Anda di halaman 1dari 37

TERAPI SOMATIK

DAN
PSIKOFARMAKA

Ns. Titi Sri Suyanti, M. Kep., Sp. Kep. J


TERAPI SOMATIK
• Terapi somatik adalah terapi yang diberikan untuk
menghilangkan keluhan fisik (somatik) yang biasanya merupakan
gejala ikutan akibat stres, kecemasan dan depresi dengan cara
memberikan obat-obatan pada organ tubuh yang mengalami
gangguan (Hawari, 2011)
• Terapi somatik adalah terapi yang diberikan kepada klien
gangguan jiwa dengan tujuan mengubah perilaku yang
maladaptif menjadi perilaku adaptif dengan melakukan tindakan
yang ditujukan pada kondis fisik klien
JENIS TERAPI SOMATIK

01 Pengikatan

02 Isolasi

03 Foto Terapi

05 Terapi Deprivasi Tidur


PENGIKATAN / RESTRAIN

A. PENGERTIAN
Suatu tindakan terapi dengan menggunakan alat
– alat mekanik atau manual untuk membatasi
1
mobilitas fisik klien

B. TUJUAN
Untuk melindungi klien dan orang lain dari cedera
fisik khususnya apabila terapi lain sudah tidak
mampu lagi
Cont….

C. INDIKASI
1. Berisiko menciderai diri sendiri & orang lain
2. Mengalami toleransi dan atau tidak lagi
1
responsif terhadap obat-obatan yang
menekan perilaku patologis
3. Klien yang mengalami gangguan kesadaran-
bingung yang berisiko mengalami cidera/jatuh
4. Klien yang membutuhkan penurunan stimulus
5. Klien yang membutuhkan bantuan untuk
mendapatkan rasa aman & pengendalian
dirinya
Cont….
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Hargai hak azasi klien
2. Lindungi klien dari cedera fisik akibat proses pengikatan

1
3. Sediakan lingkungan yang aman
4. Jaga integritas biologis klien
5. Jaga harga diri klien
6. Melepas ikatan
ISOLASI / SECLUSION

A. PENGERTIAN
Bentuk terapi dengan menempatkan klien sendiri di
ruangan tersendiri

B. TUJUAN
Untuk melindungi klien , orang lain dan lingkungan
dari bahaya potensial yang mungkin terjadi

C. INDIKASI
Klien tidak mampu mengendalikan perilakunya yang
tidak bisa dikendalikan dengan cara lain
Cont….
D. KONTRA INDIKASI
Klien resiko bunuh diri, klien yg mengalami agitasi disertai
gangguan pengaturan suhu tubuh akibat obat, prilaku
sosial yg menyimpang

B. TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Bantu kebutuhan dasar
2. Observasi sesering mungkin
3. Pertahankan komunikasi verbal
4. Catat dan dokumentasi hasil observasi
5. Beri umpan balik tentang perilakunya sehingga klien sadar
alasan dan tujuan isolasi.
6. Tetap berikan terapi lain untuk menenangkan
7. Segera keluarkan dari ruang isolasi jika perilaku sudah
terkendali
FOTO TERAPI
A. TINDAKAN
• Terapi ini diberikan dengan memaparkan
klien pada sinar terang 5-20x lebih terang
daripada sinar ruangan. Klien
• Klien biasanya duduk, mata terbuka, 1,5
meter di depan klien diletakkan lampu
setinggi mata.
• Waktu dilaksanakan foto terapi bervariasi dari
orang per orang, biasanya 5 – 20 menit
• Efek terapi ditentukan selain oleh lamanya
terapi juga ditentukan oleh kekuatan cahaya
yang digunakan
Cont….
B. KEUNTUNGAN
Melindungi seseorang yang dalam pengobatan

C. INDIKASI
Klien depresi non psikotik dan gangguan afektif

D. EFEK SAMPING
Sakit kepala, iritabilitas, insomnia, kelelahan, mual,
gangguan hidung dan sinus
TERAPI DEPRIVASI TIDUR

A. PENGERTIAN
Terapi deprivasi tidur adalah terapi yang diberikan kepada klien
dengan cara mengurangi jumlah jam tidur klien

B. INDIKASI
Terapi deprivasi tidur dianjurkan untuk klien depresi.

C. MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja terapi deprivasi tidur ini adalah mengubah
neuroendokrin yang berdampak anti depresan.

D. EFEK SAMPING
Klien yang didiagnosa mengalami gangguan efektif tipe bipolar
bila diberikan terapi ini dapat mengalami gejala mania
TERAPI KEJANG LISTRIK (ECT)

A. PENGERTIAN
Terapi kejang listrik atau electro
convulsive therapy merupakan terapi
1 dengan menimbulkan kejang
pada klien
grand mall dengan mengalirkan arus
listrik melalui elektrode yang
ditempelkan pada pelipis
B. TUJUAN
Arus tersebut menimbulkan
kejang yang berlangsung 25-150
detik dengan tujuan terapeutik
TERAPI KEJANG LISTRIK (ECT)

C. INDIKASI
• Depresi berat
• Mania hiperaktif
• 1
Skizoprenia
• Potensial bunuh diri
• Psikosis akut dan katatoni
D. KONTRA INDIKASI
• Tumor intrakranial
• Kehamilan
• Infark Miokardia akut
• Asma bronchiale
• Osteoporosis
TERAPI KEJANG LISTRIK (ECT)

E. PELAKSANAAN
- Klien depresi : 6 – 10 x terapi
- Skizopenia
1 : 20 – 30 x terapi
- Frekwensi : 2 – 3 hr sekali (2x/mg)

F. EFEK SAMPING
• Aritmia jantung
• Apnea berkepanjangan
• Reaksi toksik atau alergi terhadap obat-obat
yang digunakan untuk ECT
• Kehilangan memori dan kekacauan mental
sementara
TERAPI KEJANG LISTRIK (ECT)

G. PERAN PERAWAT
1. PERSIAPAN
•Atasi cemas klien
1
•Lakukan pemeriksaan fisik dan lab
•Siapkan surat persetujuan tindakan
•Puasakan klien minimal 6 jam sebelum ECT.
•Hentikan pemberian obat
• Lepaskan gigi palsu, kontak lensa, perhiasan atau
jepit rambut yang dipakai klien
•Pakaikan pakaian longgar
•Bantu mengosongkan blast (kandung kemih)
TERAPI KEJANG LISTRIK (ECT)
G. PERAN PERAWAT
2. PELAKSANAAN
•Baringkan klien dg posisi telentang
1 alat
•Siapkan
•Pasang bantalan gigi
• Sementara ECT, tahan persendian dengan supel
(sendi bahu, rahang, lutut)
•Setelah selesai bantu nafas
3. SETELAH ECT
•Observasi dan awasi TTV sampai kondisi stabil
•Jaga keamanan klien
• Setelah sadar bantu orientasi dg menjelaskan apa
yang terjadi.
PSIKOFARMAKA
KONSEP PSIKOFARMAKOLOGI

1. Psikofarmakologi adalah komponen kedua dari


manajemen psikoterapi
2. Perawat perlu memahami konsep umum psikofarmaka
3. Yang termasuk neurotransmitter: dopamin,
neuroepinefrin, serotonin dan GABA (Gamma Amino
Buteric Acid) dan lain-lain
4. Meningkat dan menurunnya kadar/konsentrasi
neurotransmitter akan menimbulkan kekacauan atau
gangguan mental
5. Obat-obat psikofarmaka efektif untuk mengatur
keseimbangan neurotransmitter
DEFINISI

• Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara


selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama
terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi
gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidup
klien (Hawari, 2001).
• Psikofarmaka adalah berbagai jenis obat yang bekerja pada
susunan saraf pusat. Efek utamanya pada aktivitas mental dan
perilaku, yang biasanya digunakan untuk pengobatan gangguan
kejiwaan.
• Obat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya:
antipsikosis, anti-depresi, anti-mania dan anti-ansietas
ANTI PSIKOTIK
1. INDIKASI
Untuk skizofrenia akut dan kronis

2. KLASIFIKASI OBAT
a. Derifat Fenotiazin
• Klorpromazin (Largactil, promactil,
ethibernal)
• Trifluopereazin (Stelazine)
• Fluferazin (Anatensol)
• Thioridazin(Melleril.
b. Derifat Butifenon
Haloperidol (haldol, serenance)
Cont…
3. EFEK UTAMA
Mensupresi gejala psikosis seperti gangguan
proses waham, gangguan persepsi (halusinasi),
aktivitas psikomotor yang berlebihan (agresifitas)
4. EFEK SAMPING
a. Gejala ektrapiramidal (gelisah motorik,
tidak dapat duduk diam)
- Distonia akut (kekakuan otot)
- Sindroma Parkinson (rigiditas otot, tremor
kasar)
- Diskenesia tardif (gerakan involunter
berulang)
Cont…
4. EFEK SAMPING
b. Sindroma Neuroleptik maligna, gejala
darurat tanda :
(febris tinggi, kejang2, nadi meningkat,
keringat berlebihan, kesadaran menurun)
terjadi pada pemakaian kombinasi
antipsikotik golongan butirofenol dengan
garam lithium.
c. Penurunan ambang kejang
d. Gangguan hormonal
-Penurunan libido
-Amenore
-Peningkatan BB
Cont…
4. EFEK SAMPING
e. Gangguan Otonom
- Hipotensi ortostatik (penurunan TD pada
perubahan posisi)
- Gg sistem gatrointestinal (mulut kering,
diare, obstivasi, hipersalivasi)
- Gg sistem urogenital (inkontinensia)
- Gg mata (sulit akomodasi, mata kabur,
fotophobia)
- Gg hidung (hidung mampet)
f. Ganggauan Hematologi
ANTI DEPRESAN
1. INDIKASI
Untuk mengurangi atau menghilangkan gejala depresif,
meningkatkan neurotransmitter norepinefrin dan
serotonin
2. JENIS
a. Amitriphylin (Laroxyl)
b. Amoxapin
c. Desipramin
d. Imipramin (Tofranil)
e. GG depresan berat dengan kecendrungan bunuh diri
juga dipertimbangkan untuk ECT
Cont…
3. EFEK SAMPING
a. Gangguan sistem kardiovaskuler :
- Hipotensi
- Hipertensi
- perubahan gambaran EKG
b. Gangguan sistem otonom
Akibat efek antikolinergik (obstipasi, mulut dan
tenggorokan kering, mual, sakit kepala)
ANTI ANSIETAS

1. INDIKASI
Untuk mengurangi kecemasan yang patologis tanpa banyak
berpengaruh pada fungsi kognitif, berefek sedatif dan
berpotensi menimbulkan toleransi
2. KONTRA INDIKASI
a. Hipersensitivitas
b. Glaukoma
c. Klien koma yg mengalami nyeri tdk terkontrol
d. Kehamilan dan laktasi
e. Hindari penggunaan bersama dengan depresan SSP
lainnya
Cont…

3. EFEK SAMPING
a. Mengantuk, kacau mental, letargi
b. Toleransi
c. Memperkuat efek depresan SSP lainnya
d. Hipotensi ortostatik
e. Kegembiraan paradoksial
f. Mulut kering
g. Mual/muntah
h. Awitan lambat
Cont…

4. GOLONGAN OBAT YANG DIGUNAKAN


a. Benzodiazepin (diazepam, valium, ativan, xanax,
lexotan, frisium, buspar)
b. Barbiturat (fenobarbital, luminal)
ANTI MANIA
1. INDIKASI
Untuk kasus gangguan afektif bipolar episode
maniak dan mencegah kambuh.

2. KONTRA INDIKASI
Perlu diperhatikan kadarnya dalam darah
karena dapat bersifat toksis pada ginjal.

3. JENIS OBAT YANG DIGUNAKAN


a. Golongan garam lithium
b. Karbamazepin
c. As. Valproal
Cont….
4. EFEK SAMPING
a. Tremor halus
b. Vertigo dan lelah
c. Diare, muntah
d. Oliguria dan anuria
e. Kolvulsi
f. Kesadaran menurun
g. Edema
h. Ataksia dan tremor kasar
i. Ngantuk berat
j. Sakit kepala
k. Nafsu makan meningkat
l. Ketergantungan
m. Gejala putus obat (gelisah, tremor, kejang)
ANTI parkinson
1. INDIKASI
a. Tindakan dari semua bentuk parkinsonisme
b. Menghilangkan reaksi ekstrapiramidal akibat obat

2. KONTRA INDIKASI
c. Hipersensitivitas
d. Tukak lambung
e. Hipertropi prostat
f. Takikardi
g. Retensi urin
Cont….
3. GOLONGAN OBAT YANG DIGUNAKAN
Antikolinergik (triheksifenidil, artane)

4. EFEK SAMPING
a. Efek antikolinergik :mulut kering,pandangan
kabur,konstipasi,ileus paralitik,retensi urin dan
takikardi
b. Mual dan gangguan GI
c. Sedasi,mengantuk dan pusing
d. Eksaserbasi psikosis
e. Hipotensi ortostatik
PERAN PERAWAT DALAM
PEMBERIAN OBAT

Peran
Perawat
PERAN PERAWAT DALAM
PEMBERIAN OBAT
1. Sebagai pelaksana
Memberikan obat kepada klien
2. Sebagai pengelola
Menatalaksanan pengobatan sehingga
manajemen pemberian obat dapat efektif &
efisien
3. Sebagai pendidik
Memberikan penkes kepada klien & keluarga
tentang obat dan pengobatan
4. Sebagai peneliti
METODA PENDEKATAN KHUSUS
• Pendekatan khusus pada klien curiga
• Pendekatan khusus pada klien risiko bunuh
diri
• Pendekatan khusus pada klien yg
mengalami ketergantungan obat
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PERAWAT
DALAM PENGOBATAN KLIEN

1. Jenis dan golongan obat


2. Efek terapi & efek samping obat
3. Dosis & cara pemberian obat
4. Indikasi & kontra indikasi obat
5. Tindakan antisipasi terhadap efek terapi maupun
efek samping yang timbul
6. Tindakan rujukan bila kasus pengobatan tidak
dapat ditangani dengan tindakan keperawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai