Anda di halaman 1dari 44

UNIVERSITAS KHAIRUN Program Studi

FAKULTAS KEDOKTERAN Profesi Dokter


Maju Bersama dengan Ilmu

LAPORAN KASUS PANJANG (LONG CASE)


DEMAM TIFOID PADA ANAK

CHANDRA PARDEDE
09401711002
KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KHAIRUN
RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE
26 OKTOBER 2021
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

I PENDAHULUAN

01
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

PENDAHULUAN

Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut


yang disebabkan oleh Salmonella typhi dengan gejala utama
demam, gangguan saluran pencernaan, serta gangguan susunan
saraf pusat/ kesadaran.

Penyakit ini ditandai oleh panas yang berkepanjangan, ditopang


dengan bakteremia tanpa keterlibatan struktur endotelial atau
endokardial dan invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel
fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe usus, dan
Peyer’s patch.

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45.
02
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

II LAPORAN KASUS

03
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. A. F
• Umur : 12 tahun 1bulanahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Kelurahan Akehuda
• Masuk RS tanggal : 28 September 2021

04
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Demam

Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien masuk rumah sakit dengan


keluhan Demam sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul, menggigil
(-), sakit kepala (-), pusing (-), kejang (-). Batuk (-), sesak (-). Pada
malam senin pasien pasien setiap makan muntah, nyeri perut (+)
hilang timbul, minum baik, BAB belum sejak 1 minggu, BAK dalam
batas normal.

05
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu : Ibu pasien mengatakan anak pernah
didiagnosa demam tifoid saat usia 3 tahun
Riwayat Penyakit Keluarga: Disangkal
Riwayat kehamilan dan pemeliharaan Prenatal: selama hamil ibu rutin
melakukan antenatal care, dan tidak ada kelainan selama kehamilan,
pasien anak pertama
Riwayat kelahiran : pasien dilahirkan dari ibu G1P0A0, lahir cukup
bulan. Bayi lahir secara sectio caesarea di Rumah Sakit dan ditolong
oleh dokter
Riwayat ASI: sampai usia 1 bulan.
Riwayat Imunisasi: imunisasi dasar lengkap

Riwayat Alergi: Disangkal


06
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum

Keadaan umum: pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos


mentis dengan Pediatric Glasgow Scale (GCS) 15

Tanda-tanda Vital:
Tekanan Darah 110/60 mmHg
SpO2 98%
Nadi 78x/menit
Pernapasan 27x/menit
Suhu Badan 36,8˚C

Status Antropometri:
Berat Badan 27,9 Kg
Tinggi Badan 141cm Lingkar Lengan Atas 18 cm
Lingkar Kepala 56 cm
Lingkar Dada 65 cm
Lingkar Perut 59 cm 07
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum

Status Gizi: Berdasarkan Grafik Berat Badan Menurut Panjang


Badan Anak Laki-laki usia 2-20 tahun (CDC-2000), anak termasuk
dalam status gizi kurang (84,5%.) dengan Berat Badan Ideal 33 kg

08
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

09
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus

Pucat : Tidak pucat


Ikterus : Tidak ada
Kulit : Petechie (-), sianosis (-), turgor kulit baik
Edema : Tidak Ada
Kepala : Normochepale
Muka : Simetris
Rambut : Rambut hitam pendek terdistribusi merata
Ubun-ubun: sudah menutup sempurna Mata : Mata :
Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-),edema palpebra
(-/-), mata cekung (-)
Hidung : Epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Telinga :Discharge (-/-)
Mulut : Gusi berdarah (-), bibir kering (-), bibir pucat (-).
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Tenggorokan : Hiperemis (-), Tonsil T1/T1
10
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus

Interpretasi Penilaian Lingkar Kepala: Berdasarkan acuan kurva


lingkar kepala dari Nellhaus, interpretasi penilaian lingkar kepala
pasien berada di bawah +2 SD di mana termasuk dalam kategori
normochepale.

11
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus

Thorax : Normochest
Payudara : Normal

Cor:
Inspeksi: Tidak terlihat pulsasi ictus cordis
Palpasi: Pulsasi ictus teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
Perkusi: Redup
Batas atas: ICS II linea parasternalis sinistra
Batas pinggang: ICS III linea parasternal sinistra
Batas kanan bawah: ICS V linea sternalis dextra
Batas kiri bawah: ICS V 2 cm medial linea mid clavicula sinistra
Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni reguler, murmur (-)

12
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus

Pulmo :
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : Massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi: Vesikuler(+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen
Inspeksi: Tampak supel mengikuti gerak napas
Auskultasi: Bising usus (+) kesan menurun
Perkusi: Timpani (+)
Palpasi:
Massa : Tidak ada
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba

13
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus

Anggota gerak: CRT < 2 detik, akral hangat, deformitas (-)

Refleks fisiologis: dbn

Obturator sign dan psoas sign (+)

14
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Complete Blood Count

Leukosit 14.700/μL
Eritrosit 5,09 x106/μL
HB 13,5 g/dL
Hematokrit 39,0%
MCV 78,2 fL
MCH 26,5 pg
MCHC 33,9 g/dL RDWCV 11,2%
Trombosit 283.000/μL RDWSD 35 fL
Limfosit 25,6% atau 3.800/μL PCT 0,23%
Monosit 2,8% atau 400/μL MPV 8,3 fL
Granulosit 71,6% atau PDW 18,1%
10.500/μL
15
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

RESUME MEDIK
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan Demam sejak 1 minggu yang
lalu, hilang timbul, menggigil (-), sakit kepala (-), pusing (-), kejang (-). Batuk (-),
sesak (-). Pada malam senin pasien pasien setiap makan muntah, nyeri perut (+)
hilang timbul, minum baik, BAB belum sejak 1 minggu, BAK dalam batas normal.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan umum pasien tampak sakit
sedang, GCS 15 Compos Mentis, status gizi kurang. Untuk tanda-tanda Vital
didapatkan Tekanan Darah 10/60 mmHg, SpO2 98%, Nadi 78x/m, Pernapasan
27x/m, Suhu Badan 36,80C. Adapun status antropometri pasien yaitu berat badan
27,9 kg, tinggi badan 141 cm, lingkar lengan atas 18 cm, lingkar kepala 56 cm,
lingkar dada 65 cm, serta lingkar perut 59 cm. Pada pemeriksaan Abdomen
didapatkan nyeri tekan pada epigastrium, hipokondrium dextra, dan iliaca dextra,
serta bising usus menurun.

16
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

DIAGNOSA KERJA

DEMAM TIFOID

TATA LAKSANA

IVFD RL 26 tpm
Diet TKTP
Berikan Kloramfenikol 3x650 mg IV selama 10 hari

Anjuran Pemeriksaan Urin

17
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 29/09/2021
S Nyeri minimal abdomen di regio iliaca dextra . Masih belum BAB. Nafsu
makan dan minum baik. BAK dbn. Demam (-), menggigil (-), kejang (-), batuk
(-), sesak (-). Muntah (-).
O Keadaan umum Tampak sakit sedang
Tekanan Darah
110/60 mmHg
Nadi
80x/m
Suhu
36,80C
RR
20x/m
SpO2
99%

Jantung Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)


Paru Suara vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen Tampak supel, Bising Usus (+) menurun
Kulit Turgor kulit baik
18
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP

Tanggal 29/09/2021
Assesment Demam tifoid
Plan IVFD RL 26 tpm
Diet TKTP
Berikan Kloramfenikol 3x650 mg IV selama 10 hari

19
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 30/09/2021
S Nyeri abdomen sangat berkurang dari hari sebelumnya. Masih belum BAB.
BAK dbn. Nafsu makan baik.
O Keadaan umum Sakit sedang
Tekanan Darah
100/60 mmHg
Nadi
83x/m
Suhu
36,60C
RR
26x/m
SpO2
98%

Jantung
Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Suara vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Tampak supel, Bising Usus (+) menurun
Kulit
Turgor baik
20
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP

Tanggal 30/09/2021
Assesment Demam Tifoid
Plan IVFD RL 26 tpm
Diet TKTP
Berikan Kloramfenikol 3x650 mg IV selama 10 hari

21
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 1/10/2021
S Sudah BAB 1 kali tidak cair, warna kuning berampas. BAK dbn. Nafsu makan
dan minum baik. Tidak ada keluhan lain
O Keadaan umum Tampak sakit sedang
Tekanan Darah
110/60 mmHg
Nadi
88x/m
Suhu
36,80C
RR
24x/m
SpO2
99%

Jantung
Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Suara vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Tampak supel, Bising Usus (+) normal
Kulit
Turgor baik
22
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP

Tanggal 1/10/2021
Assesment Demam Tifoid
Plan IVFD RL 26 tpm
Diet TKTP
Berikan Kloramfenikol 3x650 mg IV selama 10 hari

23
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 2/10/2021
S BAB dan BAK dbn. Nafsu makan dan minum baik. Tidak ada keluhan lain
O Keadaan umum Tampak sakit sedang
Tekanan Darah
110/60 mmHg
Nadi
85x/m
Suhu
36,80C
RR
26x/m
SpO2
98%
Jantung
Bunyi jantung S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
Suara vesikuler di seluruh lapang paru, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
Tampak supel, Bising Usus (+) normal
Kulit
Turgor baik
Pemeriksaan Urin: Normal, kecuali pH 9 dan BJ Urin: 1.030
24
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP

Tanggal 2/10/2021
Assesment Demam Tifoid
Plan IVFD RL 26 tpm
Diet TKTP
Berikan Kloramfenikol 3x650 mg IV selama 10 hari
Pasien rencana pulang

25
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

III TINJAUAN PUSTAKA

26
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

DEFINISI SNPPDI : Kompetensi 4

Demam tifoid atau typhus abdominalis merupakan penyakit infeksi


sistemik terutama mengenai sistem retikuloendotelial, jaringan
limfoid intestinal, dan kantung empedu, yang disebabkan oleh
kuman basil gram negatif Salmonella typhimaupun Salmonella
paratyphi.

Demam tifoid adalah penyakit demam sistemik akut generalisata


yang disebabkan oleh Salmonella typhi, biasanya menyebar
melalui ingesti makanan dan air yang terkontaminasi, ditandai
dengan bakteremia berkepanjangan serta invasi oleh patogen dan
multifikasinya dalam sel-sel fagosit mononuklear pada hati, limpa,
kelenjar getah bening, dan plak Peyeri di ileum.

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45. 27
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

EPIDEMIOLOGI SNPPDI : Kompetensi 4

Data World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 17


juta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus
kematian tiap tahun.

Di negara berkembang, kasus demam tifoid dilaporkan sebagai penyakit


endemis dimana 95% merupakan kasus rawat jalan sehingga insidensi
yang sebenarnya adalah 15-25 kali lebih besar dari laporan rawat inap di
rumah sakit.

Di Indonesia kasus ini tersebar secara merata di seluruh propinsi dengan


insidensi di daerah pedesaan 358/100.000 penduduk/tahun dan di daerah
perkotaan 760/100.000 penduduk/tahun atau sekitar 600.000 dan 1.5 juta
kasus per tahun.Umur penderita yang terkena di Indonesia dilaporkan
antara 3-19 tahun pada 91% kasus.

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45. 28
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

ETIOLOGI SNPPDI : Kompetensi 4

Salmonella typhi sama dengan Salmonella yang lain adalah bakteri


Gram negatif, mempunyai flagella, tidak berkapsul, tidak
membentuk spora, fakultatif anaerob.

Mempunyai antigen somatic (O) yang terdiri dari oligosakarida,


flagelar antigen (H) yang terdiri dari protein dan envelope antigen
(K) yang terdiri dari polisakarida.

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45.
29
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PATOGENESIS SNPPDI : Kompetensi 4

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45.
30
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSA SNPPDI : Kompetensi 4


ANAMNESIS

Demam terus menerus 7 hari atau lebih, tinggi pada sore atau malam hari dari
pada pagi atau siang hari, anoreksia dan konstipasi.

PEMERIKSAAN FISIK

Kesan tifosa/ status tifosa (kesadaran menurun, rambut kering, kulit kering, bibir
kering/ terbelah-belah/ terkupas/ berdarah, lidah kotor,pucat).

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Biakan darah: salmonella typhi (+)
Uji gumpal widal: cara tube = titer 0≥1/320; Cara slide (mikro titre plate): titer
0≥1/80; Kenaikan titer O progresif.

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45.
31
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

TATA LAKSANA SNPPDI : Kompetensi 4


Antibiotik

Chloramphenicol (drug of choice) 75-100 mg/kgBB/hari, oral atau IV, dibagi dalam
3-4 dosis selama 10-14 hari
Cotrimoxazole: trimetopim 4 mg/kgBB/kali, oral selama 10 hari (dibagi dalam 2
dosis)
Ceftriaxone 80 mg/kgBB/hari, IV sekali sehari selama 5 hari
Cefixime 10-15 mg/kgBB/hari, oral dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari
Kortikosteroid: pada kasus berat dengan gangguan kesadaran
Dexamethason 1-3 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3 dosis dapat menurunkan
angka kematian
Terapi Suportif
Demam tifoid ringan dapat dirawat di rumah, tirah baring, isolasi memadai,
kebutuhan kalori dan cairan dicukupi
Demam tifoid berat dirawat inap di Rumah Sakit.
32
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

KOMPLIKASI SNPPDI : Kompetensi 4


Perforasi/Perdarahan

Syok Septik

PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Ad Fungtionam : Dubia Ad Bonam
Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam

PENCEGAHAN
Dengan memperhatikan kualitas dan kebersihan makanan dan minuman yang
dikonsumsi.
Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Soedarmo, Sumarmo S., dkk. Demam tifoid. Dalam : Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Ed. 2. Jakarta : Badan Penerbit IDAI ; 2008. h. 338-45.
33
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

IV PEMBAHASAN

34
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

PEMBAHASAN SNPPDI : Kompetensi 4


-Pada kasus ini, pasien sudah mengalami demam selama 1 minggu, sehingga berdasarkan
periode demam yang terjadi mendukung untuk menegakkan diagnosis demam tifoid pada
pasien..

Pasien berusia 12 tahun 1 bulan berjenis kelamin laki-laki dan sudah pernah didiagnosa
demam tifoid. Hal ini berkaitan dengan kejadian demam tifoid pada anak berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Ramaningrum dkk pada tahun 2016 di RSU Tugurejo
Semarang didapatkan bahwa Mayoritas pasien yang mengalami demam tifoid berada di
rentang usia 5-15 tahun (56,2%) diikuti riwayat demam tifoid, sebelumnya (84,3%).

Berdasarkan gejala penyerta yang diderita pasien seperti vomitus, nyeri perut, konstipasi,
dan nafsu makan menurun sesuai dengan teori.

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Ramaningrum, Galuh., Anggraheny, H.D, Putri, T.P., 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid pada Anak di RSUD Tugurejo Semarang.
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. ISSN: 2301-8585. Vol .2, No.2. Semarang 35
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

PEMBAHASAN SNPPDI : Kompetensi 4

Dari hasil pemeriksaan anatropometri didapatkan pasien memiliki


gizi kurang, yaitu dengan BB/TB < presentil -2SD. Hal ini tidak sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ramaningrum bahwa kasus demam tifoid pada anak lebih
banyak terjadi pada anak dengan status gizi baik (89,3%).

Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNHAS/ SMF Anak RS DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. 2013
Ramaningrum, Galuh., Anggraheny, H.D, Putri, T.P., 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid pada Anak di RSUD Tugurejo Semarang.
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah. ISSN: 2301-8585. Vol .2, No.2. Semarang 36
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

V KESIMPULAN

37
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

KESIMPULAN SNPPDI : Kompetensi 4

Demam tifoid pada anak disebabkan oleh bakteri gram negatif Salmonella typhi yang
ditularkan melalui jalur fecal-oral yang mana pada nantinya akan masuk ke saluran cerna
dan melakukan replikasi dapal ileum terminal. Demam tifoid pada anak memiliki gejala
yang cukup spesifik berupa demam, gangguan gastro intestinal, dan gangguan saraf
pusat.Demam yang terjadi lebih dari 7 hari terutama pada sore menjelang malam dan
turun pada pagi hari. Gejala gastrointestinal bisa terjadi diare yang diselingi konstipasi.

38
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

TERIMA KASIH
UNIVERSITAS KHAIRUN Program Studi
FAKULTAS KEDOKTERAN Profesi Dokter
Maju Bersama dengan Ilmu

LAPORAN KASUS PENDEK (SHORT CASE)


HIPOGLIKEMIA PADA NEONATUS

CHANDRA PARDEDE
09401711002
KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KHAIRUN
RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE
OKTOBER 2021
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

IDENTITAS PASIEN
• Nama : By. M. P
• Umur : 2 hari
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Mangga Dua
• Masuk RS tanggal : 10 Oktober 2021

04
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Dyspnue

Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien dibawa oleh ibunya dengan


keluhan sesak tiba-tiba pada hari minggu pukul 17.00, bayi menangis
tidak mengeluarkan suara, Batuk (+) jarang, demam (+), kejang (-),
mengigil (-), muntah (-), BAB dan BAK dbn. Minum baik.

05
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN

ANAMNESIS
Riwayat Prenatal: Ibu lupa haid terakhir , tidak pernah kontrol selama
kehamilan, selama kehamilan ibu pasien mengatakan sering pusing,
muntah, perdarahan pada usia kehamilan 4 bulan dan keluar cairan putih
selama kehamilan.
Ibu tidak ada riwayat penyakit

Riwayat kelahiran : pasien dilahirkan dari ibu G1P0A0, Bayi lahir


secara normal pervaginam di Rumah Sakit dan ditolong oleh dokter,
langsung menangis.
Riwayat ASI: Pasien tidak pernah mendapatkan ASI sejak lahir

Riwayat Imunisasi: Hb0 dan Vit. K setelah lahir


06

Anda mungkin juga menyukai