Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR DAN

STRATEGI MBS

KARWANTO
FAKTOR PENYEBAB MUTU TAK TERKATROL

 ORIENTASI INPUT AND UTPUT, TIDAK


KE PROSES
 SENTRALISTIK
 PERAN SERTA MASYARAKAT
TERBATAS KE DANA
 KAPASITAS PENYELENGGARAAN
RENDAH (IMRON, 2010)
PERUBAHAN PARADIGMA
SEKOLAH/MADRASAH
PERUBAHAN PARADIGMA (IMRON, 2010)

PERUBAHAN DARI MENUJU KE


PENGATURAN OTONOMI DAN PASAR
PEMERINTAH
OTORITARIAN DEMOKRATIS
SENTRALISASI DESENTRALISASI
KEWENANGAN KEWENANGAN
GOVERNMENT GOVERNANCE
PERLU MANAJEMEN
SEKOLAH/MADRASAH YANG
TERDESENTRALISASI
FAKTOR PENDORONG DESENTRALISASI
 TUNTUTAN STAKE HOLDERS TERHADAP MUTU
 SENTRALISASI MEMASUNG PARTISIPASI
MASYARAKAT
 BIROKRASI PENDIDIKAN TIDAK RESPONSIF
 KINERJA MADRASAH TIDAK MEMENUHI
TUNTUTAN BARU
 TUMBUHNYA PERSAINGAN DALAM
MEMPEROLEH BANTUAN
 TANTANGAN LAPANGAN KERJA TERKAIT
LULUSAN MADRASAH (IMRON, 2010)
CAKUPAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI

• MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH


SETEMPAT
• PENDELEGASIAN WEWENANG
• INOVASI KURIKULUM YANG
MENDUKUNG KEBUTUHAN DAERAH
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
• Peningkatan biaya pendidikan (alokasi 20%
dari APBN untuk pendidikan)
• Peningkatan mutu proses pembelajaran
• Peningkatan akses/partisipasi pendidikan
• Desentralisasi pembuatan keputusan dengan
meningkatkan partisipasi orang tua dan
masyarakat (MBS)
Mengapa MBS?
• Keuntungan sosial dan ekonomi sebagai prioritas
sekolah
• Meningkatkan otonomi sekolah
• Peka terhadap kebutuhan masyarakat setempat
• Meningkatkan prestasi siswa (Negera-negara
yang siswanya berprestasi tinggi, mereka
memberikan otonomi kepada sekolah dan pemda
setempat untuk memutuskan sendiri isi
kurikulum dan alokasi/manajemen sumber
dayanya)
NAMA LAIN
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (BAFADAL, 2010)

Site-based management
Delegated management
School otonomy,
Local management of school.
School-Based Management
School-Based Quality Improvement

Desentralisasi pengelolaan pendidikan pada level


sekolah
Pengelolaan secara mandiri oleh sekolah,
KONSEP DASAR MBS
• Model manajemen yang memberikan
otonomi lebih besar kepada sekolah dan
mendorong pengambilan keputusan
partisipatif yang melibatkan secara langsung
semua warga sekolah (Kemendiknas, 2010)
KONSEP DASAR MBS

pemberian otonomi kepada sekolah untuk


secara aktif serta mandiri mengembangkan
dan melakukan berbagai program
peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan
kebutuhan sekolah sendiri. MPMBS itu
sebagai otonomi sekolah yang dibarengi
dengan pembuatan keputusan secara
partisipatori.
David (Bafadal, 2010)
Prinsip MBS di Indonesia
• Otonomi
• Akuntabilitas
• Jaminan mutu,
• Evaluasi yang transparan
Tujuan
• Meningkatkan mutu pendidikan melalui
kemandirian dan inisiatif sekolah tanpa
mengabaikan kebijakan dan prioritas sekolah.
• Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
melalui pengambilan keputusan bersama.
• Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada
sekolahnya
• Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah
tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
kekuasaan dan tanggung jawab pengambilan keputusan
didesentralisasikan kepada para stakeholder sekolah

Delegasi
Keputusan

3
DIMENSI
Adanya KONSEP MBS Domain
Regulasi Delegasi
Standar

Seluruh aspek:keuangan, kepegawaian,


Standar dan kontrol pusat terhadap
sarana dan prasarana, penerimaan siswa
keseluruhan pelaksanaan kewenangan dan
baru, dan kurikulum.
tanggung jawab sekolah
Pembuatan Substansi Aturan, standar,
keputusan manajemen yang mekanisme
didelegasikan didelegasikan ke ditetapkan oleh
kepada: sekolah pusat

Kepala Sekolah Kurikulum Penggunaan


(PMB) sumber daya
Guru Kualifikasi guru
Tenaga Aturan kepegawaian
laboratorium Ukuran kelas
Tenaga Sumber Fisik Standar bangunan
perpustakaan
Kepegawaian Spesifikasi
produksi:
Tenaga Penerimaan
administrasi Kurikulum nasional, tes
siswa baru nasional, standar
kualitas
Komite Sekolah Anggaran nasionalpindahan siswa
KARAKTERISTIK MBS

INPUT PROSES OUTPUT


• Pembelajaran tinggi
• Kebijakan • Lingkungan • Peningkatan
• Kepemimpinan
• SDM Prestasi
• Pengelolaan
• Kompetensi • Tata kelola • Peningkatan sikap
• Fokus • budaya mutu kerja/budaya kerja
• Kewenangan
• Harapan tinggi • Kemauan berubah
• Pelanggan • Perbaikan berkelanjutan
• Responsif & Antisipatif
• Manajemen • Transparansi
• Partisipasi
• Komunikasi
• Team work
• Akuntrable
• Menjaga keberlangsungan
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN
(Kemendiknas, 2010)
1. Melakukan Sosialisasi MBS
2. Memperbanyak Mitra Sekolah
3. Merumuskan Kembali Aturan Sekolah, Peran Unsur-unsur
Sekolah, Kebiasaan dan Hubungan antar Unsur-unsur Sekolah
4. Menerapkan Prinsip-prinsip Tata Kelola yang Baik
5. Mengklarifikasi Fungsi dan Aspek Manajemen Sekolah
6. Meningkatkan Kapasitas Sekolah
7. Meredistribusi Kewenangan dan Tanggung jawab
8. Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS/RKAS),
Melaksanakan, dan Memonitor serta Mengevaluasinya
APA MANFAATNYA, JIKA MBS
DIIMPLEMENTASIKAN
MANFAAT IMPLEMENTASI MBS
• SUMBER DAYA DAPAT DIOPTIMALKAN SESUAI
KEBUTUHAN SEKOLAH/MADRASAH
• SEKOLAH/MADRASAH LEBIH
BERTANGGUNGJAWAB MEMELIHARA SARANA
PRASARANA
• SEKOLAH/MADRASAH MEMBUAT
PERENCANAAN SENDIRI
• KEPALA DAN GURU SEKOLAH/MADRASAH
DAPAT MELAYANI PENDIDIKANANAK SESUAI
KEBUTUHAN
PARTISIPASI, TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS

• PARTISIPASI: TAK TERBATAS


PENDANAAN
• TRANSPARANSI: TERBUKA
KEPADA STAKE HOLDERS
• AKUNTABILITAS: PROGRAM DAN
PENDANAAN (IMRON, 2010)
Dampak SBM

Keterlibatan
Kontinum SBM

... Dan mengawasi ... Dan orang tu


sumber daya terlibat dlm
Ada komite substansial mengembangka
sekolah, sekolah
Otonomi terbatas perannya hanya
pada urusan sbg penasehat
tertentu, terutama
pada perencanaan
dan pembelajaran
Sistem saja
Terdesenntralisasi
pd pemerintah,
sekolah tidak punya
otonomi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai