Anda di halaman 1dari 32

PRAKIRAAN DAN PERINGATAN DINI BANJIR

Diklat Eco-Based Flood Management


(Pengelolaan Banjir Ramah Lingkungan)
Hasil Belajar

Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam


mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu
Tujuan
menjelaskan secara sederhana tentang konsep
Pembelajaran
peramalan banjir, analisis peramalan banjir, peralatan
sistem peringatan dini banjir, konsep dan mekanisme
peringatan banjir, dan penerapan sistem prakiraan dan
peringatan dini banjir.
Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan secara sederhana tentang konsep dan


mekanisme peramalan dan peringatan banjir.
2. Menjelaskan secara sederhana tentang analisis
peramalan banjir dan peralatan sistem peringatan dini
Tujuan banjir.
Pembelajaran 3. Menjelaskan secara sederhana tentang penerapan
sistem prakiraan dan peringatan dini banjir.
1 Sistem Peramalan Banjir

Prakiraan dan
Peringatan 2 Sistem Peringatan Dini

Dini Banjir
Penerapan Sistem Prakiraan dan Peringatan
3 Dini Banjir
Sistem
Peramalan Banjir
Peramalan dan peringatan dini banjir merupakan kegiatan
yang terintegrasi agar dapat bermanfaat untuk mengurangi
bahaya dan risiko yang diakibatkan oleh kejadian banjir.

Sebagaimana diketahui permasalahan banjir dipicu oleh 3


Peramalan dan (tiga) faktor, yaitu:
Peralatan Sistem 1. Kondisi alam antara lain geografi, topografi, dan geometri
Peringatan Dini alur sungai.
Banjir 2. Peristiwa alam, antara lain akibat curah hujan yang tinggi,
air pasang, sedimentasi.
3. Pengaruh aktifitas manusia antara lain berupa
pemanfaatan dataran banjir, perubahan DAS, dsb.
Sistem peramalan dan peringatan dini banjir merupakan
Peramalan dan sebuah usaha untuk penyampaian informasi/peringatan awal

Peralatan Sistem kepada masyarakat apabila dari hasil prediksi/analisis

Peringatan Dini peramalan banjir diperkirakan akan terjadi bencana, sehingga


penerima informasi dapat segera siap siaga dan bertindak
Banjir
sesuai kondisi, situasi dan waktu yang tepat.
Perangkat sistem peramalan dan peringatan dini banjir terdiri
dari :
1. Sistem pemantauan data hidrologi secara tepat waktu
2. Sistem data base dan informasi
Peramalan dan 3. Sistem penyusunan dan pencetakan data
Peralatan Sistem 4. Sistem pengiriman informasi dan penyampaian pesan

Peringatan Dini (email/ sms dll)

Banjir 5. Sistem pengamanan


6. Sistem peramalan banjir (model peramalan banjir), dapat
bervariasi dari yang sederhana hingga yang sangat
kompleks tergantung pada ketersediaan data untuk
parameter dari madel yang terpilih.
Keberhasilan sistem peramalan dan peringatan dini banjir
sangat dipengauhi oleh 5 (lima) faktor sebagai berikut:
1. Penilaian risiko rawan banjir
Peramalan dan
2. Peramalan banjir
Peralatan Sistem
3. Formulasi peringatan dini
Peringatan Dini
4. Penyampaian peringatan
Banjir
5. Tanggapan masyarakat
Metode peramalan banjir yang umumnya digunakan adalah:
1. Metode yang didasarkan pada perubahan muka air di
sepanjang sungai,
2. Metode hidrodinamis dan semua teknik dari penelusuran

Konsep banjir ini dapat digunakan untuk peramalan,


3. Metode yang didasarkan pada analisis hidrologi dan
Peramalan Banjir
proses meteorologi dan karakteristik DAS (hubungan
anatara hujan dan aliran),
4. Metode yang didasarkan pada korelasi serta kombinasi
diantaranya.
Sistem peramalan banjir terdiri dari 3 sub sistem, yaitu :
1. sub sistem pemantauan/pengamatan data
Konsep 2. sub sistem pengolahan data dari kondisi DAS, dan
Peramalan Banjir 3. sub sistem analisis data, peramalan banjir, Pusat
Pengendali
Data-data yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
peramalan banjir antara lain terdiri atas:
1. Data hujan,
2. Data pengamatan muka air sungai,
3. Data pengamatan debit/elevasi waduk, dan
Data yang 4. Data kondisi dan karaketistik DAS yang antara lain
Dihasilkan terdiri atas:
a. Data luas DAS
b. Tata guna lahan DAS
c. Data system sungai
d. Data kemiringan DAS
e. Data jenis tanah, dsb.
Untuk menghubungkan antara stasiun pengamatan data
hidrologi dengan pusat pengendali peramalan banjir
diperlukan adanya perangkat komunikasi data.

Data yang Metode komunikasi data pada umumnya dilakukan


Dihasilkan dengan dua cara yaitu :
1. Sistem pengumpulan data secara manual, dan
2. Sistem pengumpulan data secara tepat waktu (real
time).
Model peramalan aliran (perangkat lunak) dapat bervariasi
dari yang sederhana hingga yang sangat kampleks
tergantung pada ketersediaan data untuk parameter dari
model yang terpilih.

Jenis madel hidrolagi untuk peramalan aliran dapat


dikategorikan dalam :
Analisis
1. Model rainfall – run off (black box, konseptual,
Peramalan Banjir
distributed model)
2. Model penelusuran banjir (dynamic routing, diffusion
routing, kinematic routing, dan storage routing)
3. Model korelasi (linear, non linear dan multiple
correlation)
Sistem
Peringatan Dini
Sistem peringatan dini banjir dilakukan setelah diperoleh
kedatangan banjir yang diamati dari pos pengamatan
maupun hasil analisis peramalan banjir.
Sistem peringatan dini dilakukan dengan penyebarluasan
berita tahap siaga kepada masyarakat luas.
Konsep dan
Peringatan dini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
Mekanisme
1. Tanpa sistem peramalan banjir, dan
Peringatan Banjir
2. Dengan sistem peramalan banjir.
Pemberian peringatan kepada masyarakat secara luas
memerlukan sarana komunikasi dan cara komunikasi yang
baik.
Berbagai sarana komunikasi yang dapat digunakan adalah:
1. Sarana komunikasi visual berupa bendera, lampu, api,
Pemberitaan
dan asap.
Banjir 2. Sarana komunikasi bunyi berupa sirine, lonceng,
kentongan, dan peluit.
3. Sarana komunikasi kawat berupa telepon, telex, telefax,
intercom, dan telegrap.
4. Sarana komunikasi radio dan televisi maupun sarana
komunikasi elektronik lainnya.
Terdapat 4 (empat) point penting yang terkait dengan sistem
peringatan dini terpadu, yaitu:
Pemberitaan 1. Pengetahuan tentang risiko,
Banjir 2. Pemantauan dan layanan peringatan,
3. Penyebarluasan dan kornunikasi
4. Kemampuan merespon atau penanggulangan.
Penerapan
Sistem Prakiraan
dan Peringatan
Dini Banjir (Flood
Forecasting and
Warning System)
Jakarta Flood Early Warning System (J-FEWS) merupakan
suatu sistem peramalan dini banjir di Jakarta.

Pengembangan J-FEWS untuk prakiraan banjir dan


peringatan dini di Jakarta, menggunakan berbagai sumber
Jakarta Flood
data sebagai input untuk proses perhitungan hidrodinamik
Early Warning
sungai.
System (J-FEWS)
Data yang digunakan sebagai input untuk J-FEWS adalah sebagai
berikut:
1. Data Real Time
2. Data Forecasting
J-FEWS mengintegrasikan berbagai model yang sudah
dikonfigurasikan dalam Toolbox Delft-FEWS. Model-model
tersebut adalah:
Jakarta Flood
1. South China Sea Model
Early Warning
2. Astronomical Tide
System (J-FEWS)
3. Hydraulic and Hydrologic Model
4. Numerical Weather Prediction (NWP)
Contoh
Contoh Prakiraan
Prakiraan Genangan
Muka BanjirJakarta
Air di Karet, dari J-FEWS
dari J-FEWS

Jakarta Flood
Early Warning
System (J-FEWS)
Satuan tugas (satgas) banjir merupakan suatu sistem
informasi yang dapat menyajikan informasi daerah yang
berpotensi banjir.

Satuan Tugas Komponen-komponen Metodologi Sistem Informasi Satgas


(satgas) Banjir Banjir
1. Input
2. Proses
3. Output
Metodologi Sistem Informasi Satgas Banjir dituangkan
dalam Gambar Berikut.

Batas :

Satuan Tugas • 1 Hari > 50 mm


• 3 hari berturut turut jumlah > 100 mm
(satgas) Banjir
Tanggap Darurat
dan Peringatan
Dini

SHARE INFORMATION
Pimpinan -> Media Sosial
LATIHAN
1. Jelaskan 3 (tiga) faktor pemicu terjadinya banjir!
2. Jelaskan 5 (lima) faktor keberhasilan sistem peramalan
dan peringatan dini banjir!
3. Jelaskan dengan singkat 2 (dua) kriteria yang harus
dipenuhi agar peringatan dini memberikan manfaat dalam

LATIHAN penanggulangan banjir!


4. Jelaskan dengan singkat sistem peringatan dini tanpa
peramalan banjir!
5. Jelaskan dengan singkat model-model yang digunakan
dalam J-FEWS!
6. Jelaskan dengan singkat batasan dalam penentuan suatu
daerah rawan banjir dalam sistem satgas banjir!
SIMPULAN
Sistem peramalan dan peringatan dini banjir merupakan sebuah
usaha untuk penyampaian informasi/peringatan awal kepada
masyarakat apabila dari hasil prediksi/analisis peramalan banjir
SIMPULAN
diperkirakan akan terjadi bencana, sehingga penerima informasi
dapat segera siap siaga dan bertindak sesuai kondisi, situasi
dan waktu yang tepat.
Perangkat sistem peramalan dan peringatan dini banjir terdiri
dari :
1. Sistem pemantauan data hidrologi secara tepat waktu
2. Sistem data base dan informasi
3. Sistem penyusunan dan pencetakan data
SIMPULAN 4. Sistem pengiriman informasi dan penyampaian pesan
(email/ sms dll)
5. Sistem pengamanan
6. Sistem peramalan banjir (model peramalan banjir), dapat
bervariasi dari yang sederhana hingga yang sangat
kompleks tergantung pada ketersediaan data untuk
parameter dari madel yang terpilih.
Variabel banjir yang perlu diprediksi adalah terdiri atas: waktu
terjadinya banjir, lamanya kejadian banjir, waktu dan ketinggian
saat banjir puncak.

Sistem peringatan dini banjir (Early Waming System)


merupakan serangkaian sistem untuk memberitahukan akan
timbulnya kejadian banjir.

SIMPULAN Peringatan dini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:


1. Tanpa sistem peramalan banjir, dan
2. Dengan sistem peramalan banjir.

Jakarta Flood Early Warning System (J-FEWS) merupakan


suatu sistem peramalan dini banjir di Jakarta. Sistem peringatan
dini banjir yang terdapat di Jakarta saat ini khususnya untuk
DAS Ciliwung dan sungai-sungai yang melintasi Jakarta telah
terbentuk.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai