Anda di halaman 1dari 13

PELAYANAN KESEHATAN

Kelompok 5
Nama Anggota :
1. Muhammad Saifuddin Syarif (222020010069)
2. Siti Nuryani (222020010075)
3. Feranika Anggraini (222020010076)
4. Yeni Septi Wahyuni (222020010077)
5. Fitri Khoiri Laili Anggraini (222020010078)
6. Hidayatun Nisa (222020010079)
7. Alfiya Ilfa (222020010080)
8. Dhea Aprillia Fauzia Ulya (222020010081)
9. Ahmad Reksa Prayogi (222020010082)
Pengertian Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yaitu suatu konsep
yang dipakai dalam pemberian layanan
kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan
kesehatan juga diartikan sebagai konsep yang
diterapkan untuk memberikan layanan dengan
jangka waktu lama dan terus dilakukan kepada
publik dan masyarakat.
A. Bentuk dan Jenis Pelayanan Kesehatan
1.    Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)
Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar
dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh:
a.Dokter Umum (Tenaga Medis)
b.Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)
Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan
kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling
depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka
mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan.
2.    Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)
Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat
spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi
masih terbatas.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:
a.Dokter Spesialis
b.Dokter Subspesialis terbatas
Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan
rawat (inpantient services).
LANJUTAN
3.    Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)
Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan
pelayanan subspesialis serta subspesialis luas.
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:
                     a.Dokter Subspesialis
                     b.Dokter Subspesialis Luas
Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau
pelayanan rawat inap (rehabilitasi).

Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara


umum dapat dibedakan atas dua, yaitu:
1.    Pelayanan kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran
(medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat
bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu
organisasi.
2.    Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok kesehatan masyarakat
(public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi.
B. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang
dimaksud (Azwar, 1996) adalah :
1. Tersedia dan berkesinambungan
2. Dapat diterima dan wajar
3. Mudah dicapai
4. Mudah dijangkau
5. Bermutu
C. Stratifikasi Pelayanan Kesehatan

Ada 3 tiga macam strata pelayanan kesehatan, yaitu sebagai


berikut :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat
yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk
meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan.
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health
services)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok
masyarakat yang memerlukan perawatan nginap, yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan
primer.
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok
masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani
oleh pelayanan kesehatan sekunder.
D. Jenjang Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan maka jenjang
pelayanan kesehatan dibedakan atas lima, yaitu:
1. Tingkat Rumah Tangga
Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga
sendiri.
2. Tingkat Masyarakat
Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka
sendiri, misalnya: posyandu, polindes, POD, saka bakti
husada, dan lain-lain.
3. Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama
Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan oleh
puskesmas dan unit fungsional dibawahnya, praktek
dokter swasta, bidan swasta, dokter keluarga dan lain-
lain.
LANJUTAN
4. Fasilitas Pelayanan Tingkat Kedua
Upaya kesehatan tingkat kedua rujukan spesial oleh
balai: balai pengobatan penyakit paru BP4, balai
kesehatan mata masyarakat BKMM, balai
kesehatan kerja masyarakat BKKM, balai kesehatan
olah raga masyarakat BKOM, sentra
pengembangan dan penerapan pengobatan
tradisional SP3T, rumah sakit kabupaten atau kota,
rumah sakit swasta, klinik swasta, dinas kesehatan
kabupaten atau kota, dan lain-lain.
5. Fasilitas Pelayanan Tingkat Ketiga
Upaya kesehatan tingkat ketiga rujukan spesialis
lanjutan atau konsultan oleh rumah sakit provinsi
atau pusat atau pendidikan, dinas kesehatan
provinsi dan departemen kesehatan.
E. Upaya Pelayanan Rujukan
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :
1. Rujukan internal adalah rujukan horizontal yang terjadi antar
unit pelayanan di dalam institusi tersebut. Misalnya dari
jejaring puskesmas pembantu ke puskesmas induk.
2. Rujukan eksternal adalah rujukan yang terjadi antar unit-unit
dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik horizontal dari
puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap maupun
vertikal dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah.
Menurut lingkup pelayanannya, sistem rujukan terdiri
dari :
3. Rujukan medik adalah rujukan pelayanan yang terutama
meliputi upaya penyembuhan kuratif dan pemulihan
rehabilitatif.
4. Rujukan kesehatan adalah rujukan pelayanan yang umumnya
berkaitan dengan upaya peningkatan promosi kesehatan
promotif dan pencegahan preventif.
LANJUTAN
Rujukan secara konseptual terdiri atas:
1. Rujukan upaya kesehatan perorangan yang pada
dasarnya menyangkut masalah medik perorangan
yang antara lain meliputi:
a. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik,
pengobatan, tindakan operasional dan lain-lain.
b. Rujukan bahan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium klinik yang lebih lengkap.
c. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain dengan
mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih
kompeten atau ahli untuk melakukan tindakan,
memberi pelayanan, ahli pengetahuan dan
teknologi dalam meningkatkan kualitas pelayanan.
LANJUTAN
2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat pada dasarnya
menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang meluas
meliputi:
a. Rujukan sarana berupa antara lain bantuan laboratorium dan
teknologi kesehatan.
b. Rujukan tenaga dalam bentuk antara lain dukungan tenaga
ahli untuk penyidikan sebab dan asal usul penyakit atau
kejadian luar biasa suatu penyakit serta penanggulangannya
pada bencana alam, gangguan kamtibmas, dan lain-lain.
c. Rujukan operasional berupa antara lain bantuan obat, vaksin,
pangan pada saat terjadi bencana, pemeriksaan bahan
spesimen bila terjadi keracunan masal, pemeriksaan air
minum penduduk, dan sebagainya.
d. Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik
intrasektoral maupun lintas sektoral
e. Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota masih belum
mampu menanggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau
pusat.
LANJUTAN
Jalur rujukan terdiri dari dua jalur, yakni:
1. Rujukan upaya kesehatan perorangan
a. Antara masyarakat dengan puskesmas

b. Antara puskesmas pembantu atau bidan di


desa dengan puskesmas
c. Intern petugas puskesmas atau puskesmas
rawat inap
d. Antar puskesmas atau puskesmas dengan
rumah sakit atau fasilitas pelayanan lainnya.
2. Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten
atau kota
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai