Anda di halaman 1dari 22

Edukasi dan Informasi Penggunaan

OAT

By:
Farmasi Klinik
RSBK
TBC
Merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium tubercolosis
Sebagian besar menyerang organ Pru-paru tetapi juga
dapat menyerang organ tubuh lainnya.
Penularan penyakit dapt terjadi melalui batuk, bersin
disekitar lingkungan penderita TBC
Dosis untuk panduan OAT
kategori 1

Berat badan Tahap intensif tiap Tahap Lanjutan 3 kali


hari selama 56 hari seminggu selama 16
RHZE(150/75/400/275) minggu RH(150/150)

30 – 37 kg 2 tablet 2 tablet
38 – 54 kg 3 tablet 3 tablet
55 – 70 kg 4 tablet 4 tablet
> 71 kg 5 tablet 5 tablet
Dosis untuk panduan OAT
KDT kategori 2
Berat badan Tahap intensif tiap hari Tahap Lanjutan 3
RHZE(150/75/400/275) + S kali seminggu
RH(150/150)+E(275)

Selama 56 hari Selama 28 hari Selama 20 minggu


30 – 37 kg 2 tablet 4 KDT 2 tablet 4 KDT 2 tablet 2 KDT
+ 500 mg + 2 tablet
Streptomisin inj Etambutol
38 – 54 kg 3 tablet 4 KDT 3 tablet 4 KDT 3 tablet 2 KDT
+ 750 mg + 3 tablet
Streptomisin inj Etambutol
55 – 70 kg 4 tablet 4 KDT 4 tablet 4 KDT 4 tablet 2 KDT
+ 1000 mg + 4 tablet
Streptomisin inj Etambutol
> 71 kg 5 tablet 4 KDT 5 tablet 4 KDT 5 tablet 2 KDT
+ 1000 mg + 5 tablet
Streptomisin inj Etambutol
Panduan Pengobatan
Rifampicin150mg Rifampicin 150mg
Isoniazid 75mg Isoniazid 150mg
Pyrazinamide 400mg
Ethambutol HCL 275mg Fase lanjutan 3 kali seminggu selama 4
Fase Intensif/Awal setiap hari untuk 2 bulan
bulan
Kemasan blister obat TB FDC Anak

Rifampicin 75mg Rifampicin 75mg


Isoniazid 50mg Isoniazid 50mg
Pyrazinamide 150mg
Fase Intensif/Awal setiap hari untuk 2 Fase lanjutan pemakaian sehari sekali
bulan selama 4 bulan
Manual book panduan penggunaan obat TB dot
EFEK SAMPING OAT
Sebagian besar pasien TB dapat menyelesaikan
pengobatan tanpa efek samping. Namun sebagian kecil
dapat mengalami efek samping, oleh karena itu
pemantauan kemungkinan terjadinya efek samping
sangat penting dilakukan selama pengobatan.
Efek samping yang terjadi dapat ringan atau berat bila
efek samping ringan dan dapat diatasi dengan obat
simptomatis maka pemberian OAT dapat dilanjutkan.
Efek samping
CARA MENGATASI REAKSI YANG TIDAK DIKEHENDAKI (ADVERSE REACTION) PADA PENGOBATAN
TUBERKULOSIS

Nama Obat Reaksi yang Tidak Cara Mencegah Terjadinya


Dikehendaki Reaksi Tersebut

Rifampisin Nausea, anoreksia, Obat diberikan 1


nyeri lambung, jam sebelum atau 2
diare jam sesudah makan

Tingginya serum Berikan rifampisisn


transaminase 2-8 dengan hati-hati
minggu pertama dari selama fase
pengobatan hepatitis, berikan
hepatitis curcuminioid

Kemerahan pada Yakinkan penderita


kulit kepala dan dan teruskan
gatal-gatal pengobatan, berikan
antihistamin
Nama Obat Reaksi yang Tidak Cara Mencegah
Dikehendaki Terjadinya Reaksi
Tersebut
Kemerahan pada urine Yakinkan penderita
dan teruskan
pengobatan,
Purpura Rifampisin
trombositopenik, dihentikan dan tidak
anemia hemolitik dan boleh digantikan
kegagalan akut dengan preparat yang
(sangat jarang) lainnya

Demam menggigil Beri dosis


sesudah makan obat intermiten 2 kali
yang terjadi setelah seminggu. Obat yang
3-6 bulan sesudah berdosis tinggi
pengobatan tidak dikurangi dan
diberikan dengan
dosis 3 kali
seminggu
Nama Obat Reaksi yang Tidak Cara Mencegah
Dikehendaki Terjadinya Reaksi
Tersebut

Isoniazid Parestesia, rasa Berikan piridoksin


terbakar pada tangan dengan isoniazid,
dan kaki, neuropati bila dosis isoniazid
perifer melebihi 14 mg/kg BB

Etambutol Kebutaan dan buta Usahakan dosis di


warna biru bawah 15 mg/kg
Neuritis retrobulbar BB/hari dan pasien
harus menceritakan
apa yang terjadi
dengan
penglihatannya. Bila
terdapat keluhan,
maka obat dihentikan
dan dimulai lagi
dengan dosis rendah
Edukasi kepada pasien
Cara minum obat
Membuat jadwal minum obat yang pasti/selalu diingat
Sebaiknya obat diminum pagi hari atau malam hari
Jika kesulitan minum obat dapat diminum satu-persatu
dan tidak boleh lebih dari 2 jam
Jangan berhenti/putus minum obat sebelum ditentukan
oleh dokter
Efek samping obat yang bisa muncul
Apabila kelupaan minum obat, segera minum obat
tetapi bila dekat dengan waktu dosis berikutnya,
kembali ke jadwal semula jangan double dosis
Edukasi…
• Akibat bila putus obat/ minum obat tidak teratur
– Tidak sembuh
– Penyakit menjadi lebih parah
– Resistensi antibiotik
– kematian
Edukasi kepada pasien
Penyimpanan obat
obat disimpan di tempat yang terjangkau
obat tersimpan di tempat yang kering (15-30⁰C)

Obat tidak layak konsumsi


Jangan konsumsi obat jika obat berubah warna, pecah,
lembab, berjamur, lapisan alumunium penutup tablet
rusak)
Edukasi kepada Pengawas Minum Obat
(PMO)
Pastikan ada reminder untuk menginat jadwal minum
obat seperti menggunkan kalender (contoh: mencoret
tanggal setelah obat benar-diminum seluruhnya pada
dosis hari tersebut)
Pastikan obat benar-benar dipantau telah diminum oleh
pasien secara teratur sampai selesai pengobatannya
Pastikan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu
yang telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai