Anda di halaman 1dari 170

FIRST AID TRAINING

1 AID
st

 Bantuan atau tindakan awal


yang diberikan kepada korban
cidera maupun sakit
mendadak sebelum datangnya
ambulance, dokter, atau
petugas lain yang terkait.
TUJUAN 1st AID
1. Menyelamatkan jiwa
2. Membatasi akibat suatu kondisi
3. Mencegah memburuknya keadaan
4. Memudahkan penyembuhan
TANGGUNG JAWAB 1st AIDER / APPOINTED
PERSON

1.Menilai situasi secara cepat, aman, dan


meminta bantuan yang diperlukan.
2.Mengidentifikasi jenis cedera / sifat dari
penyakit yang dialami korban.
3.Memberikan pertolongan secara cepat, tepat
dan baik, dalam urutan prioritas yang logis.
TANGGUNG JAWAB 1st AIDER / APPOINTED PERSON (lanjutan)

4. Mengatur pemindahan korban ke tempat yang


aman ( contoh : Rumah Sakit ) untuk mendapatkan
perawatan selanjutnya
5. Tetap berada bersama korban, sampai korban
diserahkan kepada petugas yang berwenang
6. Membuat dan menyampaikan keterangan serta
memberi pertolongan lebih lanjut jika diperlukan
IDEAL/KEHARUSAN

KATEGORI JUMLAH PEKERJA JUMLAH 1st AIDER


RESIKO
Low Risk < 50 1 org Appointed Person
50 – 100 1 org 1st Aider
> 100 1 org 1st Aider tiap 100
Medium Risk < 20 1 org Appointed Person
20 – 100 1 org 1st Aider tiap 50
> 100 1 org 1st Aider tiap 100
High Risk <5 1 org Appointed Person
5 – 50 1 org 1st Aider
> 50 1 org 1st Aider tiap 50
ANATOMI & FISIOLOGI
Tujuan
 Mengerti Fungsi Otak, jantung dan paru
sebagai organ vital serta keterkaitan ketiga
organ tersebut dalam mendukung
kehidupan
OTAK
Otak merupakan pusat
koordinasi / kendali aktifitas
seluruh organ, termasuk
mengendalikan kerja Jantung
& Paru

Otak memerlukan
O2

Glukosa (zat gula)

dalam jumlah optimal agar


dapat bekerja dengan baik
SISTEM PERNAFASAN
Saluran Pernafasan
Inspirasi

Oksigen
21 %
Ekspirasi

Carbondioksida
+
Oksigen 16 %
SISTEM SIRKULASI
Hubungan 3 Organ Vital

Berhentinya fungsi salah satu organ,


akan menyebabkan kematian
MENGAPA DEMIKIAN ?
Tanya Jawab
BANTUAN HIDUP DASAR
(BASIC LIFE SUPPORT (BLS))
Tujuan Basic Life Support:
 Mempertahankan hidup dan mencegah kematian.
 Mencegah komplikasi yang bisa timbul akibat
kecelakaan.
 Mencegah kondisi korban bertambah buruk.
 Mencegah tindakan yang dapat membahayakan
korban.
 Melindungi orang yang tidak sadar.
Prinsip Tindakan Gawat
Darurat
1. Jangan panik
2. Amati lokasi kejadian: aman?
3. Apa yang terjadi
4. Berapa jumlah korban
5. Adakah yang membantu?
6. Tentukan hal utama yang mengancam korban
7. Panggil bantuan medis
Makin cepat anda kenali masalah dan segera
meminta bantuan, makin baik hasil yang akan
anda dapatkan

Golden Period
Successful Rate
Chances

Clinical death 98 %

Brain damage 50 %

Biological death 1%
DR. A B C
DANGER - BAHAYA

RESPONSE - KESADARAN

AIRWAY - JALAN NAFAS

BREATHING - PERNAFASAN

CIRCULATION - PEREDARAN DARAH


Danger
◦ Periksa Bahaya mengancam
 Diri Sendiri, Orang Lain & Korban: Listrik? Ular? O2?
Kebakaran?

◦ Prinsip
 Jangan menjadi korban berikutnya (“Death Hero”)
 Ingatkan orang disekitar
 Pindahkan bahaya dari korban atau pindahkan
korban dari bahaya
 Jika bahaya tidak dapat diamankan tunggu bantuan
ahli
Response
Tujuan: Memeriksa kesadaran
Cara

◦ Tepuk bahu korban dan panggil dengan lantang


◦ Jika korban sadar, periksa dan tangani segera
perdarahan atau pertolongan pertama lain
◦ Jika tidak ada respon, panggil bantuan, dan ambil
AED bila ada, kemudian lanjutkan dengan tindakan
ABC
Response

 RESPONSE - guncangkan bahu panggil korban


Makin cepat anda melapor, makin cepat
pula “Bantuan Medis”, sampai ke tempat
korban

Apakah anda mengetahui NOMER TELEPON


ATAU CANNEL RADIO EMERGENCY
DITEMPAT ANDA

Channel ?
Isi Laporan
• Nama dan no telepon pelapor
• Jenis kecelakaan atau serangan
jantung
• Lokasi kejadian
• Jumlah korban (kalau anda dapat
mengetahuinya)
• Kondisi korban atau cedera yang
dialami: Berat? Sedang? Ringan?
Airway = jalan nafas
Tujuan:

◦ membersihkan dan membuka jalan nafas

Cara

◦ Buka dan bersihkan mulut korban


◦ Tahan dahi, angkat dagu korban ke atas-depan
(head tilt chin lift)
Airway

Head Tilt Chin Lift


Breathing = pernafasan
Tujuan:

◦ Memeriksa nafas “normal” korban


◦ Memberikan nafas buatan
Cara Memeriksa Nafas
◦ Look : Lihat pergerakan dada dan perut
◦ Listen : Dengarkan suara hembusan nafas
◦ Feel : Rasakan hembusan nafas dengan pipi
◦ Lakukan selama 5 – 10 detik!
Breathing

 Look - Listen - Feel


Breathing
◦ Bila korban tidak bernafas, “berikan nafas buatan 2
kali”
◦ Jika pada saat memberikan nafas buatan dada korban
tidak terlihat mengembang, maka perbaiki posisi
Head-Tilt-Chin-Lift
◦ Penolong hanya diperkenankan mencoba 2 x
pernafasan buatan untuk tidak menghambat atau
menginterupsi waktu untuk kompresi dada
Breathing
Cara Nafas Buatan
◦ Melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung
atau mulut ke mulut-Hidung
Mulut ke mulut:
◦ Tutup hidung korban dengan menjepit
hidung korban dengan jari telunjuk dan
ibu jari, dagu tetap ditahan.
◦ Tarik nafas biasa, mulut penolong
menutupi seluruh mulut korban,
hembuskan nafas sampai terlihat dada
korban mengembang
Jika tidak bersedia atau tidak
mampu melakukan
pernafasan buatan, segera
lakukan tekanan dada
Breathing

Mouth to Mouth
Breathing

Mouth to Mask
Circulation – Peredaran
Darah
Tujuan

◦ Mengalirkan kembali darah ke otak dan otot


jantung dengan melakukan Cardio Pulmonary
resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru
(RJP)
Circulation – Peredaran
Darah Cara:

◦ Terlentangkan korban di tempat


datar dan keras dengan penolong
berlutut disamping dada korban.

◦ Letakkan tumit telapak tangan di ½


bagian bawah tulang dada (sternum)
ditengah-tengah dada diantara 2
puting susu, kemudian letakkan
telapak tangan yang lain diatasnya
Circulation – Peredaran
Darah
◦ Posisi lengan lurus (vertikal)
◦ Lakukan tekanan ke dada
sedalam 4-5 cm
◦ Lepas tekanan hingga dada
mengembang maksimal dengan
tidak kehilangan kontak dengan
dada,
◦ Kecepatan tekanan 100x/menit
Circulation – Peredaran
Darah
◦ Lakukan bergantian dengan nafas
buatan dengan kombinasi:
30x tekan dada
:
2x nafas buatan

◦ Irama/Ritme penekanan; sebaiknya


penolong menghitung dengan cara:
 “ One, Two, Three, Four, Five ……” or
 ” Sa-tu, Du-a, Ti-ga, Em-pat, Li-ma,..dst”
Circulation – Peredaran
Darah

Hand Grip
Circulation – Peredaran
Darah

Salah Titik Tekan


Circulation – Peredaran
Darah
Kompresi Jantung sesuai dengan usia

(>8 years) (1- 8 years) (< 1 years)


Sampai Kapan CPR dilakukan?

1. Korban mulai bergerak


2. Tenaga Medis datang mengambil alih
3. Penolong kelelahan / Bertukar orang
4. Saat melakukan bantuan nafas
NB:Tidak ada batasan waktu sampai berapa lama
kita melakukan CPR
Danger D Bahaya bagi sendiri/
teman/korban

R ya Periksa/tangani
Cek kesadaran
Response perdarahan luar
Minta CEK
NAD tidak
Bantuan I Pertolongan
Airway A Buka & Bersihkan
Head Tilt ChinLift
pertama lain

B
nafas
Cek nafas: 5-10 dtk normal Tempatkan Posisi
Breathing
Look/Listen/Feel stabil/recovery
Tidak / tidak normal

(-) 2 x bantuan nafas


efektif
Ada respon /
nadi / nafas

C
normal
Lakukan CPR / RJP
Circulation (30 tekan dada : 2 nafas buatan)
 Dilakukan setelah primary assesment dan hal2
yang mengancam nyawa sudah ditemukan dan
ditangani
 Nilai GCS (15-14) : Compos mentis
 Nilai GCS (13-12) : Apatis
 Nilai GCS (11-10) : Delirium
 Nilai GCS (9-7) : Somnolen
 Nilai GCS (6-5) : Sopor
 Nilai GCS (4) : semi-coma
 Nilai GCS (3) : Coma
Kompos mentis.
Definisi : Keadaan pasien sadar penuh, baik

terhadap lingkungan maupun terhadap dirinya


sendiri.
Gcs : 15-14.
Apatis.
Definisi : Keadaan pasien dimana tampak acuh -

tak acuh dan segan terhadap lingkungannya.


Gcs : 13-12.

Delirium.
Definisi : Keadaan pasien mengalami penurunan

kesadaran disertai kekacauan motorik serta


siklus tidur bangun yang terganggu.
Gcs : 11-10.
Somnolen.
Definisi : Keadaan pasien mengantuk yang dapat

pulih jika dirangsang, tapi jika rangsangan itu


berhenti pasien akan tidur kembali.
Gcs : 9-7.

Sopor (stupor).
Definisi : Keadaan pasien mengantuk yang dalam.

Gcs : 6-5.
Semi-koma (koma ringan).
Definisi : keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran

yang tidak memberikan respons rangsang terhadap


rangsang verbal, serta tidak mampu untuk di bangunkan
sama sekali, respons terhadap nyeri tidak adekuat serta
reflek (pupil & kornea) masih baik.
Gcs : 4

Koma.
Definisi : keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran

yang sangat dalam, tidak terdapat respons pada rangsang


nyeri serta tidak ada gerakan spontan.
Gcs : 3
 Vital
Signs
◦ Temperature
◦ Tekanan Darah
◦ RR
◦ Nadi

 Head to Toe
Tekanan Darah
Temperature Respiratory Rate
Suhu tubuh normal untuk orang Normal Range:
dewasa adalah 36,5o C– 37,5o C. (Emergency Medical
Suhu tubuh dapat bervariasi, Responder 10th Ed)
tergantung aktivitas, makanan,
konsumsi cairan, cuaca dan jenis Dewasa : 12-20 x/m
kelamin terutama wanita pada saat Adolescent : 12-16 x/m
mengalami masa subur. Anak 6-12 tahun : 18-30 x/m
Anak 4-5 tahun : 22-34 x/m
Anak 1-3 tahun : 24-40 x/m
Bayi < 1 tahun : 30-60 x/m
Tanya Jawab
POSISI STABIL
(Recovery Position)
Posisi Stabil / Recovery Position
Tujuan:

◦ Membebaskan jalan nafas


◦ Melindungi jalan nafas dari muntah/lendir

Cara:
◦ Miringkan korban dengan posisi tangan dibawah dagu
sehingga kepala dapat lebih terangkat.
POSISI STABIL

 Lepaskan kacamata dan barang-barang berbahaya.


 Berlututlah di sisi korban dan pastikan kedua kaki korban dalam keadaan
lurus.
 Letakkan lengan korban yang terdekat dengan anda dalam posisi terbuka,
dengan siku tertekuk serta telapak tangan menghadap ke atas.
POSISI STABIL

Angkat lengan korban yang jauh dari anda melintang dada, dan
tahan punggung telapak tangan pada pipi korban sisi terdekat
dengan anda.
Dengan tangan anda yang lain raih tungkai yang terjauh di atas
lutut dan tarik ke atas dengan telapak kaki tetap di tanah.
POSISI STABIL

 Pertahankan tangan korban menekan pipi, tarik tungkai terjauh dan


gulingkan korban ke arah anda sehingga korban berbaring pada sisi
tubuhnya.
 Atur tungkai atas sehingga panggul dan lutut tertekuk pada sudut
yang sesuai.
 Dongakkan leher untuk memastikan jalan napas tetap terbuka.
POSISI STABIL
Atur posisi telapak
tangan di bawah pipi
bila perlu untuk menjaga
kepala tetap terdongak.
Periksa pernapasan
secara teratur.
Tanya Jawab
MENGANGKAT & MEMINDAHKAN
KORBAN
(LIFTING & TRANSPORTING)
Tujuan
◦ Mengerti dasar cara mengangkat yang aman
(Safety Lifting)
◦ Mampu mengangkat & memindahkan korban
dengan aman.
PEMINDAHAN
DARURAT

PEMINDAHAN
TIDAK DARURAT
PEMINDAHAN DARURAT
Berada pada situasi yang membahayakan
keselamatan penderita / penolong.

Menghalangi akses penolong ke penderita


lain yg mungkin lebih parah.

Lokasinya tidak memungkinkan untuk


melakukan BHD-RJP kepada penderita.
Emergency Moves diperlukan
pada keadaan :
 Api/bahaya terbakar

 Bahaya ledakan/bahan-bahan berbahaya lain

 Kesulitan melindungi pasien dari bahaya lain di lokasi

 Kesulitan memberikan pertolongan karena lokasi atau


posisi pasien
Clothing Pull Technique
Blanket Drag Technique
Pulling the patient under
the arms
PEMINDAHAN
TIDAK DARURAT
Situasinya tidak membahaya-kan diri penolong &
penderita.

Perawatan darurat di lapangan & pemeriksaan tanda


vital telah diselesaikan.

Korban dalam keadaan stabil, semua cedera telah


ditangani dengan baik

Kecurigaan fraktur servikal & spinal telah diimobilisasi


(dibidai).
One-Person
Walking Assist
A. Penopang dengan menggendong seperti bayi
Tepat untuk bayi dan anak kecil. Angkat secara perlahan dengan satu
tangan di bawah lipatan lutut, tangan lainnya di bawah leher dan
punggung

B. Metode Piggy Back (menggendong seperti tas punggung)


Sesuai untuk korban dengan cedera ringan (contoh: kaki terkilir) dan
dapat mencengkram dengan tangannya
 
C.Kruk/ Krek manusia
- Sesuai untuk korban dengan cedera kaki. Penolong berdiri pada sisi
korban, lengan korban diletakkan di leher penolong dan tangan korban
dipegang tangan penolong. Lengan penolong diletakkan di sekitar
pinggang korban
- Berjalanlah dengan langkah perlahan yang disesuaikan dengan korban.
Two-Person
Walking Assist
Cara Mengangkat dengan 3 orang
penolong
◦ Penolong pada arah kepala
sebagai komando
◦ Dekati korban dengan salah
satu kaki berlutut dan yang
lain pada arah kepala
diangkat (kuda-kuda)
◦ Masukkan tangan dibawah
korban hingga ke seberang
Cara Mengangkat dengan 3 orang
penolong
◦ Angkat dan taruh pada kuda-kuda
◦ Peluk/dekap korban ke badan.
◦ Pandangan lurus, tegangkan perut.
Dengan tumpuan pada otot paha,
angkat korban
◦ Pindahkan korban dengan berjalan
kaki didepan.
Teknik Log Roll dan memindahkan
korban ke tandu:

1. Komando di posisi kepala


bertugas mempertahankan
jalan nafas dan
mempertahankan posisi
kepala tetap sejajar dengan
tubuh serta memperhatikan
ABC.
2. Tangan penolong berada
pada titik-titik tertentu.
Teknik Log Roll dan memindahkan
korban ke tandu:

3. Komando
diberikan untuk
setiap tindakan
sambil tetap
menjaga posisi
kepala sejajar dan
ABC.
4. Penolong kedua
memeriksa
bagian punggung
korban, dan
memeriksa
cedera lain.
Teknik Log Roll dan memindahkan
korban ke tandu:

5. Tandu dirapatkan
kepunggung
korban dan
secara
bersamaan di
turunkan.
Teknik Log Roll dan memindahkan
korban ke tandu:

6. Korban difiksasi
dan siap di
evakuasi.
TERSEDAK
(CHOKING)
Definisi & Gejala
Definisi
◦ Tersumbatnya jalan nafas oleh :Makanan (daging)
muntahan,benda asing lainnya (gigi palsu), dll

Gejala
◦ batuk-batuk
◦ Sulit berbicara dan sukar bernafas
◦ Mengorok (tersumbat sebagian) atau tanpa suara (total)
◦ Muka tampak tegang
◦ Kulit muka pucat - kemudian kebiruan
◦ Tanda distres dengan memegang kerongkongan / leher
◦ Bila tersumbat total, korban menjadi tak sadarkan diri
Penanganan

Terbagi tiga bagian besar:


 Pasien ditemukan sadar.
 Pasien ditemukan sadar lalu menjadi tidak sadar.
 Pasien ditemukan tidak sadar.
Ditemukan Sadar

1. Motivasi untuk batuk, selama batuk masih kuat


2. HEIMLICH MANUVER (tekan perut) sampai benda
asing yang menyumbat keluar
3. CHEST THRUST (tekan dada) untuk orang gemuk
atau ibu hamil
Heimlich
Manuver
Chest Thrust (Tekan Dada)
Chest Thrust (Tekan Dada)
Ditemukan sadar menjadi tidak Sadar

1. Baringkan terlentang - panggil bantuan


2. FINGER SWEEP (korek mulut) untuk mengeluarkan
sumbatan
3. Posisikan jalan nafas, beri nafas buatan
4. HEIMLICH MANUVER 5 kali (posisi berbaring)
5. Ulangi prosedur no. 3 dan 4 dst
Heimlich Manuver Berbaring
Heimlich Manuver Berbaring
Finger Swept
Ditemukan tidak Sadar
1. Danger - cek Respon - Panggil bantuan
2. Cek nafas (look - listen - feel)
3. Nafas buatan 1 kali - posisikan - nafas buatan 1
kali
4. HEIMLICH MANUVER (tekan perut) 5 kali
5. FINGER SWEEP (korek mulut)
6. Ulangi prosedur no. 3 dan 4 dst
Tanya Jawab
PERDARAHAN
PERDARAHAN
Tujuan utama pertolongan pertama:

 Mempertahankan penderita tetap hidup


 Membuat keadaan penderita tetap stabil
 Mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan,
dan rasa cemas
PERDARAHAN
Tiga klasifikasi dari perdarahan:
1. Kapiler - Perdarahan dari pembuluh darah
kapiler sangat lambat keluarnya.
2. Vena - Perdarahan dari pembuluh darah
Vena - merah kehitaman
3. Arteri - Perdarahan Arteri - Warna merah
segar menyembur dari luka
Perdarahan dari arteri mengancam nyawa
dan susah untuk di kontrol.
Prinsip menghentikan perdarahan:

1. Menekan dengan jari tangan


2. Menekan dengan kain bersih
3. Balut tekan
4. Tourniquet – dilakukan HANYA pada keadaan tertentu
“ Usahakan agar daerah yang terluka
diangkat dan posisi lebih tinggi dari
jantung ”
1. Penekanan langsung
2. Menekan dengan
kain bersih
3. Balut Tekan
4. Tourniquet

Dilaksanakan pada luka AMPUTASI


(anggota badan yang terputus )
Penanganan luka amputasi
1. Tutup ujung bagian tubuh yang putus dengan kain
yang bersih  ELEVASI
2. Bersihkan bagian yang putus, kemudian masukkan
kedalam kantong plastik.
3. Masukkan bungkusan tersebut kedalam kantong
plastik yang berisi air dingin atau air es
4. Bawa potongan tersebut ke rumah sakit bersama
dengan pasien
Penanganan luka amputasi

COLD WATER
Tanya Jawab
LUKA BAKAR
LUKA BAKAR _ Penyebab

1. Panas berlebihan (api, air, minyak dan benda


panas)
Efek terhadap manusia

1. Kematian jaringan kulit bagian atas sampai dalam


2. Daerah kulit mudah terinfeksi
3. Rasa sakit yang hebat
4. Daerah yang terluka kemerahan, bengkak dan
bergelembung atau hitam/hangus
5. Syok
-
Penanganan umum

1. Hentikan proses pembakaran kulit: tuang air


dingin mengalir di atas daerah luka, basuh cairan
kimia selama 20 menit atau lebih, Lepaskan
pakaian dan perhiasan (jangan dipaksa)
2. Lakukan pertolongan pertama (ABC) - dapat
dilakukan sebelumnya.
3. Tutup luka dengan kasa steril kering
4. Jaga pasien tetap hangat
Penanganan umum

1. Hentikan proses 2. Singkirkan pakaian yang


pembakaran menutupi

3. Tutup dengan kasa


steril
RULE OF NINE
Luas luka bakar
Larangan
1. Jangan pakai minyak, krim atau kasa berminyak

2. Jangan pecahkan gelembung

3. Jangan beri alkohol

4. Jangan sampai memberi pendingin berlebihan

5. Jangan gunakan handuk, kapas, selimut, atau


plester langsung pada luka bakar.
Luka bakar saluran nafas
Lebih dari 80% kematian akibat kebakaran disebabkan
menghirup udara panas, asap dan berbagai gas beracun.
Pembengkakan mukosa saluran nafas dapat menyebabkan
nafas tersumbat, merupakan komplikasi yang sulit ditangani.

Tanda-tandanya:
1. Bulu hidung terbakar, luka bakar diwajah
2. Kesulitan nafas, bau nafas berasap
3. Serak, batuk, sulit bicara
4. Kebiruan
Oksigen perlu segera diberikan jika ada tanda-tanda di atas.
Luka bakar saluran
nafas
Luka bakar kimia
Penanganan:
• DRABC
• Segera cuci dengan air mengalir selama 20
menit
• Lepaskan baju yang terkena dan alas kaki
(jangan sampai kena anda juga)
• Jangan berusaha melepaskan zat yang
menempel pada kulit
• Tutup daerah luka dengan kasa steril/kasa
bersih
• Cari pertolongan medis
Luka bakar kimia _ Penanganan :

Bersihkan bahan kimia yang Siram dengan air mengalir


menempel selama 10-20 menit
Tersengat Listrik
Tanda-tanda:
• Kesadaran terganggu, luka bakar yang serius
• Nadi lemah, tidak teratur atau tidak ada.
• Nafas dangkal dan tidak teratur
• Patah tulang akibat hentakan otot yg keras
• Ada luka masuk dan luka keluar

Penanganan:
Seperti penanganan kasus luka bakar lain. Korban dapat
terlempar jauh sehingga perlu diperhatikan luka trauma
lain.
Tersengat Listrik
Luka bakar listrik derajat 3

Luka bakar akibat kawat listrik


Tersambar petir
Biasa orang yang berada di lapangan terbuka, dibawah pohon, diatas
atau dekat air dan dekat telepon.
Korban dapat cedera karena terkena langsung atau oleh benda yang
terlempar oleh petir.
Gejala:
1. Sistem saraf: tidak responsif, lumpuh sebelah
2. Indera: buta, tuli, tidak dapat bicara. Pecah gendang telinga.
3. Kulit: gambaran menyebar seperti bunga, berbercak,
4. Jantung: Irama jantung kacau sampai berhenti berdenyut
5. Pembuluh darah: kulit pucat, dingin, darah bisa membeku sehingga
menyumbat mengakibatkan kematian jaringan.
Aspal panas
Penanganan:
• Jangan mencoba berusaha melepaskan aspal yang
melekat.
• Guyur air dingin atau air es bila ada
• Gunakan Kain/handuk dingin agar suasana tetap dingin
selama 30 menit
• Bila kena mata bilas dengan air selama 20 menit, lalu
tutup.
• Segera cari pertolongan medis.
Sengatan matahari
Gejala:
• Kulit kemerahan terasa perih yang sangat
• Biasanya luka bakar derajat satu dan ringan
• Cepat sembuh dengan krim anti luka bakar
Penanganan:
• Siram dengan air dingin, bisa pakai krim luka
bakar
• Istirahatkan ditempat sejuk
• Pada bayi dan kasus gelembung/bulla (+) perlu
pertolongan medis
DISLOKASI dan PATAH TULANG
(Fraktur)
DISLOKASI
Definisi
Terlepasnya tulang dari tempat
kedudukannya dan sambungan antara
tulang yang satu dengan yang lainnya
(sendi)

Gejala dan tanda


- Sakit dan bengkak
- kemerahan/kebiruan

- Sulit digerakkan
- Kelainan bentuk sendi
- Tulang sekitar masih utuh
DISLOKASI
1. DRABC
2. Stop perdarahan jika ada.
3. Jangan coba-coba memperbaiki posisi sendi yang
lepas (dislokasi).

Jika di daerah tungkai (kaki/tangan):


 Periksa nadi, jika tidak ada, gerakan tungkai
perlahan untuk mengembalikan aliran darah.
 Istirahatkan tungkai senyaman mungkin
 Naikan tungkai jika mungkin
 Kompres es
 Gunakan bantalan atau perban untuk mensuport
sendi pada posisi sewaktu ditemukan
PATAH TULANG (fraktur)
Definisi
Terpisahnya tulang menjadi 2 atau
beberapa bagian, komplit atau partial
(retak).

Penyebab
 Trauma langsung - Patahan terjadi di
daerah yang terkena trauma.
 Trauma tidak langsung - Patahan terjadi
pada tulang yang jauh dari daerah trauma
 Kontraksi otot yang tidak normal
 Hentakan tiba-tiba otot (contoh patah
tempurung lutut pd orang tua yang
sehabis keseleo)
Akibat PATAH TULANG

Perdarahan
Pada patah tulang besar (paha) perdarahan dapat
hebat 1 / 2 liter.
Kerusakan jaringan sekitarnya
Otot, pembuluh darah dan sarah dapat rusak /
terputus.
Nyeri
Syok – bisa saja terjadi
PATAH TULANG - JENIS

TERTUTUP
Kulit tidak terluka dan perdarahan disekitar
jaringan.
TERBUKA
Patahan tulang menyebabkan kulit terluka atau
tulang menembus kulit. Perdarahan hebat dan
bahaya infeksi.
KOMPLIKASI
Organ vital tubuh rusak contohnya patah tulang
rusuk disertai sobeknya paru-paru.
PATAH TULANG - JENIS
PATAH TULANG - CONTOH KASUS
Patah tulang tertutup Patah tulang terbuka
GEJALA DAN TANDA
1. Bunyi patahan tulang dapat terdengar.
2. Nyeri di tempat atau sekitar daerah cedera
3. Sulit atau tidak dapat digerakan
4. Tidak ada kekuatan
5. Bentuk menjadi tidak normal, terputar atau
bertambah pendek.
6. Nyeri jika ditekan perlahan.
7. Bengkak
8. Lebam/memar
9. Suara gesekan antar tulang jika bergerak
PENANGANAN UMUM

1. Stabilkan posisi 2. Ekspose daerah cedera

3. Tangani perdarahan 4. Cek nadi di ujung bawah


PENANGANAN UMUM

5. Ukur panjang papan penahan


untuk menopang sendi diatas 6. Ikat papan penahan
dan bawah daerah cedera dengan ketat
PEMBALUTAN dan PEMBIDAIAN
• Gunakan pembalut yang selebar mungkin
• Sisipkan pembalut dibawah celah tubuh
yang alami
• Tahan tungkai dan lakukan tarikan
perlahan sampai pembalut terikat ketat.
• Setiap 15 menit cek pembalut agar tidak
terlalu kuat ataupun terlalu longgar
• Bidai dapat terbuat dari apa saja yang
cukup panjang untuk menyokong sendi di
atas dan bawahnya.
• Penahan harus diletakan diantara bidai
dan daerah lekuk alami.
PEMASANGAN SLING (PENYANDANG)

1. Letakkan alas
2. Gantungkan lengan dengan
kain segitiga dan ikatkan
dibelakang leher

3. Eratkan lengan ke badan


dengan kain segitiga lain
PEMASANGAN SLING (PENYANDANG)

PEMBIDAIAN JARI TANGAN SLING LENGAN BAWAH - TANGAN


PEMASANGAN AIR SPLINT
Tanya Jawab
GIGITAN BINATANG BERACUN
GIGITAN dan SENGATAN - LEBAH / TAWON
Sengatan lebah biasanya tertinggal di kulit
melekat dengan kantung bisanya

PENANGANAN :
1. Lepaskan sengat lebah dengan ujung kuku
atau mata pisau
2. Bersihkan daerah sengatan
3. Kompres dingin
4. Bila alergi atau ada riwayat alergi, beri obat
anti alergi (mis. : CTM)
GIGITAN ULAR - SNAKE BITE
Ular biasanya tidak agresif, dan hanya menggigit bila terusik
atau salah pegang.
Beberapa ular beracun al : ular coklat, belang, cobra, ular
taipan dan ular laut.

PENCEGAHAN :
 Di daerah yang banyak ular, pakai sepatu, kaos kaki dan
jeans bila keluar rumah
 Jangan masukkan tangan dicelah-celah timbunan kayu atau
sampah
 Bila berjalan di semak belukar usahakan membuat suara
berisik dan hati-hati bila berjalan di rumput yang tebal,
potong pendek rumput di sekitar rumah, tempat kerja dan
sekolah
 Pakai senter bila berjalan di malam hari
GIGITAN ULAR - JENIS ULAR BERBISA
GIGITAN ULAR - GEJALA dan TANDA
Gejala tak segera muncul, tetapi 15 menit sampai 2 jam
kemudian setelah korban digigit ular.
Perhatikan kondisi korban setelah digigit :
 Reaksi emosi, penglihatan ganda, mengantuk
 Sakit kepala, pusing dan hilang kesadaran
 Mual dan atau muntah dan diare,
 rasa sakit atau berat didada dan perut

Tanda-tanda bekas gigitan biasanya pada tungkai/kaki :


 Daerah gigitan bengkak, kemerahan, memar,
 Sukar bernafas dan berkeringat banyak
GIGITAN ULAR - PENANGANAN

 DRABC
 Istirahatkan dan tenangkan korban
 Pakai pembalut tekan elastis
 Segera cari pertolongan medis, jangan
tinggalkan korban sendirian

PERHATIKAN :
 Jangan mencuci racun yang ada di kulit
 Jangan memotong atau mengiris daerah

gigitan
 Jangan mencoba mengisap racun sendiri
 Jangan pakai pembalut ikat/torniket
 Jangan mencoba menangkap ularnya
Pemasangan PEMBALUT TEKAN ELASTIS
Dipasang menutupi daerah gigitan sepanjang
lengan/tungkai, memakai pembalut elastis atau bahan lain
selebar 10 - 15 cm

1. Pasang pembalut dengan tekanan cukup pada daerah


luka, jangan sampai aliran darah terganggu
2. Balut mulai dari daerah luka ke arah jari-jari lalu ke atas
lagi sampai ketiak atau pangkal paha
3. Usahakan membalut seluruh lengan atau tungkai
tersebut
4. Pasang bidai dan jangan digerakkan lagi
5. Posisi daerah gigitan lebih rendah dari letak jantung
PENANGANAN GIGITAN ULAR - Pembalut Tekan

CIRI KHAS GIGITAN ULAR


Heat Stroke
 Terjadi apabila system tubuh gagal
“mendingingkan” dan mencapai suhu yang
dapat merusak organ dalam ( otak, jantung,
ginjal)
 Pembuluh darah permukaan melebar (untuk

melepas panas), tapi tubuh mengalai


dehidrasi berat, sehingga tidak ada keringat
lagi (red, hot, dry skin)
 Mengancam jiwa
 Suhu > 40OC (>42OC organs “cook”)
Allergy/ Anaphylaxis
 Reaksi alergi yang mengancam jiwa
 Penyebab : makanan ( kacang, susu sapi,

gandum), gigitan/ sengatan serangga, ikan,


kerang, obat, dll.
 Saluran napa membengkak  menyempit 

pelebaran pembuluh darah  shock


Penanganan
 Berbaring di tempat rata, jangan berdiri atau
berjalan. Jika sulit bernapas, duduklah
 Beri Oksigen (jika ada)
 Jika tidak sadarkan diri  DRABC
 Obat-obatan: Adrenalin, asthma reliever

Anda mungkin juga menyukai