CHANDRA PARDEDE
09401711002
KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
PROGRAM PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KHAIRUN
RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE
6 NOVEMBER 2021
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
I PENDAHULUAN
01
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PENDAHULUAN
Menurut United Nations Children’s Fund (2018), Angka Kematian
Neonatal (AKN) di dunia sebesar 18 per 1.000 Kelahiran Hidup
(KH).
II LAPORAN KASUS
03
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
IDENTITAS PASIEN
04
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
SUBJEKTIFITAS
Riwayat Kelahiran:
Pasien dilahirkan dari ibu G1P0A0. Bayi lahir secara normal
pervaginam di Rumah Sakit dan ditolong oleh dokter, lahir tidak
langsung menangis dengan BB lahir 2985 gram.
Riwayat Imunisasi:
Pasien sudah mendapatkan Hb0 dan suntikan vitamin K
05
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Tanda-tanda Vital:
Tekanan Darah -
SpO2 80% (belum terpasang CPAP)
Nadi 159x/menit
Pernapasan 81x/menit
Suhu Badan 37,3˚C
Status Antropometri:
Berat Badan 2.985 g
Tinggi Badan/Panjang Badan 47 cm
Lingkar Kepala 34 cm
Lingkar Dada 32 cm
Lingkar Perut 31 cm 07
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
08
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
09
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
09
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Abdomen:
Inspeksi: Tampak cembung, tidak ada perdarahan,
pembengkakan, nanah, serta bau yang tidak enak pada
tali pusat serta tidak ada kemerahan.
Auskultasi: Bising usus (+) normal.
Palpasi: Supel, hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi: Timpani.
Vertebrae : kulit punggung terlihat utuh, Spina bifida (-), meningokel (-)
Genitalia: Jenis kelamin perempuan, tidak ada edema vulva, tidak ada
cairan putih atau kemerahan
Anorektal : Anus (+).
09
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Ekstremitas:
Superior Inferior
Akral Dingin +/+ +/+
Akral -/- -/-
Sianosis
CRT <2 detik <2 detik
Edema -/- -/-
Tonus Otot Normotonus Normotonus
Trofi Otot Normotrofi Normotrofi
Refleks primitif:
Refleks Moro : (+)
Refleks Palmar Grasp : (↓)
Refleks Plantar Grasp : (↓)
09
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus
Score=
Sikap tubuh 3 Kulit 3
maturitas neuromuskular +
maturitas fisik= 19+20 Jendela siku-siku 3 Lanugo 3
= 39 poin
Rekoil lengan 4 Lipatan telapak kaki 3
= 38-40 minggu
Sudut popliteal 3 Payudara 4
Kesan : maturitas bayi aterm
Tanda Selempang 3 Bentuk telinga 3
38-40 minggu
Tumit ke kuping 3 Genitalia (perempuan) 4
Total 19 Total 20
10
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus
Kurva Lubchenco:
Berat badan lahir : 2.985 gram
Usia kehamilan : 39 minggu
10
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus
10
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Khusus
Skor Downe
10
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
RESUME MEDIK
Pasien berinisial By. Ny. A. I. berjenis kelamin perempuan, lahir pada tanggal
14 Oktober 2021 pada pukul 21.35. Pasien masuk Ruang NICU (Neonatal
Intensive Care Unit) pada pukul 21.55. Usia pasien saat dilakukan pemeriksaan
adalah 0 hari. Bayi masuk NICU dengan dispnea dan caput succedaneum.
Sebelumnya di ruang VK (Verlos Kamer) pada pukul 21.35 pasien lahir tidak
menangis dan sianosis dengan asesment Asfiksia sedang. Pasien dilahirkan dari
ibu G1P0A0. Bayi lahir secara normal pervaginam di Rumah Sakit dan ditolong
oleh dokter, lahir tidak langsung menangis dengan BB lahir 2985 gram. Pasien
sudah mendapatkan Hb0 dan suntikan vitamin K. Keadaan Umum Bayi tampak
aktif dan menangis merintih. Tanda-tanda vital SpO2:80% (belum terpasang
CPAP), DJ: 159 x/menit, Pernapasan: 81x/menit, Suhu: 37,30C, Status
Antropometri BB: 2.985 kg, PB: 47 cm, Lingkar kepala: 34 cm, Lingkar dada: 32
cm, Lingkar perut: 31 cm. Untuk status internus didapatkan pernapasan cuping
hidung dan retraksi (+) subcosta dan suprastrenal. Pada pemeriksaan khusus
didapatakan skor ballard 39 dengan usia gestasi 38-40 minggu, kurva lubchenco
BCB-SMK, dan skor downe 8 yakni kategori gangguan pernapasan berat.
15
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
DIAGNOSA KERJA
DIAGNOSA BANDING
Transient Tachypnea of the Newborn
ANJURAN
Rontgen toraks (dapat dilakukan setelah pemasangan ETT),
pemeriksaan darah untuk skrining sepsis, termasuk
pemeriksaan darah rutin, hitung jenis, apus darah tepi, C-
reactive protein, kultur darah, glukosa darah, dan elektrolit.
16
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
TATA LAKSANA
Non Medikamentosa:
1. Rawat intensif, monitor tanda vital.
2. Hangatkan bayi (rawat di Infant warmer)
3. Oksigenasi, pasang O2 CPAP
4. Pasang OGT Edukasi keluarga pasien mengenai penyakit,
terapi dan komplikasi yang mungkin.
Medikamentosa:
1. IVFD D10% 13 tpm
2. Inj. Pycin (Ampicilin + sulbactam) 2 x 50mg
3. Inj. Aminophilin 2x6 mg
17
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 15/10/2021 (Perawatan hari ke-1)
S Sesak (+)
18
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 15/10/2021
Assesment Respiratory Distress of Newborn
Plan Rawat intensif, monitor tanda vital.
Hangatkan bayi (rawat di Infant warmer)
Oksigenasi, pasang O2 CPAP
Pasang OGT
IVFD D10% 13 tpm
Inj. Pycin 2 x 50mg
Inj. Aminophilin 2x6 mg
19
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 16/10/2021
Sesak sudah berkurang
S
20
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 16/10/2021
Assesment Respiratory Distress of Newborn
Plan Rawat intensif, monitor tanda vital.
Hangatkan bayi (rawat di Infant warmer)
Oksigenasi, pasang O2 CPAP
Pasang OGT
IVFD D10% 13 tpm
Inj. Pycin 2 x 50mg
Inj. Aminophilin 2x6 mg
21
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 17/10/2021
Sesak sudah berkurang
S
22
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 17/10/2021
Assesment Respiratory Distress of Newborn
Plan Rawat intensif, monitor tanda vital.
Hangatkan bayi (rawat di Infant warmer)
Oksigenasi, pasang O2 CPAP
Pasang OGT (ASI 10x30 via oral/sonde)
IVFD D10% 8 tpm
Inj. Pycin 2 x 50mg
Inj. Aminophilin 2x6 mg
23
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 18/10/2021
Sesak (-)
S
O KU : Aktif, menangis kuat
TTV:
DJ: 145x/m, RR: 42x/m, SB: 36,5 C, SpO2: 96%
BB: 2.945 gram
Dilakukan observasi tanpa CPAP SpO2: 92-98%
Pemeriksaan fisik
Kepala : caput succedaneum (+), cefal hematoma (-), UUB rata dan tidak menonjol
Kulit: sianosis (-), ikterik (-), berwarna merah muda pada daerah wajah, bibir dan dada
Paru: tarikan dinding dada simetris, retraksi subcosta dan suprasternal
Jantung: BJ I/II murni reguler, murmur (-)
Abdomen: perut bayi cembung mengikuti gerak napas, tali pusat normal,
Ekstremitas: akral hangat, edema (-), CRT <2detik, normotonus.
24
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
FOLLOW UP
Tanggal 18/10/2021
Assesment Respiratory Distress of Newborn
Plan Rawat intensif, monitor tanda vital.
Hangatkan bayi (rawat di Infant warmer)
Oksigenasi, pasang O2 CPAP
Pasang OGT (ASI 10x30 via oral/sonde)
IVFD D10% 8 tpm
Inj. Pycin 2 x 50mg
Inj. Aminophilin 2x6 mg
23
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
26
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
27
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
Bayi baru lahir akan melakukan usaha untuk menghirup udara kedalam paru-parunya yang
mengakibatkan cairan dalam paru-paru keluar dari alveoli ke jaringan interstitial di paru
sehingga oksigen dapat dihantarkan ke arteriol pulmonal dan menyebabkan arteriol
berelaksasi. Jika keadaan ini terganggu maka arteriol pulmonal akan tetap konstriksi,
alveoli tetap terisi cairan dan pembuluh darah sistemiktidak mendapat oksigen.
Sindrom gangguan pernapasan bayi terjadi karena kekurangan surfaktan yang merupakan
konsekuensi dari produksi yang tidak cukup oleh paru-paru yang belum matang atau
mutasi genetik pada salah satu protein surfaktan, SP-B. Surfaktan diperlukan untuk alveoli
paru-paru kecil untuk mengatasi ketegangan permukaan dan tetap terbuka
29
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
- Peningkatan respirasi
- Peningkatan usaha nafas
- Periodic breathing
- Apnea
- Sianosis yang tidak berkurang dengan pemberian oksigen
- Turunnya tekanan darah disertai takikardi, pucat, kegagalan sirkulasi yang diikuti
bradikardi
- Penggunaan otot-otot pernafasan tambahan.
Derajat beratnya distress nafas dapat dinilai dengan menggunakan skor Silverman-
Anderson dan skor Downes.
30
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
31
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
31
TATA LAKSANA
Algoritma
TATALAKSANA
BAYI LAHIR DENGAN
DISTRES NAPAS
33
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
34
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
35
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
IV PEMBAHASAN
37
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
PEMBAHASAN SNPPDI : Kompetensi 3B
Gangguan pernafasan pada bayi baru lahir merupakan gejala kompleks yang timbul dari
proses penyakit yang menyebabkan kegagalan mempertahankan pertukaran gas. Respiratory
Distress of Newborn (RDN) atau gangguan pernafasan pada bayi baru lahir adalah salah satu
gangguan yang paling umum ditemui dalam 48-72 jam pertama kehidupan. Pada kasus ini,
pasien masuk Ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) pada pukul 21.55. Usia pasien saat
dilakukan pemeriksaan adalah 0 hari. Bayi masuk NICU dengan dispnea dan caput
succedaneum. Sebelumnya di ruang VK (Verlos Kamer) pada pukul 21.35 pasien lahir tidak
menangis dan sianosis dengan asesment Asfiksia sedang. Keadaan Umum Bayi tampak aktif
dan menangis merintih. Tanda-tanda vital SpO 2:80% (belum terpasang CPAP), DJ: 159 x /
menit, Pernapasan: 81x / menit, Suhu: 37,30C, Status Antropometri BB : 2.985 kg, PB:47 cm,
Lingkar kepala: 34 cm, Lingkar dada: 32 cm, Lingkar perut: 31 cm. Untuk status internus
didapatkan pernapasan cuping hidung dan retraksi (+) subcosta dan suprastrenal. Pada
pemeriksaan khusus didapatakan skor ballard 39 dengan usia gestasi 38-40 minggu, kurva
lubchenco BCB-SMK, dan skor downe 8 yakni kategori gangguan pernapasan berat. Hal ini
sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa RDN merupakan sekumpulan gejala gangguan
nafas pada bayi baru lahir dengan tanda tanda takipnea (>60x/menit), grunting, retraksi dada,
nafas cuping hidung, dan sianosis yang biasanya disebabkan oleh ketidakmaturan dari sel tipe
II untuk menghasilkan surfaktan yang memadai.
38
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
Menurut penelitian yang dilakukan Tochie et al. ( 2016), menemukan bahwa salah satu faktor
penyebab RDN yaitu APGAR Score <7 pada menit pertama. Penelitian lain juga menemukan
hasil yang sama yaitu skor APGAR < 7 sebanyak 50% dari bayi yang mengalami RDN,
penurunan skor dikaitkan dengan peningkatan RDN
39
FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
V KESIMPULAN
41
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
KESIMPULAN SNPPDI : Kompetensi 3B
Respiratory Distress of Newborn (RDN) atau gangguan pernafasan pada bayi baru lahir
adalah salah satu gangguan yang paling umum ditemui dalam 48-72 jam pertama
kehidupan. RDN merupakan sekumpulan gejala gangguan nafas pada bayi baru lahir
dengan tanda tanda takipnea (>60x/menit), grunting, retraksi dada, nafas cuping hidung,
dan sianosis yang biasanya disebabkan oleh ketidakmaturan dari sel tipe II untuk
menghasilkan surfaktan yang memadai.
Pasien By. Ny. A.I berdasarkan keluhan klinis yang ada mendukung penegakan diagnosis
pasien yakni RDN.
42
FAKULTAS Program Studi
KEDOKTERAN Profesi Dokter
UNIVERSITAS
Maju Bersama dengan Ilmu
KHAIRUN
TERIMA KASIH