Anda di halaman 1dari 14

Hukum Zakat

(Kajian Filantropi Kehidupan;


Islam dan Kesejahteraan)
Fungsi Zakat

Solusi mengentaskan kemiskinan; QS. al-


Ma’arij [70] ayat 24-25:

                     

“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia


bagian tertentu. Bagi orang miskin yang meminta
dan orang yang tidak memiliki apa-apa yang tidak
meminta.”
Fungsi Zakat

Sebagai wujud iman & taqwa; QS. al-Baqarah


[2] ayat 3:
                         
“Orang-orang yang bertaqwa yaitu mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rizki yang Kami anugerahkan
kepada mereka.”
Fungsi Zakat

Harta yang disedekahkan tidak akan berkurang,


malah akan terus bertambah; QS. al-Baqarah [2] ayat
261:
                                     

                     
“Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang
dikehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha
Mengetahui.”
Macam-macam Zakat

Zakat Fitrah
Mengeluarkan zakat berupa bahan makanan
pokok sebanyak 2,5kg atau uang seharga bahan
makanan tersebut di akhir bulan Ramadhan
sebelum melakukan shalat ied sebagai pembersih
puasa dan untuk memberikan makanan bagi
orang-orang miskin.
Macam-macam Zakat

Zakat Tanaman/Pertanian
 Mengeluarkan zakat dari hasil tanaman atau

pertanian yang telah sampai nisab, yaitu 5


wasak, yaitu kira 7,5 kwintal.
 Untuk hasil pertanian tanpa ada usaha pengairan
maka zakat yang dikeluarkan sepersepuluhnya
(10%) dari seluruh hasil peranian.
 Sedangkan untuk hasil pertanian dengan diairi,

maka zakatnya dikenakan seperduapuluhnya


(5%) dari seluruh hasil pertanian.
Macam-macam Zakat

Zakat Peternakan
 Hewan ternak yang dikenakan nishab zakat

peternakan adalah unta, sapi, dan kambing.


 Nisab zakat hewan ternak jika telah sampai

setahun dan telah menjadi hak milik dengan


jumlah: 5 ekor unta, 30 ekor sapi, dan 40 ekor
kambing.
Zakat Unta

 5-24 ekor unta, tiap 5 ekor unta dizakati dengan 1 ekor


kambing.
 25-35 ekor unta dizakati seekor anak unta betina umur 2
tahun.
 36-45 ekor unta dizakati seekor anak unta betina umur 3
tahun.
 46-60 ekor unta dizakati seekor anak unta betina umur 4
tahun.
 61-75 ekor unta dizakati seekor anak unta betina umur 5
tahun.
 76-90 ekor unta dizakati 2 ekor anak unta betina umur 3
tahun.
 91-120 ekor unta dizakati 2 ekor anak unta betina umur 4
tahun.
Zakat Sapi

 Zakat sapi tiap-tiap 30 ekor dizakati seekor


anak sapi jantan atau betina umur 1 tahun.
 Tiap-tiap 40 ekor dizakati seekor anak sapi
jantan atau betina umur 2 tahun.
Zakat Kambing

 40-120 ekor kambing dizakati dengan 1 ekor


kambing.
 121-200 ekor kambing dizakati 2 ekor

kambing.
 201-300 ekor kambing dizakati 3 ekor

kambing.
 Selebihnya dari 300 ekor kambing, maka tiap
per 100 ekor dizakati 1 ekor kambing.
Macam-macam Zakat

Zakat Emas
 Nishab zakat emas adalah ketika telah mencapai

berat 85gr dan telah dimiliki selama 1 tahun.


Besaran zakat emas adalah 2,5% atau 1/40.
 Contohnya, emas telah mencapai 85gr, maka

besaran zakat adalah 85/40 = 2,125gr. Jika


timbangan emas adalah 100gr, maka besaran
zakatnya adalah 100/40 = 2,5gr.
Macam-macam Zakat

Zakat Profesi
 Zakat profesi pertama dimunculkan oleh Yusuf al-
Qaradhawi yang kemudian diqiyaskan dengan
zakat emas sebesar 2,5%.
 Contoh: zakat dihitung dari 2,5% dari

penghasilan kotor secara langsung setelah


penghasilan diterima. Misalnya, penghasilan Rp.
3.000.000 tiap bulan, maka wajib membayar
zakat sebesar 2,5% x 3.000.000 = Rp. 75.000
per bulan atau Rp. 900.000 per tahun.
Mustahik (Penerima) Zakat

Q.S. At-Taubah [9] ayat 60:

                               

                             
“Sesungguhnya hanyalah untuk orang-orang fakir, miskin,
amil zakat, mu’allaf, untuk memerdekakan budak, untuk
membebaskan orang yang dililit hutang, untuk jalan Allah,
dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan (dalam
kebaikan), hal ini sebagai kewajiban dari Allah. Allah maha
mengetahui lagi bijaksana”.
Konklusi

Seorang muslim yang mampu dalam ekonomi


wajib membayar sebagian harta yang dimilikinya
kepada orang-orang yang berhak menerimanya
(Mustahik Zakat) baik melalui panitia maupun
didistribusikan secara langsung/sendiri. Ajaran
ini memberikan makna bahwa Islam sangat
memperhatikan tentang kesejahteraan hidup
manusia di dunia.

Anda mungkin juga menyukai