Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PENYAKIT-PENYAKIT KULIT

Dokter Pembimbing:
Dr. Veronica, Sp.KK
Pemeriksaan Laboratorium

 Pemeriksaan Pewarnaan Gram


 Pemeriksaan Tzank
 Pemeriksaan Kalium Hidroksida ( KOH )
 Pemeriksaan Basil Tahan Asam ( BTA )
 Pemeriksaan Scratching
 Pemeriksaan Acetowhite
Pemeriksaaan Pewarnaan Gram
 Tuangkan cairan pewarna kristal violet pada preparat
secara merata, tunggu selama 1 menit
Tuangkan counterstain (safranin)
pada preparat, tunggu selama 30
 Miringkan preparat dan bilas dengan sedikit air mengalir detik sampai 1 menit
 Tuangkan cairan mordant pada preparat, tunggu selama 1
menit
Bilas preparat dengan air mengalir,
 Miringkan kembali preparat dan bilas dengan sedikit air kemudian keringkan preparat
mengalir

 Lakukan dekolorisasi dengan cara meneteskan cairan Lakukan pengamatan preparat


dekolorisasi sedikit demi sedikit pada preparat hingga
tidak ada zat warna yang mengalir keluar dari preparat menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 100 kali, 400 kali,
 Bilas preparat dengan air mengalir
hingga 1000 kali
Pemeriksaan Tzank
 Pecahkan bulla, lalu dikerok kulit luarnya.

 Kerokan di fiksasi pada preparat dengan cara dilewatkan di atas api 3x.

 Rendam di alkohol 96% selama 5 menit, lalu bilas.

 Tetesi larutan giemsa (1:10) selama 30 menit. Bilas dengan air mengalir, lalu keringkan.

 Periksa di mikroskop dengan 100x perbesaran.

 Hasil (+) jika ditemukan sel datia berinti banyak.


Pemeriksaan Kalium Hidroksida
 Siapkan gelas objek & gelas tutup

 Ambil sengkelit, sterilkan dengan membakar pada api bunsen

 Teteskan satu tetes KOH 10-20% ke atas gelas objek

 Sentuhkan sengkelit steril ke KOH di atas gelas objek

 Gunakan sengkelit untuk mengambil kerokan kulit

 Letakkan kerokan kulit pada setetes KOH di atas gelas objek, ratakan, tutup dengan gelas
tutup, lewatkan di atas api, periksa dibawah mikroskop pembesaran 10 kemudian 40x
Pemeriksaan Basil Tahan Asam ( BTA)
 Bahan Pemeriksaan:-

 Dahak yang diambil pada saat sewaktu-pagi-sewaktu

 Dahak pagi : dahak yang dikeluarkan oleh penderita pada waktu bangun pagi .

 Dahak sewaktu : dahak yang dikeluarkan oleh penderita pada saat datang ke
Puskesmas (hari pertama dan hari kedua).
Untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya disarankan mengambil dahak pagi
atau dahak sewaktu sebanyak 3-5 mL setiap wadah dahak.
 Teknik pembuatan sediaan hapusan dahak langsung:

 Kaca objek diberi nomor kode pasien pada sisi kanan kaca objek

 Pilih bagian dahak yang kental atau warna kuning kehijauan atau ada perkejuan atau ada nanah atau darah. Ambil
sedikit bagian tersebut dengan memakai lidi.

 Ratakan (coiling) di atas kaca objek dengan ukuran ±2 x 3 cm. Apusan dahak jangan terlalu tebal atau terlalu tipis.
Keringkan pada suhu kamar selama 15-30 menit.

 Lidi bekas pakai dimasukkan ke dalam wadah yang berisi cairan desinfektan natrium hipoklorit 0,5% sebelum
dimusnahkan.

Kemudian rekatkan/fiksasi sediaan dengan cara melewatkan di atas nyala api bunsen dengan cepat (3-5 detik)
sebanyak 3 kali. Setelah itu sediaan langsung diwarnai dengan pewarnaan Ziehl-Neelson.
 Teknik pewarnaan Ziehl-Neelson.

 Letakkan sediaan di atas rak pewarna. Kemudian tuang larutan Karbol fuschin 1% sampai menutupi seluruh sediaan.

 Panasi sediaan secara hati-hati di atas air mendidih (water bath) atau diatas api bunsen sampai keluar uap, tetapi jangan sampai mendidih. Biarkan
menjadi dingin selama 5 menit.

 Bilas dengan air mengalir.

 Tuangkan asam alkohol 3 % sampai warna merah dari Fuchsin hilang.

 Tunggu 2 menit 5. Bilas dengan air mengalir.

 Tuangkan larutan Methylen Blue 0,3 % dan tunggu 10 – 20 detik

 Bilas dengan air mengalir

 Keringkan di udara (suhu kamar) pada rak pengering


 Tidak ditemukan BTA /100 LP, ditulis : 0

 Ditemukan 1 – 9 BTA/100 LP, ditulis : jumlah kumannya

 Ditemukan 10 – 99 BTA/100 LP, ditulis : 1+

 Ditemukan 1 – 10 BTA/ 1 LP, ditulis : 2+

 Ditemukan lebih dari 10 BTA/1 LP, ditulis : 3+


Scratch Test/Skin Prick Test
• Memeriksa reaksi kulit terhadap zat yang biasanya menimbulkan alergi
seperti makanan, debu, tanaman
Tes Acetowhite
• Mengoleskan 3-5% acetic acid selama 5-10 menit pada lesi yang
diduga pada penis, cervix, labia, atau area perianal.
• Daerah abnormal berupa daerah berwarna putih dengan batas
tegas menandakan kemungkinan adanya lesi prakanker dari
kanker serviks
• Dysplastic dan neoplastic tissue berubah menjadi putih
(acetowhite)
• False negative sering pada kasus yang menyebabkan
parakeratosis. eg, candidiasis, psoriasis, lichen planus
• Larutan asam asetat 3-5%
– 3% : encerkan asam asetat 25% menggunakan air
dengan perbandingan 1:7
– 5% : encerkan asam asetat 25% menggunakan air
dengan perbandingan 1:4
Prosedur
1.Pastikan identitas, periksa status dan kelengkapan informed consent pasien
2.Minta pasien untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang hingga lutut dan menggunakan kain yang sudah disediakan
3.Posisikan pasien pada posisi litotomi
4.Tutup area pinggang hingga lutut pasien dengan kain
5.Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
6.Bersihkan genitalia eksterna lalu masukkan spekulum
7.Posisikan spekulum hingga serviks jelas terlihat
8.Amati apakah ada jaringan kanker atau tidak. Jika terdapat jaringan kanker, maka pemeriksaan dihentikan
9.Bersihkan serviks dari cairan, darah, dan sekret dengan kapas lidi bersih
10.
Amati apakah sambungan skuamo-kolumnar terlihat atau tidak
11.
Oleskan kapas lidi yang sudah dicelupkan ke dalam asam asetat 3-5% ke seluruh permukaan serviks
12.
Tunggu selama 1 menit lalu lihat apakah ada daerah yang mengalami perubahan warna atau tidak
13.
Keluarkan spekulum
14.
Buang sarung tangan, kapas dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam tempat sampah khusus, sedangkan untuk alat-alat yang
dapat digunakan kembali direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi
15.
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien, kapan harus melakukan pemeriksaan serta rencana tata laksana jika diperlukan

Anda mungkin juga menyukai