potensial sel adalah reaksi reduksi dan oksidasi satu elektroda ketika semua zat
terlarut 1M.
potensial sel sering juga disebut dengan gaya elektromotif dan voltase sel.
Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan menggunakan
voltmeter atau potensiometer
Gaya yang dibutuhkan untuk mendorong elektron melalui sirkuit eksternal
Notasi potensial sel = Ecell;
satuan Volt = Joule/Coulomb
Potensial sel dihasilkan dari sel Galvani
Potensial sel tergantung pada suhu, konsentrasi ion dan tekanan parsial gas dalam sel;
Potensial sel standar E0 sel : potensial pada 250C, konsentrasi ion 1 M dan tekanan
parsial 1 atm
Potensial sel standar dihitung dengan menggunakan potensial-potensial
standar zat-zat yang mengalami redoks
E0sel = E0oks + E0red ;
E0oks = potensial standar zat yang mengalami oksidasi
E0red = potensial standar zat yang mengalami reduksi
Dalam tabel potensial standar selalu dicantumkan potensial reduksi
standar, sehingga E0oks = – E0red
Potensial reduksi standar ditentukan dengan elektroda standar
E0Sel = E0katode-E0 anode Katode adalah elekrode pembentukan yg
mempunyai harga E0 lebih besar (lebih positif) sedangkan anode adalah
yang mempunyai E0 lebih kecil(lebih negatif)
Contoh : ditentukan dua elektrode sebagai berikut Ag+(aq)+e Ag(s) Mg2+
(aq)+2e Mg(s) tentukan E0 sel yang disusun dari kedua reaksi itu
Jawab potensial sel adalah selisih potensial katode dengan anode. Katode
lebih positif dibandingkan dengan anode. Jadi E0sel= E0(katode)-E0(anode)
E0sel = +0,80 V –(-2,37 V) = +3,17 V
Sel Elektrolisis
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam
sel elektrolisis oleh arus listrik.
Dalam sel volta/galvani, reaksi oksidasi reduksi
berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang
menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik.
Sedangkan elektrolisis merupakan reaksi kebalikan dari
sel volta/galvani yang potensial selnyanegatif atau
dengan kata lain, dalam keadaan normal tidak akan
terjadi reaksi dan reaksi dapat terjadi bila diinduksi
dengan energi listrik dari luar.
Contoh sel Volta adalah sel Daniel :
Zn2+
2+ + Cu → Zn + Cu2+
2+
Elektroda positif (+) dari sel dihubungkan dengan kutub positif (+) dari sumber arus listrik
Elektroda negatif (-) dari sel dihubungkan dengan kutub negatif (-) dari sumber arus listrik
Pada elektroda positif (+)/anoda karena dihubungkan dengan kutub positif (+) yang
potensialnya lebih besar menyebabkan terjadi reaksi oksidasi dan elektron mengalir dari
elektroda ini menuju ke sumber arus listrik. Elektron bergerak dari kutub negatif (-) sumber
arus listrik ke elektroda negatif (-)/katoda sehingga menyebabkan terjadi reaksi reduksi.
Persamaan dan Perbedaan Sel Volta dan
Sel Elektrolisis
Persamaan :
1.Bila kation dari golongan Alkali/ IA (Li+, Na+, K+), Alkali tanah/
IIA (Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+), Al3+ atau Mn2+ maka kation tersebut
tidak direduksi namun air (H2O) yang direduksi. hal ini karena
E°red H2O lebih besar dari ion-ion teraebut. Reaksi yang terjadi :
Pada katoda reaksi K diganti oleh H2O karena K tergolong dalan logam alkali.
dikalikan 2 ( x2 ) untuk menyamakan ion sejenis dan/atau elektron di ruas kiri dan
kanan. kemudian setelah ion sejenis dan jumlah elektron di ruas kiri dan kanan sama
dapat dicoret. Yang tidak dicoret itulah reaksi selnya. Pada reaksi-reaksi selanjutnya
tidak saya beri keterangan yang penting perhatikan aturan-aturan reaksi pada katoda
dan anoda yang telah dibahas sebelumnya.
2. elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektroda Pt
Dalam penulisan perbandingan mol suatu reaksi yang dijadikan patokan adalah mol
dari elekrton.....
1 F = 1 mol e
Keterangan :
C = muatan listrik ( Coloumb )
I = arus listrik ( Ampere )
t = waktu ( sekon )
maka rumus Faraday :
reaksi penguraiannya :
Jadi muatan Fe ( n Fe ) = 2
massa ekivalen Fe ( e Fe ) = 56/2 = 28
m Fe = e.F
= 28.0,4 = 11,2 gram
cara lain.... bisa juga dihitung dengan prinsip Faraday = mol elektron, maka
perbandingan mol dari persamaan reaksi di atas :
Keterangan :
m = massa zat dalam gram
e = massa ekivalen zat
Ar = massa molekul relatif
n = muatan ion positif zat/kation
Contoh soal faraday 2
Jika arus listrik dialirkan melalui larutan AgNO3 dan Ni (NO3)2 yang
disusun seri maka akan terjadi endapan perak sebanyak 27 gram.
Hitung massa endapan nikel yang terjadi! (Ar Ag = 108 dan Ar Ni =
59)
n Ag = 1 dan n Ni = 2
27 : m Ni = 108/1 : 59/2
m Ni = 7,375 gram
KOROSI
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam
akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan
besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi . Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah.
• Korosi merupakan proses elektrokimia . Pada korosi besi, bagian tertentu
dari besi itu berlaku sebagai anode , di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
• Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang bertindak sebagai katode , di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat
besi.
Macam – macam jenis KOROSI dan penyebabnya
1. Korosi Atmosfer
Korosi ini terjadi akibat proses elektrokimia antara dua bagian
benda padat khususnya metal besi yang berbeda potensial dan
langsung berhubungan dengan udara terbuka.
Faktor-faktor yang menentukan tingkat karat atmosfer, yaitu :
· Jumlah zat pencemar di udara (debu, gas), butir-butir arang,
oksida metal,
· Suhu
· Kelembapan kritis
· Arah dan kecepatan angin
· Radiasi matahari
· Jumlah curah hujan
2. Korosi Galvanis
Korosi ini terjadi karena proses elektro kimiawi dua macam metal yang
berbeda potensial dihubungkan langsung di dalam elektrolit sama. Dimana
elektron mengalir dari metal kurang mulia (Anodik) menuju metal yang
lebih mulia (Katodik), akibatnya metal yang kurang mulia berubah
menjadi ion-ion positif karena kehilangan elektron. Ion-ion positif metal
bereaksi dengan ion negative yang berada di dalam elektrolit menjadi
garam metal. Karena peristiwa tersebut, permukaan anoda kehilangan
metal sehingga terbentuklah sumur-sumur karat (Surface Attack) atau
serangan karat permukaan.