Anda di halaman 1dari 2

Alhamdulillahi wakafaa, wassholatu wassalaamu ‘alaa rosulihil musthofaa, wa’alaa aalihi

wasohbihi wamanih tadaa, amma ba’du.


Faya ‘ibadallahi, usikum wanafsi bitaqwallahi faqad fazalmuttaquuna…
Fa qoola Allahu ta’ala fii kitaabihil karim (taawudz)

Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh,


innallāha khabīrum bimā ta'malụn

Kaum muslimin rahimakumullah,


Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan lautan kemurahan ni’mat-Nya

Dua pertiga kandungannya menyajikan cerita sejarah. Cerita dalam Al-Qur'an bukanlah
kisah fiksi, melainkan kisah nyata yang tercatat dalam tinta sejarah yang mana dari kisah
tersebut dapat kita ambil pelajaran, hikmah. Hendaknya kita menghindari mentalitas
jahiliyah

Yang Apabila ayat-ayat Allah dibacakan kepada nya, dia berkata, “(Ini adalah) dongeng-
dongeng orang-orang terdahulu.”

Maasyiral muslimin rahimakumullah


Kita manusia adalah keturunan nabi Adam Alaihissalam dan bukan keturunan dari kera atau
manusia purba. Oleh karenanya perlulah kiranya untuk kembali mengingat kisah tentang
nenek moyang kita, bapak dari segala manusia yaitu nabi Adam. Kisah nabi Adam
alaihissalam diceritakan berulangkali, mulai dari penciptaannya hingga bagaimana beliau
alaihissalam di turunkan ke bumi. Salah satu bagian dari sejarah Nabi Adam alaihissalam
yang menarik adalah peristiwa di sekitaran pohon terlarang. Pada kejadian tersebut, Iblis
menggoda Nabi Adam alaihissalam, ia mengutarakan janji-janji manis, bahwa “Tuhan kamu
tidak melarangmu mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)” dan “Sesungguhnya
saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”. Iblis tidak
menampakkan dirinya sebagai penghasut dan penjerumus, dia menampakkan dirinya
sebagai penasihat, sebagai teman dekat yang menawarkan sesuatu yang dapat dipandang
menarik bagi Adam dan Siti Hawa alaihimassalam. Malaikat adalah makhluk yang memiliki
kedudukan yang mulia, oleh karena itu tak heran tawaran Iblis ini menjadi suatu hal yang
sekilas menarik.
Iblis tidak menggunakan kata-kata yang kasar dan memaksa, dia tidak berkata kepada
Adam alaihissalam untuk “Jangan dengarkan apa kata Tuhanmu, ikutilah perkataanku saja”,
dia menggunakan kata-kata yang halus, menarik, dan memikat bagi Adam alaihissalam,
yang membuatnya lena akan larangan Tuhannya. Dan inilah yang menjadi keahlian iblis,
yaitu mencampur-adukkan antara yang haqq dan bathil.

Ibadallah, kisah tersebut kembali mengingatkan kita akan firmanNya dalam Al-Baqarah 216
َ‫شر لكم وهللاُ يعل ُم وأَ ْنت ُ ْم ال تَ ْعل ُم ْون‬ َ ‫ش ْيئًا وه َُو َخي ٌْر ل َك ْم َو َعسى أ َ ْن ت ُ ِحب ُّْوا‬
ٌّ ‫شيْئا وهو‬ َ ‫و عسى أ َ ْن ت َ ْك َرهُوا‬

Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui.

Oleh karena itu marilah senantiasa meminta petunjuk, hidayah, dan taufiq dari Allah atas
segala urusan kita dan semoga Allah menganugerahkan kepada kita ilmu agar kita mampu
memahami segala persoalan, dan tidak terjerumus ke jalan syaithon. Karena fahmussuaal nisfu
jawaab, pemahaman akan suatu persoalan merupakan setengah dari jawabannya.

Selain daripada kisah dari nabi Adam, dalam Al-Quran juga terdapat kisah kisah lain yang
kaya akan pelajaran dan hikmah yang dapat diambil, seperti kisah Nabi Nuh yang telah
berdakwah ratusan tahun lamanya, namun kurang dari 100 orang saja yang mengikutinya,
bahkan air bah pun turut menghanyutkan salah seorang keturunannya. Selain itu ada pula
nabi Ibrahim yang diusir oleh kaumnya, tidak seorang pun dari kaumnya yang mau menerima
dakwahnya selain daripada istrinya sendiri saja, beliau alaihissalam lalu mengembara hingga
sampai pada kota Mekkah. Meskipun dakwah kedua Nabi tersebut tidak mendapat sambutan
yang Al-Qur’an tidak menceritakan

Anda mungkin juga menyukai