0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan12 halaman
Hati nurani merupakan kesadaran moral yang melekat pada diri seseorang dan mengendalikan perilaku untuk selalu bermoral berdasarkan nilai-nilai dasar, tanpa mementingkan unsur luar seperti pengawasan orang lain. Fungsinya antara lain memberi petunjuk tentang baik buruk suatu tindakan, menilai hasil tindakan, dan memberi sanksi bila tindakan buruk.
Hati nurani merupakan kesadaran moral yang melekat pada diri seseorang dan mengendalikan perilaku untuk selalu bermoral berdasarkan nilai-nilai dasar, tanpa mementingkan unsur luar seperti pengawasan orang lain. Fungsinya antara lain memberi petunjuk tentang baik buruk suatu tindakan, menilai hasil tindakan, dan memberi sanksi bila tindakan buruk.
Hati nurani merupakan kesadaran moral yang melekat pada diri seseorang dan mengendalikan perilaku untuk selalu bermoral berdasarkan nilai-nilai dasar, tanpa mementingkan unsur luar seperti pengawasan orang lain. Fungsinya antara lain memberi petunjuk tentang baik buruk suatu tindakan, menilai hasil tindakan, dan memberi sanksi bila tindakan buruk.
selalu bermoral, susila dan selalu sesuai dengan norma yang berlaku.
Hati Nurani (Kesadaran moral) didasarkan atas
nilai-nilai yang sangat esensial dan fundamental.
Perilaku yang didasari atas kesadaran moral akan
direalisasikan sesuai dengan yang seharusnya, kapan saja dan dimana saja., sekalipun tidak ada orang yang melihat karena bukan berdasarkan karena paksaan atau kekuasaan apapun melainkan karena kekuasaan kesadaran moral itu sendiri. Hati nurani berasal dari bahasa Latin conscientia, terjemahan dari suneidesis bahasa Yunani yang artinya ; Sama-sama mengetahui, atau sadar akan perbuatan sendiri. Suatu kesadaran yang membuat orang yang berbuat jahat menjadi gelisah dan tersiksa.
Suatu yang membuat orang merasa damai
tenang dan bebas dari rasa takut, karena adanya kesadaran bahwa perbuatannya baik. Kesadaran ini melekat pada diri seseorang (dipersonifikasikan) bagaikan “dewa” yang memerintah.
Suneidesis merupakan sesuatu yang berada
didalam manusia yaitu yang mengendalikan manusia dari dalam (egomonikon)
Orang yang menjaga suneidosnya dan
menuruti kendali egomonikon disebut “CUNCUNEIDETOS” (orang yang dalamnya baik) Consientia menyebabkan orang yang tidak berbuat jahat merasa damai, tenang, dan orang yang berbuat jahat menjadi gelisah dan ketakutan.
Manusia tidak boleh menyimpang dan harus
mengikuti hati nurani yang lurus (recta conscientia) berdasarkan akal budi yang lurus (recta ratio).
Menurut Cicero, mengikuti hati nurani yang
lurus adalah sesuatu yang penting melebihi pendapat umum dan kemasyhuran. Conscientia adalah theatrum (tempat pertunjukan) terbesar bagi kebajikan yang mempertunjukkan keputusan pribadi.
Menurut (Sineca) conscientia ada yang baik
(conscientia bona) dan conscientia yang buruk (conscientia mala).
Mempertahankan conscientia yang baik lebih
penting daripada mempertahankan jabatan dan kemasyhuran. Saseno Perasaan wajib untuk melakukan tindakan
yang bermoral, ada pada setiap orang
dimanapun dan kapanpun. Kewajiban tersebut tidak bisa ditawar-tawar, sehingga apabila tidak dipatuhi berarti suatu pelanggaran moral. Rasional; kesadaran moral dikatakan rasional karena berlaku umum dan terbuka untuk pembenaran atau penyangkalannya.
Manusia akan sampai pada pendapat yang sama
sebagai masalah moral asal bebas dari tekanan dan paksaan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak berpihak, bersedia bertindak sesuai dengan kaidah yang berlaku umum , berpengetahuan dan cukup informasi. Kebebasan; atas kesadaran moralnya seseorang bebas untuk mentaatinya, bebas dalam menentukan perilakunya dan disitu terpampanglah nilai manusia itu sendiri. Poedjawijatna, Fungsi hati nurani Index ( petunjuk )
Memberi petunjuk tentang baik dan
buruknya suatu tindakan yang mungkin akan dilakukan. Iudex ( hakim )
Menentukan baik – buruknya perbuatan
sesudah dilakukan Vindex ( penghukum )
Jika perbuatannya buruk maka dikatakan
dengan tegas dan berulang kali bahwa buruklah perbuatan itu. Notonagoro Sebelum melakukan tindakan manusia memutuskan diantara 4 hal : Memerintahkan Melarang Menganjurkan Membiarkan
Sesudah melakukan tindakan
Bila bermoral diberi penghargaan Bila tidak bermoral dicela atau dihukum