Anda di halaman 1dari 49

KEBIJAKAN LIMBAH MEDIS DAN

SANITASI FASYANKES
oleh
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
Disampaikan Pada Pertemuan Sosialisasi Pelindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Purworejo – 12 April 2016

BIJAK LIMBAH MEDIS 1


DATAPRIBADI
Nama : ArfianNevi, SKM, DEA.
Tempat Kerja : Dinas Kesehatan Prov Jateng, Seksi PL
NIP : 19660304198903 1 014
Pangkat/Golongan : Pembina/ IVA
Status : Menikah(anak– 3 orang)
Organisasi Profesi : Ketua HAKLI Peng. Prov. Jawa Tengah
RIWAYATPENDIDIKAN
D3 : APKTS Yogyakarta – Lulus 1988
Sarjana : FKM UNDIP Semarang – Lulus 1994
PascaSarjana : Universite de Savoie,Perancis– Lulus 2002
ALAMAT
Rumah : Jl. KelapaSawitVIII/710, Semarang-Telp6724024
Kantor : Jl. P.TendeanNo.24 Semarang-Telp3511351
E-mail : arfiannevi@yahoo.co.id– HP 085865608566

DESI 5 APRIL 16
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. DASAR HUKUM
3. GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH DAN
SANITASI FASYANKES
4. ARAH DAN KEBIJAKAN
5. INDIKATOR KINERJA
6. PENUTUP

BIJAK LIMBAH MEDIS 3


SUB POKOK BAHASAN PERTAMA

PENDAHULUAN

BIJAK LIMBAH MEDIS 4


VISI JATENG
MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA & BERDIKARI
“Mboten Korupsi Mboten Ngapusi”

MISI

PROGRAM
PEMBANGUNAN
BIDANG KESEHATAN
PROGRAM PENYEHATAN
BIJAK LIMBAH MEDIS
LINGKUNGAN 5
TUJUAN PROGRAM PENYEHATAN
LINGKUNGAN

KUALITAS AIR DAN


SANITASI DASAR

PENGAWASAN SANITASI
Pengawasan,
Fasilitasi,Adv TEMPAT
PENGOLAHAN
okasi, KAB./KOTA MAKANAN (TPM)
Bimbingan
Teknis TEMPAT-TEMPAT
UMUM (TTU)

FASYANKES

LINGKUNGAN SEHAT TERHINDAR DARI PENYAKIT BERBASIS


LINGKUNGAN DAN GANGGUAN KESEHATAN
BIJAK LIMBAH MEDIS 6
ISSUE LIMBAH MEDIS FASYANKES

BIJAK LIMBAH MEDIS 7


BIJAK LIMBAH MEDIS 8
KATEGORI LIMBAH MEDIS
DI RUMAH SAKIT
INFEKSIUS

PATOLOGIS
BENDA
TAJAM
GENOTOKSIK
SITOTOKSIK LIMBAH
FARMASI
MEDIS
BAHAN KIMIA
MENGANDUN
G LOGAM
BERAT KEMASAN
BERTEKANA (Kepmenkes nomor 1204 tahun 2
N
RADIOAKTIF Limbah medis terdiri dari
berbagai jenis yang
LIMBAH CAIR memerlukan
metode pengolahan yang
JENIS LIMBAH FASYANKES BERDASARKAN
KARAKTERISTIKNYA
DAMPAK LIMBAH MEDIS
(WHO Fact Sheet No. 281, October 2004)

Jarum suntik yang terkontaminasi mengakibatkan:


• 21 juta infeksi hepatitis B virus (HBV), 32% dari kasus baru
• 2 juta infeksi hepatitis C virus (HCV), 40% dari kasus baru
• Paling sedikit 260.000 infeksi HIV, 5% dari kasus baru

Sekitar 22-53% kasus hepatitis B, 31-59% kasus hepatitis C,


dan 7-24% kasus HIV/AIDS diasosiasikan dengan pengelolaan
limbah medis yang tidak aman.

BIJAK LIMBAH MEDIS 11


PERMASALAHAN LIMBAH
RUMAH SAKIT
DAMPAK DIOKSIN dan FURAN
thdp KESEHATAN

Emisi pembakaran tidak sempurna

POPs(Persistent organic pollutans), Lipofilik


(larut dlm lemak)
Karsinogenik dan sangat beracun
BIJAK LIMBAH MEDIS 13
BIJAK LIMBAH MEDIS 14
RUMAH SAKIT
JUMLAH : 284

JUMLAH TEMPAT TIDUR


37.311
RSU DAERAH: 49
RUMAH RSU PUSAT: 3
SAKIT
UMUM: 214 RSU TNI/POLRI: 11

RS SWASTA: 151

RSK
RUMAH PEMERINTAH: 8
SAKIT RSK TNI/POLRI: 1
KHUSUS: 70
RSK SWASTA: 61
RS AKREDITASI : 23
BIJAK LIMBAH MEDIS 15
PUSKESMAS

RAWAT JALAN : 557

JUMLAH
PUSKESMAS RAWAT INAP:318
875

PUSK AKREDITASI:21 PUSTU : 1850

BIJAK LIMBAH MEDIS 16


SUB POKOK BAHASAN KEDUA

DASAR HUKUM

BIJAK LIMBAH MEDIS 17


KESEPAKATAN INTERNASIONAL

Stockholm Convention tentang Bahan Pencamar


Organik yang Persisten (Persistent Organic
Pollutants= POPs)
Basel Convention tentang limbah berbahaya dan
limbah lain
Minamata Convention on Mercury
1. UU No 36/2009 ttg Kesehatan
2. UU No 23/1997 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. UU No 22/1999 ttg Pemerintah Daerah
4. PP No 18/1999 yg dirubah dengan PP No 85/99 ttg
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3).
5. Permenkes 1204/2004 ttg Kesling Rumah Sakit
6. PP 66/2014 ttg Kesehatan Lingkungan
7. PP 101/2014 ttg Pengelolaan Limbah B3
8. PermenLHK 56/2015 ttg tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari FASYANKES;

BIJAK LIMBAH MEDIS 19


1. Penyelenggaraan upaya Kesling RS
dpt dilaksanakan oleh RS sendiri,
bekerjasama dg instansi lain atau
bermitra dg pihak ke tiga
KEPMENKES 2. Limbah medis tdk boleh di buang
No. langsung ke TPA
1204/2004 3. Pembinaan & pengawasan
penyelenggaraan Kesling RS
dilakukan oleh Dinkes Provinsi dan
Kabupaten/ Kota sesuai PERDA yg
berlaku
4. .

BIJAK LIMBAH MEDIS 21


Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Pemerintah No. 66
tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
Penyelenggaraan kesling
PENGAWASAN PENGOLAHAN
LIMBAH Pengamanan LIMBAH
Dilaksanakan sesuai per 1.Limbah cair, padat, gas
UU-an Limbah 2.Seusai peraturan per UU-
an

PELINDUNGAN KESMAS
1.Sampah tdk diolah (pengurangan,
penanganan)
2.Zat kimia berbahaya (pajanan &
kontaminasi penggunaan)
3.Gangguan Fisika udara
4.Radiasi pengion dan non pengion
5.pestisida
PP. No.
66/2014

• Pasal 2 (Penyelenggara kesehatan lingkungan):Setiap


pengelola, penyelenggara atau penanggungjawab lingkungan
permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan
fasilitas umum wajib melakukan upaya penyehatan,
pengamanan dan pengendalian.
• Pasal 3, dalam hal pasal 2… dapat bekerjasama dengan atau
menggunakan jasa pihak lain yang berkompeten,
memenuhi kualifikasi dan atau terakreditasi.

BIJAK LIMBAH MEDIS 25


SUB POKOK BAHASAN KETIGA

GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH


MEDIS FASYANKES DI JAWA TENGAH

BIJAK LIMBAH MEDIS 26


PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
RUMAH SAKIT

RS MEMILIKI
IPAL BERIJIN
80 %

RS MEMILIKI
IPAL 100%
RS MEMILIKI
IPAL BELUM
BERIJIN 20 %

BIJAK LIMBAH MEDIS 27


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT
INCINERATOR TELAH BERIJIN
( RS Moewardi)

INCINERATOR BLM BERIJIN


( hampir semua RS)
PENGELOLAAN
LIMBAH PADAT
MEDIS RUJUK PIHAK KETIGA (80% RS)
(PT Medivest / PT ARRAH)

KOMBINASI INCINERATOR
DAN RUJUK PIHAK KETIGA
(80% RS)

BIJAK LIMBAH MEDIS 28


PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
PUSKESMAS

IPAL SEDERHANA
( SEPTIK TANK) : 95%

PENGOLAH
AN LIMBAH
CAIR
IPLC ( INSTALASI
PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR) : 5 %

BIJAK LIMBAH MEDIS 29


PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT
PUSKESMAS

INCENERATOR BLM
BERIJIN : 15 %
PENGOLAH
AN LIMBAH DIRUJUK RS : 5 %
PADAT
PIHAK KETIGAS BERIJIN :
80 %

BIJAK LIMBAH MEDIS 30


FASYAKES UPT DINKES

PENGOLAH BKPM/BKIM : 6 PIHAK KETIGA : 1


AN
LIMBAH
CAIR LABKESDA: 1
INCINERATOR: 6

BIJAK LIMBAH MEDIS 31


INSPEKSI SANITASI (RUMAH SAKIT DAN
PUSKESMAS RAMAH LINGKUNGAN)

BIJAK LIMBAH MEDIS 32


Pengelolaan Limbah
Penyehatan Air

Tempat Pencucian Linen

Pengendalian Serangga
ASPEK
SANITASI Makanan dan minuma
RUMAH Dekontaminasi, Desinfeksi
SAKIT/PUSKES
MAS Ruang dan Bangunan

Pengamanan Radiasi

Penyuluhan kesehatan

BIJAK LIMBAH MEDIS 33


100
120

20
40
60
80

0
Kab
Kab. Cilacap
Kab. Banyumas
Kab. Purbalingga
Kab. Banjarnegara
Kab. Purworejo
Kab. Wonosobo
Kab. Magelang
Kab. Boyolali
Kab. Sukoharjo
Kab. Wonogiri
Kab. Karanganyar
Kab. Sragen
Kab. Rembang
Kab. Pati
Kab. Jepara
Kab. Semarang
Kab. Temanggung
Kab. Kendal

BIJAK LIMBAH MEDIS


Kab. Batang
Kab. Pekalongan
Kab. Pemalang
Kab. Tegal
Kab. Brebes
Kota Surakarta
Kota Salatiga
Kota Semarang
PROSENTASE RS RAMAH LINGKUNGAN

Kota Pekalongan
Kota Tegal
Kab. Kudus
Kota Magelang
Kab. Blora
Kab. Grobogan
Kab. Demak
Kab. Kebumen
34
CAPAIAN PROV : 94%

Kab. Klaten
20
40
60
80
100
120

0
Kab
Kab. Cilacap
Kab. Banyumas
Kab. Purbalingga
Kab. Banjarnegara
Kab. Kebumen
Kab. Purworejo
Kab. Wonosobo
Kab. Magelang
Kab. Boyolali
Kab. Sukoharjo
Kab. Wonogiri
Kab. Karanganyar
Kab. Sragen
Kab. Blora
Kab. Rembang
Kab. Pati
Kab. Kudus
Kab. Jepara
Kab. Semarang
Kab. Temanggung

BIJAK LIMBAH MEDIS


Kab. Kendal
Kab. Pekalongan
Kab. Pemalang
Kab. Tegal
Kab. Brebes
Kota Magelang
Kota Surakarta
Kota Semarang
Kota Pekalongan
PROSENTASE PUSKESMAS RAMAH LINGKUNGAN

Kota Tegal
Kab. Grobogan
Kab. Klaten
Kab. Batang
Jawa Tengah : 96%

Kota Salatiga
Kab. Demak
35
SUB POKOK BAHASAN KEEMPAT

ARAH DAN KEBIJAKAN

BIJAK LIMBAH MEDIS 36


1. Mendorong pemerintah daerah untuk melakukan
inovasi pengolahan limbah terpadu.
2. Memperketat perizinan operasional dan akreditasi
fasyankes
3. Mengalokasikan dana alokasi khusus (DAK) untuk
pemenuhan sarana dan prasarana pengelolaan limbah
4. Mendorong Pemda untuk bekerjasama dengan pihak ketiga
dalam pengelolaan limbah B3
5. Memberikan penghargaan/reward bagi fasyankes yang telah
mengelola limbah dengan baik dan benar.
6. Pengelolaan lImbah medis bagian dari Sanitasi Fasyankes.
7. Kegiatan pengelolaan limbah medis dan sanitasi mrpk bagian
dari Mutu Pelayanan Kesehatan (Akreditasi RS dan Puskesmas)

BIJAK LIMBAH MEDIS 37


STRATEGI Pengelolaan Limbah B3 FASYANKES
MENUJU KEBIJAKAN BEBAS
MERKURI
Hasil Pertemuan
Intergovernmental Negotiating Committee (INC) ke-56 Bangkok, Januari 2015

Pengaturan terhadap:
• suplai dan perdagangan merkuri,
• produk dan proses yang menggunakan merkuri,
• penambangan emas skala kecil (artisanal and small-scale
gold mining/ASGM),
• emisi ke udara dan pembuangan merkuri ke tanah dan air,
• penyimpanan dan pengelolaan limbah merkuri,
• peran sektor medis dalam mencegah dan menangani
dampak merkuri pada kesehatan,
• penyusunan rencana implementasi nasional,
• mekanisme pendanaan,
• peningkatan kapasitas dan alih teknologi untuk membantu
implementasi konvensi.
MERKURI DALAM ALAT MEDIS

Alat Medis Perkiraan Kandungan Merkuri


Termometer klinis 0.5 - 1.5 g
Termometer laboratorium 3.0 - 4.0 g
Portable and wall-mounted blood pressure 110 - 200 g
units (sphygmomanometers)

Maloney or Hurst bougies One tube may contain up to


(esophageal dilators) 1361 g of mercury

Cantor tubes 54 - 136 g


Miller-Abbott tubes 136 g
Dennis tubes 136 g
Foley catheter 68 g
LANGKAH-LANGKAH PENGHAPUSAN MERKURI
DI RUMAH SAKIT
1. Membuat Gugus Tugas ELIMINASI MERKURI
2. Manajemen Rumah Sakit menandatangani Surat
Komitmen untuk PENGHAPUSAN MERCURY
3. Melakukan Inventarisasi Merkuri
4. Menyusun program substitusi merkuri
• Mengganti termometer dan alat ukur tekanan darah dengan
yang aman, akurat, afordabel
• Mengadopsi kebijakan pembelian ‘mercury-free’
• Menetapkan program pengelolaan dan penyimpanan limbah
merkuri
• Pelatihan dan pendidikan

5. Evaluasi Pasca Implementasi


SUB POKOK BAHASAN KELIMA

INDIKATOR KINERJA

BIJAK LIMBAH MEDIS 43


SASARAN/INDIKATOR PROGRAM PL
DINKES PROV
TARGET
No. SASARAN/ INDIKATOR KINERJA
2014 2018
1 Desa melaksanakan STBM 2247 2647

2 TTU memenuhi syarat 78 % 82 %

3 TPM memenuhi syarat 53 % 65 %


4 Puskesmas Ramah Lingkungan 73% 77 %
5 RS Ramah Lingkungan 90,1 % 91 %

6 Penduduk dgn Akses Air Minum 78 % 82 %

7 Penduduk dgn Akses Jamban sehat 75 % 79 %

8 Pengelolaan Sampah RT memenuhi syarat 49 % 53 %

9 Pengelolaan Limbah RT memenuhi syarat 48 % 52 %


BIJAK LIMBAH MEDIS 44
INDIKATOR KINERJA RENCANA STRATEGIS
DINAS KESEHATAN 2014-2018

RUMAH SAKIT
Ramah
Lingkungan

(% Rumah Sakit yang hasil inspeksi 2014: 90%


sanitasi nya Baik/ Jumlah RS x 100 %) 2018: 91%

BIJAK LIMBAH MEDIS 45


INDIKATOR KINERJA RENCANA STRATEGIS
DINAS KESEHATAN 2014-2018

PUSKESMAS
Ramah
Lingkungan

(% PUSKESMAS yang hasil inspeksi 2014: 73%


sanitasi nya Baik/ Jumlah RS x 100 %) 2018: 77%

BIJAK LIMBAH MEDIS 46


INDIKATOR RENSTRA KEMENKES RI 2015-2019
PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN
TARGET
No. INDIKATOR KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah Desa yg melaksanakan STBM 25.000 30.000 35.000 40.000 45.0500

Prosentase sarana air minum yg


2 30 % 35% 40 % 45% 50
dilakukan pengawasan

3 Prosentase TPM memenuhi syarat 50% 52% 54% 56% 58%

Prosentase RS yg melakukan
4 pengelolaan limbah medis sesuai 10% 15% 20% 25% 30%
standar

5 Prosentase TPM yg memenuhi syarat 8% 14% 20% 26% 32%

Jumlah Kab./kota yg
6 menyelenggarakan tatanan kawasan 346 356 366 376 386
sehat
BIJAK LIMBAH MEDIS 47
POKOK BAHASAN KEENAM

PENUTUP

BIJAK LIMBAH MEDIS 48


SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KU PELIHARA

BIJAK LIMBAH MEDIS 49


http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg

Anda mungkin juga menyukai