Anda di halaman 1dari 18

Investasi dan Perdagangan Internasional Indonesia

Inisiasi Tuton Ke- 2


Mata Kuliah Tugas Akhir Program ESPA4500
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
PEMBAHASAN

1. Investasi
2. Investasi Dalam dan Luar Negeri Indonesia
3. Investasi Oleh Rakyat
4. Alasan Pemerintah Perlu Mendukung Investasi Oleh Rakyat
5. Masalah Struktural Peningkatan Investasi di Indonesia
6. Konsep dan Kritik Perdagangan Bebas
7. Perdagangan Internasional di Era Globalisasi
8. Masalah Struktural Perdagangan Internasional
9. Menyikapi Perdagangan Bebas
Investasi

• Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam-penanam modal atau


perusahaan untuk membeli barang-barang modal atau perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian (Sukirno, 2004:121)
• Jadi sebuah pengeluaran dapat dikatakan sebagai investasi jika ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan produksi
Investasi Dalam dan Luar Negeri Indonesia

• Perkembangan Investasi di Indonesia


1. Secara umum, mulai era Orde Baru, nilai investasi di Indonesia menunjukkan
tren yang terus meningkat
2. Nilai investasi ini naik drastis selama periode 1988-1997, namun kemudian
menurun setelah krisis ekonomi tahun 1997
3. Nilai investasi cenderung mengalami penurunan selama periode tahun 2001
hingga 2004
Pilihan Lokasi PMDN di Indonesia

Sumber: BKPM
Pilihan Lokasi PMA di Indonesia

Sumber: BKPM
Investasi PMA di Indonesia (2000-2017)
Investasi Oleh Rakyat

Pada satu sisi pemerintah


mendorong terjadinya investasi
Pemerintah Indonesia cenderung asing yang bermodal besar
menerapkan dualisme kebijakan sedangkan pada pernyataannya
ekonomi. yang lain pemerintah mendorong
investasi ekonomi rakyat yang
bermodal relatif lebih kecil.
Alasan Pemerintah Perlu Mendukung Investasi Oleh Rakyat

Pertama, ekonomi rakyat menyerap banyak


tenaga kerja dan menggunakan sumber daya
alam lokal

Kedua, ekonomi rakyat memegang peranan


penting dalam ekspor nonmigas yang pada
tahun 1990 mencapai US$ 1.031 juta atau
menempati ranking kedua setelah ekspor dari
kelompok aneka industri

Ketiga, ekonomi rakyat perlu dikembangkan


dengan serius karena berdasarkan hasil
perhitungan pada PJPT I puncak piramida
perekonomian masih diduduki oleh
perusahaan skala besar yang memiliki
karakteristik beroperasi pada struktur pasar
quasi-monopoli, oligopolistik
Masalah Struktural Peningkatan Investasi di Indonesia

Konsentrasi Adanya sentralisasi Alokasi dana yang


1

3
investasi pada kebijakan dan lebih besar untuk
daerah-daerah kuatnya dominasi daerah-daerah
tertentu pusat atas daerah tertentu, khususnya
telah menimbulkan di Pulau Jawa,
ketergantungan telah menyebabkan
yang tinggi dari pesatnya
daerah-daerah pembangunan
kepada pusat berbagai sektor di
daerah ini
Konsep dan Kritik Perdagangan Bebas

• John Madeley (2005: 67-71) menyatakan bahwa para penganjur perdagangan


bebas (liberalisasi perdagangan), yang mayoritas berasal dari pemerintah dan
perusahaan besar di negara maju, beranggapan bahwa perdagangan bebas dapat
meningkatkan kesejahteraan penduduk dunia
• Argumentasi para penganjur perdagangan bebas ini mendapat kritik (tantangan)
dari banyak pihak yang risau mencermati fakta-fakta ekonomi global
• Pada kenyataannya, perdagangan bebas telah mengakibatkan terjadinya dominasi
ekonomi oleh perusahaan-perusahaan (korporat-korporat) besar multi/trans-
nasional (MNC’s atau TNC’s) yang menguasai modal dan teknologi
• Pasar bebas makin menguntungkan negara-negara maju dengan korban di negara-
negara terbelakang atau sedang berkembang, yang telah dihisap kekayaan
alamnya
Perdagangan Internasional di Era Globalisasi

• Sepanjang yang dapat dilihat saat ini, perkembangan perdagangan dunia memang
sangat pesat sejak dibentuknya General Agreement on Trade and Tariff (GATT)
• Namun secara absolut, perkembangan menjadi sangat cepat selama dua
dasawarsa terakhir ini. Dilaksanakannya keputusan-keputusan dari Putaran
Uruguay semakin mempercepat perdagangan dunia tersebut
• Globalisasi, yang dalam perdagangan internasional menjadi liberalisasi
perdagangan, telah menghapuskan berbagai hambatan perdagangan secara
signifikan, baik hambatan yang berwujud tarif bea masuk maupun hambatan-
hambatan bukan tarif seperti pelarangan impor, kuota, lisensi impor, dan
sebagainya
Grafik Ekspor Impor Indonesia di ASEAN

Sumber: JPNN
Masalah Struktural Perdagangan Internasional

• Secara makro-global dapat dikatakan peningkatan perdagangan bebas tersebut


merefleksikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia
• Namun kesimpulan tersebut menjadi dipertanyakan manakala dilihat siapa atau
negara-negara mana yang perekonomiannya mengalami peningkatan pesat
tersebut
• Data menunjukkan ekspansi perdagangan terutama terjadi di negara-negara maju.
Konsentrasi perdagangan dunia masih berpusat di negara-negara Utara seperti
Amerika Utara dan Eropa Barat, sementara untuk negara Asia hanya dinikmati oleh
Jepang dan Cina
• Gambaran tersebut menunjukkan bahwa dilihat dari aspek perdagangan
internasional, perdagangan bebas lebih berpihak dan menguntungkan negara-
negara maju, yang tingkat industrialisasinya sudah mapan, dan menghasilkan
berbagai barang manufaktur yang diekspor ke negara sedang berkembang
Menyikapi Perdagangan Bebas

1. Demonstrasi dilakukan Indonesia People’s Forum di arena PrepCom World


Summit for Sustainable Development di Bali pada bulan Juni 2002. Puncaknya 6
Juni 2002, 1000 massa dari berbagai elemen tersebut demo menentang
globalisasi sekaligus mengecam acara tersebut yang dinilai hanya sebagai alat
negara dunia pertama untuk mengeksploitasi negera dunia ketiga.
(jakarta.indymedia.org)
2. 3000 Petani dari Jatim, Jateng, Jabar, dan Lampung unjuk rasa di Depkeu,
Depperindag, dan Bundaran HI tanggal 10 April 2003, di pimpin Ketua HKTI
Siswono Yudohusodo. Mereka menolak produk impor pertanian yang akan
mematikan petani dalam negeri. Mereka juga meminta pemerintah menaikkan
bea masuk komoditi beras, kedelai, gula putih, dan bawang merah, serta
mendesak pemerintah untuk memerangi penyelundupan secara serius
3. Serta sikap-sikap lainnya
Studi Kasus: ASEAN China Free Trade Area

• ASEAN-Cina Free Trade Agreement (ACFTA) telah diterapkan efektif mulai 1 Juli
2005 secara parsial dan penuh pada Januari 2010
• Total Perdagangan antara China dan Indonesia mencapai US$ 5.330,32 juta pada
tahun 2002. Kontribusi ekspor nonmigas Indonesia ke China sebesar 6% dari total
ekspor non migas Indonesia
• Setelah beberapa tahun pelaksanaan ACFTA, pada tahun 2008 total perdagangan
antara China dan Indonesia mengalami peningkatan hingga menjadi 10,1%.
Lanjutan

• Lalu bagaimana dampak dari ACFTA terhadap perekonomian Indonesia,


khususnya sektor industri?
• Menjawab pertanyaan tersebut, Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan
bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran melakukan studi menggunakan
model ekonometrika untuk menjawab pertanyaan mengenai dampak dari ACFTA
terhadap sektor industri di Indonesia
• Di pasar Cina, Indonesia berhasil merebut pasar hanya untuk produk plastik dan
karet, produk mineral dan alas kaki. Produk-produk yang berada dalam kondisi
lagging opportunity, adalah minyak dan lemak hewani dan nabati, dan produk
makanan, yang berarti Indonesia masih dapat melakukan perbaikan-perbaikan
untuk mengoptimalkan kesempatan ini, di mana tingkat pertumbuhan ekspor
untuk produk ini, masih di bawah permintaan pasar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai