Anda di halaman 1dari 10

SISTEM

IRIGASI
NEGARA
ISRAEL

Nama : Dita Permata Aru


NIM : 2019610066
PENGELOLAAN AIR

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI | FAKULTAS PERTANIAN | UNIVERSITAS


MUHAMMADIYAH JAKARTA
NEGARA ISRAEL

• Geografis Israel sangat beragam. Wilayah Selatan merupakan


gurun dan wilayah uatara merupakan pengunungan bersalju.
Israel terletak pada ujung timur laut tengah di asia barat. Israel
berbatasan dengan lebanon di utara, Syriah di tmurlaut,
Yordania, dan Tepi Barat di timur, dan Mesir barat daya.
• Dengan luas 20.000 KM2
PERTANIAN DI ISRAEL
• Di negara Israel merupakan negara gurun walaupun begitu,
pertanain di Israel berkembang sangat pesat. Memiliki
keunggulan pertanian yaitu Pisang, Anggur, Jeruk, Lemon,
Alpukat, Piir dan buah Pump. Dan saat ini sedang
mengembakan tanaman ganja yang tidak memabukan untuk
kepentingan medis.

• Menurut Badan Pusat Statistik 2012. Negara Israel sendiri


merupakan negara ekspor buah encapai 84% dari total ekspor.
dua buah ini merupakan ekspor terbesar ke Indonesia
diantaranya buah jeruk dan kurma.
Sumber Air di Israel
Dibagian Utara Israel berdekatan langsung dengan laut,
sementara untuk pertaniannya berada disebelah Selatan yang
banyak terdapat gurun pasir. Oleh karena itu membentuk KKL
– JNF (Keren Kayemeth LeIsrael, Jewish National Fund) atau
sebuah organisasi yang bertanggungjawab dalam upaya
menghutankan padang gurun Israel dan lembaga ini juga
membagun bendungan jalan yang melewati hutan serta
melakukan studi-studi yang berorientasi pada pertanian dan
pernokultur.

Karena sumber air berada di Utara, maka dari itu pemerintah


mebangun tabung-tabung besar yag bisa dikonversi air laut
menjadi air tawar yang bisa diminum dengan proses
SISTEM IRIGASI
• Di negara Israel ini menggunakan sistem irigasi tetes, satu
drop irigasi yang berupa saluran-saluran pipa disalurkan
langsung ke pohon-pohonnya. Penggunaan sistem ini sangat
menghemat air sampai titik efisiensi paling rendah. Degan
sistem irigasi tetes dengan pipa-pipas super dari Israel tentu
saja mereka dapat mengembangkan gurun pasir menjadi
kompleks hutan ke kompleks hutan lainnya yang perlahan-
lahan menjadi komplek hutan hujan tropis baru dikawasan
gurun Israel. Hutan buatan ini terbentuk maka akan banyak
terbentuk embun pada malam hari. Kondisi hutan ini sudah
termasuk hutan hujan tropis, sehingga lebih memungkinkan
terbentuknya awan dan hutan sekalinya pun pada musim panas.
SISTEM IRIGASI TETES

• Irigasi mikro merupakan sistem irigasi yang dapat


menjadi alternatif untuk meningkatkan produktivitas
lahan kering. Irigasi mikro sebagai sistem irigasi yang
pemberian airnya di sekitar zona perakaran tanaman.
Irigasi mikro terdiri dari irigasi tetes (Drip Irrigation),
microspray, mini sprinkler, dan irigasi sub surface
(Wiyono, 2006; Ridwan et al. 2014).
SISTEM IRIGASI TETES

• Irigasi mikro memiliki keunggulan dibandingkan


dengan teknologi pemberian air lainnya karena
menghemat air, memiliki laju aliran air yang rendah
sehingga akar tanaman lebih efektif dalam menyerap
air, dapat diterapkan secara bersamaan dengan proses
pemupukan serta dapat disesuaikan dengan topografi
lahan pertanian. Penggunaan teknologi irigasi mikro
tidak membutuhkan lahan yang luas dan dapat
memanfaatkan sumber air yang tersedia di sekitar
lahan.
SISTEM IRIGASI TETES

• Teknologi irigasi mikro sesuai diterapkan pada lahan


kering, berpasir, berbatu atau sukar didatarkan.
Langkah penghematan air di lahan pertanian dapat
dilakukan melalui teknologi ini yang tidak hanya
dapat diterapkan pada lahan kering, tetapi juga dapat
diterapkan di daerah perkotaan (Ridwan et al. 2014).
TEKNIK IRIGASI TETES

• Irigasi tetes merupakan metode pemberian air dengan debit rendah


dan frekuensi tinggi secara berkelanjutan pada tanaman baik melalui
permukaan tanah maupun langsung ke zona perakaran menggunakan
emiter baik tunggal maupun dalam bentuk drip line (selang
berlubang). Aliran air pada irigasi tetes memanfaatkan gaya
kapilaritas dan gravitasi yang bergerak secara vertical dan horizontal
dalam profil tanah (Hansen et al. 1992).

• Komponen penyusun sistem irigasi tetes terdiri dari sumber air,


pompa dan tenaga penggerak, jaringan pipa saluran air. Jaringan pipa
irigasi tetes terdiri dari emiter (penetes), pipa lateral, pipa sub utama
(manifold), pipa utama dan komponen pendukung (Dirjen PLA,
2008).
DAFTAR PUSTAKA
• Ridwan, D., A. B. Prasetyo dan M. D. Joubert. 2014. Desain
Jaringan Irigasi Mikro Jenis Mini Sprinkler (Kasus Di
Laboratorium Outdoor Balai Irigasi). Jurnal Irigasi, 9 (2) : 96-107.
• Wiyono, J. 2006. Kemarau Datang Irigasi Mikro pada Lahan
Kering Jadi Pilihan. Tabloid Sinar Tani tanggal 23 Agustus 2006.
• Hansen, V.E., O.W. Israellsen, dan G.E. Stringham. 1992. Dasar-
dasar dan Praktek Irigasi. Terjemahan Erlangga. Jakarta
• Mechram, S. 2008. Penentuan Head Loss Emitter Tipe Selang
Kecil dari Bahan Lokal Sepanjang Pipa Lateral pada Sistem Irigasi
Tetes. Jurnal Teknologi Pertanian, 9 (2) : 114-120.
• Shock, C. C. 2003. An Introduction to DripIrrigation. Malheur
Experiment Station. Oregon State University, Corvallis Oregon,
USA.
• Valenzuela, H. 1997. Crop Production Guidlines Drip Irrigation.
HITAHR, University of Hawaii, West Oahu, USA.

Anda mungkin juga menyukai