Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN ANGGARAN PEMBANGUNAN

APBD
?
APBD merupakan rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
peraturan daerah.
APBD mempunyai fungsi antara lain:
• 1) Fungsi Otorisasi mengandung arti bahwa anggaran
daerah menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan
dan belanja pada tahun yang bersangkutan;
• 2) Fungsi Perencanaan mengandung arti bahwa
anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang
bersangkutan;
• 3) Fungsi Pengawasan mengandung arti bahwa anggaran daerah menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
• 4) Fungsi Alokasi mengandung arti bahwa anggaran daerah harus diarahkan
untuk menciptakan lapangan kerja/ mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian;
• 5) Fungsi Distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran daerah
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan; 6) Fungsi stabilisasi
mengandung arti bahwa anggaran pemerintah daerah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian
daerah.
Struktur dan Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Berbasis Kinerja

• Struktur APBD berdasarkan PP No 58/2005 dan Permendagri No.13 Tahun 2006


(Permendagri No 59/2007) terdiri atas:

I. Pendapatan Daerah:
a.Pendapatan Asli Daerah
b. Dana Perimbangan dibagi atas dana bagi hasil (hasil pajak dan bukan pajak), dana alokasi
umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK) yang dirinci menurut objek pendapatan menurut
kegiatan yang ditetapkan oleh pemerintah
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi hibah yang berasal dari pemerintah,
pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga/organisasi;
Struktur dan Mekanisme Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Berbasis Kinerja

• Struktur APBD berdasarkan PP No 58/2005 dan Permendagri No.13 Tahun 2006


(Permendagri No 59/2007) terdiri atas:

II. Belanja Daerah:


1. Belanja Tidak Langsung meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja
tidak terduga
2. Belanja Langsung meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal.
• Untuk menghasilkan agar APBD dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat maka seyogyanya
dalam penyusunan APBD memperhatikan prinsip dan norma-norma anggaran (Mamesah, 1995)
sebagai berikut:

• 1. Prinsip keterbukaan dan akuntabilitas


• 2. Prinsip pembebanan anggaran pengeluaran yang menguntungkan anggaran penerimaan.
• 3. Prinsip prioritas,
• 4. Prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran,
• 5. Prinsip disiplin anggaran

Anda mungkin juga menyukai