0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan10 halaman
Sistem irigasi negara Israel menggunakan sistem irigasi tetes yang sangat hemat air. Sumber air berada di utara dekat laut sementara lahan pertanian di selatan gurun pasir, sehingga pemerintah membangun tabung air laut untuk dikonversi menjadi air tawar dan disalurkan ke seluruh lahan melalui jaringan pipa dan emiter. Sistem irigasi tetes mengalirkan air secara langsung ke akar tanaman dengan debit rendah sehingga sangat efisien
Deskripsi Asli:
Judul Asli
PPT Pengelolaan Air_Dita Permata Aru 2019610066_5891700418268a9b3c72ec133b9a7721
Sistem irigasi negara Israel menggunakan sistem irigasi tetes yang sangat hemat air. Sumber air berada di utara dekat laut sementara lahan pertanian di selatan gurun pasir, sehingga pemerintah membangun tabung air laut untuk dikonversi menjadi air tawar dan disalurkan ke seluruh lahan melalui jaringan pipa dan emiter. Sistem irigasi tetes mengalirkan air secara langsung ke akar tanaman dengan debit rendah sehingga sangat efisien
Sistem irigasi negara Israel menggunakan sistem irigasi tetes yang sangat hemat air. Sumber air berada di utara dekat laut sementara lahan pertanian di selatan gurun pasir, sehingga pemerintah membangun tabung air laut untuk dikonversi menjadi air tawar dan disalurkan ke seluruh lahan melalui jaringan pipa dan emiter. Sistem irigasi tetes mengalirkan air secara langsung ke akar tanaman dengan debit rendah sehingga sangat efisien
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI | FAKULTAS PERTANIAN | UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA NEGARA ISRAEL
• Geografis Israel sangat beragam. Wilayah Selatan merupakan
gurun dan wilayah uatara merupakan pengunungan bersalju. Israel terletak pada ujung timur laut tengah di asia barat. Israel berbatasan dengan lebanon di utara, Syriah di tmurlaut, Yordania, dan Tepi Barat di timur, dan Mesir barat daya. • Dengan luas 20.000 KM2 PERTANIAN DI ISRAEL • Di negara Israel merupakan negara gurun walaupun begitu, pertanain di Israel berkembang sangat pesat. Memiliki keunggulan pertanian yaitu Pisang, Anggur, Jeruk, Lemon, Alpukat, Piir dan buah Pump. Dan saat ini sedang mengembakan tanaman ganja yang tidak memabukan untuk kepentingan medis.
• Menurut Badan Pusat Statistik 2012. Negara Israel sendiri
merupakan negara ekspor buah encapai 84% dari total ekspor. dua buah ini merupakan ekspor terbesar ke Indonesia diantaranya buah jeruk dan kurma. Sumber Air di Israel Dibagian Utara Israel berdekatan langsung dengan laut, sementara untuk pertaniannya berada disebelah Selatan yang banyak terdapat gurun pasir. Oleh karena itu membentuk KKL – JNF (Keren Kayemeth LeIsrael, Jewish National Fund) atau sebuah organisasi yang bertanggungjawab dalam upaya menghutankan padang gurun Israel dan lembaga ini juga membagun bendungan jalan yang melewati hutan serta melakukan studi-studi yang berorientasi pada pertanian dan pernokultur.
Karena sumber air berada di Utara, maka dari itu pemerintah
mebangun tabung-tabung besar yag bisa dikonversi air laut menjadi air tawar yang bisa diminum dengan proses SISTEM IRIGASI • Di negara Israel ini menggunakan sistem irigasi tetes, satu drop irigasi yang berupa saluran-saluran pipa disalurkan langsung ke pohon-pohonnya. Penggunaan sistem ini sangat menghemat air sampai titik efisiensi paling rendah. Degan sistem irigasi tetes dengan pipa-pipas super dari Israel tentu saja mereka dapat mengembangkan gurun pasir menjadi kompleks hutan ke kompleks hutan lainnya yang perlahan- lahan menjadi komplek hutan hujan tropis baru dikawasan gurun Israel. Hutan buatan ini terbentuk maka akan banyak terbentuk embun pada malam hari. Kondisi hutan ini sudah termasuk hutan hujan tropis, sehingga lebih memungkinkan terbentuknya awan dan hutan sekalinya pun pada musim panas. SISTEM IRIGASI TETES
• Irigasi mikro merupakan sistem irigasi yang dapat
menjadi alternatif untuk meningkatkan produktivitas lahan kering. Irigasi mikro sebagai sistem irigasi yang pemberian airnya di sekitar zona perakaran tanaman. Irigasi mikro terdiri dari irigasi tetes (Drip Irrigation), microspray, mini sprinkler, dan irigasi sub surface (Wiyono, 2006; Ridwan et al. 2014). SISTEM IRIGASI TETES
• Irigasi mikro memiliki keunggulan dibandingkan
dengan teknologi pemberian air lainnya karena menghemat air, memiliki laju aliran air yang rendah sehingga akar tanaman lebih efektif dalam menyerap air, dapat diterapkan secara bersamaan dengan proses pemupukan serta dapat disesuaikan dengan topografi lahan pertanian. Penggunaan teknologi irigasi mikro tidak membutuhkan lahan yang luas dan dapat memanfaatkan sumber air yang tersedia di sekitar lahan. SISTEM IRIGASI TETES
• Teknologi irigasi mikro sesuai diterapkan pada lahan
kering, berpasir, berbatu atau sukar didatarkan. Langkah penghematan air di lahan pertanian dapat dilakukan melalui teknologi ini yang tidak hanya dapat diterapkan pada lahan kering, tetapi juga dapat diterapkan di daerah perkotaan (Ridwan et al. 2014). TEKNIK IRIGASI TETES
• Irigasi tetes merupakan metode pemberian air dengan debit rendah
dan frekuensi tinggi secara berkelanjutan pada tanaman baik melalui permukaan tanah maupun langsung ke zona perakaran menggunakan emiter baik tunggal maupun dalam bentuk drip line (selang berlubang). Aliran air pada irigasi tetes memanfaatkan gaya kapilaritas dan gravitasi yang bergerak secara vertical dan horizontal dalam profil tanah (Hansen et al. 1992).
• Komponen penyusun sistem irigasi tetes terdiri dari sumber air,
pompa dan tenaga penggerak, jaringan pipa saluran air. Jaringan pipa irigasi tetes terdiri dari emiter (penetes), pipa lateral, pipa sub utama (manifold), pipa utama dan komponen pendukung (Dirjen PLA, 2008). DAFTAR PUSTAKA • Ridwan, D., A. B. Prasetyo dan M. D. Joubert. 2014. Desain Jaringan Irigasi Mikro Jenis Mini Sprinkler (Kasus Di Laboratorium Outdoor Balai Irigasi). Jurnal Irigasi, 9 (2) : 96-107. • Wiyono, J. 2006. Kemarau Datang Irigasi Mikro pada Lahan Kering Jadi Pilihan. Tabloid Sinar Tani tanggal 23 Agustus 2006. • Hansen, V.E., O.W. Israellsen, dan G.E. Stringham. 1992. Dasar- dasar dan Praktek Irigasi. Terjemahan Erlangga. Jakarta • Mechram, S. 2008. Penentuan Head Loss Emitter Tipe Selang Kecil dari Bahan Lokal Sepanjang Pipa Lateral pada Sistem Irigasi Tetes. Jurnal Teknologi Pertanian, 9 (2) : 114-120. • Shock, C. C. 2003. An Introduction to DripIrrigation. Malheur Experiment Station. Oregon State University, Corvallis Oregon, USA. • Valenzuela, H. 1997. Crop Production Guidlines Drip Irrigation. HITAHR, University of Hawaii, West Oahu, USA.