Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan sputum
Analisa gas darah
Kultur darah untuk mendeteksi bakterimia.
Sampel darah, sputum, dan urin untuk tes imunologi untuk
mendeteksi antigen mikroba
Pemeriksaan Radiologi
Rontgenogram thoraks
Laringoskopi / bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan
nafas tersumbat oleh benda padat (Sandra M, Nettina,
2018)
F. KOMPLIKASI
1. Atelektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna
atau kolaps paru yang merupakan akibat kurangnya
mobilisasi atau reflek batuk hilang.
2. Empyema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah
dalm rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh
rongga pleura.
3. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang
meradang.
4. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
5. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
(WhaleyWong, 2018)
BAB III
TINJAUN KASUS
I. DATA UMUM
Nama : an. A
Alamat : slagi, pakis Aji jepara
Ttl : jepara, 17 juli 2019
Agama : islam
Usia : 2 tahun 3 bulan 25 hari
Suku bangsa : jawa Indonesia
Nama ayah / ibu : tn. H dan Ny. I
Pendidikan: smp
Pekerjaan: wiraswasta
Pendidikan ibu : smp
Pekerjaan ibu : irt
II. KELUHAN UTAMA
ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk dan sesak
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pada tanggal 11 November 2021 pukul 19.30 wib pasien datang ke
UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, batuk pilek dan
sesak sejak 1 hari yang lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan
hasil keadaan umum : composmentis, N : 150x/m, rr: 60x/m, s: 39,3°c
lalu diberikan tindakan pemasangan infus dengan cairan Ka En 8tpm,
inj pamol 100mg pada pukul 20.00 wib. Pukul 23.00 wib pasien
dipindahkan ke ruang picu nicu untuk dilakukan pemasangan c-pap
F102 peep 7 untuk lebih mendapat perawatan lebih intensif.
Selanjutnya pada tanggal 14 November 2021 kondisi anak perlahan
membaik dengan hasil pemeriksaan N: 92x/m rr: 32x/m s: 36,5° c
sehingga pasien dipindahkan ke ruang cempaka anak pada pukul 22.00
wib lalu diberikan tindakan infus DS ½NS 6tpm inj ceftriaxone 500mg
/12 jam nebulizer /12 jam O2 nasal 2 lpm diit nasi + susu.
B. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Penyakit pada waktu kecil
Ibu pasien mengatakan an. N sering sakit sakitan
sejak 7 bulan yang lalu dan didiagnosis
bronkopneumonia
2. Pernah dirawat di RS
Ibu pasien mengatakan an. N pernah dirawat di
RS sebanyak 6kali. 2 kali di RS graha Husada dan
4 kali di RSUD RA KARTINI JEPARA yaitu
pada tanggal 4 Maret 2020, 20 Januari 2021
23agustus 2021 dan perawatan ini dengan
diagnosa yang sama yaitu bronkopneumonia.
C. Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan
Kemandirian dan bergaul
An N tidak mengalami gangguan dalam kemandirian dan
bergaul
Motorik halus
An N tidak mengalami keterlambatan dalam motorik halus
1. - monitor TTV
2. - O2 nasal kanul
3. - nebulizer / 12 jam combiven
Pemeriksaan Fisik
Temperatur: 36,2°C
Denyut jantung: 100x/m
Respiratory rate: 27x/m
Tekanan darah : -
Pertumbuhan: BB: 9,8 kg TB:86cm An. N sudah bisa berjalan
Keadaan umum : composmentis
Mata : simetris, konjungtiva non anemis
Hidung : simetris
Mulut : mukosa bibir lembab
Telinga : simetris, tidak ada edema, tidak ada serumen
Tengkuk : tidak ada kaku kuduk
Dada : bentuk dan perkembangan dada simetris kanan kiri
Jantung :
I: tidak terlihat adanya ictus cordis
P: ictus cordis teraba di ics 5
P: pekak
A: tidak ada bunyi jantung tambahan
Paru paru
I: simetris, frekuensi nafas 27x/m, irama nafas cepat, terdapat
retraksi
P: tidak ada nyeri tekan
P: redup pada ke 2 paru
A: terdapat bunyi ronchi
Abdomen
I: bentuk perut datar
A: peristaltic usus 6x/m
P: tidak ada nyeri tekan
P: timpani
Punggung : simetris, tidak ada kelainan
Gennetalia : tidak terkaji
ekstremitas : atas : pergerakan bebas,
tidak edema, terpasang iv cateter di kiri
Bawah : pergerakan bebas : tidak ada
edema
Kulit : turgor Juli baik, crt <2 detik,
terdapat ruam dan gatal pada sekitar perut
dan bawah ketiak.
Analisa Data
No Tanda dan gejala Problem Etiologi