Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AGREGRAT DALAM


KOMUNITAS KESEHATAN
ANAK DAN REMAJA
KELOMPOK 3/S17C
ANGGOTA KELOMPOK

1. Arsita Indah Setianingrum (S17114)


2. Aslamafsal Sabila (S17115)
3. Ayu Karuniawati Sutarno (S17116)
4. Desy Dwi Hartyani (S17117)
5. Devi Yuliyanti (S17118)
PENGKAJIAN Inti (Core)

 Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas


Sejarah Sebagian besar remaja di desa Bandardawung sudah
lama tinggal di Bandardawung karena orang tua dan keluarga
besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja
sebagian besar dilahirkan disana dan bersekolah di Sekolahan
di Bandardawung. Mereka juga tidak tahu siapa yang pertama
kali tinggal di desa ini. Mereka hanya tahu kalau keluarganya
juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja biasanya masih
tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang
tuanya tersebut dari desa atau kota tempat mereka tinggal.  
Lanjutan...

 Data Demografi
Desa Bandardawung dengan 6 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1500 jiwa
(150KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW 03 dan 04, terdiri 6 RT yaitu: RT 01, RT02,
RT03, RT 04, RT 05 dan RT 06 dimana pada RT 04. Batas wilayah yang dijadikan target
pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 03, sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan,
di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah barat dibatasi oleh RW
04. Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah
taman kanak kanak, sebuah balai RW dan dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas
pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga, masyarkat mengatakan
akses pemberian pelayanan kesehatan jauh dan jumlah sumberdaya puskesmas atau
tempat pelayanan kesehatan juga kurang memadai atau kurang. Karena keterbatasan
sumberdaya dan akses yang jauh banyak masyakarat yang tidak peduli terhadap
kesehatan mereka dan jarang mengunjungi hanya sekedar berkonsultasi atau cek
kesehatan.
Lanjutan...

 Statistik vital
Terdapat warga yang berusia 13-20 tahun. Hasil distribusi 65% remaja di
desa Bandardawung memiliki kebiasaan merokok saat bersama teman-
temannya yang berisko terjadinya penyakit ISPA, didapatkan 35%
remaja lainnya tidak merokok. Hal ini terjadi karena di desa
Bandardawung jauh dari akses pemberian pelayanan kesehatan,
keterbatasan sumber daya.Banyak remaja yang belum sadar akan
kesehatan mereka dan masih banyak melakukan merokok dimanapun
itu.
Pengkajian Sub-sistem komunitas

 Lingkungan
Di lingkungan desa Bandardawung banyak terdapat perumahan dengan tipe permanen
dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak   permanen 5%. Sebagian besar
status kepemilikan rumah di desa Bandardawung milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi
untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di desa Bandardawung.
 Pendidikan
Sarana pendidikan untuk SD, SMP, SMA cukup dekat untuk dijangkau, mayoritas remaja
didesa Bandardawung adalah lulusan SMA dan SMP
 Keamanan dan transportasi
Kendaraan di desa Bandardawung sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja bisa
menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Kondisi jalan banyak yang berlubang,
terdapat pos keamanan polisi disekitar desa
 Politik dan pemerintahan
Untuk meminimalkan terjadinya peningkatan jumlah merokok pada remaja di desa
Bandardawung banyak dilakukan pendidikan mengenai bahaya dalam merokok
Lanjutan...

 Komunikasi
Desa Bandardawung tidak memiliki telepon umum, karena masyarakan sebagian
besar menggunakan ponsel untuk saling berkomunikasi antar masyarakat.
 Ekonomi
Di desa Bnadardawung kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah
ke atas, sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka
dalam pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau
penganguran.
 Rekreasi
Tidak memiliki tempat rekreasi atau fasilitas rekreasi.
ANALISA DATA DAN PENEGAKAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KOMUNITAS
 Data Fokus
DS :
 Masyarkat mengatakan akses pemberian pelayanan kesehatan jauh dan jumlah
sumberdaya pada pelayanan kesahatan kurang.
DO :
 Masyakat tampak keterbatasan dalam sumberdaya pelayanan kesehatan dan akses
yang jauh membuat masyakarat banyak yang tidak peduli terhadap kesehatan mereka
dan jarang mengunjungi hanya sekedar berkonsultasi atau cek kesehatan
 Banyak remaja yang tampak belum sadar akan kesehatan mereka dan merokok pada
saat remaja.
 Diagnosa Keperawatan
Defisit kesehatan komunitas (D. 0110)
Intervensi
 
Implementasi

Komponen implementasi dalam proses keperawatan


mencakup penerapan ketrampilan yang di perlukan untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan yang telah
dibuat. Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang
di buat untuk dilaksanakan.
 
Evaluasi
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai