“Sindrom Nefrotik”
DPK : dr. Nani Harmaeni, Sp.A
1. Keluhan Utama
1. Anamnesis Terpimpin
• Pasien datang keluhan kedua kaki sulit digerakkan dan tidak bisa berjalan SMRS, nyeri pada kedua kaki.
BAK berwarna merah, sedikit. Makan dan minum baik. BAB dalam batas normal.
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat jatuh 2 hari yang lalu, riwayat bengkak pada kedua kaki
b. Riwayat Pengobatan
Riwayat pengobatan disangkal
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit keluarga disangkal
d. Riwayat Kehamilan dan Pemeliharaan Prenatal
Selama hamil, ibu rutin melakukan antenatal care dan tidak ada kelainan
selama hamil
e. Riwayat Kelahiran
Cukup bulan, bayi lahir secara SC di Rumah Sakit, lahir langsung menangis dan
ditolong oleh dokter dengan BBL 2,9 kg
f. Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap
g. Riwayat Alergi
Riwayat alergi pasien disangkal
h. Riwayat ASI (Air Susu Ibu)
Pasien tidak diberikan ASI sejak lahir, langsung diberikan susu formula
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
• Pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis dengan Pediatric Glasgow Coma Scale (GCS) 15
a. Tanda-Tanda Vital
- Pernapasan : 38 x/menit
- Suhu : 36.2ºC
- SpO2 : 100%
Status Antropometri
- BB : 40 kg
- PB/TB : 132 cm
- BB/TB : Obesitas
- LK : 50,5 cm
- LLA : 21 cm
- LD : 81 cm
- LP : 82,5 cm
Pemeriksaan Fisik Khusus
- Thoraks
- Pucat : tidak pucat
Bentuk : normochest
-
Perkusi : sonor
Edema : edema (+) pada kedua ekstremitas bawah
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), whezzing (-/-)
- Kepala : normochepali - Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Wajah : simetris
Palpasi : ictus cordis teraba
- Rambut : rambu hitam, distribusi merata Perkusi : pekak, batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, bising jantung (-)
- Ubun-ubun : menutup sempurna
- Abdomen
- Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-) Inspeksi : distensi, mengikuti gerak napas
Auskultasi : bising usus (+) kesan normal
- Hidung : rhinore (-)
Perkusi : timpani
- Telinga : otorhea (-) Palpasi : tidak terdapat pembesaran organ
- Alat kelamin : edema vulva (-)
- Mulut : kering (-), sianosis (-)
- Status pubertas : A0M2P0
- Tonsil : T1/T1, hiperemis - Anggota gerak : CRT < 2 detik, akral hangat
Kimia Urin
Protein 1+ Negatif
Sedimen Urin
Tanggal 01/11/2021
Hasil Rujukan
prednison 80mg
31-09-2021 01-10-2021 (Hari 2) 2-10-2021 (Hari 3) 3-10-2021 (Hari 4)
S : Kedua kaki masih terasa sakit hingga S : Kedua kaki terasa sakit minimal, S : Kedua kaki sudah tidak terasa sakit, S : Kedua kaki sudah tidak terasa sakit,
daerah panggul, kaki belum dapat kaki sudah dapat digerakkan dan sudah
digerakkan dan belum bisa berjalan. daerah panggul masih sakit, kaki belum kaki sudah dapat digerakkan sedikit. bisa berjalan. Makan minum baik. BAK
Makan minum baik. BAK berwarna dapat digerakkan dan belum bisa Makan minum baik. BAK dan BAB dbn dan BAB dbn
seperti teh, BAB dbn
berjalan. Makan minum baik. BAK
masih berwarna seperti teh, BAB dbn
O: O: O:
O: KU = sakit sedang
KU = sakit sedang KU = sakit sedang
Kesadaran = penuh, GCS 15 Kesadaran = penuh, GCS 15
TTV = Kesadaran = penuh, GCS 15 KU = sakit sedang TTV =
TD : 100/60 mmhg TD : 110/60mmhg
N : 120x/m TTV = Kesadaran = penuh, GCS 15 N : 119x/m
P : 22x/m P : 29x/m
TD : 110/70 mmhg S : 36,8’C
S : 36,5’C TTV =
Spo2: 98% N : 68x/m Spo2:100%
TD : 100/60 mmhg
P : 30x/m
S : 38’C N : 120x/m
Spo2: 98% P : 32x/m
S : 36,2’C
Spo2:100%
A SN A : SN A : SN A : SN
P : IVFD Asering 19 tpm P : IVFD Asering 19 tpm P : IVFD Asering 19 tpm P : IVFD Asering 19 tpm
Prednison 60mg/hari Prednison 60mg/hari Prednison 60mg/hari Prednison 60mg/hari
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis dengan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema dan hiperkolesterolemia.
Kadang – kadang dapat disertai dengan hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal.
Epidemiologi
Angka bervariasi antara 2 – 7 per 100.000 anak dan lebih banyak pada anak lelaki daripada perempuan dengan
perbandingan 2 : 1.
ETIOLOGI
Bengkak pada kelopak mata, perut, tungkai atau seluruh tubuh diserti dengan penurunan produksi urin
Anoreksia
Mual muntah
Diare
Diagnosis
a. Anamnesis
Biasanya pasien mengelukan bengkak pada daerah kelopak mata, pretinial,
skrotum, perut bahkan skrotum/labia, urin keruh atau berwarna merah.
b. Pemeriksaan fisik
Edema palpebral, pretibial, skrotum / labia atau asites bahkan seluruh tubuh.
c. Pemeriksaan penujang
Proteinuria >+2, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia. Kadang ureum kreatinin
dalam batas normal kecuali terjadi penuruan fungsi ginjal.
Penatalaksanaan
Pembahasan
Sesuai diagnosa sindrom nefrotik menurut IDAI dengan memenuhi 4 poin sebagai berikut :
1. Proteinuria masif
2. Hipoalbuminemia
3. Edema
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia
Pada pasien ditemukan 2 dari 4 hal tersebut yaitu hypoalbuminemia dan edema.
Manifestasi klinis yang ditunjukan oleh pasien juga sebagian besar memenuhi yakni ada udem pada
daerah pretibial dan scrotum, oligouria, dan hematuria. Ini dapat menjadi indikator bahwa keruskaan ginjal
pada pasien telah menganggu sistem renal.
Tatalaksana yang diberikan pada pasien ialah 2 mg dosis prednison x BB pasien yaitu 40 sehingga
diperoleh dosis 80 mg/hari, namun dosis letal prednisone adalah 60mg/hari sehingga dibagi dalam 2 dosis
pemberian 6 – 0 – 6. Selanjutnya tinggal dilihat waktu remisi dan pemberian steroid akan di tappering off
sampai mencapai dosis minimum yang cocok dengan pasien.
Kesimpulan
1. Untuk menegakan diagnosa suatu sindrom nefrotik dapat dinilai oleh 4 faktor yakni proteinuria,
hipoalbuminemia, edema dan hiperkolesterolemia.
2. Setelah mendiagnosa pasien kita harus melakukan terapi baik secara non farmakologi dan farmakologi,
secara farmakologi dapat diatur pemberian protein dan garam pada pasien dengankan secara farmakologis
dapat dengan pemberian steroid
3. Setelah pemberian steroid selama 4 minggu, cek kembali urine rutin untuk memastikan apakah terdapat
remisi atau pasien sudah resisten dengan steroid untuk selanjutnya terapi disesuaikan dengan kondis pasien.
Terimakasih