Anda di halaman 1dari 30

AUTISME

By: Endang Zulaicha S., S.Kp


.

• Autisme atau Autism Spectrum


Disorder (ASD) adalah gangguan
perkembangan yang mempengaruhi
interaksi sosial, komunikasi, dan
perilaku.
• ASD melingkupi sindrom Asperger dan
autisme pada masa kanak-kanak.
.

• Badan Pusat Statistik: diperkirakan 2,4 juta


orang penyandang autisme di Indonesia pada
tahun 2010 ( dari 237,5 juta jiwa)  1: 100
kelahiran bayi dengan autisme
• Autisme tidak bisa disembuhkan, namun ada
berbagai jenis penanganan dan 
langkah pengobatan yang bisa membantu para
penyandang autisme  penting untuk
mewaspadai gejalanya sedini mungkin.
.

Gejala autisme 
• Terlihat jelas setelah terjadi perubahan
signifikan dalam kehidupan seseorang
• Mulai berkembang pada masa kanak-kanak.
• Gejala-gejalanya bervariasi,
• Dikelompokkan menjadi dua kategori utama:
1. Gangguan interaksi sosial dan komunikasi
2. Gangguan pola pikir, minat, dan perilaku
yang terbatas dan bersifat mengulang
.

• Penyandang autisme juga cenderung memiliki


masalah dalam belajar dan kondisi kejiwaan
lain, misalnya gangguan hiperaktif atau 
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADH
D)
, gangguan kecemasan, atau depresi.
ETIOLOGI
• Penyebab autisme sangat kompleks
diantaranya dapat disebabkan oleh genetik,
virus, gangguan fungsi imun, kelainan organ
otak, gangguan gastrointestinal dan paparan
logam berat
• Penyebab pasti belum diketahui
Ciri-ciri autisme
• Gangguan Kemampuan Sosial
Ringan: tampak canggung saat berhubungan
dengan orang lain, mengeluarkan komentar
yang menyinggung orang lain, dan tampak
terasing saat berkumpul bersama orang lain.
Parah: tidak suka berinteraksi dengan orang
lain, cenderung menghindari kontak mata,
ketidaktertarikan bermain bersama, sulit
berbagi dan bermain bergantian
.

• Kesulitan Berempati
Sangat sulit memahami perasaan orang lain,
sulit mengenali dan memahami bahasa tubuh
atau intonasi bicara, komunikasi cenderung
bersifat satu arah karena mereka lebih banyak
membicarakan dirinya sendiri.
.

• Tidak Suka Kontak Fisik


Tidak menyukai jika mereka disentuh atau
dipeluk. Namun, tidak semua menunjukkan
gejala yang sama. Sebagian anak dengan
autisme sering dan senang memeluk mereka
yang dekat dengannya.
.

• Tidak Suka Suara Keras, Beberapa Aroma,


dan Cahaya Terang
Terganggu dengan suara keras yang
mengagetkan, perubahan kondisi cahaya, dan
perubahan suhu yang mendadak. Bagi anak-
anak dengan autisme, memberitahu mereka
tentang sesuatu yang akan terjadi ternyata
bermanfaat bagi mereka.
.

• Gangguan Bicara
40% anak autisme tidak dapat berbicara atau
hanya dapat mengucapkan beberapa kata saja.
25-30% dapat mengucapkan beberapa kata pada
usia 12-18 bulan, namun sesudahnya kehilangan
kemampuan berbicara.
Sisanya baru dapat berbicara setelah agak besar.
Intonasi : biasanya cenderung datar dan bersifat
formal. Mereka juga suka mengulang kata atau
frase tertentu, atau dikenal sebagai echolalia1.
.

• Suka Tindakan Berulang


Menikmati melakukan rutinitas yang sama
terus menerus atau sering melakukan tindakan
yang berulang-ulang. Tindakan yang berulang
ini dapat bervariasi dan dikenal sebagai
stimulating activities (stimming), serta
biasanya menjadi suatu obsesi tersendiri bagi
penderita autisme.
.

• Perkembangan Tidak Seimbang


Perkembangan di satu bidang terjadi dengan
cepat namun terhambat di bidang lainnya.
Contoh, perkembangan kemampuan kognitif
terjadi dengan pesat namun kemampuan bicara
masih terhambat atau perkembangan
kemampuan bicara terjadi dengan pesat namun
kemampuan motorik masih terhambat.
GANGGUAN GIZI PADA
AUTIS
• Kekurangan zeng (90% pada anak autisme). Zeng: untuk
perkembangan sistem imun yang sempurna.
• Kekurangan kalsium dan magnesium. Kalsium:
pembentukan tulang dan gigi, magnesium: katalisator
reaksi yang berkaitan dengan metabolisme.
• Kekurangan asam lemak omega 3, serat makanan,
antioksidan dan vitamin lain hampir terlihat pada semua
anak autisme.
• Kelebihan zat tembaga/cooper (90% pada autisme). Zat
tembaga >>  prooksidan yang dapat meningkatkan
penghancuran asam lemak dalam sel, terutama pada sel
otak.
.
• Anak autisme sering terjadi gangguan makan:
alergi makanan, intoleransi makanan,
intoleransi gluten, intoleransi casein
(Judarwanto 2009)  diet khusus sebagai
terapi penyembuhan dan menghindari masalah
kekurangan gizi
PENYEBAB GANGGUAN
NUTRISI
• Gangguan Pencernaan Protein Gluten dan
Kasein
• Infeksi Jamur/yeast
• Alergi dan Intoleransi Makanan
• Keracunan logam berat
PENANGANAN GANGGUAN MAKAN

• Anak autisme kekurangan lima jenis vitamin


dan tiga jenis mineral, serta asam amino
taurine dan carnitine dalam tubuhnya sangat
rendah,
• Terapi yang diberikan berupa makanan yang
bebas dari susu dan kasein, pemberian
supplemen untuk mengatasi kekurangan
nutrisi diberi obat anti jamur (Nystatin).
.
• Penelitian yang dilakukan oleh Megson dalam
Lestiani pada 60 anak autisme yang diberikan
vitamin A natural dari minyak ikan (cod oliver
oil) selama tiga bulan atau lebih telah
menunjukkan berbaikan gejala inti autisme
seperti bahasa, kontak mata, kemampuan
sosialisasi dan pola tidur.
.

Makanan yang dianjurkan adalah :


• Makanan sumber karbohidrat tidak
mengandung gluten: beras, singkong, ubi,
talas, jagung, tepung beras, tapioca, ararut,
maizena, bihun.
• Makanan sumber protein tidak mengandung
kasein: susu kedelai, daging, dan ikan segar
(tidak diawetkan), unggas, telur, udang,
kerang, cumi, tahu, kacang hijau, kacang
merah, kacang tolo, kacang mede, kacang
kapri dan kacang-kacangan lainnya.
.
• Sayuran segar seperti bayam, brokoli, labu
siam, labu kuning, kangkung, tomat, wortel,
timun, dan sebagainya.
• Buah-buahan segar seperti anggur, apel,
papaya, mangga, pisang, jambu, jeruk,
semangka, dan sebagainya.
.

Makanan yang perlu dihindari adalah :


• Roti, pastry, biscuit, kue-kue dan makanan
sejenis roti, yang menggunakan gula dan
yeast. Semua jenis keju. Daging, ikan atau
ayam olahan seperti daging asap, sosis,
hotdog, kornet, dan lain-lain. Macam-macam
saus (saus tomat, saus cabai), bumbu/rempah,
mustard, monosodium glutamate, macam-
macam kecap, macam-macam acar (timun,
bawang, zaitun).
.

• Makanan yang menggunakan cuka,


mayonnaise, atau salad dressing. Semua jenis
jamur segar maupun kering: jamur kuping,
jamur merang, dan lain-lain. Buah yang
dikeringkan misalnya kismis, aprokot, kurma,
pisang, prune, dan lain-lain.
• Fruit juice/sari buah yang diawetkan, minuman
beralkohol, dan semua minuman yang manis.
Sisa makanan juga tidak boleh diberikan
karena jamur dapat tumbuh dengan cepat pada
sisa makanan tersebut
TERAPI ANAK AUTIS
• Terapi Perilaku dan Kemampuan
Berkomunikasi
Tujuan: membangun struktur dan memberikan
pengarahan kepada anak autis dengan
melibatkan pihak keluarganya.
Beberapa contoh terapi perilaku dan
kemampuan berkomunikasi adalah:
• Applied Behavior Analysis
Tujuan untuk mengembangkan kemampuan
dengan cara mendorong perilaku positif dan
melarang perilaku negatif. Terapi ini
melibatkan pemberian penghargaan untuk
perilaku positif, pelatihan kemampuan
berbicara, dan peningkatan motivasi anak
untuk belajar dan memulai komunikasi dengan
orang lain.
.
• Developmental, Individual Differences,
Relationship-Based Approach (DIR)
Terapi ini dikenal juga sebagai floortime serta
terfokus pada perkembangan emosi dan sosial
penderita autisme. Selain itu, terapi ini juga
bertujuan untuk melatih reaksi anak terhadap
cahaya, suara, dan aroma.
.
• Treatment and Education of Autistic and
related Communication-handicapped Children
Terapi ini menggunakan gambar visual sebagai
media untuk belajar, sebagai contoh: kartu
bergambar digunakan untuk menunjukkan cara
berpakaian secara bertahap.
.
• Occupational Therapy
Terapi ini bertujuan untuk mengajarkan
keahlian-keahlian yang diperlukan untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari, misalnya:
Cara berpakaian, makan, mandi, dan
berinteraksi dengan orang lain.
.
• Sensory Integration Therapy
Terapi ini bermanfaat untuk memperkenalkan
dan mengajarkan reaksi yang tepat atas
informasi sensori seperti cahaya, suara, dan
aroma.
• Speech Therapy
Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi, baik komunikasi
verbal secara langsung atau dengan
menggunakan bantuan media lain seperti
tulisan dan gambar.
.
• The Picture Exchange Communication System
(PECS)
Terapi ini mengajarkan penggunaan simbol
(biasanya berupa gambar) untuk
berkomunikasi.
.

• Terapi Obat
Penggunaan obat untuk pengobatan autisme
lebih bermanfaat untuk mengatasi beberapa
gejala-gejala sampingan yang biasa dialami
oleh anak dengan autisme.
• Obat untuk mengatasi perilaku hiperaktif,
ketidakmampuan untuk terfokus, depresi, dan
kejang
• Obat untuk mengatasi perilaku agresif,
emosional, dan tindakan melukai diri

Anda mungkin juga menyukai