Anda di halaman 1dari 30

DISUSUN OLEH:

1. AFIYANTI RIYANA DEW(82021040006)


2. AKHMAD SAPUTRA (82021040007)
3. ARBA’AH ROBBY M. (82021040017)
4. DIAN FITRIA AGUSTINA( 82021040026)
5. RACHMANDANI LILIK N.
(82021040071)
6. TRI SISWANTI (82021040086)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
AN. N DENGAN
BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG CEMPAKA ANAK
RSUD RA KARTINI JEPARA
A. PENGERTIAN
Bronkopneumonia merupakan peradangan pada
paru-paru yang mengenai satu atau beberapa
lobus diparu-paru yang ditandai dengan adanya
bercak-bercak infiltrate yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur dan benda asing.
B. ETIOLOGI
Timbulnya bronkopneumonia disebabkan oleh
bakteri virus dan jamur, antara lain :
Bakteri : Streptococcus, Staphylococcus, H.
Influenzae, Klebsiella
Virus : Legionella Pneumoniae
Jamur : Aspergillus Spesies, Candida Albicans
Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal atau isi
lambung kedalam paru
Terjadi karena kongesti paru yang lama
C. MANIFESTASI KLINIS
1) Biasanya didahului infeksi traktus respiratori bagian atas
2) Demam (39o-40oC) kadang-kadang disertai kejang karena
demam yang tinggi.
3) Anak sangat gelisah, dan adanya nyeri dada yang terasa
ditusuk-tusuk, yang dicetuskan saat bernafas dan batuk.
4) Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping
hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut.
5) Kadang-kadang disertai muntah dan diare.
6) Adanya bunyi tambahan pernafasan seperti ronchi, wheezing.
7) Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila
infeksinya serius.
8) Ventilasi mungkin berkurang akibat penimbunan mokus yang
menyebabkan atelectasis absorbsi.
D. PATOFISIOLOGI
Sebagian besar penyebab dari bronkopneumonia ialah mikroorganisme (jamur,
bakter, virus) & sebagian kecil oleh penyebab lain seperti hidrokarbon (bensin,
minyak tanah, & sejenisnya). Serta aspirasi ( masuknya isi lambung ke dalam
saluran napas). Awalnmya mikroorganisme dapat masuk melalui percikan ludah
( droplet) infasi ini dapat masuk ke saluran pernapasan atas & menimbulkan
reaksi imunologis dari tubuh. Reaksi ini menyebabkan peradangan, di mana
ketika terjadi peradangan ini tubuh dapat menyesuaikan diri maka timbulah
gejala demam pada penderita. Reaksi peradangan ini dapat menimbulkan
secret. Semakin lama secret semakin menumpuk di bronkus maka aliran
bronkus menjadi semakin sempit & pasien dapat merasa sesak. Tidak Hanya
terkumpul di bronkus, lama kelamaan secret dapat sampai ke alveolus paru &
mengganggu sistem pertukaran gas di paru. Tidak Hanya menginfeksi saluran
napas, bakteri ini dapat juga menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh
darah. Bakteri ini dapat membuat flora normal dalam usus menjadi agen
pathogen sehingga timbul masalah GI tract.

 
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah  
Pemeriksaan sputum
Analisa gas darah
Kultur darah untuk mendeteksi bakterimia.
Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk
mendeteksi antigen mikroba
Pemeriksaan Radiologi
Rontgenogram thoraks  
Laringoskopi / bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan
nafas tersumbat oleh  benda padat (Sandra M, Nettina,
2018)
F. KOMPLIKASI
1. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna
atau kolaps paru yang merupakan akibat kurangnya
mobilisasi atau reflek batuk hilang.
2. Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah
dalm rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh
rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang
meradang.
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
(WhaleyWong, 2018)
BAB III
TINJAUN KASUS

I. DATA UMUM
Nama : an. A
Alamat : slagi, pakis Aji jepara
Ttl : jepara, 17 juli 2019
Agama : islam
Usia : 2 tahun 3 bulan 25 hari
Suku bangsa : jawa Indonesia
Nama ayah / ibu : tn. H dan Ny. I
Pendidikan: smp
Pekerjaan: wiraswasta
Pendidikan ibu : smp
Pekerjaan ibu : irt
II. KELUHAN UTAMA
ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk dan sesak
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pada tanggal 11 November 2021 pukul 19.30 wib pasien datang ke
UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, batuk pilek dan
sesak sejak 1 hari yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan
hasil keadaan umum : composmentis, N : 150x/m, rr: 60x/m, s: 39,3°c
lalu diberikan tindakan pemasangan infus dengan cairan Ka En 8tpm,
inj pamol 100mg pada pukul 20.00 wib. Pukul 23.00 wib pasien
dipindahkan ke ruang picu nicu untuk dilakukan pemasangan c-pap
F102 peep 7 untuk lebih mendapat perawatan lebih intensif.
Selanjutnya pada tanggal 14 November 2021 kondisi anak perlahan
membaik dengan hasil pemeriksaan N: 92x/m rr: 32x/m s: 36,5° c
sehingga pasien dipindahkan ke ruang cempaka anak pada pukul 22.00
wib lalu diberikan tindakan infus DS ½NS 6tpm inj ceftriaxone 500mg
/12 jam nebulizer /12 jam O2 nasal 2 lpm diit nasi + susu.
B. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit pada waktu kecil
Ibu pasien mengatakan an. N sering sakit sakitan
sejak 7 bulan yang lalu dan didiagnosis
bronkopneumonia
2. Pernah dirawat di RS
Ibu pasien mengatakan an. N pernah dirawat di
RS sebanyak 6kali. 2 kali di RS graha Husada dan
4 kali di RSUD RA KARTINI JEPARA yaitu
pada tanggal 4 Maret 2020, 20 Januari 2021
23agustus 2021 dan perawatan ini dengan
diagnosa yang sama yaitu bronkopneumonia.
C. Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan
Kemandirian dan bergaul
An N tidak mengalami gangguan dalam kemandirian dan
bergaul
Motorik halus
An N tidak mengalami keterlambatan dalam motorik halus

Kognitif dan bahasa


An N mengalami pertumbuhan dan perkembangan kognitif dan
bahasa yang normal
Motorik kasar
An N tidak mengalami keterlambatan dalam motorik kasar

Kesimpulan an N tidak mengalami keterlambatan dalam


pertumbuhan dan perkembangan
Keadaan kesehatan saat ini
Diagnosa medik : bronkopneumonia
Tindakan operasi : tidak
Status nutrisi : pasien minum susu formula,nasi dari RS dan nafsu makan berkurang
Status cairan : pasien minum susu formula dari RS 2x ½ gelas bak ± 3-4 kali sehari
Obat obatan : tanggal 15 November 2021

1. cefadroxil 1 sdt / 8jam


2. salbutamol ½ sdt / 8jam
3. pamol syrup 1 sdt/24jam
4. ctm ¼ tablet/24 jam
5. 02 nasal kanul 2lpm
6. infus DS ½NS 8tpm
7. nebulizer/12jam combiven
6. Aktivitas : tidak dapat bergerak dengan bebas karena terpasang O2 nasal kanul
Tindakan keperawatan :

1. - monitor TTV
2. - O2 nasal kanul
3. - nebulizer / 12 jam combiven
Pemeriksaan Fisik
Temperatur: 36,2°C
Denyut jantung: 100x/m
Respiratory rate: 27x/m
Tekanan darah : -
Pertumbuhan: BB: 9,8 kg TB:86cm An. N sudah bisa berjalan
Keadaan umum : composmentis
Mata : simetris, konjungtiva non anemis
Hidung : simetris
Mulut : mukosa bibir lembab
Telinga : simetris, tidak ada edema, tidak ada serumen
Tengkuk : tidak ada kaku kuduk
Dada : bentuk dan perkembangan dada simetris kanan kiri
Jantung :
I: tidak terlihat adanya ictus cordis
P: ictus cordis teraba di ics 5
P: pekak
A: tidak ada bunyi jantung tambahan

Paru paru
I: simetris, frekuensi nafas 27x/m, irama nafas cepat, terdapat
retraksi
P: tidak ada nyeri tekan
P: redup pada ke 2 paru
A: terdapat bunyi ronchi

Abdomen
I: bentuk perut datar
A: peristaltic usus 6x/m
P: tidak ada nyeri tekan
P: timpani
 Punggung : simetris, tidak ada kelainan
Gennetalia : tidak terkaji
 ekstremitas : atas : pergerakan bebas,
tidak edema, terpasang iv cateter di kiri
Bawah : pergerakan bebas : tidak ada
edema
Kulit : turgor Juli baik, crt <2 detik,
terdapat ruam dan gatal pada sekitar perut
dan bawah ketiak.
Analisa Data
No Tanda dan gejala Problem Etiologi

1 DS: - Bersihan jalan nafas Obstruksi jalan nafas


DO: pasien batuk, pilek. RR:27x/m, tidak efektif (penumpukan secret)
N: 100x/m, S: 36,2°C, terdengar suara
ronchi

2 DS: - Ansietas Hubungan


DO: pasien menangis, pasien tampak interpersonal
ketakutan, menghindari kontak mata, (lingkungan yang
gelisah, cenderung diam asing)
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan dengan obstruksi
jalan nafas
2. Ansietas berhubungan dengan proses
hospitalisasi
Intervensi Keperawatan
NO Hari/Tgl NO DX Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD
Hasil
1   1 Setelah dilakukan tindakan  Monitorstatus respirasi  
keperawatan selama 3x24 (frekuensi, irama nafas)
jam, diharapkan bersihkan  Auskultasi suara nafas
jalan nafas efektif (paten)  Bantu pasien untuk
dengan kriteria hasil : mempertahankan posisi
 Suara nafas bersih yang nyaman
 Jalan nafas efektif  Kolaborasi pemberian
 Irama nafas teratur, terapi medis
frekuensi nafas dalam
rentang normal.
    2. Setelah dilakukan  Identifikasi tingkat
tindakan keperawatan kecemasan
selama 3x24 jam,  Pertahankan sikap yang
diharapkan cemas anak tenang dan meyakinkan
berkurang dengan kriteria  Jelaskan prosedur dan
hasil : aktifitas yang akan
 Anak istirahat dengan dilakukan kepada
tenang orang tua dan anak
 Anak kooperatif dan mau  Ajarkan orang terdekat
bersosialisasi dengan anak untuk tetap
lingkungan sekitar bersama anak
 Postur tubuh, ekspresi  Gunakan pendekatan
wajah, dan tingkat yang menenangkan
aktivitas menunjukan
cemas berkurang.
Implementasi Keperawatan
NO NO DX Hari /tgl Implementasi Respon Ttd

1 1 Senin,15 november,2021 Memonitor status respirasittv Ds : - kelompok


13.00 Do : RR : 24x/menit
N : 100x/menit
T : 36,2°c
 

    13.15 Mengauskultasi suara nafas Ds : - kelompok


Do : Bunyi nafas ronchi
 
    13.20 Membantu pasien untuk mempertahankan Ds : - kelompok
posisi yang nyaman Do : Pasien di tenangkan oleh
ibunya
 
    13.25 Mengkolaborasikan dengan tim medis : Ds : - kelompok
- Cefadroxil 1sth Do : Pasien tampak menangis
- Salbutamol ½sth saat minum obat
- Pamolsyr 1sth
- Ctm ¼ tab
 
  2 13.30 Mengidentifikasi tingkat Ds : - kelompok
kecemasan Do : Pasien tampak
menangis apabila ada
tim medis mendekat
 

      Mempertahankan sikap yang Ds : - kelompok


tenang dan meyakinkan saat Do : Pasien masih
pemasangan O2 nasal kanul menangis saat
dilakukan tindakan
pemasangan O2
 

      Menggunakan pendekatan yang Ds : - kelompok


menenangkan Do : pasien menangis
saat di dekati
 
2 1 Selasa,16 Monitor TTV dan status Ds : - kelompok
november,2021 respirasi Do : RR : 24x/menit
09.00 N : 103x/menit
T : 36,4°c
 

  2 09.05 Menjelaskan prosedur dan Ds : - kelompok


aktifitas yang akan di lakukan Do : pasien tampak
pada anak dengan tenang menangis saat di dekati
 

  2 09.10 Menganjurkan ibu pasien untuk Ds : - kelompok


tetap bersama anak saat Do : pasien tampak
dilakukan tindakan sedikit lebih tenang
 
  2 09.10 Menggunakan pendekatan yang Ds : - kelompok
menenangkan dengan mengajak Do : pasien tampak
berkomunikasi dengan jari mendengarkan meskipun
masih sedikit rewel
 

    09.15 Mengauskultasi suara nafas Ds : - kelompok


Do : terdapat suara nafas
tambahan ronchi
 

    09.20 Mengkolaborasikan pemberian terapi Ds : - kelompok


medis Do : pasien terlihat tenang
- Cefadroxil 1sth
- Salbutamol ½sth
 
    12.00 Memberikanteraphy nebulizer(combivent + Ds : - kelompok
Nacl 1cc Do : pasien tampak menangis
saat diberikan terapi nebulizer
 

  2 12.00 Memberikan terapi menonton video DS: -  


animasi untuk menurunkan kecemasan DO: Pasien masih menangis
pada klien
3 1 Rabu , 17 Memonitor TTV dan status respirasi Ds : - kelompok
november,2021 Do : N :102x/menit
13.00 RR : 23x/menit
T : 36,0°c
 

  2 13.15 Mengidentifikasi tingkat kecemasan Ds : - kelompok


Do : pasien tampak tidak
menangis dan mau mengikuti
perintah
 

2 13.20 Menggunakan pendekatan yang Ds : pasien mengatakan kelompok


menenangkan sudah ingin pulang
Do : pasien tampak
kooperatif saat diajak
komunikasi
 
  2 13.25 Menjelaskan prosedur yang akan Do : - kelompok
di lakukan Ds : pasien tampak
mendengarkan penjelasan
 

  1 13.25 Mengauskultasi bunyi nafas Ds : - kelompok


Do : bunyi nafas normal
tidak ada suara tambahan
 
  2 13.30 Memberikan terapi menonton video DS:-  
untuk menurunkan kecemasan pada DO: pasien tampak tenang
saat nebulisasi

  1 13.30 Memberikan dan mengkolaborasikan Ds : - kelompok


tim terapi medis Do : pasien tampak
- Cefadroxil 1sth kooperatif dan sudah tidak
- Salbutamol ½sth nangis
- Terapy nebulizer(combivent
1amp + Nacl 1cc
 

    13.30 Memberikan O2 nasal kanul Ds : - kelompok


1ltr/menit Do : pasien tampak tenang
 
Evaluasi Keperawatan
NO TGL / JAM DX PERKEBANGAN TTD

1. Senin, 15 November 2021 1 S :-  


Jam 13.45 O : RR :24 x / menit
N : 100 x / menit
T : 36,2 ºC
- Terdapatbunyinafasronchi
A : Masalahbelumteratasi
P : Lanjutkanintervensi
- Monitor TTV dan status respirasi
- Auskultasisuaranafas
- Kolaborasipemberianterapimedis
- Cedroxil 1 Sth/ 8 jam
- Salbutamol ½ sth / 8 jam
- Terapinebulazercombiven 1amp + NaCl 1cc / 12 jam
2. Selasa, 16 2 S:-  
november 2021 O:
Jam 13.45 pasientapakmenangisapabilaadatenagamedis
yang mendekat
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Jelaskan proseddur danaktifitas yang akan
dilakukan pada anak
- Gunakan pendekatan yang menenangkan
- Anjurkanibupasienataukeluargaterdekatunt
uktetapbersamaanak
 
 
3. Se15 november 3 S:-  
2021 O : RR : 24 x / menit
Jam 13.00 N : 105 x / menit
T : 36,4ºC
- Terdapatsuaranafastambahanronchi
A : Masalahbelumteratasi
P : Lanjutkanintervensi
- Monitor TTV dan status respirasi
- Auskultasibunyinafas
- Berikan O2 nasal kanul 2 liter/ menit
- Kolaborasikanterapimedis
TERIMAKASIH ;)

Anda mungkin juga menyukai