OHSAS 18001:2007
12/15/21
PENGENALAN SMK3
OHSAS 18001:2007
Heri Prasetya
12/15/21
Tujuan
Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
standard SMK3 menurut standar OHSAS 18001:2007
12/15/21
Agenda Pelatihan
Pagi: (08.00 – 12.00)
Mengenal OHSAS
Break
Interpretasi Klausul 4.2 Kebijakan K3
Interpretasi Klausul 4.3 Perencanaan
Latihan
Siang: (01.00 – 16.00)
Interpretasi Klausul 4.4 Implementasi dan Operasi
Interpretasi Klausul 4.5 Pemeriksaan
Break
Latihan
Interpretasi Klausul 4.5 Tinjauan Manajemen
12/15/21
Dasar Pemberlakuan SMK3 di
Indonesia
1. Kecelakaan di tempat kerja sebagian
besar oleh faktor manusia
12/15/21
UUD 1945 (pasal 27 ayat 2)
Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan
12/15/21
UU No. 14 tahun 1969: tentang Ketentuan
Pokok Ketenagakerjaan
12/15/21
UU RI No 13/2003 Pokok Ketenagakerjaan
(Pasal 87)
Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajamen perusahaan
Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
12/15/21
Undang-Undang No 1 TH 1970 tentang Keselamatan Kerja
Keputusa Menkes RI No 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan
Industri
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No Per.05/MEN/1996
tentang sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di RS
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Dll..........
12/15/21
Timeline
Tahun 1992
BS 7750
Tahun 1999
BS8800:1996 pedoman yang disediakan untuk versi OHSAS 18001
Tahun 1999
OHSAS 18001: 1999 Spesifikasi menguraikan prasyarat sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
Tahun 2007
Diperbarui untuk lebih menyelaraskan dengan ISO 14001, ISO 9001
12/15/21
Siapa yang membuat?
British Standards Institution
Bureau Veritas Quality International
Det Norske Veritas
International Certification Services
International Safety Management Organization
Lloyds Register Quality Assurance
National Quality Assurance
National Standards Authority of Ireland
SFS Certification
SGS Yarsley International Certification Services
South African Bureau of Standards
Standards and Industry Research Institute of Standards Australia
12/15/21
Istilah dan Definisi
Bahaya:
source, situation, or act with a potential for harm in terms of human
injury or ill health (3.8) or a combination of these
Sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi merugikan dalam hal
luka/cacat atau sakit bagi manusia atau kombinasi dari itu
Risiko :
combination of the likelihood of an occurrence of a hazardous event or
exposure (s) and the severity of injury or ill health that can be caused
by the event or exposure (s)
Kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa berbahaya atau
paparan dan tingkat keparahan cidera atau sakit yang dapat
disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut .
12/15/21
Model Sistem Manejemen
OHSAS
Perbaikan berkesinambungan
Kebijakan
K-3
Tinjauan
Manajemen
Perencanaan
Tindakan Implementasi
Koreksi dan
Pencegahan
12/15/21
4.3 Kebijakan K3
Tinjauan Manajemen
OH&S
Audit Maesuring Performance
Policy
Planning
12/15/21
Kebijakan K3
Terbuka Sesuai
Bisnis
Kebijakan
Komitmen Kerangka
Kerja
Perbaikan Pencegahan
berkesinambungan Sasaran Target
Dikomunikasikan
seluruh Karyawan
12/15/21
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
– Visi, misi, nilai-nilai dan keyakinan organisasi
– Terintegrasi dengan beberapa kebijakan lainnya
– Kebutuhan karyawan yang berada dibawah kendali organisasi
– Bahaya K3 organisasi
– Undang-Undang dan peraturan lainnya yang dianut organisasi
yang berhubungan dengan bahaya di bidang K3
– Histori dan kinerja terkini dari K3 organisasi
– Kesempatan dan kebutuhan dari peningkatan berkelanjutan
dan pencegahan perlukaan dan gangguan kesehatan
– Tersedia bagi pihak-pihak terkait
– Hal-hal yang dibutuhkan dalam membuat tujuan K3 realistik
dan dicapai
dipelihara
– Dikomunikasikan keseluruh
personal
– Tersedia untuk pihak terkait
– Dikaji secara berkala
– Disetujui oleh Top Manajemen
12/15/21
Minimum komitmen dalam kebijakan
– Pencegahan perlukaan dan gangguan
kesehatan
– Peningkatan berkesinambungan dalam sistem
manajemen K3
– Peningkatan berkesinambungan dalam kinerja
K3
– Pemenuhan terhadap persyaratan legal
– Pemenuhan terhadap persyaratan lain yang
ditetapkan oleh organisasi
12/15/21
Contoh Kebijakan OHSAS
RS X telah menerapkan sistem manajemen K3 sesuai dengan risiko
dominan,histori, dan insiden yang ada, serta peraturan perundang-
undangan yang dianut Oleh karena itu Direktur, seluruh staff dan
karyawan RS X berkomitmen untuk:
1. Membangun, menerbitkan dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi bahaya, menilai, dan mengontrol risiko selalu ada,
ditinjau secara periodik dan ditujukan pada setiap elemen lingkungan
kerjanya
2. Menyediakan pelatihan bagi peningkatan kompetensi karyawan dalam
bidang K3
3. Menyediakan sumber daya bagi tercapainya tujuan dan program K-3
4. Melakukan monitoring secara periodik proses implementasi dan kinerja
sistem manajemen K3 secara berkesinambungan
12/15/21
KEBIJAKAN K3
PT. INSPEKTINDO PRATAMA
Kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja
yang sehat dan aman bagi pekerja dan pelanggan dengan penerapan program perbaikan
berkelanjutan melalui Sistim Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001)
dengan cara :
1. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program
2. K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan
3. perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku dan harapan
4. pelanggan.
5. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
6. mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi.
7. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko - resiko K3.
8. Menyediakan kerangka kerja bagi penetapan dan peninjauan sasaranK3.
9. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistim Manajemen K3.
10. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara Sistim Manajemen K3.
11. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan di semua lokasi proyek.
12. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada semua personil
13. secara berkala.
14. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, termasuk
mengendalikan potensi bahaya terhadap pekeria.
15. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
16. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar selalu relevan.
Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang bekerja untuk PT. Inspektindo Pratama sesuai dengan tugas
dan tanggungjawab masing - masing.
12/15/21
LATIHAN