Anda di halaman 1dari 15

Laporan EMG Pagi Kamis

31 Oktober 2019

dr. Fityan, dr. Fansuri


dr. Ridha
dr. Wildan, dr. Witri, dr. Fadllan
dr. Ami
dr. Hilmy

Konsulen on-site : dr. Gezy, Sp. An


Pasien yang dikerjakan: 2 Pasien
Yang dikerjakan : 2 pasien
Bedah digestif : 1 pasien
Bedah anak : 1 pasien
BEDAH DIGESTIF
1. Tn W/ 44 th /1798xxx/ 65 kg
• DK : Syok hemoragik grade iv et causa trauma tusuk abdomen

Tindakan : Laparotomi eksplorasi

PRE OP :
S : Pasien ditemukan oleh keluarganya tergeletak di dapur rumahnya pada jam
08.00 pagi dengan luka tusuk perut dan sayat pada leher.
Riwayat anestesi tidak ada.
Riwayat alergi dan penyakit penyerta lain tidak ada
Riwayat makan dan minum terakhir 6 jam yang lalu.
O:
Kesadaran : GCS 2T = E1M1Vt
Tekanan darah : 80/40 mmHg
Nadi : 120 kali per menit
Respirasi : 15 kali per menit
Suhu : 35ºC
Saturasi O2 : 98 % dengan bantuan Jackson reese 10 liter per menit

Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, NGT (+)


Thorax : Paru : Suara nafas kiri = kanan, ronchi dan wheezing
tidak ada
Jantung : Bunyi Jantung S1S2 regular
Abdomen : Luka terbuka pada abdomen
Extremitas : akral hangat, nadi kuat angkat capillary refill time
kurang dari 2 detik
Hasil laboratorium 29/10/19

Hb Ht Leukosit Trombosit Ur Cr
4,0 12,8 8.940 55.000 24,5 1,59

Na K Cl Ca Mg PT APTT INR
135 4,0 112 3,61 2,3 31,2 44,6 2,25
• A Syok hemoragik grade IV et causa trauma tusuk abdomen
• ASA VE

P : Persiapan darah
Pasang iv line
Post op ier
PRE INDUKSI :
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah: 100/67 mmHg
Nadi : 134 kali per menit
Respirasi : 26 kali per menit
SaturasiO2 : 100% dengan nasal canul 3 Liter/menit
NGT (+) residu kehitaman
INDUKSI
ETT pada pasien dihubungkan ke ventilator, kemudian diberikan atracurium 25
mg. diberikan O2 : air
= 50 : 50.
• TDS : 40-200 mmHg TDD : 20-85 mmHg
• HR : 32-135 kali/menit SpO2 : 52 - 99 %
 
• Perdarahan : 6000 cc
• Kristaloid RL 2000 cc PRC 4 labu total 750cc
• Koloid Gelofusin 2000 cc NaCl 0.9 % 1500cc
BEDAH ANAK
2. An. Nasya / 15 th/179***/ 48 kg
DK : Appendicitis akut + SLE
Tindakan : appendectomy

PRE OP :
S : Nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu sebelum masuk RS
Keluhan disertai Demam(+), mual (-) muntah (+).
Riwayat operasi sebelumnya tidak ada
Riwayat alergi dan penyakit penyerta tidak ada.
Puasa sejak 10 jam sebelum operasi
STATUS GENERALIS
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Thorax : Paru : Suara nafas kiri = kanan, tidak terdapat ronchi dan
tidak terdapat wheezing pada basal kedua paru
Jantung : Bunyi Jantung S1S2 regular
Abdomen : Datar, defans muscular (+), bising usus menurun, nyeri tekan
pada perut kanan bawah(+), Mc Burney sign (+)
Extremitas : Akral hangat, capillary refill time kurang dari 2 detik,
HASIL LABORATORIUM

24/10/2019 (11.40) 30/10/19 (18.53)

Hb Ht Leukosit Trombosit Hb Ht Leukosit Trombosit

12,4 40,0 18.970 347.000 12,2 39,3 24.860 456.000

30/10/19 (22.44)

CRP Alb Na K Ca

8,06 3,4 132 4,0 5,3

PT aPTT INR
11,1 28,8 0,99
A : Appendicitis akut + SLE
ASA 2 E
P : Puasa dilanjutkan
- Oksigenasi nasal canule 3 lpm
- Infus RL 100cc/jam
- Obat-obatan rutin dilanjutkan
PRE INDUKSI :
Kes : Compos Mentis
Tensi : 108/58 mmHg
HR : 130 kali permenit
RR : 26 kali per menit spontan
SpO2 : 99% dengan Nasal canule 3 lpm
INDUKSI
Induksi dilakukan dengan fentanyl 100 mcg, propofol 50 mg, rocuronium 40 mg.
Dilakukan intubasi dengan ETT No. 6.5. Maintenance anestesi dengan Sevoflurane
2 vol%, O2:N2O 50:50

TDS : 98 - 138 mmHg TDD : 54 - 80 mmHg


HR : 115 - 152 kali/menit SpO2 : 99 %

Perdarahan : 20 cc
Kristaloid RL 1000 cc

DO :
Dilakukan simple appendektomi
Ditemukan cairan peritoneum Jernih
Ditemukan omentum mengarah ke kanan bawah
Ditemukan appendiks letak anterocaecal, hiperemis, ukuran panjang 4, cm,
dengan diameter 1 cm
Tidak ditemukan Fecalith intraluminal maupun intraabdomen
Operasi berlangsung selama +/- 3 jam,

Anda mungkin juga menyukai