LEMBAR ASISTENSI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR RUMUS ............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah dan Asumsi .................................................... 2
1.4.1 Batasan Masalah ............................................................. 2
1.4.2 Asumsi ........................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................. 3
ii
3.3.1 Pengolahan Data Distribusi Binomal ........................... 21
3.3.2 Pengolahan Data Distribusi Poisson ............................. 25
3.3.3 Pengolahan Data Distribusi Normal ............................. 31
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
iii
DAFTAR RUMUS
Persamaan Halaman
2.1 Pendekatan Klasik......................................................................... 6
2.2 Pendekatan Relatif ........................................................................ 6
2.3 Probabilitas Peristiwa Saling Lepas ............................................... 7
2.4 Probabilitas Peristiwa Tidak Saling Lepas ..................................... 7
2.5 Probabilitas Gabungan ................................................................. 8
2.6 Probabilitas Gabungan .................................................................. 8
2.7 Probabilitas Bersyarat ................................................................... 8
2.8 Probabilitas Bersyarat ................................................................... 8
2.9 Probabilitas Gabungan .................................................................. 9
2.10 Probabilitas Gabungan .................................................................. 9
2.11 Probabilitas Marginal .................................................................... 9
2.12 Probabilitas Beberapa Peristiwa Dengan Pendekatan Kombinasi ... 9
2.13 Probabilitas Peristiwa Komplementer............................................ 9
2.14 Probabilitas Peristiwa Komplementer............................................ 9
2.15 Distribusi Probabilitas Binom ....................................................... 11
2.16 Distribusi poisson ......................................................................... 12
2.17 Distribusi Normal ......................................................................... 13
iv
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
2.1 Grafik Distribusi Probabilitas ............................................................... 10
2.2 Kurva Distribusi Normal………………………………………..............13
3.1 Grafik Distribusi Binomial Fr Terhadap Xi.......................................... 25
3.2 Grafik Distribusi Binomial P Terhadap Xi ........................................... 25
3.3 Grafik Distribusi Poisson Fr Terhadap Xi ............................................. 31
3.4 Grafik Distribusi Poisson P Terhadap Xi .............................................. 31
3.5 Grafik Distribusi Frekuensi (Histogram) Dari Nilai Agama 100 Siswa
SMK 7 Lhokseumawe. ......................................................................... 36
3.6 Grafik Distribusi Frekuensi (Polygon) Dari Nilai Agama 100 Siswa
SMK 7 Lhokseumawe…….…………………………………………………..36
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Data Pengamatan Distribusi Binominal ................................................ 15
3.2 Data Pengamatan Disribusi Poisson .................................................... 16
3.3 Data Pengamatan Distribusi Normal ..................................................... 19
3.4 Data Pengamatan Distribusi Binominal ................................................ 21
3.5 Distribusi Frekuensi Binomal ............................................................... 24
3.6 Data Pengamatan Distribusi Poisson .................................................... 25
3.7 Distribusi Frekuensi Poisson ................................................................ 30
3.8 Data Pengamatan Nilai Agama 100 Siswa/i SMK 3 Lhokseumawe..….31
3.9 Distribusi Frekuensi Nilai Agama 100 Siswa/i SMK 3 Lhokseumawe .. 35
3.10 Nilai Frekuensi Relatif ......................................................................... 35
3.11 Nilai Frekuensi Kumulatif Kurang Dari dan Lebih Dari ....................... 36
3.12 Perhitungan Distribusi Normal ............................................................. 38
3.13 Probabilitas Distribusi Normal ............................................................. 39
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4.2 Asumsi
Adapun asumsi yang ada pada modul ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan yang mengumpulkan data dalam kondisi sehat secara jasmani
maupun rohani.
2. Pengambilan data distribusi poisson dilakukan dengan menghitung
langsung jumlah Honda Vario yang lewat di Jl. Medan-Banda Aceh,
Simpang Meunasah Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten
Aceh Utara.
3. Semua data pengamatan diambil dianggap data real.
5
6
Dimana:
P(A) = Peluang kejadian A
X = Peristiwa yang dimaksud
n = Banyaknya Kejadian
Contoh Soal:
Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan
meminta temannya untuk mengambil sebuah kartu secara acak. berapakah
probabilitas terambilnya kartu hati tersebut?
Jawab:
Jumlah kemungkinan hasil = 13
Jumlah total kemungkinan hasil = 52
Probabilitas kejadian = 13/52 = 1/4
b. Probabilitas gabungan
Probabilitas gabungan peristiwa saling bebas adalah probabilitas
terjadinya dua peristiwa atau lebih secara berurutan dan peristiwa-
peristiwa tersebut tidak saling mempengaruhui. Jika peristiwa A
dan B gabungan, probabilitas terjadinya tersebut adalah :
P(𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵) = 𝑃 (𝐴 ⋂ B) = 𝑃(𝐴) × 𝑃 (𝐵) ..….....….......….Pers (2.5)
Jika peristiwa A, B, dan C gabung, probabilitas terjadinya
peristiwa tersebut adalah :
P(𝐴⋂𝐵⋂𝐶) = 𝑃(𝐴) × 𝑃(𝐵) × 𝑃(𝐶)………….………….….Pers (2.6)
c. Probabilitas bersyarat peristiwa saling bebas
Probabilitas bersyarat peristiwa saling bebas adalah probabilitas
terjadinya suatu peristiwa dengan syarat peristiwa lain harus
terjadi. Peristiwa-peristiwa itu tidak saling mempengaruhui. Jika
peristiwa B bersyarat terhadap A, probabilitas tersebut adalah
sebagai berikut:
P(B/A) = P (B)………..……….…………………….……Pers (2.7)
d. Peristiwa tidak saling bebas (peristiwa dependen)
Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling bebas
apabila peristiwa yang satu dipengaruhui atau bergantung pada
peristiwa lainnya. Probabilitas peristiwa tidak saling bebas dapat
pula dibedakan atas tiga macam, yaitu probailitas bersyarat.
Gabungan, dan marginal.
e. Probabilitas bersyarat tidak saling bebas
Probabilitas bersyarat peristiwa tidak saling bebas adalah
probailitas terjadinya suatu peristiwa dengan syarat peristiwa lain
harus terjadi dan peristiwa-peristiwa tersebut saling
mempengaruhui. Jika peristiwa B bersyarat terhadap A,
probabilitas terjadinya peristiwa adalah
𝑃(A)
P (B/A) = ………………….………...………..……..Pers (2.8)
𝑃(𝐴)
f. Probabilitas gabungan
Probabilitas gabungan peristiwa tidak saling bebas adalah
probabilitas terjadinya dua atau lebih peristiwa secara berurutan
9
indeks atau nilai, maka probabilitas memiliki batas mulai dari 0 sampai dengan
1(0< Pr < 1). Batas probabilitas adalah sebagai berikut:
• Jika Pr = 0, di sebut probabilitas kemustahilan, maksudnya suatu
peristiwa atau kejadian yang mustahil terjadi. Misal, manusia tidak akan
mati, ini mustahil terjadi, maka nilai probabilitas = ( Pr = 0)
• Jika Pr = 1, disebut probabilitas kepastian, maksudnya suatu peristiwa
atau kejadian yang pasti terjadi, Misal, setiap makhluk akan mati, ini
pasti terjadi, maka nilai probabilitasnya = 1( Pr = 1)
• Jika (0< Pr < 1),disebut probababilitas kemungkinan, maksudnya suatu
peristiwa atau kejadian yang dapat atau tidak dapat atau tidak dapat
terjadi. Misal, setiap mahasiswa akan lulus pada waktu yang ditetapkan,
maka nila probabilitasnya (0< Pr< 1)
Keterangan:
n = banyaknya ulangan
x = banyaknya keberhasilan dalam peubah acak x
p = peluang berhasil dalam setiap ulangan
q = peluang gagal, dimana q = 1-p dalam setiap ulangan
Keterangan:
x = 1,2,⋯
λ = rata-rata
ratarata nol dan rata nol dan simpangan baku simpangan baku satu. Distribusi ini
juga dijuluki satu. Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell curve) karena
grafik fungsi kepekatan probabilitasnya mirip dengan bentuk mirip dengan
bentuk lonceng.
Kurva distribusi normal yang lebih banyak digunakan adalah distribusi
normal baku. Kurva distribusi normal distribusi normal baku diperoleh diperoleh
dari distribusi dari distribusi normal umum dengan cara transformasi nilai x
menjadi nilai z dengan Formula sebagai berikut:
𝑥−μ
Z= ……………………………....…………….………….…Pres (2.17)
𝜎
Keterangan :
Z = Distribusi Normal
X = Nilai dari data
μ = Rata – rata
σ = Standar deviasi ( Simpangan Baku )
Kurva distribusi normal baku disajikan pada Gambar 2.2 berikut ini :
5
x = 0 , fr = 40 = 0,125
10
x = 1 , fr = 40 = 0,25
9
x = 2 , fr = 40 = 0,225
10
x = 3 , fr = 40 =0,25
24
6
x = 4 , fr = 40 =0,15
d. Menentukan Probabilitas
n x n-x
P = [ ]. P (1- P )
x
4
P(X = 0) = [ ] (0,5)0 (1-0,5)4-0
0
4!
= 0!(4-0)! (1)(0,5)4
= 0,0625
4
P(X = 1) = [ ] (0,5)1 (1-0,5)4-1
1
4!
= 1!(4-1)! (0,5)(0,125)
= 0,25
4
P(X = 2) = [ ](0,5)2 (1-0,5)4-2
2
4!
= 2!(4-2)! (0,25)(0,25)
= 0,375
4
P(X = 3) = [ ] (0,5)3 (1-0,5)4-3
3
4!
= 3!(4-3)! (0,125)(0,5)
= 0,25
4
P(X = 4) = [ ](0,5)4 (1-0,5)4-4
4
4!
= 4!(4-4)! (0,0625)(1)
= 0,0625
a. Menentukan Rata-rata
∑ (fi.xi) 1127
𝜆 = x̄ ∑ fi
= = 18,78
60
fi 5
fr (10) = ∑ fi
= = 0,08
60
fi 2
fr (11) = ∑ fi
= 60 = 0,03
fi 4
fr (12) = ∑ fi
= 60 = 0,06
fi 2
fr (13) = ∑ fi
= 60 = 0,03
fi 4
fr (14) = ∑ fi
= 60 = 0,06
fi 3
fr (15) = ∑ fi
= 60 = 0,05
fi 5
fr (16) = ∑ fi
= 60 = 0,08
fi 3
fr (17) = ∑ fi
= 60 = 0,05
fi 2
fr (18) = ∑ fi
= 60 = 0,03
fi 3
fr (19) = ∑ fi
= 60 = 0,05
fi 3
fr (20) = ∑ fi
= 60 = 0,05
fi 4
fr (22) = ∑ fi
= = 0,06
60
fi 3
fr (23) = ∑ fi
= 60 = 0,05
fi 4
fr (25) = ∑ fi
= = 0,06
60
fi 1
fr (26) = ∑ fi
= 60 = 0,02
fi 2
fr (27) = ∑ fi
= 60 = 0,03
fi 4
fr (30) = ∑ fi
= 60 = 0,06
fi 1
fr (32) = ∑ fi
= 60 = 0,02
29
fi 1
fr (33) = ∑ fi
= = 0,02
60
fi 2
fr (35) = ∑ fi
= 60 = 0,03
b. Menentukan Probabilitas
𝑒 −λ. .λ𝑥
(p) = p (xi 𝜆) = 𝑥!
e = 2,71828
𝑒 −18,78 . 18,789 2,71828 −18,78 . 18,789
p (x = 9) (9;18,78) = = = 0,00559
9! 9𝑥8𝑥7…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7810 2,71828−18,78 . 18,7810
p (x = 10) (10;18,78) = = = 0,010499
10! 10𝑥9𝑥8…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7811 2,71828−18,78 . 18,7811
p (x = 11) (11;18,78) = = = 0,017924
11! 11𝑥10𝑥9…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7812 2,71828−18,78 . 18,7812
p (x = 12) (12;18,78) = = = 0,028052
12! 12𝑥11𝑥10…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7813 2,71828−18,78 . 18,7813
p (x = 13) (13;18,78) = = = 0,040524
13! 13𝑥12𝑥11…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7814 2,71828−18,78 . 18,7814
p (x = 14) (14;17,78) = = = 0,05436
14! 14𝑥13𝑥12…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7815 2,71828−18,78 . 18,7815
p (x = 15) (15;18,78) = = = 0,068059
15! 15𝑥14𝑥13…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7816 2,71828−18,78 . 18,7816
p (x = 16) (16;18,78) = = = 0,079884
16! 16𝑥15𝑥14…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7817 2,71828−18,78 . 18,7817
p (x = 17) (17;18,78) = = = 0,088248
17! 17𝑥16𝑥15…𝑥3𝑥2𝑥1
𝑒 −18,78 . 18,7818 2,71828−18,78 . 18,7818
p (x = 18) (18;18,78) = = = 0,092072
18! 18𝑥17𝑥16…𝑥3𝑥2𝑥1
Tabel 3.8 Data Pengamatan Nilai Agama 100 Siswa/i SMK 3 Lhokseumawe
(Lanjutan)
No Nama Siswa Nilai Agama
9 Muksal Mina 85
10 Irfandibaska 85
11 Fazil 85
12 Fatin Annisa Nasution 88
13 Khairul Amilin 80
14 Juanda 88
15 Amiruddin 90
16 Muhammad Ammar Hayid 88
17 Abrar 90
18 Yasir Akmarullah 85
19 Romy Maulizar 80
20 Azil Juanda 90
21 M Husni 85
22 M Ariffanni 88
23 M Aribaldi 80
24 Sahibul Furqan 80
25 Rahmat Maulana 90
26 Rahmat Abizar 85
27 M Syafa Aulia 90
28 M Irsan 90
29 Rizik Maulana 90
30 M Zafran 88
31 Asraful Anam 85
32 M Azama Sauki 80
33 Afzal Zikri 90
34 Irsyad Alsiqqi 85
35 M Yanis Maulana 80
36 Muhammad Juliansyah Putra 99
37 Muhammad Fahrul Hazami 90
38 Teuku Muhammad Yusrizal 92
39 Raisul Mubaraq 85
40 Reza Saputra 88
41 M Farhan Syah 88
42 Haris Ramadhan 80
43 Muhammad Iqbal 85
44 M Rahul Andrian 90
45 Fahmi Maulana 85
33
Tabel 3.8 Data Pengamatan Nilai Agama 100 Siswa/i SMK 3 Lhokseumawe
(Lanjutan)
No Nama Siswa Nilai Agama
46 Muhammad Syauki Halim Sakir 90
47 Aksal Mahendra 90
48 Azizi Rahmatilah 88
49 Dimas Saputra 80
50 Hibatul Azizi 95
51 M Fatur 95
52 Teuku Fahmi 90
53 Azmul Fauzi 92
54 Ananda Azizi 95
55 Teuku Muhammad Farhan 90
56 Abdizil Fahri 92
57 Reza Aulia 93
58 M Arif Hakim 85
59 Anelka Febrian 80
60 Adam Atafaris 88
61 Imam Firdaus 80
62 Ridhatul Ikram 85
63 Firdaus Juseva 85
64 Ridha Farhan 85
65 Ahmad Zaman Hurri 90
66 Azis Maulana 95
67 Muhammad Ibaruddin 85
68 Ryan Syah 85
69 Kamraud Zaman 80
70 Muhammad Akmal 85
71 Aleza Yanda 85
73 Muammar Hatta 90
74 Furqan Alfasih 92
75 Raja Alwais 80
76 Teuku Zamroni 88
77 Fahrurrozi 90
78 Alfasya Firman 92
79 Bara Altaf 88
80 Azafurqan 85
81 Yunis Alfaruq 80
82 Faraiza 90
83 Zaida Fasya 85
34
Tabel 3.8 Data Pengamatan Nilai Agama 100 Siswa/i SMK 3 Lhokseumawe
(Lanjutan)
84 Altaf Lutfi 90
85 M Fadhil 90
86 Haikal Akqil 85
87 Mulki Anatan Saputra 80
88 Muhammad Rifai 90
89 Rizazulmi 88
90 Rehan Kausar 85
91 Zulfan Fikri 80
92 Naufal Riza 92
93 Muhammad Khani 85
94 Teuku Alfasya 88
95 Ghufran 85
96 Alif Munawar 87
97 Andrian Maulana 85
98 Multazam As-Siddiq 80
99 Daniel Alfirisy 90
100 Alq Arifin 85
Sumber : Pengolahan Data
19
= 7
= 2,71 ≈ 3
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Nilai Agama 100 Siswa/i SMK 7 Lhokseumawe
Kelas Fi Titik Tengah Batas Atas Batas Bawah
80-82 18 81 82,5 79,5
83-85 29 84 85,5 82,5
86-88 14 87 88,5 85,5
89-91 27 90 91,5 88,5
92-94 7 93 94,5 91,5
95-97 4 96 97,5 94,5
98-100 1 99 100,5 97,5
Total 100
Sumber : Pengolahan Data
1. Frekuensi Relatif
Setelah nilai distribusi frekuensi diketahui, selanjutnya menentukan nilai
frekuensi relatif. Nilai frekuensi relatif (fr) adalah distribusi frekuensi yang
berisikan nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan. Adapun
nilai dari distribusi frekuensi relatif dapat dilihat pada Tabel 3.10 sebagai berikut:
Tabel 3.10 Nilai Frekuensi Relatif
Kelas Fi Titik Tengah Frekuensi Relatif Fr Rel %
80-82 18 81 0,18 18%
83-85 29 84 0,29 29%
86-88 14 87 0,14 14%
89-91 27 90 0,27 27%
92-94 7 93 0,07 7%
95-97 4 96 0,04 4%
98-100 1 99 0,01 1%
Jumlah 100 1 100%
2. Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif terdiri dari 2 macam, yaitu distribusi
frekuensi kumulatif kurang dari (<) dan distribusi kumulatif lebih dari (>).
Adapun nilai distribusi frekuensi kumulatif (<) dan (>) adalah dapat dilihat pada
Tabel 3.11 sebagi berikut:
36
Tabel 3.11 Tabel Nilai Frekuensi Kumulatif Kurang Dari dan Lebih Dari
Kelas Fi Titik Tengah Xi.fi Fk< Fk>
80-82 18 81 1458 0 82
83-85 29 84 2436 18 53
86-88 14 87 1218 47 39
89-91 27 90 2430 61 12
92-94 7 93 651 88 5
95-97 4 96 384 95 1
98-100 1 99 99 99 0
Total 100 8676
Sumber : Pengolahan Data
Adapun penyajian data dalam bentuk grafik histrogram Nilai Agama SMK
N 7 Lhokseumawe dapat dilihat pada Gambar 3.5 dan Gambar 3,6 sebagai
berikut:
40
20
0
80-82 83-85 86-88 89-91 92-94 95-97 98-100
Gambar 3.5 Grafik Distribusi Frekuensi (Histogram) Dari Nilai Agama 100
Siswa SMK 7 Lhokseumawe.
Adapun penyajian data dalam bentuk grafik polygon Tinggi Badan 100
Mahasiswa/i Jurusan Administrasi Publik Universitas Malikussaleh sebagai
berikut
20
0
80-82 83-85 86-88 89-91 92-94 95-97 98-100
Gambar 3.6 Grafik Distribusi Frekuensi (Polygon) Dari Nilai Agama 100
Siswa SMK 7 Lhokseumawe.
37
= 86,76
2. Nilai Median
Berdasarkan distribusi frekuensi yang terdapat pada Tabel 3.12 maka
dapat diketahui nilai median dari data tersebut terdapat pada data ke-
50, yang terdapat pada kelas ke-3.
Li = 85,5
(∑ f)l = 47
fmedian = 14
n
- (∑ f)l
Median = 𝑥̃ = Li + (2f )c
median
1
100−47
= 85,5 + (2 )3
14
= 85,5 + 0,21
= 85,71
3. Nilai Modus
Berdasarkan distribusi frekuensi yang terdapat pada tabel maka dapat
diketahui nilai modus terdapat pada kelas ke-3 dengan frekuensi 34.
L = 82,5
d1 = 29 - 18
= 11
d2 = 29 - 14
x = 15
d1
Mo = L + (d1+d2) c
11
= 82,5 + (11+15)3
4. Simpangan Baku
∑𝑓(𝑥𝑖 −𝑥)2
σ = √ n
1866,24
σ = √ = 4,32
100
4. Menghitung Probabilitas
Adapun perhitungan nilai z dengan menggunakan tabel z distribusi normal
adalah sebagai berikut:
𝐿𝐶𝐵− X̄
PZ1 =
𝑆
̄
79,5- 86,76
1. PZ1 = = P(-1,68) = 0,0465
4,32
̄
82,5- 86,76
2. PZ1 = = P(-0,98) = 0,1635
4,32
̄
85,5- 86,76
3. PZ1 = = P(-0,29) = 0,3859
4,32
̄
88,5- 86,76
4. PZ1 = = P(0,40) = 0,1554
4,32
̄
91,5- 86,76
5. PZ1 = = P(1,09) = 0,3621
4,32
̄
94,5- 86,76
6. PZ1 = = P(1,79) = 0,4633
4,32
̄
97,5- 86,76
7. PZ1 = = P(2,48) = 0,4934
4,32
̄
UCB- X
PZ2 = S
̄
82,5- 86,76
1. PZ2 = = P(-0,98) = 0,1635
4,32
39
̄
85,5- 86,76
2. PZ2 = = P(-0,29) = 0,3859
4,32
̄
88,5- 86,76
3. PZ2 = = P(0,40) = 0,1554
4,32
̄
91,5- 86,76
4. PZ2 = = P(1,09) = 0,3621
4,32
̄
94,5- 86,76
5. PZ2 = = P(1,79) = 0,4633
4,32
̄
97,5- 86,76
6. PZ2 = = P(2,48) = 0,4934
4,32
̄
100,5- 86,76
7. PZ2 = = P(3,18) = 0,4993
4,32
40
41
4.2 Evaluasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari Data Distribusi Normal Untuk
nilai probilitas pada distribusi normal dari nilai Agama Kelas 3 SMKN
7 Lhokseumawe untuk Z1 adalah 2,48 ; Z2 adalah 3,18.
Evaluasi Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 10 kali dalam 60
kali pengamatan adalah 0,05 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat
sebanyak 10 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah
5%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 15 kali dalam 60
pengamatan adalah 0,08 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat
sebanyak 15 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah
8%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 17 kali dalam 60
pengamatan adalah 0,03 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat
sebanyak 17 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah
3%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 20 kali dalam 60
pengamatan adalah 0,06 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat sebanyak
20 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah 6%.
Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 21 kali dalam 60 pengamatan
adalah 0,03 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat sebanyak 21 kali
dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah 3%. Probabilitas
sepeda motor Vario lewat sebanyak 22 kali dalam 60 pengamatan adalah 0,06
berarti peluang sepeda motor Vario a itu lewat sebanyak 10 kali dalam selang
waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah 6%. Probabilitas sepeda motor
Vario lewat sebanyak 23 kali dalam 60 pengamatan adalah 0,05 berarti
peluang sepeda motor Vario itu lewat sebanyak 23 kali dalam selang waktu 5
43
menit dalam 60 kali pengamatan adalah 5%. Probabilitas sepeda motor Vario
lewat sebanyak 25 kali dalam 60 pengamatan adalah 0,05 berarti peluang sepeda
motor Vario itu lewat sebanyak 25 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60
kali pengamatan adalah 5%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak
28 kali dalam 60 pengamatan adalah 0,06 berarti peluang sepeda motor Vario
itu lewat sebanyak 28 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali
pengamatan adalah 6%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 30
kali dalam 60 pengamatan adalah 0,02 berarti peluang sepeda motor Vario itu
lewat sebanyak 30 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan
adalah 2%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 31 kali dalam 60
pengamatan adalah 0,03 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat
sebanyak 10 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah
3%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 33 kali dalam 60
pengamatan adalah 0,06 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat
sebanyak 31 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah
6%. Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 35 kali dalam 60
pengamatan adalah 0,02 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat sebanyak
35 kali dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah 2%.
Probabilitas sepeda motor Vario lewat sebanyak 38 kali dalam 60 pengamatan
adalah 0,02 berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat sebanyak 38 kali
dalam selang waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah 2%. Probabilitas
sepeda motor Vario lewat sebanyak 40 kali dalam 60 pengamatan adalah 0,03
berarti peluang sepeda motor Vario itu lewat sebanyak 40 kali dalam selang
waktu 5 menit dalam 60 kali pengamatan adalah 3%.
Untuk distribusi frekuensi binomial diperoleh frekuensi nya yaitu 5, 10, 9,
10, 6. Dengan frekuensi relatif nya yaitu 0,0625, 0,25, 0,375, 0,25, 0,0625. Dan
yang terakhir nilai probabilitas nya yaitu 0,125, 0,25, 0,225, 0,25, 0,15 dengan
total 1.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengolahan data
adalah sebagai berikut:
1. Probabilitas atau Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu
peristiwa (event) akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dapat juga
diartikan sebagai harga angka yang menunjukkan seberapa besar
kemungkinan suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang
mungkin terjadi. Probabilitas dilambangkan dengan P.
2. Probabilitas yang rendah menunjukkan kecilnya kemungkinan suatu
peristiwa akan terjadi. Suatu probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1
atau dalam presentase. Probabilitas 0 menunjukkan peristiwa yang tidak
mungkin terjadi, sedangkan probabilitas 1 menunjukkan peristiwa yang
pasti terjadi.
Ada tiga hal penting dalam probabilitas, yaitu:
a. Percobaan adalah pengamatan terhadap beberapa aktivitas atau proses
yang memungkinkan timbulnya paling sedikit 2 peristiwa tanpa
memperhatikan peristiwa mana yang akan terjadi.
b. Hasil adalah suatu hasil dari sebuah percobaan.
c. Peristiwa adalah kumpulan dari suatu hasil dalam sebuah percobaan.
3. Untuk menghitung probabilitas ada tiga pendekatan yang bisa digunakan
yaitu, pendekatan klasik, pendekatan frekuensi relatif, dan subjektif.
a. Pendekatan Klasik
Probabilitas/peluang merupakan banyaknya kemungkinan pada suatu
kejadian berdasarkan frekuensinya. Jika ada a kemungkinan yang
dapat terjadi pada kejadian A dan ada b kemungkinan yang dapat
terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian mempunyai
kesempatan yang sama dan saling asing, maka Probabilitas/peluang
bahwa akan terjadi a adalah:
𝑎
P(A) = 𝑎+𝑏
44
45
Contoh:
Pelamar pekerjaan terdiri dari 5 orang pria (A) dan 15 orang wanita
(B). Jika yang diterima hanya 1, berapa peluang bahwa ia merupakan
wanita?
Jawab: P (A) = 15/5+15 = ¾
b. Pendekatan Subyektif
Nilai probabilitas/peluang adalah tepat/cocok apabila hanya ada satu
kemungkinan kejadian terjadi dalam suatu kejadian ditentukan
berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat individual (misalnya
berdasarkan pengalaman).
c. Pendekatan Frekuensi Relatif
Nilai probabilitas/peluang ditentukan atas dasar proporsi dari
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu observasi/percobaan
(pengumpulan data).
Jika pada data sebanyak N terdapat a kejadian yang bersifat A, maka
probabilitas/peluang akan terjadi A untuk N data adalah:
𝑎
P(A) = 𝑁
5.2 Saran
Adapun saran yang kami ajukan dalam pelaksanaan praktikum distribusi
normal adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya sebelum menyelesaikan laporan praktikum ini, laporan
praktikum probabilitas harus diselesaikan terlebih dahulu agar data-data
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perhitungan pada praktikum ini
tidak mengalami kendala yang berarti.
2. Sebaiknya sebelum melakukan pengamatan, setiap praktikan sudah
mengerti metode pemecahan masalahnya.
3. Seharusnya praktikan lebih memperhatikan sistematika penulisan serta
data yang akan diolah dalam pembuatan laporan agar pengolahan datanya
lebih efektif dan efisien.
DAFTAR ISI
Diperiksa Oleh,
Pembimbing Asisten Laboratorium