Anda di halaman 1dari 21

4.

3 Perencanaan SMK3

Policy

PLANNING
Audit Maesuring Performance

Implemention &
Operation

12/15/21
Perencanaan K3

Aktivitas
Identifkasi Perilaku
Persy. Legal HIRAC
Akses dan lainnya Lingkungan

Sar/pras

Perencanaan

Tetapkan Tujuan Tetapkan cara & waktu


pencapaian
Tujuan dan
Program

Tetapkan Sasaran Tetapkan


penangungjawab dan
wewenang

12/15/21
IDENTIFIKASI
BAHAYA, PENILAIAN
RISIKO DAN
PENETAPAN KENDALI
Istilah dan Definisi (OHSAS 18002:2008)

Hazard
Source, Situation, or act with a
potential for harm in term of injury or
ill health, or a combination of these
Hazard Identification
proses of recognizing that a hazard
exists and defining its characteristics
Paradigma K-3

Menuju masa
Saat ini DEPAN
Biaya Competitive Advantage

1. Kecelakaan tidak dapat dicegah. 1. Semua kejadian celaka pada dasarnya dapat
dicegah.
2. Penilaian hanya untuk kecelakaan serius.
2. Semua kejadian celaka harus dilakukan
3. Akuntabilitas dimiliki oleh tenaga
dinilai dan belajar dari kejadian tersebut.
profesional.
3. Akuntabilitas berada di Top Manajemen.
4. Sebagian besar kejadian celaka disebabkan
desain, peralatan atau prosedur yang salah. 4. Sebagian besar kejadian celaka disebabkan
tingkah pekerja, pada pola pikir dan tingkat
5. Safety di luar lokasi kerja adalah persoalan
kepedulian.
pribadi.
5. Safety tidak berhenti saat selesai bekerja.
6. Diberlakukan standar yang berbeda bagi
karyawan dan pihak lain. 6. Standar berlaku sama bagi semua pihak.
Gambaran proses identifikasi dan penilaian
risiko K3
Develop

Methodology

Identify

Hazard

Manage Asses Risk


Monitori & Implement
Change
Review Controls

Determine Control
Identifikasi bahaya
 Sumber bahaya
 Situasi Rutin & non
Rutin
 Tindakan/Kegiatan
Kegiatan Non Rutin
 Membersihkan peralatan atau fasilitas,
 Modifikasi proses sementara,
 Pemeliharaan tak terjadwal
 Adanya kunjungan pihak luar
 Pemugaran,
 Kondisi cuaca ekstrim
 Gangguan Utilitas (seperti listrik, air, gas, dll)
 Situasi darurat.
Sumber-sumber yang perlu dipertimbangkan
dalam identifikasi bahaya
 UU dan persyaratan perundang-undangan lainnyanya
 Kebijakan K3
 Pemantauan data
 Penilaian Kesehatan
 Rekaman insiden
 laporan audit ,penilaian atau tinjauan manajemen sebelumnya
 Masukan dari karyawan dan pihak lain yang berkepentingan
 Informasi dari sistem manajemen lain (misalnya untuk kualitas
manajemen atau pengelolaan lingkungan)
 Informasi dari konsultasi karyawan tentang K3
 Proses review dan kegiatan perbaikan di tempat kerja
 Informasi dari organisasi serupa
 Laporan tentang insiden yang terjadi di organisasi-organisasi serupa,
 Informasi tentang fasilitas, proses dan kegiatan
Sumber-sumber yang perlu dipertimbangkan
dalam identifikasi bahaya
 Informasi tentang fasilitas, proses dan kegiatan
 desain tempat kerja, tata letak fasilitas
 diagram alur proses dan manual operasi,
 Penyimpanan persediaan bahan berbahaya (bahan baku, bahan kimia,
limbah, produk, sub-produk),
 spesifikasi peralatan,
 spesifikasi produk, MSDS, toksikologi
Bahaya Akses Personal ke tempat kerja

 Bahaya dan risiko yang timbul dari kegiatan


mereka
 Bahaya yang timbul dari penggunaan produk atau
jasa yang disediakan oleh mereka,
 Tingkat pemahaman mereka terhadap tempat kerja
 Perilaku mereka
Perilaku Manusia
 Sifat pekerjaan (tata letak tempat kerja,beban kerja,
fisik, pola-pola kerja),
 Lingkungan (panas, pencahayaan, kebisingan,
kualitas udara),
 Perilaku manusia (perangai, kebiasaan, sikap)
 Psikologis kemampuan (kognitif, perhatian)
 Kemampuan fisiologis (biomekanik, antropometri /
fisik variasi orang).
Bahaya Fisik
 Licin atau lantai tidak rata
 Bekerja di ketinggian
 Benda jatuh dari ketinggian,
 Ruang kerja Sempit
 Ergonomi
 Penanganan manual,
 Pekerjaan Berulang-ulang
 Hiasan-hiasan, belitan
 Transportasi
 Kebakaran dan ledakan (terkait dengan jumlah dan sifat
bahan mudah terbakar),
 Sumber energi berbahaya seperti listrik, radiasi, suara atau getaran
 Energi yang tersimpan dan dapat meledak
 Lingkungan termal tidak cocok
 Radiasi
Bahaya Kimia
 Menghirup uap, gas, atau partikel,
 Kontak dengan, atau terserap melalui, tubuh,
 Menelan
 Penyimpanan
Bahaya Biologi
 Pembawa bahaya biologi, alergi, atau patogen (seperti bakteri
atau virus) yang mungkin:
 Dihirup,
 Tertularkan melalui kontak, termasuk dengan cairan tubuh (mis.
jarum suntik ), gigitan serangga, dll,
 Dicerna (misalnya melalui makanan yang terkontaminasi )
Bahaya Psikososial
 Situasi yang dapat menyebabkan terjadinya
psikososial negatif ,kecemasan, kelelahan, depresi,
misalnya:
- Beban kerja berlebihan,
- Kurangnya komunikasi atau kontrol manajemen,
- Lingkungan fisik tempat kerja,
- Kekerasan fisik,
- Intimidasi
Penilaian Risiko
Kemungkinan Keparahanan / Severity
/Likelihood (S)
(L) 1 - Tidak signifikan
1 - Jarang sekali 2 - Minor
2 - Kecil 3 - Sedang
kemungkinannya
4 - Kritikal
3 - Sedang
5 - Bencana
4 - Mungkin terjadi
5 - Hampir pasti
Nilai Faktor Risiko /Risk Factor Number - RFN
1 - 2 : Trivial
3 - 5 : Acceptable
6 - 9 : Moderate
10 - 15 : Substansial
16 - 25 : Unacceptable
Input Penilaian Risiko

 Rincian Lokasi di mana pekerjaan dilakukan,


 Kedekatan dan cakupan interaksi berbahaya antara
kegiatan di tempat kerja
 Pengaturan keamanan
 Kemampuan manusia, perilaku, kompetensi, pelatihan dan
pengalaman orang-orang yang melakukan tugas berbahaya,
 Data toksikologi, data epidemiologi dan informasi kesehatan lainnya yang terkait
 Kedekatan akses personil lainnya (misalnya petugas kebersihan, pengunjung,
kontraktor, pengunjung) yang mungkin akan terpengaruh oleh bahaya kerja,
 Detail dalam instruksi kerja, sistem kerja, prosedur kerja yang dipersiapkan untuk
tugas membahayakan
 Instruksi kerja dari pemasok yang digunakan ketika proses pemeliharaan peralatan
dan fasilitas
Input Penilaian Risiko (lanjutan

 Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)


 Kondisi abnormal
 Kondisi lingkungan tempat kerja
 Rincian akses pada saat kondisi darurat
 Data monitoring yang terkait dengan insiden yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan
tertentu
 Temuan dari setiap penilaian
 Rincian tindakan yang tidak aman sebelumnya baik oleh petugas yang melakukan kegiatan
tersebut atau oleh orang lain (misalnya personil yang berdekatan, pengunjung, rekanan, dll)
 Durasi dan frekuensi di mana tugas tersebut dilakukan,
 Keakuratan dan keandalan data yang tersedia untuk penilaian risiko
 Semua hukum dan persyaratan lainnya yang mengatur bagaimana penilaian risiko harus
dilakukan dan risiko yang dapat diterima,
Hirarki Kendali
 Eliminasi
Memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya tersebut,;
 Substitusi
Mengganti dengan bahan kurang berbahaya atau mengurangi energi sistem
(misalnya lebih rendah kekuatan, ampere, tekanan, suhu, dll)
 Teknik pengendalian
Penanganan pengendalian secara teknik
 Signage/tanda rambu-rambu, peringatan, pengendalian administratif
Menandai pada daerah berbahaya dan memberikan peringatan, dan pendekatan
administrasi (SOP, kebijakan,dll)
 PPE (Personal Protective equipment)
Alat Pelindung Diri

Anda mungkin juga menyukai