Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PANCASILA 2

NAMA : MUHAMMAD JODI


NIM : 11627103896
PANCASILA
Proses Perumusan Pancasila
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima
sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan
dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap
selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
B. Proses Pembentukan Perumusan
Pancasila
Dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia, ada sejumlah sidang serta diskusi yang dilakukan.
Proses tersebut diawali melalui sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Kemerdekaan (BPUPKI). BPUPKI mengadakan sidang pertama
persiapan kemerdekaan Indonesia pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Dalam
sidang tersebut, sejumlah tokoh kemerdekaan mengemukakan
pendapatnya mengenai dasar negara Indonesia. Berikut rumusan yang
diajukan:
1. Mohammad Yamin
Pada sesi pertama persidangan BPUPKI yang dilaksanakan pada 29
Mei – 1 Juni 1945 beberapa anggota BPUPKI diminta untuk
menyampaikan usulan mengenai bahan-bahan konstitusi dan rancangan
Blue Print Negara Republik Indonesia yang akan didirikan. Pada tanggal
29 Mei 1945 Mohammad Yamin menyampaikan usul dasar negara
dihadapan sidang pleno BPUPKI baik dalam pidato maupun secara
tertulis yang disampaikan kepada BPUPKI.
Rumusan Pidato Mohammad Yamin yaitu:
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
2. Ir. Soekarno
Selain Moh Yamin, beberapa anggota BPUPKI juga menyampaikan
usul dasar negara, di antaranya adalah Ir Soekarno. Usul ini disampaikan
pada 1 Juni 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari lahir
Pancasila.Namun masyarakat bangsa indonesia ada yang tidak setuju
mengenai pancasila yaitu Ketuhanan, dengan menjalankan syari'at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya, lalu diganti bunyinya menjadi Ketuhanan
Yang Maha Esa. Oleh karena itu rumusan Sukarno di atas disebut dengan
Pancasila, Trisila, dan Ekasila.
Rumusan Pidato Ir. Soekarno yaitu:
a. Kebangsaan Indonesia
b. Peri kemanusiaan (Internasionalisme)
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang maha esa

RUMUSAN TRISILA
1.      Sosio-nasionalisme
2.      Sosio-demokratis
3.      ke-Tuhanan

RUMUSAN EKASILA
1.      Gotong-Royong
3. Dr. Soepomo
Dr Soepomo adalah salah satu perumus dasar negara yakni
Pancasila. Ia juga ikut menyusun Undang-undang Dasar 1945.
Rumusan Pidato Dr. Soepomo yaitu:
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir dan batin
d. Musyawarah
e. Keadilan rakyat
Setelah sidang pertama BPUPKI selesai, badan kepanitiaan
persiapan kemerdekaan Indonesia itu mengambil masa reses. Dalam
masa reses tersebut, sejumlah anggota BPUPKI melakukan perumusan
kembali yang kemudian disebut sebagai Panitia Sembilan. Adapun
anggota Panitia Sembilan itu adalah Ki Bagus Hadikusuma, Kyai Haji
Wakhid Hasyim, Muhammad Yamin, Ahmad Subarjo, Mr. AA. Maramis,
Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Cokrosuyoso, Moh. Hatta, H. Agus
Salim dan Sukarno sebagai ketua. Pembentukan Panitia Sembilan ini
memiliki tujuan untuk menjembatani perbedaan pendapat yang ada
dalam sidang sebelumnya.
Pada tanggal 22 Juni 1945, kepanitiaan kecil tersebut berhasil
merumuskan dasar negara yang sudah melalui persetujuan berbagai
pihak terkait. Hasil rumusan tersebut dinamakan Piagam Jakarta atau
Djakarta Charter. Hasil rumusan tersebut kemudian diumumkan dalam
sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945. Kemudian rumusan
Piagam Jakarta disetujui untuk dijadikan rancangan dasar hukum atau
Undang-undang Dasar negara yang setelah itu diambil alih oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal
18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan pembukaan dan hukum dasar
negara sebagai konstitusi yang kemudian dinamakan menjadi UUD 1945.
Pada isi pembukaan UUD 1945, terdapat 5 butir dasar negara yang
terletak pada alinea ke empat. Sejak itulah, dasar negara Indonesia yang
kita kenal hingga kini telah ditetapkan. Dasar negara tersebut kemudian
disebut dengan Pancasila berdasarkan jumlah isinya.
C. Nilai yang Terkandung dalam Sila Pancasila

Nilai-nilai Pancasila Senantiasa diterapkan dala kehidupan


sehari-hari olehrakyat Indonesia, baik dalam keyakinan maupun
tingkah laku. Di antara bentuk penerapannya adalah sebagai
berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
a. Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agamamasing-masing menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradap.
b. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga
terbina kerukunan hidup
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agamadan kepercayannya.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a.Mewujudkan persamaan derajad, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
b.Saling mencintai sesama manusia
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati
dan bekerja sama dengan bangsa lain.
3. Sila Persatuan Indonesia
Bangsa harus tetap menjunjung tinggi azas Bhinneka Tunggal Ika.
Menolak paham yang menyimpang dari Pancasila. Memperjuangkan
kepentingan Nasional. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Menetang
kolonialisme danmengembangkan pergaulan antar bangsa
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalamPermusyawaratan/ Perwakilan.
Mengakui dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
Meningkatkanpartisipasi dalam proses pembangunan untuk kemajuan
bangsa Indonesia.Mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
Menghormatiperbedaan pendapat, menjamin kebebasan berserikat dan
berkumpul.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di
segala bidang kehidupan, baik materi maupun spritual. Seluruh rakyat
Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang adil dalam bidang
hukum, politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai