Anda di halaman 1dari 58

INFEKSI YANG MENYERTAI

KEHAMILAN &
PERSALINAN
Oleh :
Aprilia Zeka Riani
1201005
^_^
SIFILIS
Pengertian Sifilis
INFEKSI SIFILIS (LUES) adalah suatu
infeksi yang disebabkan oleh Triponema
pallidum. Jika terjadi pada ibu hamil maka
disebut sifilis kongenital dan sifilis ini
merupakan bentuk penyakit sifilis yang
terberat.
Etiologi
Sifilis disebabkan oleh infeksi Triponema
pallidum.
Klasifikasi Sifilis
1. Sifilis Stadium I
Tiga minggu (10-90 hari) setelah infeksi timbul lesi, berukuran beberapa mm sampai 1-2 cm,
berbentuk bulat atau bulat lonjong, merah, dan bila diraba seperti ada pengerasan (indurasi),
kelainan ini tidak ada nyeri.

2. Sifilis Stadium II
Pada umumnya bila gejala sifilis II muncul, sifilis stadium I sudah sembuh. Waktu antara sifilis
stadium I dan II umumnya 6-8 minggu. Sifat yang khas pada sifilis ialah jarang ada rasa gatal,
terdapat nyeri pada kepala, demam subfebril, anoreksia, nyeri pada tulang, nyeri leher biasanya
mendahului, kadang-kadang bersamaan dengan kelainan pada kulit (berupa makula, papul,
pustul dan rupia).

 3. Sifilis Stadium III


Lesi yang khas adalah guma yang dapat terjadi 3-7 tahun setelah infeksi. Guma umumnya satu,
dapat multipel, ukuran miliar sampai berdiameter beberapa centimeter, berbentuk nekrosis
sentral. Guma mengalami supurasi dan memerah serta meninggalkan suatu ulkus dengan
dinding curam dan dalam.
Cara Penularan Sifilis
1. Secara Langsung
- Melalui kontak langsung dengan lesi yang
mengandung triponema.
- Melalui hubungan seksual.
- Dari darah ibu ke janin melalui plasenta saat
kehamilan.
2. Secara Tidak Langsung
- Melalui transfusi darah.
- Melalui alat-alat yang terkontaminasi dengan
virus triponema.
Pengaruh terhadap
janin:                                            
1. Kematian janin (IUFD)
2. Partus immaturus
3. Partus prematurus
4. Kelainan congenital
Gejala-gejala sifilis kongenital, diantaranya:
1. Pemfigus sifilitikus
2. Deskwamasi pada telapak kaki dan tangan
3. Rhagades di kanan-kiri mulut
4. Pada persalinan tampak janin atau plasenta
yang hidropik
5. Pada pemeriksaan ditemukan reaksi
serologis yang positif
Pemeriksaan
• Pemeriksaan lapangan gelap (Direct
Fluorescent Antibody Test)
• Tes skrining serologis ® Test Slide VDRL
(Venerial Disease Research) Laboratory) /
RPR (Rapid Plasma Readgin)
• FTA-ABS (Fluorescent Trepnemal Antibody
Absorption Test)
• Tes antibodi HIV
PENATALAKSANAAN
1. Sifilis harus diobati segera setelah diagnosa dibuat.
2. Pengobatan sifilis dalam kehamilan dilakukan dengan
penicilin
3. Untuk sifilis primer, sekunder, dan laten dini (kurang dari
1 tahun), dianjurkan mendapat Benzathine penicilin G
dengan dosis 2,4 juta satuan IM sekali suntik ( separuh di
kanan dan separuh di kiri).
4. Suami juga harus diperiksa darahnya dan bila perlu
diobati.
5. Follow up bulanan
6. Bayi yang lahir dari ibu dengan sifilis boleh tetap
mendapat ASI.
Terapi :\
1. Suntikan penisilin G, secara ini sebanyak 1
juta satuan perhari selama 8-10 hari.
2. Obat-obatan peroral penisilin dan
eritromisin.
3. Lues kongenital pada neonatus:
4. Penisilin G 100.000 satuan/kg BB
sekaligus.
CMV
Pengertian CMV
Cytomegalovirus adalah virus DNA dan merupakan
kelompok dari family virus herpes, sehingga
memiliki kemampuan latensi. Pada infeksi CMV,
infeksi maternal atau ibu hamil kebanyakan bersifat
silent, asimtomatik tanpa disertai keluhan klinik
atau gejala, atau hanya menimbulkan gejala yang
minim bagi ibu, namun dapat memberi akibat yang
berat bagi fetus yang dikandung, dapat pula
menyebabkan infeksi kongenital, perinatal, bagi
bayi yang dilahirkan.
Cara Penularan
1. transfusi darah
2. transplantasi organ
3. kontak seksual
4. air susu
5. air seni
6. Percikan Ludah atau air liur (saliva)
7. Urine
8. transplansental atau kontak langsung saat janin
melewati jalan lahir pada persalinan
pervaginam. 
Diagnosis
Virus dapat diisolasi dari biakan urin atau
biakan berbagai cairan atau jaringan tubuh
lain. Tes serologis mungkin terjadi
peningkatan Ig M yang mencapai kadar
puncak 3-6 bulan pasca infeksi dan
bertahan sampai 1-2 tahun kemudian. Ig G
meningkat secara cepat dan bertahan
seumur hidup.
Dampak Terhadap Kehamilan
IUGR,karioretinitis, mikrosefali, pengapuran
otak, hepato plasmomegali dan hidrosepalus.
Penatalaksanaan
Tidak ada terapi yang efektif untuk
cytomegalovirus dalam kehamilan.
Pencegahan meliputi penjagaan kebersihan
pribadi dan mencegah transfusi darah. Usaha
untuk membantu diagnosa infeksi CMV pada
janin adalah dengan melakukan:
1. Ultrasonografi
2. Pemeriksaan biakan cytomegovirus dalam
cairan amnion
Pencegahan
Kesehatan perlu dijaga dengan Kesehatan
perlu dijaga dengan baik pada situasi yang
berisiko tinggi. Misalnya tersedianya unit
rawat intensif neonatal, pusat rawat  berobat
jalan dan unit dialysis. Transfuse ibu dengan
darah positif CMV harus dihindari.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Anti CRV IgM dan IgG dan IgG aviditas
2. Pemeriksaan dilakukan pada saat ibu
merencanakan kehamilan jika hasil
pemeriksaansebelumnya negative
Hasil dan Tindak Lanjut
1. IgM (-) : periksa ulang beberapa minggu
kemudian, jika hasil tetap IgM (-) berarti
tidak terifeksi . Sementara itu, jika IgG (+) :
lakukan pemeriksaan konfirmasi IgM dan
IgG aviditas, jika IgM (+) dan IgG rendah
berarti infeksi primer
2. IgG (+): berarti sudah pernah terinfeksi
dimasa lalu, karena itu sudah kebal terhadap
CRV.
Rubella
Pengertian Rubella
Rubella ( campak jerman) adalah infeksi virus
yang dapat menyebabkan infeksi kronik
intrauterine, mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan janin, rubella disebabkan oleh
virus plemorfis yang mengandung RNA. Virus
ini ditularkan melalui droplet dari ibu hamil
kepada janin.
Tanda dan gejala
1. Demam ringan, pusing dan mata ringan
2. Sakit tenggorokan
3. Ruam kulit setelah demam turun (warna merah
jambu)
4. Kelenjar limfe membengkak
5. Persendian bengkakdan nyeri pada beberapa kasus
6. Fotofobia
7. Abortus spontan
8. Radang arthritis atau ensefalitis
9. Pada ibu hamil kadang tanpa gejala
Dampak pada kehamilan
Insidensi anomaly congenital: bulan pertama
50%, bulan kedua 25%, bulan ketiga 10% dan
bulan keempat 4%. Pemaparan pada bulan
pertama dapat menyebabkan malformasi
jantung, mata, telinga, atau otak. Pemaparan
bulan keempat: infeksi sistemik,retardasi
pertumbuhan intrauterine.
Pengobatan
• Tidak ada obat spesifik untuk mengobati
infeksi virus rubella. Obat yang diberikan
biasanya bersifat untuk meringankan gejala
yang timbul.
• Semakin banyak kelainan bawaan yang
diderita akibat infeksi congenital, semakin
besar pula pengaruhnya pada proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.bayi
lahir yaitu dengan terdeteksinya IgM Rubella
pada darah bayi.
Pencegahan penularan virus rubella
Pemberian vaksin MMR pada wanita usia
reproduksi yang belum mempunyai antibody
terhadap virus rubella amatlah penting
Pemeriksaan Laboratorim
1. Anti Rubella IgM dan IgG bila perlu
2. Pemeriksaan penyaring (skirining)
dilakukan saat ibu merencanakan
kehamilan, awal kehamilan (minggu 1-17),
wanita hamil yang dicurigai kontak dengan
virus atau terdapat gejala klinis
HERPES
Pengertian Herpes
Infeksi yang menyerang vagina dan labia.
Herpes ini paling sering ditularkan selama
aktifitas seksual seseorang yang menpunyai
luka herpes aktif. Tidak ada pengobatan
herpes, karena itu penyakit ini menjadi
penyakit kambuhan infeksi petama kali
muncul disebut infeksi primer.
Pencegahan secara khusus :
1. meningkatkan daya tahan tubuh seorang ibu
hamil sampai saat kelahiran tiba dengan cara
mengkonsumsi makanan bergisi lengkap,
2. menerapkan pola hidup bersih dan
beristirahat dengan cukup.
Varicella
Pengertian Varicella
Penyakit kulit yang disebabkan oleh virus
varizella zoster . organ tubuh yang diserang
adalah kulit, selaput lender mata dan mulut
serta kerongkongan dan organ  lain misalnya
otak. Penyakit ini dapat menyerang semua
umur, tetap anak-anak lebih sering terkena.
Cara penularan
Varicella cepat menular. Kejadian penularan
pada orang lain sejak 1-2 hari sebelum
munculnya ruam sampai dengan membentuk
kerompeng.
Beberapa bahaya dab komplikasi dari varicella:
1. Pada anak
• Paling sering terjadi infeksi pada kulit,
• enchepalitis (radang otak) dan pneumonia
2. Pada ibu hamil
• Trimester I dan II, keguguran bayi lahir mati, bayi
cacat,BBLR, cacar air pada masa bayi.
• Trimester III, bila > 6 hari sebelum melahirkan
maka bayi akan terkena cacar air ringan. Bila < 6
hari sebelum atau 2 hari sesudah melahirkan, bayi
akan mengalami cacarair bahkan bisa meninggal.
Dampak Terhadap Kehamilan
1. Persalinan preterm
2. Ensefalitis
3. Pneumonia
Pencegahan
Vaksinasi merupakan langkah bijaksana
dalam perlindungan terhadap virus varicella
zoster dan komplikasinya. Vaksin dapat
diberikan sedini mungkin, namun apabila
dikehendaki orang tua,vaksin dapat
diberikan setelah umur > 1 tahun. Apabila
vaksin diberikan pada umur >13 tahun, maka
imunisasi diberikan 2 kali dengan 4-8
minggu.
Toxoplasmosis
Pengertian Toxoplasmosis
Toxoplasmosis adalah suatu infeksi protozoa
Toxoplasma gondii, yangbiasanya terjadinya
melalui kontak dengan tinja kucing, makan
makanan mentah, atau makanan daging yang
terkontaminasi dengan toxo ini.
GEJALA KLINIS
1. Demam.
2. Sakit kepala.
3. Badan lemah.
4. Pembekakan kelenjar getah bening.
5. Penglihatan terganggu.
6. Disorientasi.
7. Gemetar.
8. Kejang.
DAMPAK TERHADAP KEHAMILAN
Resiko terjadinya kelainan berat pada janin
lebih besar bila terinfeksi di trimester
pertama dan kedua. Namun, kemungkinan
tertular di trimester ini lebih rendah
dibanding di trimester akhir.
Bila terinfeksi,janin menghadapi resiko seperti:
1. Kelainan sistemik, seperti: kuning,
pembesaran hati dan limfa, juga perdarahan
2. Kelainan syaraf mata
3. Gangguan fungsi syaraf pusat (gangguan
kecerdasan dan keterlambatan bicara)
4. Cacat bawaan, seperti pembesaran kepala
(hydrocephalus)
5. Keguguran
Infeksi traktus
urinarius
Pengertian Infeksi traktus urinarius
Infeksi traktus urinarius adalah bila ada
pemeriksaan urin ditemukan bakteri yang
jumlahnya lebih dari 10.000 per ml. Urin yang
diperiksa harus bersih, segar, dan diambil dari
aliran tengah (midstream) atau diambil dengan
fungsi supra simphisi.
Ada 3 cara terjadinya infeksi yaitu:
1. Penyebaran melalui aliran darah yangberasal
dari usus halus atau organ lain ke dalam
saluran kemih
2. Penyebaran melalui saluran getah bening
yang berasal dari usus besar ke buli-buli atau
ginjal
3. Secara asenden yaitu terjadinya migrasi
mikroorganisme melalui uretra, buli-buli,
ureter dan ginjal.
Penatalaksanaan
Hidrasi intra vena agar produksi urin memadai
merupakan hal yang esensial. Keluaran urin,
tekanan darah dan suhu dipantau secara ketat.
Demam tinggi harus diatasi, biasanya dengan
selimut pendingin.
Hepatitis
Masa inkubasi hepatitis B bervariasi dari 1-6
bulan. Hepatitis B sering tidak menunjukkan
gejala ikhterik atau asimtomatik, walaupun
dalam keadaan sangat parah dapat timbul
penyakit kuning serta kegagalan hepar yang
akut.
Penatalaksanaan
1. Istirahat, diberi nutrisi dan cairan yang cukup, bila perlu IV
2. Isolasi cairan lambung dalam atau cairan badan lainnya dan
ingatkan tentang pentingnya janin dipisahkan dengan ibunya
3. Periksa HbsAg
4. Kontrol kadar bilirubun, serum glutamic oksaloasetik
transaminase (SGOT), serum glutamic piruvic transaminase
(SGPT), factor pembekuan darah, karena kemungkinan telah
ada disseminated intravascular coagulapathy (DIC)
5. Cegah penggunaan obat-obat yang bersifat hepatotoksik Pada
ibu yang HbsAg positif perlu diperiksa HbsAg anak karena
kemungkinan terjadi penularan melalui darah tali pusat
6. Tindakan operasi seperti SC akan memperburuk prognosis ibu
7. Pada bayi yang baru dilahirkan dalam 2×24 jam diberi
suntikan anti hepatitis serum
HIV/AIDS
Pengertian HIV/AIDS
HIV adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan
tubuh, AIDS adalah kumpulan gejala akibat kekurangan
atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk
setelah lahir. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terkena
HIV lebih mungkin tertular. Walaupun janin dalam
kandungan dapat terinfeksi, sebagian besar penularan
terjadi waktu melahirkan atau menyusui, bayi lebih
mungkin tertular jika persalinan berlanjut lama. Selama
proses persalinan, bayi dalam keadaan berisiko tertular
oleh darah ibu. Air susu ibu dari ibu yang terinfeksi HIV
juga mengandung virus.
Gejala gejala
Penderita AIDS mempunyai gejala awal yang
tidak spesifik seperti fatique, anoreksia, BB
menurun, atau mungkin menderita candidiasis
orofaring maupun vagina. 
Pengobatan
Sampai saat ini belum ada pengobatan AIDS
yang memuaskan.  Pemberian AZT
(Zidovudine) dapat memperlambat kematian
dan menurunkan frekuensi serta beratnya
infeksi oportunistik. 
Typus
abdominalis
Pengertian Typus abdominalis
Typus abdominalis (demam tifoid, enteric fever)
ialah penyakit infeksi akut yang biasnya
mengenai saluran cerna dengan gejala demam
lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran
pencernaan dan gangguan kesadaran. Salmonella
typhi, basil gram negatif, bergerak dengan
rambut, tidak berspora. Mempunyai sekurang-
kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen O
(somatik), antigen H (flagela) dan antigen Vi.
Gejala klinis
Masa tunas 7-14 (rata-rata 3-30) hari. Selama
masa inkubasi mungkin ditemukan gejala
prodromal yaitu perasaan tidak enak badan,
lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak semangat.
Pada kasus khas biasa ditemukan gejala klinis
berupa demam, gangguan pada saluran
pencernaan, dan gangguan kesadaran
Komplikasi
Pada tifus abdominalis dapat terjadi
komplikasi berupa perdarahan usus, perforasi
usus, peritonitis, miningitis, kolesitis,
ensefalopati, bronkopneumonia, hepatis,
dehidrasi, asidosis.
Pengobatan
1. Isolasi penderita dan desinfeksi pakaian dan ekskreta.
2. Perawatan yang baik untuk menghindarkan komplikasi
mengikat sakit yang lama, lemah dan anoreksia dll.
3. Istirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal
kembali
4. Diet makanan harus cukup mengandung kalori, cairan dan
tinggi protein.
5. Bila terdapat komplikasi harus diberikan terapi yang
sesuai.
6. Obat terpilih adalah kloramferikol 100 mg/kg BB/hari dai
bagi dalam 4dosis selama 10 hari.
7. Pengobatan dengan kloramfenikol atau tiamfenikol
(Urfamycin) biasanya cukup manjur.
TERMAKASIH
^_^

Anda mungkin juga menyukai