Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus 03-12-2021

SKABIES

Oleh:
Omegawati.P
2111901029
  
Pembimbing:
dr. Helga Pasadena, Sp.KK
 
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR
ILMU KESEHATAN KULIT DAN
KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU
2021
BAB I
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
● Nama : An. ITN
● Umur : 9 tahun
● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Alamat :-
● Pekerjaan : Pelajar
II.
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama Pasien datang ke poli kulit RSUD Dumai dengan keluhan
Gatal pada daerah tangan sejak 1 minggu gatal-gatal pada daerah kedua tangan, kedua kaki, dada, perut,
yang lalu punggung, selangkangan, dan kemaluan disertai bintik-bintik
kemerahan sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya bintik-bintik
hanya timbul di tangan saja lalu menyebar ke beberapa bagian
tubuh lain. Gatal dirasakan terus menerus, dan memberat saat
malam hari sehingga pasien sering menggaruk sampai merah
dan luka. Keluhan timbul setelah sembuh dari cacar. Pasien
mengeluhkan ada nyeri, dan pasien tidak mengeluhkan adanya
demam. Pasien juga sudah berobat, diberikan cetrizine dan
salep namun keluhan tidak berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Kebiasaan
Riwayat penyakit serupa disangkal.
-
Riwayat alergi obat dan makanan
disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Kakak laki-laki
III. PEMERIKSAAN FISIK
● Status Generalis
1. Tekanan darah : -
2. Nadi :-
3. Respirasi :-
4. Tinggi Badan : -
5. Berat Badan : 26 Kg
6. Suhu :-
7. Kesadaran : Komposmentis
8. Keadaan Umum : Baik
9. Abdomen : bintik dengan dasar kemerahan
10. Ekstremitas : bitnik dengan dasar kemerahan
● Status Dermatologis
Distribusi regional, pada regio manus bilateral, regio dorsalis, regio abdominalis, regio thorax, regio
genitalia, regio cruris, regio femoralis, dan regio pedis bilateral. Tampak lesi multiple dengan lesi sebagian
konfluen dan sebagian diskret. Bentuk lesi bulat, ukuran miliar sampai lentikular, sebagian difus, lesi
kering, lesi menimbul berupa efloresensi makula eritema, vesikel, ekskoriasi, erosi, skuama dan makula
hiperpigmentasi.
RESUME
Keluhan gatal dan bintik-bintik merah pada daerah kedua tangan, kedua
kaki, dada, perut, punggung, selangkangan, dan kemaluan. Gatal dirasakan terus
menerus dan semakin berat dirasakan pada saat malam hari sehingga pasien
terus menggaruk sampai merah dan luka. Sebelumnya berobat diberikan
cetirizine dan salep namun keluhan tidak berkurang. Di keluarga, kakak laki-
laki pasien mengeluhkan keluhan yang sama
DIAGNOSIS
IV BANDING
V DIAGNOSIS KERJA

Skabies
Skabies
Dermatitis Atopi
Prurigo Simplex
VI. ANJURAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG

01 Mikroskop cahaya 02 Biopsi irisan


VII. TATALAKSANA: Non-
medikamentosa
- Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan tempat
tinggal
- Mencuci selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir dengan menggunakan
air panas
- Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin

- Bila gatal sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat menyebabkan luka
dan resiko infeksi
- Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang menderita keluhan yang
sama
- Memberi penjelasan bahwa pengobatan dengan penggunaan krim yang dioleskan
pada seluruh badan tidak boleh terkena air, jika terkena air harus diulang kembali.
TATALAKSANA : Medikamentosa

Permetrin 5% Betametason
Dioleskan seluruh tubuh varelat 10gr
pada malam hari didiamkan
selama 8-10 jam, dibersihkan
dengan mandi, pengobatan
diulangi setelah seminggu.

Cetirizine 10mg Mupirocin 10gr


1x1/2
IX. PROGNOSIS
Dengan memerhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan dan
menghilangkan faktor predisposisi, antara lain hygiene, serta semua orang yang berkontak
erat dengan pasien harus diobati, maka penyakit ini dapat diberantas dan prognosis baik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. ANAMNESIS
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi tungau mikroskopis
Sarcoptes scabiei var hominis.
Skabies adalah penyakit menular; langsung dan tidak langsung.
Diagnosis dapat dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda kardinal sebagai berikut:
1. Pruritus noktuma
2. Penyakit ini menyerang sekelompok manusia
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat
4. Menemukan tungau merupakan hal yang paling menunjang diagnosis
Berdasarkan hasil anamnesis pasien menunjukan 2 tanda kardinal, yaitu;
1. Pruritus nokturnal
2. Skabies mengenai sekelompok orang yaitu pada keluarga yang tinggal serumah dengan
pasien.
2. PEMERIKSAAN FISIK

Kanalikuli
Kanalikuli  menimbul, warna abu-abu keperakan, putih atau coklat muda, lesi seperti benang.

Pada ujung kanalikuli  papul dan vesikel.


Warnanya biasanya eritematosa Lesi dapat berubah menjadi ekskoriasi dan likenifikasi,Jika terdapat infeksi sekunder
ruam kulit dapat menjadi polimorf (seperti: pustul).

Pada laki-laki  papula diskrit atau nodul pada penis dan/atau


skrotum
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada pasien ditemukan lesi multiple dengan lesi
sebagian konfluen dan sebagian diskret. Bentuk lesi bulat, ukuran miliar sampai lentikular,
sebagian difus, lesi kering, lesi menimbul berupa efloresensi makula eritema, vesikel,
ekskoriasi, erosi, skuama dan makula hiperpigmentasi
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Mikroskopis dari skabies, telur, atau skibala. Kerokan paling baik diambil dari
kanalikuli, papula, atau vesikel yang tidak ekskoriasi. Kerokan kemudian di letakkan
pada kaca objek dan diperiksa.
2. Pemeriksaan dermoskopi terdapat tanda “delta-wing jet” dari bagian kepala dan tubuh
skabies yang padat, telur, dan kanalikuli.
3. Dengan membuat biopsi irisandiperiksa dengan mikroskop cahaya.
4. Dengan biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan hematoksilin eosin (H.E)
4. DIAGNOSIS BANDING
MK Skabies Dermatitis Atopi Prurigo
Definisi Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan Peradangan kulit berupa dermatitis yang kronis Erupsi papular kronik dan bersifat rekurens
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei residif
varian hominis

Gejala 4 tanda kardinal - Inflamasi - Penyakit kulit yang paling gatal dan lesinya dapat diikuti dengan timbulnya
pruritus nokturnal, menyerang sekelompok penebalan dan hiperpigmentasi pada kulit
- Polimorfik
manusia, adanya terowongan (kunikulus) pada
predileksi yang berwarna putih atau keabu- - Gatal

abuan, ditemukan tungau

Efloresensi Papul, vesikel, jika timbul infeksi sekunder ruam Efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, Hiperkeratosis, ekskoriasi, papul atau nodul pruritus
kulit menjadi polimorf (pustule, ekskoriasi dan lain- vesikel, skuama,likenifikasi
lain)

Predileksi Sela-sela jari tangan, pergelangan tangan Wajah fase infatil Seluruh bagian tubuh, namun yang terbanyak pada kulit kepala, leher belakang
bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak Fleksural ekstremitas pada fase anak (pada wanita), ekstermitas bagian ekstensor (lengan atau tungkai), pada
bagian depan,aerola mame (perempuan), permukaan anterior paha, dan region anogenital.
umbilikus, bokong, genitalian eksterna (laki-
laki) dan perut bagian belakang.
Dermatitis Atopi
Skabies Prurigo Nodularis
5. Penatalaksanaan

Non-Medikamentosa

- Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga bahwa seluruh anggota keluarga harus diobati (termasuk penderita yang
hiposensitisasi),
- Memberikan edukasi tentang cara eradikasi tungau dan mencegah penularan berupa menjaga hygiene pasien dan
keluarga, dengan membersihkan seluruh perkakas rumah seperti karpet, sofa, sarung bantal,sprai tempat tidur.
Kemudian memberikan edukasi berupa pemakaian peralatan pribadi masing-masing seperti handuk, pakaian , peralatan
mandi pasien dan masing-masing anggota keluarga. Selain itu menjelaskan tentang perjalanan penyakit dan penularan
tungau kepada keluarga pasien.
TATALAKSANA : Medikamentosa
TOPIKAL
1. Belerang endap (sulfur presipitatum) dengan kadar 4-20% dalam bentuk salap atau krim.
2. Emulsi benzil-benzoas (20-25%)
3. Gama benzena heksa klorida (gemeksan= gammexane) kadarnya 1% dalam krim atau losio
4. Krotamiton 10% dalam krim atau losio

SISTEMIK
5. Antihistamin (cetrizine 10mg 1 x 1/2)
F. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Dermatitis Atopik
Klasifikasi Lesi Predileksi

Fase infantil (2 bulan-2tahun) Mirip dermatitis akut, eksudatif, • Di wajah diikuti kedua pipi dan
erosi, dan ekskoriasi tersebar simetris
• Dapat meluas ke dahi, kulit
kepala, telinga, leher,
pergelangan tangan, dan
tungkai

Fase anak (2tahun-10tahun) Lesi cenderung menjadi kronis, Fosa kubiti dan poplitea, fleksor
disertai hyperkeratosis, pergelangan tangan, kelopak mata
hiperpigmentasi, erosi, ekskoriasi, dan leher, dan tersebar simetris
krusta, dan skuama

Fase remaja dan dewasa (>13 Bersifat kronis, berupa plak Mirip fase anak, dapat meluas
tahun) hiperpigmentasi, hyperkeratosis, mengenai kedua telapak tangan,
likenifikasi, ekskoriasi dan jari-jari, pergelangan tangan, bibir,
skuamasi leher bagian anterior, scalp dan
putting susu
Prurigo simplek dan nodularis
Prurigo simplek Prurigo nodularis

Gambaran klinis • Gatal yang terus menerus • Lesi berupa nodus, dapat tunggal atau
• Gatal parah-> digaruk-> papul yang multiple, mengenai ekstremitas
ekskoriasi disertai likenifikasi terutama anterior tungkai atas dan
• Lesi biasanya muncul dalam kelompok- bawah
kelompok sehingga papul, vesikel, dan • Lesi sebesar kacang polong/lebih besar,
jaringan parut keras, dan berwarna
merah/kecokelatan

Tampakan lesi

Anda mungkin juga menyukai