek geografi dan Demografi
7. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
dalam UU 25/2014 dan 8. Aspek pelayanan Umum
Permendagri 86/2011 9. Aspek Daya saing Daerah

Bab III: GAMBARAN KEUANGAN DAERAH


10.Kinerja Keuangan Masa lalu
11.Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa lalu
12.Kerangka Pendanaan

Bab IV: Permasalahan dan Isu-isu Strategis Daerah


13.Permasalahan Pembangunan
14.Isu Strategis
ysupiandi, 30 September, 2o021

19 Bab V: VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN


1. Visi Misi
2. Tujuan dan Sasaran

Bab VI: STRATEGI, ARAH DAN


Struktur RPJMD KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH PROGRAM
sebagaimnana diatur 1. Strategi
2. Arah kebijakan Pembangunan
dalam UU 25/2014 dan 3. Program Pembangunan Daerah
Permendagri 86/2011 Bab VII: KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM
(lanjutan…..) PERANGKAT DAERAH
1. Kerangka pendanaan Pembangunan
2. Program Perangkat daerah

Bab VIII: KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


Bab IX: PENUTUP
ysupiandi, 30 September, 2o021

20 1) Pertimbangan dasar hukum yang berkaitan dengan gender


dan pengarusutamaan gender;
2) Penyajian data dengan data terpilahberdasarkan jenis kelamin;
Permen PPPA No 7/2018 3) Memperhatikan dan pertimbangan Isu-isu gender danAnak;
ttg Pemantauandan
4) Visi dan misi yang memberikan ruang untuk pencapaian kesetaraan
Evaluasi PUG dijelaskan
beberapa poin yang gender;
perlu diperhatikan 5) Memasukkan PUG sebagai Strategi dan Program prioritas
dalam penyusunandraft dalam RPJMD;
RPJMD
6) Indikator Kinerja Utama (IKU) Provinsi dan Kabupaten/Kota seperti
IPG, IDG, Kekerasan terhadap perempuan dan Anak (KTP/A), termasuk
penurunan angka tindak pidana perdagangan orang/anak (TPPO);
Pengintegrasiannya ke enam aspek gender ke
dalam struktur RPJMD ysupiandi, 30 September, 2o021

Struktur RPJMD Langkah integrasi gender


A2s1pek
Bab 1.,Pendahuluan
Gender
Pertimbangan 1. Latar belakang Memasukan PUG sebagai strategi pembangunan daerah
hukum Memasukkan UU 74/1986 ttg Ratifikasi Cedaw & Permendagri
kaitan 2. Dasar hukum
gender 67/2011 tentang Pelaksanaan PUG di daerah, dan kemungkinan
PERDA PUG yang mereka telah miliki.

Bab II. Gambaran Umum kondisi daerah


Data Tersajikannya Data terpilah berdasarkan jenis
terpilah 1.Aspek geografi dan demografi
kelamin,
(Pembuka dalam penjelasan berkaitan dengan
demografi,
ketenagakerjaan, pendidikan dan lain-lain yang memungkin
wawasan) bisa disajikan secara terpilah.
2. Aspek kesejahteraan masyarakat Menyajikan indikator kesenjangan gender seperti IPG dan
IDG
3. Aspek pelayanan umum
Bab III Gambaran Umum Keuangan ysupiandi, 30 September, 2o021

1.Kinerja keuangan masa lalu Memasukkan Pelaksanaan Anggaran Responsif Gender


22 dalam
(ARG) RKA pada masa sebelumnya
2.Kebijakan pengelolaan keuangan masa Kebijakan ARG
Isu Strategis
lalu
3.Kerangka pendanaan Kebijakan ARG dan ketersediaan dana untuk urusan KPPPA

Bab IV Permasalahan dan isu-isu strategis


daerah
1.Permasalahan pembangunan Memasukkan indikator kesenjangan seperti IPG, IDG, TPAK P/L
TKA/P dan KDRT
2. Isu strategis PUG dan PPPA menjadi salah satu dari isu strategis di daerah.

Visi dan Misi Bab V. Visi, Misi dan tujuan


1.Visi Isu strategis kesenjangan gender memberikan warna dalam
rumusan Visi dan Misi baik tersurat langsung dalam Visi dan Misi
2.Misi maupun dalam rumusan, Tujuan, sasaran dan indikator capaian
Visi dan Misi tersebut.
3.tujuan dan sasaran Reformulasi kesenjangan gender tersurat dan tersirat dalam
ysupiandi, 30 September, 2o021

Strategi dan Program Prioritas Bab VI Strategi, arah kebijakan dan


program pembangunan daerah
23 1.Strategi Memasukkan PUG sebagai salah
satu strategi dalam pembangunan
2.Arah Kebijakan pembangunan PPPA dan KG menjadi salah satu arah
kebijakan pembangunan daerah
3.Program Pembangunan daerah PUG dan PPPA menjadi program
prioritas daerah

Program PPPA Bab VII Kerangka pendanaan


program
dan Perangkat Daerah
1.Kerangka pendanaan Ketersediaan dana untuk urusan
PPPA pembangunan
2.Program perangkat daerah Program kelembagaan PUG
Program PPPA dan

Indikator Kinerja Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Memasukkan IPG, IDG, TKP/TKA, TPPO
Pemerintah daerah menjadi salah satu IKU nya daerah
Praktek terbaik di daerah ysupiandi, 30 September, 2o021

. RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-


2024
R 2 4
PJ Mlain;
antar D Provinsi jawa Timur ditetapkan melalui PERDA Nomor 7Tahun 2019, memuat beberapa aspek gender yang
dimuatnya
Data terpilah disajikan bagian demografi seperti struktur penduduk berdasarkan usia dan
jenis kelamin, IPM Laki dan IPM Perempuan. (lihat Box)

Permasalahan kesenjangan gender “Perkembangan capaian IPG di Jawa Timur selama ini
menunjukkan kinerja yang semakin membaik. Pada tahun 2014 angkanya mencapai 90,83,
kemudian terus meningkat tiap tahunnya menjadi 91,07 pada tahun 2015, namun terjadi
penurunan di tahun 2016 sebesar 0,35 persen menjadi 90,72 kemudian meningkat kembali di
tahun 2018 menjadi 90,77. Meski naik hanya 0,05 poin, itu sangat berarti karena ada kemajuan
dalam peningkatan pembangunan manusia perempuan di Jawa Timur. Kesetaraan
pembangunan manusia selalu diupayakan di Jawa Timur, dengan mengupayakan kenaikan IPM
perempuan.
Pemerintah Jawa Timur melalui program pembangunannya, berupaya untuk meningkatnya
UHH perempuan, angka harapan lama sekolah perempuan, angka rata-rata lama sekolah
perempuan dan pengeluaran per kapita per tahun perempuan.”

Strategi umum pembangunan Provinsi Jawa Timur dijalankan melalui “pemenuhan hak-hak
perempuan, dan perlindungan anak serta perlindungan kelompok rentan (pengarusutamaan
gender) untuk meningkatkan keadilan bersama di mana pada setiap tahapan pembangunan,
mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, sampai dengan evaluasi,
harus responsif gender. Laki-laki dan perempuan diposisikan sebagai pelaku (subjek) yang setara
dalam akses, partisipasi dan kontrol atas pembangunan, serta pemanfaatan hasil pembangunan”.

\
ysupiandi, 30 September, 2o021
. RPJMD Provinsi Jawa Timur 2019-2024
RPJMD Provinsi jawa Timur ditetapkan melalui PERDA Nomor 7Tahun 2019, memuat beberapa aspek gender
(lanjutan…)
25yang antar
dimuatnya
lain;(lanjjutan,,,

Visi dan Misi. Dalam misi ke 2 yang berbunyi sebagai berikut “Terciptanya Kesejahteraan yang
Berkeadilan Sosial, Pemenuhan Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan, Penyediaan
Lapangan Kerja dengan Memperhatikan Kelompok Rentan” dengan tujuan meningkatnya Kesetaraan
gender dan sasarannya adalah meningkatnya Pemberdayaan Perempuan”.

Indikator kinerja Daerah dengan memasukkan IPG dan IDG sebagai indikator daerah untuk pencapaian
sasaran Misi ke 2.
Praktek terbaik di daerah lanjuta,,,,
RPJMD Kabupaten Katingan ysupiandi, 30 September, 2o021
Dalam RPJMD Kabupaten Katingan di Kalimantan tengah, telah memuat beberapa aspek dalam RPJMD yaitu:
Pertimbangan Hukum dalam RPJMD Kab Katingan

26
Aspek pertimbangan hukum dengan memasukkan Inpres Nomor 9 Tahun 2000
tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan dan Permendagri 67 Tahun



UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan
2011 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di daerah; Pembangunan Daerah
• Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
tahun 2015-2019
Penyajian data terpilah terdapat dalam totalitas penduduk Kabupaten Katingan, “Jumlah • Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan
penduduk tahun 2017 yang berjumlah 165.306 jiwa terdiri dari 86.648 penduduk laki-laki •
Nasional
Permendagri No. 67 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
dan 78.658 penduduk perempuan. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun-tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan
sebelumnya, dimana pada tahun 2012 berjumlah 152.724 jiwa (79.923 laki-laki dan Gender di Daerah
• Peraturan Daerah Kabupaten Katingan No.5 Tahun 2019
72.801 perempuan). Sementara itu, ratio jenis kelamin pada Tahun 2017 sebesar 110, tentang RPJMD Kabupaten Katingan Tahun 2018-2023
dimana jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan. Hal ini berarti bahwa di Kabupaten Katingan, setiap 100 penduduk
perempuan terdapat sekitar 110 penduduk laki-laki “. Data terpilah juga disajikan dalam
distribusi dan kepadatan penduduk Tabel 2.12, dan Jumlah penduduk dan ratio jenis
kelamin per kecamatan Tabel 2.13.

Isu Strategis, Pengarusutamaan menjadi isu strategis ke 7 (tujuh) diatara 12 Isu strategis
Kabupaten Katingan.

Visi dan Misi khusus dalam Misi ke 4 menjelaskan khususnya dalam tujuan yang
kedua yaitu meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan melalui
meningkatnya Pengarusutamaan gender (lihat ganbar bawah)
RPJMD Kabupaten Katingan (lanjutan…)
Dalam RPJMD Kabupaten Katingan di Kalimantan tengah, telah memuat beberapa aspek dalam ysupiandi, 30 September, 2o021
RPJMD:

27

 Program yang berkaitan dengan gender


dan anak terdapat dua program yaitu
Program kelembagaan PUG, dan Program
perlindungan perempuan dan anak.

 Indikator kinerja mencantumkan IPG dan


IDG sebagai indikatror kinerja kabupaten
(IKU) lihat ganbar dibawah.
FAKTA , KESIMPULAN &
ysupiandi, 30 September, 2o021

28 REKOMENDASI
Hasil APE 2018 & 2020 khusus Perencanaan:
Apa yang perlu dilakukan?
 Kerangka perencanaan:dari beberapa RPJMD
Prov Mentor dan Utama sebagian besar TDK
 Memahami struktur RPJMD,
RG;
 Sebagian besar tidak memuat PUG sbg dasar
 Substansi dan muatan setiap bab dan
hukum, upay bagian,
 Tidak melengkapi dgn data terpilah a
(kependudukan);  mengikuti proses dan tahapan sun
 Gender tidak jadi pertimbangan dalam RPJMD,
menganilis pemerataan kesejahteraan dan SDM:
 Visi dan misi tidak menyiratkan KG,  mengenali isu-isu gender di setiap bab
 Prioritas dan program masih terbatas hanya pada dan bag;
Bidang PPPA,
 melihat isu strategis, program dan
 Indikator IPG dan IDG ada namun dalam strategi dan feed
back
Kesimpulan:
sasarannya belum jelas;  indiktor (IKU) yang berkaitan
Perencanaan di daerah khususnya RPJMD dan RKPD dg Gender
masih belum menyentuh isu-isu gender di dalamna
ysupiandi, 30 September, 2o021

29

SEKIAN DAN TERIMA


KASIH

Anda mungkin juga menyukai