Anda di halaman 1dari 79

‫اللهم صل على سيدنا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬

SANG intan berlian


DI ANTARA tumpuk bebatuan
Al-mushthofa Muhammad saw

Abdul halim al fadany

I
Harap yang tak pernah putus pada sang pencipta
Moga-moga tulisan ini menjadi sebuah tanda
Kecintaan hamba kepada Allah dan Rosulnya
Dan menjadi bekal kelak bagi siapa saja
Tuk bisa berjumpa dengan Rosul Al Musthofa

Judul buku : BAGI SIAPA SAJA YANG MERINDUKAN NYA


Penyusun : Abdul Halim Al-Fadany
Kritik & saran :

II
III
Kata pengantar

Cinta adalah pondasi dalam kehidupan, serta dia jugalah raja, bagi
siapa saja yang memilikinya. Sebab cinta, cerita tentang hari-hari
yang telah berlalu tak akan pernah hilang dari benak pikiran,
pengorbanan serta jerih payah untuknya, tidak akan pernah
tergantikan kisahnya, begitulah keadaan jika sudah terbelenggu dalam
cinta. Tapi ingat, terdapat resiko besar jika seseorang salah
mengarahkan cintanya, bukan ketentraman maupun kebahagia an
yang akan dia dapatkan, melainkan kesengasaraan atau bahkan
kebinasaan.
Mayoritas orang-orang yang ada pada zaman sekarang ini, mereka
cinta kepada seseorang, akan tetapi orang yang dia cinta, malah
meletakkan cintanya kepada orang lain, atau bahka tidak kenal sama
sekali. Cinta seperti inilah yang akan menjerumuskan seseorang
kedalam kebinasaan. Didalam kita Diwaanusy Syafi’i, imam Syafi’i
rah.a. bersyair :
َ‫او ِة َأ ْن تُ ِحبَّ * َو َم ْن تُ ِحبُّ يُ ِحبُّ َغ ْي َرك‬
َ َ‫َو ِمنَ ال َّشق‬
“ termasuk malapetaka yang besar adalah jika kamu mencintai
seseorang, sedang dia mencinta orang lain “

seorang pecinta berkata :


ِ ‫حُبَّ َم ْن َأ َحبَّكَ ُحبّا ً َمحْ ضًا * ِإ ِذ ْالت ََحابُبُ لَ ْن يَلِد ََّن ِمنَ النَّ ِد ْي‬
‫ب‬
“ cintailah orang yang sangat mencintaimu dengan cinta yang murni,
Karna saling mencintai tidak akan menimbulkan patah hati “

Siapakah dia, orang yang benar-benar mencinta kita ?, mencintai


tanpa memiliki alasan apapun ?. kami jawab : “ Tidak lain dan tidak
1
bukan dialah baginda Rosulullah saw. “, Beliau sama sekali tidak
pernah melihat kita, akan tetapi kuota doanya hanya diperuntuk kan
kepada kita. Bahkan jika engkau ingin dicintai Allah swt, satu-satunya
jalan yang harus kau tempuh ialah mencintai baginda Rosulullah saw.,
Allah swt. berfirman :
ُ‫ قُلْ ِإ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّوْ نَ هللاَ فَاتَّبِعُوْ نِ ْي يُحْ بِ ْب ُك ُم هللا‬.
“ katakanlah ( wahai Muhammad ), jika kalian mencinta Allah, maka
ikutilah Aku, maka Allah pasti akan mencintai kalian... “ ( QS Ali
Imron 31 )

2
bagian pertama
Biografi Baginda Rasulullah SAW

Nabi Muhammad saw. dilahirkan pada hari senin tanggal 12 bulan


Rabi’ul awwal tahun gajah di kota Mekkah, tepatnya pada
perkemahan Abu Tholib, yang mana mereka berkunpul disana untuk
berdzikir, berdoa, dan mengambil berkah ketika pencukuran rambut
Nabi Muhammad saw .1
Masya allah..baginda nabi Muhammad sa. adalah sebaik-baiknya
makhluk yang pernah ada di alam semesta ini, berkat dari kehendak
dari Allah SWT, Beliau saw. telah dilahirkan di sebaik baik tempat
pula yaitu dikota Mekkah. Sebagaimana yang telah disabdakan
baginda Nabi saw. :
( ُ‫ َو لَ ْو الَ َأنِّ ْى ُأ ْخ ِر ْجتُ ِم ْن ِك َما َخ َر ْجت‬, ِ‫ض هللاِ ِإلَى هللا‬
ِ ‫ َو َأ َح ُّب َأ ْر‬, ِ‫ض هللا‬
ِ ‫َو هللاِ ِإنَّ ِك لَ َخ ْي ُر َأ ْر‬
) ‫رواه الترمذي [ حسن غريب ] صحيح ح أ‬.
“ Demi Allah , Sesungguhnya engkau ( Mekkah ) adalah sebaik
baiknya bumi Allah, dan bumi yang paling dicintai oleh Allah.
Kalaulah AKU tidak diperintahkan untuk keluar darimu, maka AkU
pasti tidak akan keluar “
( H.R Imam Tirmidzi )
Nama dari kedua orang tua baginda Nabi saw. ialah Abdullah bin
Abdul Muthollib dan Aminah binti Wahab. Ketika baginda Nabi saw.
berumur 2 bulan dalam kandungan, ayahanda Beliau wafat, sehingga
menyebabkan baginda Nabi Muhammad SAW lahir dalam keadaan
yatim.
1
.Hadaiqul Anwar : 105
3
Hari dimana baginda Nabi Muhammad SAW dilahirkan, banyak
sekali hal hal yang sangat menakjubkan terjadi, seperti :
- Banyak berhala berhala yang hancur dan runtuh dari tempatnya.
- Tampaknya cahaya yang memancar ke belahan negr-negri
Syam.
- Bergoncangnya kerajaan Kisra serta berjatuhan tiang tiangnya.
- Padamnya api sesembahan orang Farsi, yang mana belum
pernah padam selama seribu tahun lamanya.
- Surutnya air laut yang berada diantara Humdan dan Kum ( suatu
tempat di negri Irak ).2

Nabi Muhammad SAW terlahir dalam keadaan tali pusarnya telah


terpotong, serta sudah terkhitan ( sunat ) dan yang lebih menakjubkan
lagi bahwa baginda Nabi saw. terlahir dalam keadaan menghadap
kiblat, kedua telapak tangan beliau berada di tanah dan kepala beliau
menghadap ke langit.3
a.Nasab keturunan mulia baginda Nabi Muhammad SAW ialah :
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthollib bin Hasyim bin Abdu
Manaf bin Kushoy bin Kilab bin Marroh bin Ka’ab bin Luai bin Golib
bin Fihr bin Malik bin Nadhor bin Kinanah bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.4 Bin
Udad bin Muqowwam bin Naruh bin Tairoh bin Ya’rub bin Yasyjub
bin Nabit bin Ismail AS bin Ibrohim AS bin Tarih bin Naruh bin
Sarug bin Ro’u bin Falakh bin ‘Aibar bin Salakh bin Arfakhsyadz bin
Sam bin Nuh AS bin Lamka bin Mutawsyalakh bin Akhnukh bin
Yardi bin Mahlayil bim Qoynan bin Yanisy bin Syits bin Adam AS.5

b.Gambaran fisiq dari baginda Nabi Muhammad saw. :


2
.Tarikhul Hawadits : 8 & Hadaiqul Anwar : 101
3
.Hadaiqul Anwar : 106
4
.Fiqhus Siroh : 37
5
. Siroh Nabawiyyah Ibnu Hisyam : 5
4
- Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek .
- Tidak terlalu putih dan tidak terlalu kecoklatan.
- Rambut Beliau tidak keriting dan juga tidak lurus ( rambut
beliau bergelombang) .
- Ketika Beliau wafat hanya ada 20 helai uban di kepala Beliau.
- Elegan bentuk tubuh Beliau .
- Lebar kedua bahu Beliau serta terdapat bulu-bulu halus hingga
lengan beliau.
- Pernah rambut Beliau panjang sampai cuping telinga dan pernah
sampai setengahnya saja .
- Lebat janggut Beliau.
- Memiliki tangan dan jari jemari yang tebal .
- Sedikit bulat wajah Beliau .
- Bola mata baginda nabi Muhammad SAW yang hitamnya
sangat pekat hitamnya .
- Beliau memiliki alis yang amat rapi .
- Bagian tengah dada Beliau terdapat bulu yang melintang
bagaikan garis hingga pusar Beliau.
- Tampak bersinar wajah Beliau hingga bagaikan bulan purnama
yang ada pada malam yang gelap gulita .
- Beliau memiliki suara yang bagus.

5
- Memiliki bibir yang yang luas .
- Datar tampak perut dan dada Beliau .
- Sedikit daging pada bagian tumit Beliau .
- Kalau beliau berjalan bagaikan orang yang berjalan di
penurunan jalan .
- Terdapat stempel kenabian di antara bagian pundak Beliau
bagaikan telur burung merpati yang menonjol.

c.Kekuatan fisiq baginda Nabi Muhammad saw. :


Menjadi suatu hal yang sangat wajar jikalau baginda nabi
Muhammad saw. memiliki fisiq yang sangat kuat. Salah satu
penyebabnya ialah, Beliau sedikitpun tidak pernah menggunakan
anggota badan Beliau untuk bermaksiat kepada Allah swt., sehingga
Allah swt. juga menjaga fisiq Beliau dari segala apa yang dapat
membuat fisiq Beliau lemah.
Bukti dari kuatnya fisiq baginda nabi Muhammad saw. ialah,
dengan menangnya Beliau berduel melawan Rikanah bin Abdu Yazid
bin Hasyim bin Abdul muthollib bin Abdu Manaf, seseorang yang
dikenal sebagai lelaki tangguh di kaum Quraisy .
Diceritakan bahwa pada suatu hari Rikanah menjumpai baginda
nabi Muhammad saw. pada suatu perkemahan di Mekkah, kemudian
baginda Nabi saw. bersabda :
” Takutlah engkau kepada Allah dan terimalah seruan yang Aku
dakwahkan kepadamu “
lalu Rikanah menjawab :
” Kalau engkau bisa membuktikan bahwa yang engkau serukan itu
benar, maka aku akan mengikuti engkau”
6
Beliau saw. bersabda :
” jika kita berduel dan aku berhasil menjatuhkanmu, apakah kamu
mau mangakuinya ? “
Rikanah menjawab :” Tentu “
kemudian baginda Nabi saw. menyuruh Rikanah berdiri dihadapan
Beliau dan langsung bisa menumbangkanya, serta membuat Rikanah
tidak dapat bergerak lagi, Rikanah yang pada waktu itu agak kurang
percaya dengan apa yang baru saja terjadi berkata:
” wahai Muhammad, mari kita ulangi sekali lagi “
kemudian terjadilah duel yang kedua dan tetap saja, baginda nabi
Muhammad saw. dapat berhasil menjatuhkan Rikanah dengan sangat
mudah. Rikanah pun merasa ta’jub dan berkata :
” Sungguh ini adalah suatu yang sangat luar biasa, wahai
Muhammad “
baginda Nabi saw. bersabda :
” wahai Rikanah, jika engkau bertaqwa kepada Allah saw. dan mau
mengikuti Ku, maka Aku akan memperlihatkan kepadamu suatu yang
jauh lebih luar biasa dari yang tadi “
Rikanah terheran dan bertanya :
” Apakah ada suatu yang lebih luar biasa dari yang tadi ?”
baginda Nabi saw. bersabda :
” Aku akan memanggil pohon yang ada disana dan menyuruhnya
datang menghadap kepada Ku “
Rikanah berkata :’ Buktikanlah !!! “
Baginda Nabi saw. kemudian memanggil pohon tersebut dan pohon
itu langsung datang menghadap Beliau, tak berapa lama kemudian

7
Beliau saw. memerintahkan pohon tersebut untuk kembali
ketempatnya semula dan iapun kembali ketempatnya.
Lalu Rikanah menceritakan semua kejadian tersebut kepada
kaumnya dan tak lama dari kejadian itu dia pun masuk islam.6
d.Beberapa nama panggilan baginda Nabi saw.
- Ahmad.
- Al Maahy ( penghapus ) , Allah swt. menjadikan Beliau sebagai
penghapus setiap kekufuran.
- Al Hasyir ( pengumpul ), Allah SWt menjadikan Beliau sebagai
orang yang akan mengumpulkan manusia pada hari Qiyamat
kelak dengan langkah Beliau.
- Al ‘Aqib ( pamungkas ), Allah swt. menjadikan Beliau saw.
sebagai penutup para Anbiya’ dan tidak akan ada nabi setelah
Beliau.
- Al Muqoffa ( yang ditakuti ).
- Nabiyyut Taubah.
- Nabiyyur Rohmah.
- Nabiyyul Mulhimah.
- Basyir.
- Nadzir.
- Sirojum Munir.
- Ro’ufur Rohim.
- Rohmatul Lil ‘Alamin.
- Thoha.
- Yasin.
- Muzzammil.
- Muddassir.
- Abdullah.
- Nadzirum Mubin.

6
.Tarikhul Hawadits : 16
8
e.Ringkasan peristiwa penting baginda Rosulullah saw. semasa
hidup 63 tahun

Usia 1 tahun : Pada tahun ini Sayyidatina Halimah As-Sa’diyyah


datang ke kota Mekkah dan mengambil baginda Nabi saw. untuk
disusui.
Usia 2 tahun : Lahirnya sayydina Abu Bakar Ash shiddiq ra.
Usia 3 tahun : Dibelah dan disucikannya dada baginda Nabi saw. oleh
malaikat Jibril as.
Usia 5 tahun : Sayydatina Halimah mengembalikan Beliau saw.
kepada ibunda Beliau sayyidatina Aminah r.ha.
Usia 6 tahun : Ibunda baginda Nabi saw. membawa Beliau pergi
berkunjung ke tempat paman-paman Beliau, yaitu Bani ‘Adi bin An
Najjar yang berada dikota Madinah dan pada tahun ini jugalah ibunda
Beliau saw. wafat di Abwa’ ( suatu daerah antara kota Mekkah dan
Madinah ) ketika perjalanan kembali ke kota Mekkah.
Usia 8 tahun : Kakek baginda Nabi saw. wafat, yang kemudian Beliau
dirawat oleh Abu Tholib yaitu paman Beliau.
Usia 9 tahun : Baginda Nabi saw. keluar dengan paman Beliau Abu
Tholib ke negri Syam umtuk berdagang.
Usia 13 tahun : Sayyidina Umar bin Khattab ra. lahir.
Usia 14 tahun : Terjadinya perang Fujjar, antara Bani Kinanah
melawan Bani Qois dan baginda Nabi saw. hadir dalam peperangan
tersebut ( dinamakan perang Fujjar karena perang tersebut terjadi
pada bulan harom, yang mana dilarang melakukan peperangan
didalamnya ).
Usia 25 tahun : Baginda Nabi saw. keluar dari kota Mekkah bersama
Maisaroh untuk menjual barang-barang dagangannya sayyidatina

9
Khodijah r.ha., serta pada tahun itu juga lah baginda Nabi saw.
menikahi Sayyidatina Khodijah r.ha.
Usia 30 tahun : Sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib ra. lahir di Ka’bah.
Usia 34 tahun : Sayyidina Mu’awiyah bin Abi sofyan dan Sayyidina
Muadz bin Jabal lahir r.huma.
Usia 35 tahun : Tersebar luasnya kabar tentang kejujuran dan amanah
Beliau saw. dan pada tahun ini juga lah orang-orang Quraisy
membugarkan ka’bah. Ketika pembugaran hampir selesai, terjadilah
perdebatan antara mereka. mengenai siapakah orang yang lebih pantas
untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempat nya. Akhirnya seorang
yang sudah sepuh/tua berkata :
” Mari kita bersepakat, siapa saja yang besok subuh masuk ke mesjid
ini ( mesjidil harom ) pertama kali selain orang yang ada diantara
kita, maka dialah orang yang akan meletakkan batu ini pada
tempatnya “
mereka pun sepakat dengan usulan tersebut. Keesokan harinya
dengan kehendak Allah swt. baginda Nabi saw. lah orang yang
pertama kali memasuki Mesjidil Harom pada subuh waktu itu, orang-
orang pun datang menghadap baginda Nabi saw. dan setuju bahwa
Beliaulah yang akan meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya.
Masya Allah, sebelum meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya,
baginda Nabi saw. membentangkan Rida’ Beliau ( kain panjang yang
dililitkan di badan ) dan menaruh Hajar Aswad di tengah-tengah kain
tersebut, lalu Beliau menyuruh setiap pemimpin kaum Quraisy agar
memegang setiap ujung rida’ tersebut dan mengangkatnya hingga
sampai didekat sisi tempat Hajar Aswad akan diletakkan, kemudian
barulah baginda Nabi saw. dengan tangannya yang mulia,
meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Setelah kejadian tesebut,
bertambah banyaklah kepercayaan orang-orang terhadap Beliau7.

7
.At-Tariqul Ilaal Urdiyyah : 213
10
Usia 38 tahun : Mulai datanglah gejala-gejala tanda kenabian pada
diri Beliau saw. seperti : melihat cahaya yang amat terang, mendengar
suara tanpa rupa dll. Dan pada tahun ini juga Beliau menyepikan diri
di gua Hira.
Usia 40 tahun : Al-Amin yaitu malaikat Jibril as. mendatangi
baginda Rosulullah saw. dengan membawa risalah kenabian dari
Allah swt. ( kejadian ini terjadi pada hari senin ). Wallahu ‘Alamu
Bish showab.
Tahun pertama setelah menjadi rasul ( usia 41 tahun ) : Sayyidatina
Khodija r.ha., Sayyidina ‘Ali ra., Sayyidina Zaid bin Haritsah ra.
memeluk islam.
Tahun ke-3 ( usia 43 ) : Beliau saw. mulai berdakwah secara terang-
terangan untuk mengajak manusia menyembah Allah swt. karena
turunnya ayat :

ْ ‫اص َد ْع بِ َما تُْؤ َم ُر َو َأ ْع ِر‬


ْ ‫ض َع ِن ا ْل ُم‬
) 94 : ‫ش ِر ِكيْنَ ( الحجر‬ ْ َ‫ف‬
“Maka sampaikanlah secara terang-terangan semua yang
diperintahkan kepadamu dan berpalimglah dari orang-orang
musyrik”
( QS Al Hijr ayat 94 )
Tahun ke-5 ( usia 45 tahun ) : Sayyidatina Aisyah r.ha. lahir. Dan
pada tahun itu jugalah hijrah yang pertama kali dilakukan yaitu ke
Habasyah. Pemberangkatan awal dilakoni oleh 11 orang laki-laki dan
4 orang perempuan sahabat r.hum. yang kemudian disusul oleh
rombongan kedua, sehingga jumlah mereka mencapai 82 orang laki-
laki ( belum termasuk anak-anak dan perempuan ), sesampai mereka
disana, raja Habasyah memuliakan mereka dan menjamin
perlindungan untuk mereka.

11
Pada tahun ini sayyidatina Sumaiyyah r.ha. ibundanya Amar bin
Yasir ra. wafat sebagai orang yang pertama kali syahid.
Tahun 6 ( usia 46 tahun ) : Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthollib
ra. masuk islam dan 3 hari kemudian disusul dengan masuk islamnya
Sayyidina Umar bin Khattab ra. karena doa dari baginda Rosulullah
saw. :
َ ‫َام َأ ْو بِ ُع َم َر ْب ِن‬
ِ ‫الخطَّا‬
‫ب‬ ْ ‫ اللَّ ُه َّم َأيِّ ِد اِإل‬.
ٍ ‫سالَ َم بِاَبِي َج ْه ِل ْب ِن ِهش‬
“ Ya Allah, perkuatlah islam dengan Abi Jahal bin Hisyam atau
dengan Umar bin Khattab”
Saidina Ibnu Mas’ud R.A berkata :
” sebelum masuk islamnya Sayyidina Umar ra., kami sama sekali
tidak bisa sholat di sisi Ka’bah ( karena siksaan orang-orang musyrik
) dan setelah Sayyidina Umar ra. masuk islam, kami bisa sangat
bebas sholat disana “.
Tahun ke-7 ( Usia 47 tahun ) : Orang-orang kafir Quraisy berkumpul
dan membuat kesepakatan untuk membaikot Bani Hasyim dan Bani
Muthollib, serta memutus hubungan jual beli dan pernikahan dengan
mereka. Kemudian orang-orang Quraisy menulis sebuah pernyataan
atas pembaikotan mereka terhadap Bani Hasyim dan Bani Muthollib,
yang ditulis oleh Manshur bin Ikrimah. Lalu tulisan itu digantungkan
di pojok dinding ka’bah.
Pada saat itu orang-orang muslim menderita kelaparan dan
kehausan yang tidak dapat dibayangkan. Kejadian tersebut
berlangsung selama 3 tahun, hingga semuanya berakhir dengan
datangnya 5 orang pemberani dari kaum Quraisy yang berencana
merobek dan merusak kertas pernyataan tersebut.
Pada tahun itu juga Bani Aus dan Bani Khozroj mendeklarasikan
peperangan disebuah tempat yaitu Bi’ats.

12
Tahun ke-8 ( Usia 48 tahun ) : Turunnya surat Ar-Rum. Asbbabun
Nuzul8 ayat tersebut ialah, karena terjadinya peperangan antara
bangsa Farsi dan bangsa Romawi.
Orang-orang musyrik Quraisy pada waktu itu sangat mendukung
atas kemenangan bangsa Farsi, dikarenakan mereka dan bangsa Farsi
sama-sama orang yang Ummy ( buta huruf ) dan bangsa Farsi adalah
orang-orang menjadikan api sebagai sesembahan mereka ( Majusy ).
Sedangkan orang-orang islam sangat mendukung atas kemenangan
bangsa Romawi, dikarenakan mereka adalah para ahli kitab.
Awalnya bangsa Romawi kalah, kemudian turunlah ayat ini yang
menjelaskan bahwa mereka akan menang nantinya.
Tahun ke-9 ( Usia 49 tahun ) : Pada tahun itu baginda Rosulullah
saw. keluar dari lembah syi’bi ( tempat dimana Beliau dibaikot )
beserta para sahabat Beliau, dikarenakan kertas pernyataan baikot atas
bani Hasyim dan bani Muthollib rusak dimakan rayap.
Pada tahun itu juga baginda Rosulullah saw. membelah bulan dan
ini termasuk mukjizat untuk Beliau saw. yang tidak pernah diberikan
kepada para nabi-nabi sebelumnya.
Tahun ke-10 ( Usia 50 tahun ) : Sedihnya baginda Rosulullah saw.
karena paman yang dicintai oleh Beliau wafat dan kesedihan itupun
bertambah 3 hari kemudian dengan wafatnya istri tercinta Beliau yaitu
sayyidatina Khodijah r.ha. oleh sebab itulah tahun itu dinamakan
tahun kesedihan.
Pada tahun itu juga baginda Rosulullah saw. berangkat ke Tho’if
untuk berdakwah. Sesampainya Beliau di Tho’if, bukan jamuan atau
prilaku yang baik yang Beliau dapatkan, melainkan Beliau saw. malah
mendapatkan tawaan, ejekan, cacian serta prilaku yang tidak
semestinya dari penduduk kota tersebut.

8
.kenapa ayat tersebut diturunkan.
13
Tahun ke-11 ( Usia 51 tahun ) : Baginda Rosulullah saw. menambah
kesungguh-sungguhan dalam dakwah Beliau, dengan mendatangi
tempat-tempat upacara orang-orang musyrik seperti di Mina, Arafah,
dan tempat ramai lainnya.
Pada tahun itu juga, orang anshor pertama kalinya masuk islam.
Baginda Rosulullah saw. berjumpa dengan mereka di ‘Aqobah dan
kemudian mereka beriman ( pada waktu itu mereka berjumlah 6 orang
).
Tahun ke-12 ( Usia 52 tahun ) : Terjadinya isra’ mi’roj dari mesjid
Al-Harom ke mesjid Al-Aqsho kemudian ke langit ke-7 lalu menuju
tempat yang hanya Allah SWT yang mengetahui tempat tersebut dan
pada tahun itulah Allah swt. mewajibkan sholat 5 waktu bagi baginda
Rosulullah saw. dan ummat Beliau ( jumhur ulama berkata : peristiwa
ini terjadi pada malam hari ).
Tahun ke-13 ( Usia 53 tahun ) : Terjadinya bai’at Aqobah yang ke-3
yang pada waktu itu baginda Rosulullah saw. berjumpa dengan 73
orang laki-laki dan 2 orang perempuan dari bani ‘Aus dan bani
Khozroj ( semuanya masuk islam ).
Tahun pertama setelah hijrah ke Madinah ( usia 53 tahun ) :
Baginda Rosulullah saw. hijrah dari Mekkah ke Madinah pada
tanggal 8, hari senin, bulan Rabi’ul awwal dan sampai pada tanggal
12 bersama dengan sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. dan
sayyidina Abdullah bin Ariqoh sebagai penunjuk jalan bagi mereka
berdua.
Sesampainya di Madinah, baginda Rosulullah saw. untuk
sementara waktu tinggal dirumah sayyidina Abu Ayyub ra. hingga
mesjid Quba, mesjid Al Anwar dan rumah Beliau selesai dibangun.
Pada tahun ini juga azan untuk pertama kalinya dikumandangkan,
baginda Rosulullah saw. mengerjakaan puasa Syuaro dan pertama
kalinya baginda Rosulullah saw. mengerjakan sholat jum’at bersama

14
dengan Bani Salim dalam perjalanan pulang dari Quba ke kota
Madinah.
Tahun ke-2 ( Usia 54 tahun ) : Perubahan kiblat dari mesjid Al-
Aqsho ke mesjid Al-Harom ( Ka’bah ) yang terjadi pada pertengahan
bulan Sya’ban, serta pada bulan itu jugalah puasa romadhon, zakat
fitroh, zakat mal difardukan dan disyariatkannya ‘idul fitri.
Diceritakan bahwa pada suatu hari baginda Rosulullah saw.
mendengar Abu sofyan ( termasuk orang yang paling memusuhi
baginda nabi Muhammad SAW sebelum islamnya ) sedang dalam
perjalanan pulang dari Syam menuju kota Mekkah bersama dengan
kafilah ( rombongan ) dagangannya, kemudian Beliau mengarahkan
para sahabat r.hum. untuk menghadang kafilah tersebut, akan tetapi
ini bukan suatu hal mudah, karena yang akan mereka hadang adalah
suatu kafilah yang sangat besar.
Tatkala Abu sofyan mendengar kabar bahwa baginda Rosulullah
saw. akan keluar mengahadang mereka, dia pun mengirim utusan
kepada orang-orang Quraisy untuk mencegah perbuatan orang-orang
islam tersebut. Setelah utusannya sampai di kota Mekkah dan orang-
orang mendengar permintaan dari Abu sofyan, maka tak ada satupun
dari mereka orang-orang musyrik yang tidak menerima permintaan
tersebut, kecuali hanya segelintir orang saja, dikarenakan mereka
memang sudah sangat geram dengan orang-orang islam pada saat itu.
Baginda Rosulullah saw. keluar bersama 313 orang sahabat r.hum.
dengan membawa 2 kuda dan 70 ekor unta, yang setiap untanya
dikendarai 2 sampai 3 orang. Didalam pasukan tersebut tidak terlihat
siapakah seorang prajurit atau siapakah seorang komandonya.
Termasuk yang berada dalam barisan pasukan itu ialah Sayyidina Abu
Bakar dan Sayyidina Umar bin Khattab R.huma.
Panji islam diberikan baginda Rosulullah saw. kepada Sayyidina
Mush’ab bin Umair ra., bendera kaum Muhajirin diberikan kepada

15
sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib dan bendera kaum Anshor diberikan
kepada sayyidina Sa’ad bin Mu’adz r.hum.
Setelah mengetahui persiapan baginda Rosulullah saw. dengan para
sahabatnya, Abu Sofyan pun mengubah rute perjalanannya dan
menempuh jalan, melewati tepi pantai. Tatkala Abu Sofyan betul-
betul yakin bahwa dia dan khafilahnya sudah aman dari kejaran
pasukan islam, barulah dia memberitahu orang-orang musyrik supaya
beranjak kembali ke kota Mekkah, karena tujuan mereka keluar dari
Mekkah ialah untuk membantu Abu Sofyan dan kafilahnya.
Pada mulanya, sebagian besar dari mereka sudah berkeinginan
untuk pulang, akan tetapi Abu Jahal memanas-manasi mereka, supaya
tidak kembali sebelum terjadinya perang. Dan inilah yang membuat
orang-orang musyrik lainnya terpacu untuk melanjutkan perjalanan.
Jumlah orang-orang musyrik pada waktu itu ialah 1000 orang lebih,
dengan persenjataan yang super lengkap dan tunggangan yang begitu
banyak. Melihat lejadian ini baginda Rosulullah saw. bersabda :
” sungguh orang-orang Mekkah, semua telah berkumpul untuk
menghadapi kalian “
Malam sebelum terjadinya perperangan, Allah swt. mengirim
hujan kepada mereka. Dan ini menjadi suatu masalah yang sangat
besar bagi orang-orang musyrik, karena tanah yang mereka jadikan
pijakan menjadi sangat lembek dan membuat mereka sulit untuk
melangkah, sedangkan bagi orang-orang islam, hujan ini adalah
rahmat dari Allah swt., karena dengannya, tanah yang mereka jadikan
pijakan menjadi datar dan keras, yang demikian akan membuat
mereka sangat mudah untuk melangkah.
Dengan hujan inilah keteguhan hati para sahabat r.hum menjadi
kuat. Sebagaimana firman Allah swt. didalam Al Quran :
َ ‫َويُنَ ِّز ُل َعلَ ْي ُك ْم ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء لِيُطَه َِّر ُك ْم بِ ِه َوي ُْذ ِه‬
‫ب َعلَ ْي ُك ْم ِرجْ َز ال َّش ْيطَا ِن َو لِيَرْ بِطَ َعلَى قُلُوْ بِ ُك ْم‬
‫َو يُثَبِّتَ بِ ِه اَأل ْقدَا َم‬
16
“ Dan Allah SWT menurunkan hujan dari langit untuk mensucikan
kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-
gangguan syaitan dan untuk meneguhkan hatimu dan memperteguh
dengannya langkah kakimu”
Agar baginda Rosulullah saw. bisa mengawasi jalannya
peperangan, maka untuk Beliau dibuatkan sebuah tenda didataran
tinggi, dari tempat itulah Beliau dapat memberi petunjuk dan juga
isyarat kepada para sahabatnya :
“ disana si a harus berdiri, disana si b harus bersiaga dan disana si c
hari bersiap-siap “
Tidak ada satupun para sahabat r.hum. yang melanngar intruksi dari
Beliau.
Tatkala kedua pasukan saling berhadapan, Beliau berdoa :
َ‫ك َو تُ ْك ِذبُ َرسُوْ لَك‬ ْ ‫اللَّهُ َّم هَ ِذ ِه قُ َريْشٌ َجا َء‬.
ْ ‫ت بِ ُخيَالَِئهَا َو فَ ْخ ِرهَا َجا َء‬
ِ ‫ت تُ َح‬
َ ُ‫ارب‬
“Ya Allah ! orang-orang Quraisy datang dengan kesombongan,
keangkuhan, serta mereka datang untuk melawan Engkau dan
mendustakan Rosul Engkau “
Sebelum perperangan dimulai. baginda Rosulullah saw. kembali
ke tenda Beliau, yang waktu itu di ikuti oleh Sayyidina Abu Bakar
Ash-Sidiq ra., Beliau berdoa :
َ‫اللَّهُ َم اَ ْن ِج ْزنِ ْي َما َو َع ْدتَنِ ْي اللَّهُ َّم نَصْ رُك‬
“ Ya Allah berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku, ya
Allah pertolonganmu “
Beliau berdoa sambil menadahkan tangan Beliau kelangit, hingga
membuat rida’ yang ada dibahu Beliau terjatuh. Melihat kejadian
tersebut Sayyidina Abu Bakar ra. merasa iba dan kemudian
menghibur baginda Rosulullah saw.

17
Setelah bermunajat kepada Allah swt., Beliau masuk ke medan
pertempuran dan berada dibagian paling depan pasukan, ya
Allah...perang pun berkecamuk amat dahsyatnya, bukan hanya
sekedar perang antara manusia saja, akan tetapi para malaikat pun ikut
ambil andil dalam pertempuran tersebut, guna untuk membantu
orang-orang islam, sebagaimana yang telah difirmankan Allah swt.
didalam Al-Quran :
ِ ْ‫ِإ ْذ يُوْ َحى َربُّكَ ِإلَى ال َمالَِئ َك ِة َأنِّ ْي َم َع ُك ْم فَثَبِّتُوْ ا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َسُأ ْلقِ ْي فِ ْي قُلُو‬
َ ‫ب الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا الرُّ ْع‬
‫ب‬
ٍ ‫َاق َو اضْ ِربُوْ ا ِم ْنهُ ْم ُك َّل بَن‬
‫َان‬ ِ ‫ق اَأل ْعن‬ َ ْ‫ فَاضْ ِربُوْ ا فَو‬.
“ ( ingatlah ), ketika tuhanmu mengilhamkan kepada para
malaikat :” Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan
( pendirian ) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku
jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka
penggallah kepala mereka dan pancunglah setiap ujung jari
mereka”.

Orang-orang islam meraih kemenanganya, dan mereka berhasil


membunuh 70 orang dari orang-orang musyrik, diantaranya ialah
Abu Jahal, Utbah bin Robi’ah, Syaibah dan Al Walid. Dan juga
berhasil menahan 70 orang dari mereka. Sedangkan yang syahid dari
kalangan orang-orang islam berjumlah 6 orang dari kaum Muhajirin
( ‘Ubaidah bin Harist, Umair bin Abi Waqqosh, komandan sayap kiri,
Aqil bin Bakir, orang yang dimerdeka kan Sayyidina Umar ra. dan
Sofwan bin Baidho’ r.hum. ) dan 8 orang dari kaum Anshor ( Sa’ad
bin Khoisamah, Mubasyir bin Abdul Munzir, Yazid bin Harist, Umair
bin Hamam, Rofi’ bin Mu’alla, Haritsah bin Saroqoh, ‘Auf dan
Mu’adz bin Harist r.hum. ).
Perang ini dinamakan perang Badar, perang yang sangat
menentukan nasib ummat islam setelahnya, kalaulah bukan karena
perjuangan baginda Rosulullah saw. beserta 313 sahabat r.hum. pada

18
waktu itu, maka tidak menutup kemungkinan bahwa kita masih
menyembah Dzat selain Allah swt..
Pada tahun itu, terjadi beberapa peristiwa penting seperti :
Sayyidina ‘Ali bin Abi Tholib ra. menikahi Sayyidatina Fatimah r.ha.,
wafatnya Sayyidina ‘Ustman bin ma’zum ra. sebagai orang yang
pertama kali wafat dari kalangan orang Muhajirin di kota Madinah Al
Munawwaroh, Sayyidatina Ruqoyyah binti Rosulillah saw. wafat dan
lahirnya Sayyidina Abdullah bin Zubair ( dari kalangan orang
Muhajirin ) dan Nu’man bin Basyir r.huma. ( dari kalangan orang
Anshor ).
Tahun ke-3 ( Usia 55 Tahun ) : Lahirnya Sayyidina Hasan bin ‘Ali
bin Abi Tholib r.huma. pada bulan Romadhon. Pada tahun ini juga
Sayyidina Ustman bin Affan ra. menikahi Sayyidatina Ummu
Kultsum binti Rosulillah saw..
Pada tahun ini, terjadi perang yang sangat terkenal yaitu perang
Uhud, bertepatan pada hari sabtu pertengahan bulan Syawwal. Untuk
peperangan ini, baginda Rosulullah saw. mempersiapkan para sahabat
r.hum. dan membekali mereka dengan persenjataan lengkap agar
dapat menghadang pasukan musyrik. Beliau memerintahkan kepada
para pemanah supaya tetap siaga diatas bukit Uhud, Beliau bersabda :
‫الَ تَبَ َّرحُوْ ا َم َكانَ ُك ْم ِإ ْن َغلَ ْبنَا َأوْ ُغلِ ْبنَا‬
“Janganlah kalian meninggalkan tempat kalian walaupun kita dalam
keadaan menang ataupun kalah”
Pada mulanya pasukan islam memang dalam keadaan menang,
akan tetapi karena banyak dari para sahabat yang menyangka
peperangan telah selesai dan mereka bahwa, mereka telah berhasil
mengalahkan pasukan musuh. Kemudian para pemanah yang
diperintahkan oleh Beliau agar tidak meninggalkan tempat mereka,
satu per satu mulai turun dari sana, dan menyebabkan keadaan ini
dimanfaatkan oleh Khalid bin Walid ( yang pada waktu itu belum

19
memeluk islam ) dan memerintahkan anak buahnya untuk menyerang
pasukan memanah kaum muslimin yang turun dari bukit, sehingga
membuat mereka semua syahid. Belum cukup dengan itu, orang-
orang kafir Quraisy juga berhasil meluluh lantahkan barisan pasukan
sahabat r.hum. dan memukul mundur mereka sampai tempat
pertahanan baginda Rosulullah saw berada.
Orang-orang kafir Quraisy yang pada saat itu berhasil sampai
disana, terus menerus melempari Beliau dengan bebatuan, hingga
membuat wajah, pipi dan bibir bagian bawah baginda Rosulullah saw.
terluka, ditengah kesulitan itu, datang sebuah isu bahwa Beliau syahid
dan membuat seluruh para sahabat r.hum. panik lagi tidak percaya,
sampai keadaan itu hilang tatkala seseorag berkata :
“ Beliau masih hidup dan sedang dikepung oleh musuh “
Para sahabat r.hum. yang mendengar kabar tersebut langsung
berlari dan membentuk barisan guna melindungi baginda Rosulullah
saw. Dengan kehendak Allah swt., Beliau saw beserta para sahabat
r.hum. dapat membalikkan keadaan dan berhasil memukul mundur
pasukan kafir Quraisy.
Jumlah para sahabat r.hum. yang syahid dalam peperangan ini
adalah 70 orang, termasuk yang didalamnya ialah paman baginda
Rosulullah saw. yaitu Sayyidina Hamzah ra..
Tahun ke-4 ( usia 56 tahun ) : pada tahun ini baginda Rosulullah
saw. mengutus 70 orang sahabat r.hum., yang mereka dikenal sebagai
Al-Quro’ ke Bir’um ma’unah karena permintaan Amir bin Malik.
Mereka pun beranjak pergi menyambut permintaan tersebut.
Sesampainya mereka di Bi’rum ma’unah, Bani Salim, ‘Ashiyyah,
riklun dan dzakwan melakukan kudeta dan membunuh mereka semua
yaitu Al-Quro’ ( ke 70 orang tersebut adalah para penghafal Al Quran
). Salah seorang diantara mereka yang syahid bernama Saidina Amir
bin Fahiroh R.a, Amir bin Tufail berkata:” tatkala Amir bin Fahiroh

20
dibunuh aku melihat jasadnya terangkat ke langit, dan sungguh aku
telah melihatnya mengambang antara langit dan bumi”.
Mengetahui para sahabatnya dibunuh, baginda nabi Muhammad
SAW berdoa selama 30 hari terus-menerus hingga turunnya ayat:
َ ْ‫ض َي َعنَّا َؤ َأر‬
‫ضانَا‬ ِ ‫االَ بَلِّ ُغْؤ ا َعنَّا قَْؤ َمنَا بَِأنَّا قَ ْد لَقِ ْينَا َربَّنَافَ َر‬
Tidakkah kalian sampaikan tentang kami kepada kaum kami bahwa
kami telah bertemu tuhan kami lalu dia ridho kepada kami dan
meridhoi kami “
Pada tahun ini pula ibundanya Saidina Ali Ra wafat yaitu Sadina
Fathimah binti asad.
Tahun ke-5 ( usia 57 tahun ) : Pada tahun ini terjadi perang
Khondaq, penyebabnya ialah ketika baginda nabi Muhammad Saw
mengusir Bani Nadhir dari kota Madinah, ada seorang yang bernama
Huyai bin Akhtob daim-diam menyeru orang-orang kafir Quraisy
untuk memerangi baginda nabi Muhammad Saw dan kafir Quraisy
menyambut seruan tersebut. Ketika mengetahui akan adanya
penyerangan maka salah seorrang sahabat Beliau yang bernama
Saidina Salman Al Farisy mengusulkan untuk menggali sebuah parit
panjang di sekeliling kota Madinah dan Beliau menerimanyam
ditengah pemggalian parit Allah Swt menampakkan salah satu
mukjizat baginda nabi Muhammah Saw yaitu memecahkan batu yang
amat besar yang mana tak ada satupun yang dapat memecahkan batu
tersebut kecuali baginda nabi Muhammad Saw. Diwaktu penggalian
seluruhnya telah selesai, ternyata ada sekelompok kecil pasukan kafir
Quraisy yang berhasil melewati galian perit tersebut dan langsung
dihadang oleh Saidina Ali Ra lalu mereka semua dapat dipukul
mundur. Masya Allah...tak lama dari kejadian itu Allah Swt
memenangkan kaum Muskimin dengan mengirim sebuah angin yang
amat kencang sehingga membuat mereka satupun tak ada yang dapat
berdiri dan memecah belah seluruh pasukan mereka.

21
Tahun ke-6 ( usia 58 tahun ) : Pada tahun ini difardukannya ibadah
haji sebab firman Allah Swt :

ِ َّ‫َو هَّلل َعلَى الن‬


ِ ‫اس ِحجُّ البَ ْي‬
) ‫ت ( األية‬
“ Wajib bagi setiap orang mengerjakan ibadah haji karena Allah Swt

Pada tahun ini terjadi perjanjian Hudaibiyyah. Penyebabnya ialah
suatu malam baginda Rosulullah Saw bermimpi bahwa beliau beserta
para sahabat R.hum memasuki kota Mekkah dengan aman dan dalam
keadaan rambut sudah tercukur dan kuku telah terpotong, kemudian
baginda Rasulullah Saw beserta para sahabat R.hum keluar dari kota
Madinah menuju kota Mekkah bermaksud untuk mengerjakan ibadah
Umroh, akan tetapi perjalanan mereka terhentikan karena dihalangi
oleh orang-orang musyrik dan seketika itu beliau beserta para sahabat
R.hum nelakukan Tahallul dimana tempat mereka dihadang.
Disaat itu juga terjadinya bai’atur Ridwan ( sumpah setia )
penyebab terjadinya bai’at ialah baginda Rasulullah Saw telah
mengutus Saidina Utsman R.a untuk berunding dengan pemimpin
musyrik Quraisy yang ada didalam kota Mekkah, akan tetapi
terdengar isu bahwa Saidina Utsman R.a telah dibunuh, mendengar
isu tersebut baginda Rasulullah Saw lamgsung mengambil sumpah
setia dari setiap para sahabat R.hum untuk siap berperang hinnga
Syahid, melihat kesungguhan para sahabt R.hum, Allah Swt memuji
mereka dengan firmannya:
‫ض َي هللاُ ع َِن ال ُمْؤ ِمنِ ْينَ ِإ ْذ يُبَايِعُوْ نَكَ تَحْ تَ ال َّش َج َر ِة‬
ِ ‫لَقَ ْد َر‬
“ Sungguh Allah Swt telah meridhoi orang-orang mukmin karna
mereka berbai’at kepada engkau ( Muhammad ) di bawah sebuah
pohon “
Pada tahun ini juga baginda Rosulullah Saw membuat ikiatan
perjanjian dengan orang-orang musyrik Quraisy, memang pada
zohirnya dalam perjanjian tersebut orang-orang islam sangat tidak
22
diuntungkan, akan tetapi dalam genggaman Allah Swt terdapat sebuah
kemenangan besar yang tertunda.
Isi dari perjanjian tersebut ialah bagaimana setiap orang0orang
yang datang dari kubu orang kafir Quraisy seluruhnya harus
dikembalikan dan sebaliknya, jika ada dari kubu baginda Rasulullah
Saw yang kembali ke Mekkah ( yaitu kembali kepada orang-orang
Quraisy ) maka tidak boleh dikembalikan, genjatan senjata yang akan
diperlakukan selama 10 tahun.
Manfaat dari perjanjian tersebut bagi baginda Rasulullah Saw
beserta sahabat beliau ialah
1. Orang-orang lemah islam yang berada di kota Mekkah dapat
terlindungi.
2. Banyak orang-orang kafir yang masuk islam dikarenakan
mereka dapat bercampur baur dengan para sahabat tanpa
dicurigai, sehingga membuat hati mereka luluh setelah melihat
akhlaq mereka dan ada juga yang langsung datang ke kota
Madinah dan merasa terkagum-kagum mendengar firman-
firman Allah Swt.
3. Baginda Rasulullah Saw lebih leluasa untuk mengajar para
sahabat R.hum, mengirim surat-surat kepada para raja-raja yang
belum memeluk islam.
Tahun ke-7 ( usia 59 tahun ) : Pada tahun ini terjadi peperangan
Khaibar ( Khaibar ialah nama suatu tempat yang berada diantara kota
Madinah dengan jarak kisar 120 mil dari arah kiri kota Madinah ), dan
ini adalah suatu janji yang Allah Swt telah berikan kepada baginda
Rosulullah Saw ketika di Hudaibiyyah yaitu kemengan yang akan
beliau raih dari peperangan Khaibar, janji kemenangan tersebut Allah
Swt siratkan di dalam firmanNYA :
‫َأثَابَهُ ْم فَ ْتحًا قَ ِر ْيبًا‬

23
( Allah telah memberikan kepada mereka kemenangan yang amat
dekat )

Kemudian baginda Rosulullah Saw beserta para sahabat R.hum


keluar dari kota Madinah untuk menghadapi mereka. Ujung tombak
kaum muslimin pada peperangan itu ialah Saidina ‘Ali bin Abi Tholib
R.a, sebab sabda fari baginda Rosulullah Saw : “ Sungguh Allah Swt
akan menjadikan seseorang lelaki besok sebagai ujung tombak,
dengan perantara ialah Allah Swt memberi kemenangan, Allah
Ta’ala dan rosulnya mencinta dia “.
Memang benar sabda baginda Rasulullah Saw, pada perperangan
tersebut, ada salah seorang sahabat yang sangat menonjol
keberaniannya yaitu Saidina ‘Ali bin Abi Tholib R.a, dengan gagah
beraninya Saidina ‘Ali R.a menembus masuk ke pertahanan musuh
dan berhasil merobohkan salah satu pindu benteng pertahanan musuh
hanya seorang diri. Benteng-benteng yang berhasil dirobohkan oleh
Saidina ‘Ali R.a seorang diri ketika di Khaibar ialah Benteng Na’im,
Qomush, so’bu bin Muadz. Pada perperangan ini, Allah Swt
memberikan kepada 15 orang sahabat R.hum sebuah hadiah yaitu
mati syahid.
Pada tahun ini para shabat R.hum yang hijrah ke Habasyah kembali
ke kota Madinah dan yang menjadi pempinan rombongan tersebut
adalah Saidina Ja’far bin Abi Tholib R.a, baginda Rosulullah Saw
bersabda ketika kepulangan mereka :” Aku tidak dapat membedakan
kesenanganku antara dua perkara ini : kemenangan di Khaibar atau
kepulangan Ja’far bin Abi Tholib “
Pada tahun ini baginda Rosulullah Saw melakukan ibadah Umroh
yang ke-2, yang dikenal sebagai Umroh Qishosh karena firman Allah
Swt :
)‫صص (األية‬ ُ ‫َو ال ُح ُر َم‬
َ ِ‫ات ق‬

24
“ dan sesuatu yang dihormati berlaku ( hukum ) qishosh “ ( Q.S : al
baqoroh 194 )

Pada tahun ini baginda Rosulullah Saw membuat mimbar baru


untuk dijadikan tempat berkhutbah beliau, yang mana sebelumnya,
mimbar beliau adalah sebuah batang kurma yang beliau jadikan
sandaran ketika berkhutbah. tatkala baginda Rosulullah Saw
meninggalkan batang tersebut, salah seorang sahabat baginda
Rosulullah Saw yang berada didalam mesjid mendengar suara
tangisan yang berasal dari batang tersebut, kemudian baginda
Rosulullah Saw mendatangi batang kurma tadi lalu memeluknya dan
menenangkannya ( bahkan benda mati pun sedih ketika ditinggalkan
oleh baginda Rosulullah Saw. Pada tahun ini juga saidina Abu
Hurairoh masuk islam.
Tahun ke-8 ( usia 60 tahun ) : pada tahun ini saidina Kholid bin
Walid, Saidina Amr bin Ash dan Saidina Utsman bin Tholhah masuk
islam. Pada tahun ini juga anak perempuan baginda Rosulullah Saw
yang paling tua wafat yaitu Saidatina Zainab R.ha, ketika kewafatan
Saidatina Zainab R.ha, baginda Rosulullah Saw menjadikan pakaian
Beliau sebagai kain kafan untuknya.
Pada tahun ini terjadi perperangan yang amat dahsyat yaitu perang
muktah, pemicu terjadinya perperangan ini ialah ketika baginda
Rosulullah Saw mengutus saidina Harits bin Umair R.a menuju raja
romawi, dengan mebawa surat dari baginda Rosulullah Saw, akan
tetapi raja romawi tersebut menolak surat tersebut mentah-mentah
kemudian mengikat saidina Harits R.a lalu memenggal kepalanya.
Tidak pernah sekalipun pada zaman baginda Rosulullah Saw seorang
utusan dibunuh selain saidina Harits bin Umair R.a. sungguh baginda
Rosulullah Saw sangat tidak terima terhadap pembunuhan tersebut
( karena memang sudah menjadi aturan bahwa utusan dilarang untuk

25
dibunuh ), kemudian baginda Rosulullah Saw mengutus sejumlah
pasukan unutk memghadapi mereka.
Sebelum keberangkatan pasukan, baginda Rosulullah Saw
berpesan :” jika Zaid bin Harisah syahid maka komando digantikan
oleh Ja’far bin Abi Tholib, jika dia syahid maka digantikan oleh
Abdullah bin Rowahah, jika dia syahid maka berembuklah untuk
menentukan komandan selanjutnya “. Masya Allah, benarlah pesan
baginda Rosulullah Saw, ketiga orang yang beliau katakan tadi,
seluruhnya syahid dijalan Allah Swt, cerita yang paling terkenal dari
salah seorang dari ketiga komandan diatas ialah syahidnya Saidina
Ja’far bin Abi Tholib R.a, beliau syahid dalam keadaan kedua tangan
beliau putus serta dada beliau tertancap tombak dan semua itu terjadi
dikarenakan gigihnya saidina Ja’far dalam mempertahankan panji
islam supaya tak jatuh ketanah. Setelah kematian saidina Abdullah
bin Rowahah R.a, para sahabat pun berembuk dan sepakat bahwa
saidina Kholid bin Walid lah yang akan menjadi komandan
selanjutnya.
Saidina Kholid bin Walid Rma beserta segenap para sahabat yang
lain bertempur dengan sangat gigih, hingga saidina Kholid bin Walid
R.a berhasil membawa pulang pasukan tanpa dikejar oleh pasukan
musuh. Apakah saidina Kholid bin Walid R.a gagal memimpin ? atau
apakah pasukan islam disini mengalami kekalahan ?, demi Allah,
keputusan yang diambil oleh Saidina Kholid bin Walid adalah sebuah
kegemilagan, dikarenakan pasukan musuh yang jumlahnya berkisar
200 ribu enggan untuk mengejar pasukan yang jumlahnya hanya 3
ribu saja, apakah anda tak menemukan keganjalan disini ?, jika kita
amati dengan seksama, adakah pasukan yang jumlahnya mencapai
200 ribu akan membiarkan lawannya lari begitu saja, yang jelas-jelas
bahwa jumlah lawannya hanya 3 ribu orang ?, mereka enggan
mengejar dikarenakan mereka menyadari bahwa, pasukan mereka
yang jumlahnya 200 ribu saja, tidak dapat menghabis musuh yang
jumlahnya jauh lebih sedikit dari mereka di medan pertempuran,
26
lebih-lebih seandainya meraka mengejar para sahabat dan bertempur
di kediaman mereka, tentulah 3 ribu itu bukan lah jumlah keseluruh
dari penduduk dari kota tersebut, jelas akan lebih banyak lagi orang-
orang dan lebih banyak lagi perangkap-perangkap yang sudah
dipersiapkan oleh para sahabat R.hum dan kekhawatiran mereka ini
jelas adalah pertolongan dari Allah Swt untuk para sahabat r.hum.
Sesampainya saidina Kholid bin Walid di Madinah, para penduduk
pun menyoraki mereka dengan perkataan :” wahai kalian orang-
orang yang lari dari jalan Allah ”, dalam waktu yang bersamaan
baginda Rosulullah Saw menyambut mereka dengan sambutan :”
mereka bukanlah orang-orang yang lari dari jalan Allah, akan tetapi
mereka adalah orang-orang mundur yang akan kembali menyerang
inyaAllah “.
Pada tahun ini jugalah terjadinya Fathul Makkah ( pembebasan
kota Mekkah ) dan terjadi tanggal 10 bulan Romadhon, pemicu
terjadinya perang ini ialah, orang-orang kafir Quraisy telah melanggar
perjanjian yang telah mereka sepakati dengan baginda Rosulullah
Saw di Hudaibiyah dulu, dengan membantu bani Bakr untuk
menyerang suku Khuza’ah, sedangkan mereka adalah sekutu baginda
Rosulullah Saw, kemudian baginda Rosulullah Saw mengirim utusan
kepada orang-orang Quraisy dengan membawa pesan dari Beliau
yang berbunyi :” pilihlah oleh kalian, membayar tebusan terhadap
orang-orang yang telah kalian bunuh atau berperang ! “ dan dengan
congkaknya orang-orang Quraisy pun memilih untuk berperang.
Baginda Rosulullah Saw berserta para sahabat R.hum keluar dari
kota Madinah menuju kota Mekkah guna menerima pilihan mereka,
waktu itu Beliau beserta para sahabat R.hum sedang berpuasa dan
berbuka disuatu tempat yang bernama Usfan, kemudian melanjutkan
perjalanan hingga Beliau Saw sampai disebuah tempat yang bernama
Murruz Zohron dan disanalah Beliau Saw berjumpa dengan Abu
Sofyan. Setelah berbincang-bincang dengan Rasulullah, Abu

27
Sofyanpun memeluk islam dan baginda Rosulullah Saw bersabda :”
ketika kami sampai di Mekkah, siapa saja yang berada dalam mesjid
akan aman dan siapa saja yang berda di rumahnya Abu Sofyan juga
akan aman ( tidak akan diserang ).
Tatkala baginda Rosulullah Saw sudah membebaskan kota Mekkah
dan memasukinya, tak ada seorang pun yang menyerang Beliau,
dikarenakan Beliau masuk bukan dengan kesombongan bak para
pemimpin lainnya, sehingga orang-orang tidak berani mendekat atau
melihatnya karena takut akan dibunuh, akan tetapi Baginda
Rosulullah Saw masuk ke kota kelahirannya tersebut dengan sikap
yang sangat tidak dimiliki oleh para pemimpin yang lain, yaitu
dengan kepala tertunduk hingga hampir menyentuh tempat pelana
tunggangan Beliau, seakan memberi hormat kepada seluruh penduduk
yang ada disana, Nah...inilah alasannya, kenapa Beliau tidak diserang
oleh penduduk waktu itu. Baginda Rosulullah Saw berdiam di kota
Mekkah selama 15 hari.
Tidak jauh dari selam masa terjadinya Fathul Mekkah, terjadilah
perang Hunain, pemicunya ialah, datangnya suku Hawazin
menghadang baginda Rosulullah Saw mengajak untuk berperang, lalu
Beliau pun bersiap-siap dengan pasukan Fathul Mekkah serta bersama
dengan orang-orang yang masuk islam di Mekkah untuk menyambut
seruan perang tersebut. Dalam peperangan baginda Rosulullah Saw
menggunakan baju zirah besi, serta menunggangi seekor keledai yang
diberinama Duldul, dalam peperangan ada sebuah peristiwa yang
sangat menakjubkan, yang tentunya itu adalah pertolongan dari Allah
Swt yaitu baginda Rosulullah Saw mangambil segenggam tanah, yang
kemudian Beliau lemparkan ke arah pasukan Kuffar maka tak ada
satupun dari mata mereka yang bisa melihat disebabkan debu yang
telah dilempar oleh baginda Rosulullah Saw, peristiwa ini Allah Swt
abadikan dalam al Quran :
‫َو َما َر َميْتَ ِإالَّ َر َميْتَ َو لَ ِك َّن هللاَ َر َمى‬

28
Kemudian Allah Swt memberikan kemenangan kepada Beliau dan
para sahabat R.hum.
Para sahabat yang syahid ketika perang Hunain berjumlah 4 orang
dan mereka yang mati dari kalangan orang kafir berjumlah lebih dari
70 orang.
Pada tahun ini saidina Ibrohim dilahirkan dan pada tahun ini juga
saidina ‘Abbas bin Abdul Mutholib, Abu Sofyan bin Ibnu Harits,
Abdullah bin Umayyah al Makhzumi dan ayahandanya saidina Abu
Bakar R.a yaitu Qohafah masuk islam.
Tahun ke-9 ( usia 61 tahun ) : tahun ini dikenal sebagai tahun
Wafuud dikarenakan banyaknya para utusan yang datang kepada
baginda Rosulullah Saw, salah satu dari mereka yang datang ialah
datangnya orang-orang Yaman mengahadap baginda Rosulullah Saw
dan baginda Rosulullah Saw bersabda untuk mereka :” telah datang
kepada kalian ahlul Yaman mereka Adalah orang yang paling lembut
dan yang paling lunak hatinya, iman berada di Yaman serta hikmah
berada disana pula “.
Pada tahun ini hanya terjadi sekali peperangan dan terakhir kalinya
baginda Rosulullah Saw mengikuti peperangan hingga wafatnya
Beliau yaitu perang Tabuk. Perang ini disebut-sebut sebagai perang
yang amat sulit dijalani, karekan pada waktu itu cuaca sangatlah
panas, gersang serta sedikitnya perbekalan. Baginda Rosulullah Saw
mengumpul para sahabatnya kemudian memerintahkan kepada
mereka supaya orang-orang yang mampunyai kecukupan untuk
membantu orang-orang yang sedang dalam kesulitan, mendengar hal
itu, salah seorang sahabat Beliau yang dikenal sebagai orang yang
paling kaya di Mekkah dan Madinah yaitu saidina Abdurrahman bin
‘Auf R.a menginfaqkan 1000 dinar, 950 unta dan 50 kuda dari
hartanya, baginda Rosulullah Saw berdoa untuk Saidina
Abdurrahman:” ya Allah ridhoilah Abdurrahman karena
29
sesungguhnya Aku meridhoinya “, Beliau lanjut bersabda:” tidak akan
ada dari perbuatan Abdurrahman yang akan membahayakan dirinya
mulai hari ini”.
Baginda Rosulullah Saw keluar dari kota Madinah pada hari kamis
beserta para sahabat R.hum menuju Tabuk. Di kota Madinah baginda
Rosulullah Saw telah memilih saidina ‘Ali R.a untuk menjaga para
wanita dan anak-anak, akan tetapi saidina ‘Ali R.a sempat bertannya
kepada Beliau Saw:” wahai Rosulullah, apakah engkau akan
menginggalkanku bersama para wanita dan anak-anak? “, baginda
Rosulullah Saw bersabda:” wahai ‘Ali, apakah engkau tidak ridho
kalau engkau disisiku sebagaimana kedudukan nabi Harun dan nabi
Musa A.s sedangkan tidak ada nabi setelah KU ?”, mendengar sabda
baginda Rosulullah Saw, saidina ‘Ali R.a pun sedia untuk tinggal di
Madinah.
Di tengah perjalanan baginda Rosulullah Saw melewati bekas
tempat kaum Samud pernah diazab dahulunya, baginda Rosulullah
Saw bersabda:” jalanlah kalian melewati tempat-tempat yang dahulu
pernah ditempati oleh orang-orang yang pernah menzolimi diri
mereka sendiri !”, kemudian Beliau Saw menundukkan kepada dan
mempercepat jalan Beliau hingga sampai di Tabuk lalu berdiam
disana selama 10 malam akan tetapi tidak ada tanda-tanda akan terjadi
perang dan kembali ke kota Madinah.
Ketika baginda Rosulullah Saw berada di Tabuk, Beliau Saw
mensholati jenazahnya saidina Mu’awiyah bin Mu’awiyah R.a yang
berada di kota Madinah, hal itu bisa terjadi karena malaikat Jibril A.s
turun bersama 70 ribu para malaikat dan malaikat Jibril A.s
meletakkan sayapnya di atas sebuah gunung dan membuatnya tunduk,
sehingga baginda Rosulullah Saw bisa melihat langsung kota Mekkah
dan Madinah dari Tabuk kemudian barulah Beliau Saw mensholati
jenazahnya bersama malaikat Jibril A.s dan para malaikat lainnya.
Selesai sholat, baginda Rosulullah Saw bertanya kepada malaikat

30
Jibril :” wahai Jibril sebab apa Mu’awiyah bisa sampai pada
kedudukan ini? “, malaikat Jibril A.s menjawab:” dia sampai pada
kedudukan seperti ini karena bacaannya yaitu QUL HUWALLAHU
AHAD, yang ia baca baik dalam kedaan berdiri, rukuk,
berkendaraan, dan berjalan ( H.R imam Baihaqi ).
Pada tahun ini salah seorang putri baginda Rosulullah Saw wafat
yaitu Saidatina Ummu Kultsum R.ha, istri dari saidina Utsman R.a.
pada tahun ini juga seorang munafiq yang sangat terkenal mati yaitu
Abdullah bin Ubai bin Salul, tatkala baginda Rosulullah Saw inign
mensholati jenazahnya Allah Swt menegur Beliau dengan
firmanNYA :
ً‫ص ُل َعلَى َأ َح ٍد ِم ْنهُ ْم َماتَ َأبَدا‬
ِ َ‫َوالَ ت‬

Pada tahun ini juga sayyidina Urwah bin Mas’ud wafat, karena
dibunuh oleh kaumnya sendiri ketika menyampaikan dakwah,
menyusul setelah beliau sayyidina Suhail bin Baidho’ R.a yang wafat
di kota Madinah. Juga wafat pada tahun ini yaitu raja Najasyi
( Ashamah ), baginda Rosulullah Saw bersabda kepada para sahabat
R.hum :” telah wafat pada hari ini seorang hamba yang sholeh dari
negri Habasyah “.
Tahun ke-10 ( usia 62 tahun ) : pada tahun ini salah seorang
pemuka ahlul Yaman yaitu Jarir bin Ibnu Abdulllah, dia
mengatakan :” semenjak aku masuk islam, tidaklah baginda
Rosulullah Saw melihatku kecuali Beliau akan tersenyum melihatku
“.
Pada tahun ini Musailamah Al Kazzab meringirim surat kepada
baginda Rosulullah Saw yang berisi bahwa risalah mereka adalah satu
dan dia mengajak baginda Rosulullah Saw untuk bekerja sama dan
jelaslah baginda Rosulullah Saw akan menjawab bahwa dia adalah
seorang yang pendusta.

31
pada tahun inilah baginda Rosulullah Saw pertama dan terakhir
kalinya berangkat haji. Haji ini diberi nama dengan haji
Wada’( perpisahan ), karena memang, haji ini adalah tanda perpisahan
Beliau dengan para sahabat Beliau, dinamakan juga dengan haji
Balagh, karena memang baginda Rosulullah Saw telah
menyampaikan seluruh amanah dari Allah Swt kepada ummat Beliau,
tak ada satupun yang tertinggal dari Syari’at Allah ta’ala kecuali
betul-betul telah di jelasakan dengan sejelas-jelasnya oleh baginda
Rosulullah Saw. Disaat baginda Rosulullah Saw sedang wuquf di
Arofah, Allah Swt menurunkan ayat :
‫ْت لَ ُك ُم اِإل ْسالَ َم ِد ْينَا‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم َو َأ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْي َو َر‬
ُ ‫ضي‬ ُ ‫اليَوْ َم َأ ْك َم ْل‬

Baginda Rosulullah Saw keluar dari kota Madinah menuju kota


Mekkah pada hari sabtu, Beliau Saw keluar bersama seluruh istri-istri
Beliau dan sampai di kota Mekkah pada hari ahad. Ketika hari
kamisnya, baginda Rosulullah Saw berjalan bersama para sahabat
lainnya menuju Mina dan menginap disana, pada hari jumadnya,
beliau wuquf di Arofah dan berkhutbah disana. Diantara penyampaian
beliau didalam khutbah ialah sebagaimana yang telah diriwayatkan
oleh imam Al Hakim rah.a. dari saiyyidina Ibnu ‘Abbas Ra. :
” sesunguhnya syaithon berputus asa tatkala ada seorang hamba
yang menyembah Allah Swt. dibumiNya, akan tetapi dia sangat
senang tatkala ada seorang hamba yang tunduk pada Dzat
selainNYA, oleh karena itu, jauhilah oleh kalian apa-apa yang
disenangi oleh syaithon. Wahai manuasia sekalian, sesunggguhnya
Aku telah meninggalkan untuk kalian dua pusaka, yang jika kalian
berpegang teguh dengannya, kalian tidak akan pernah tersesat
selama-lamanya, dua pusaka itu adalah Al Quran dan Sunnah Ku”.
Beliau Saw. kemudian melanjutkan :” sungguh seorang muslim
adalah saudara bagi muslim lainnya, orang-orang islam seluruhnya
adalah saudara dan tidak halal bagi kalian harta saudara kalian
kecuali yang diperoleh dengan cara yang baik dan jangan lah kalian

32
berbuat zholim serta janganlah kalian kembali ke agama kalian
setelah kematian Ku “.
Setelah baginda Rosulullah Saw. selesai dari khutbah, Beliau Saw.
meminta persaksian kepada para sahabat r.hum. tentang apa yang
telah Beliau sampaikan, kemudian para sahabat r.hum. bersaksi :”
kami bersaksi ya Rosulullah bahwa engakau telah menyampaikan
seluruh amanah yang Engkau bawa !”. kemudian baginda Rosulullah
saw. menadahkan tangan Beliau ke langit lalu bersabda :
” ya Allah, saksikanlah mereka ya Allah, saksikanlah mereka,
saksikanlah mereka ! hendaknya kalian yang hadir ditempat ini,
menyampaikan ( apa-apa yang telah Aku sampaikan ) kepada mereka
yang tidak hadir”.
Tahun ke-11 ( usian 63 tahun ) : pada tahun ini datang 200 orang
dari negri Yaman menghadap baginda Rosulullah saw. dan semuanya
memeluk islam. Pada tahun inilah baginda yang mulia Rosulullah
saw. sang intan berlian kekasih allah wafat. Sebelum wafat, baginda
Rosulullah saw. telah mempersiapkan sebuah pasukan untuk
diberangkatkan ke negri Syam dan mengangkat saiyyidina Osaman
bin Zaid ra. Sebagai pepimpin pasukan, akan tetapi keberangkatan
mereka diakhirkan karena baginda Rosulullah saw. wafat.
Pasukan yang telah disiapkan oleh baginda Rosulullah saw. hampir
saja tidak berangkat, dikarenakan ada sebagian sahabat lainnya yang
kurang setuju terhadap kepemimpinan sayyidina Osamah ra. Yang
masih sangat belia dalam masalah peperangan, sedangkan masih
banyak orang-orang yang lebih berpengalaman ketimbang sayyidina
Osamah ra., dalam peristiwa ini sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq ra.
angkat bicara :
” Demi Allah ! aku tidak akan menarik kembali pasukan yang pernah
dibentuk oleh Rosulullah saw.”.
semua orang yang berada disana pun tertekun dengan perkataan
sayyidina Abu Bakar ra. dan pasukan pun di berangkatkan kembali.

33
Beliau saw. wafat pada hari dimana beliau dilahirkan yaitu hari
senin pada malam ke-12 bulan Robi’ul Awwal, setelah menahan rasa
sakit selama 14 hari. Ketika mendengar kewafatan baginda Rosulullah
saw., sayyidina Umar mengingkarinya dengan berkata dengan lantang
:” siapa yang mengatakan Rosulullah wafat, maka aku tak akan
segan-segan memenggalnya “, sayyidin Utsman diam terpaku dan
sayyidina ‘Ali duduk termenung, sedang tak ada yang bisa tegar
menerima selain sayyidina ‘Abbas dan sayyida Abu Bakar r.huma.
Baginda Rosulullah saw. dimandikan oleh sayyidina ‘Ali dan
sayyidina ‘Abbas r.huma serta 4 sahabat lainnya yang membantu,
ketika sayyidida ‘Ali ra. megusap tubuh Beliau dan tidak ada yang
keluar sedikit pun, sayyidina ‘Ali ra. berkata :” wahai kekasih Allah,
sungguh Engkau adalah seseorang yang sangat wangi baik ketika
hidup ataupun setelah wafat “.

Bagian kedua
Sempurnanya akhlaq sang Intan Berlian
Rosulullah SAW

Kita sering mendengar sebuah ayat dari Allah swt. yang bunyinya :
َ ‫َو َما َأ ْر‬
َ‫س ْلنَ َك ِإالَّ َر ْح َمةً ِل ْل َعالَ ِميْن‬
“ tidaklah kami mengutus engkau ( Muhammad saw. ) kecuali untuk
rahmat seluruh alam “ ( QS : Al anbiya’ 107 )

Dialah sang Rosul yang Allah swt. utus untuk seluruh alam, rahmat
bagi orang beriman, orang kafir, orang munafiq, anak-anak, para
wanita, dan tanpa terkecuali Beliau juga menjadi rahmat untuk

34
binatang-binatang yang ada di bumi ini. Tidakkah kita juga pernah
mendengar firman Allah swt. yang berbunyi :
‫ص َعلَ ْي ُك ْم بِا ْل ُمْؤ ِمنِيْنَ َر ُء ْوفٌ َر ِح ْي ٌم‬
ٌ ‫ َع ِز ْي ٌز َعلَ ْي ِه َما َعنِتُّ ْم َح ِر ْي‬.
“ berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, ( dia ) sangat
menginginkan ( keimanan dan keselamatan ) bagimu, penyantun lagi
penyayang bagi orang-orang beriman “ ( QS : At Taubah 128 ).
Sebagian dari kalangan ulama’ berpendapat bahwa Roufurrohim
adalah salah satu nama yang Allah swt. khusus berikan kepada
baginda Rosulullah saw.
Dan sudah sangat tidak asing bagi kita sabda baginda Rosulullah
saw. yang berbunyi :
ِ ‫ق َعلَى أ َّمتِ ْي َأَل َمرْ تُهُ ْم بِالس َِّوا‬
‫ك َم َع ُك ِّل ُوضُوْ ٍء‬ َّ ‫لَوْ الَ اَ ْن َأ ُش‬

“ kalaulah tidak memberatkan ummat Ku, maka sungguh Aku akan


memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap berwudhu “
Dan tidakkah kita pernah mendengar permohonan baginda
Rosulullah saw. kepada Robb Nya, agar orang-orang yang mencaci,
memusuhi serta melempari Beliau dengan batu, supaya mereka semua
dijadikan orang-orang yang akan menjadi penerus dakwah dari agama
yang Beliau bawa, dengan doa yang Beliau lontarkan :
” ya Allah aku berharap kepada engkau, agar nanti keluar dari
keturuna-keturunan mereka orang-orang yang akan menyembahMU
dan tidak akan menduakan Mu dengan sekutu lainnya”
Atau lupakah kita tentang bagaimana prilaku Beliau, ketika
mendengar anak kecil menangis, lalu Beliau meringankan
( mempercepat ) sholat Beliau, guna untuk meredakan tangisan anak
tersebut ? , cukuplah bagi kita, dengan kisah-kisah diatas, sebagai
referensi, tentang kecintaan baginda Rosulullah saw. kepada makhluq
yang ada di alam semesra ini.

35
Kita pasti bertanya-tanya tentang, bagaimana bisa baginda
Rosulullah saw. juga menjadi RAHMATAN bagi orang-orang
munafiq dan orang-orang kafir ?, jawabannya ialah, coba kita
perhatikan dengan seksama, bahwa orang-orang munafiq pada zaman
baginda Rosulullah saw., mereka aman sentosa tanpa takut akan
dibunuh, karena memang ada larangan dari baginda Rosulullah saw.
supaya tidak menyakiti mereka. walaupun mereka islam hanya pada
luarnya saja.
Dan apakah kita tidak memerhatikan orang-orang kafir yang ada di
bumi Allah swt. pada saat ini ? apakah bumi dijungkar balikkan untuk
mereka, sebagaimana yang terjadi pada kaum nabi Luth as. ? atau
adakah mareka diterjang angin topan yang dapat mengangkat jasad
mereka, kemudian terus berputar didalamnya selama 7 malam 8 hari,
lalu mereka di hempas ke bumi, hingga badan mereka hancur lebur
sebagaimana yang terjadi pada kaum ‘Ad ?, padahal, mereka sama-
sama orang kafir ?, sudah tampak jelas bahwa, mereka orang-orang
kafir yang masih hidup sampai sekarang, dikarenakan, bahwa baginda
Rosulullah saw. ialah Rahmat bagi alam semesta ini, sehingga dengan
kemuliaannya, Allah swt. tangguhkan azab untuk mereka sampai hari
yang sudah di janjikan. (Muhammad Insanul Kamil ).

a.kasih sayang baginda Rosulullah saw. pada


keluarga Nya
Diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab Shohihnya, dari
sayyidina Anas ra. berkata : “ aku tidak mernah melihat orang yang
sangat mencintai keluarganya melebihi baginda Rosulullah saw.,
kemudian sayyidina Anas ra. menceritakan bahwa ketika sayyidna
Ibrohim r.a ( anak baginda Rosulullah saw. ) masih dalam usia
menyusui, ketika baginda Rosulullah saw. beranjak pergi untuk
menjenguk sayyidina Ibrohim ra., Beliau memasuki sebuah rumah
yang pada waktu itu penuh dengan asap, kemudian baginda

36
Rosulullah saw. mengangkat sayyidina Ibrohim supaya tidak terkena
asap tersebut, setelah baginda Rosulullah saw. mencium sayyidina
Ibrohim ra., Beliau saw. pun kembali pulang. ( Syarah An-Nawawi ).
Diceritakan pernah seseorang bertanya kepada sayyidatuna ‘Aisyah
r.ha. mengenai apa yang diperbuat oleh baginda Rosulullah saw.
untuk keluarga-keluarga Beliau ?, sayyidatuna ‘Aisyah r.ha menjawab
: baginda Rosulullah saw. melakukan aktifitas yang biasa dilakukan
oleh laki-laki lainnya, bahkan Beliau mengerjakan sendiri apa yang
menjadi kebutuhan Beliau ( tidak membuat susah orang lain ).dan
didalam Musnad imam Ahmad diceritkan, dari sayyidatina ‘Aisyah
r.ha. berkata : baginda Rosulullah saw. senantiasa menjahit pakaian
Beliau sendiri, membuat sendal sendiri dan melakukan aktifitas rumah
lainnya.

b.kasih sayang baginda Rosulullah saw kepada anak


kecil.
Imam Bukhori, Imam Muslim dan Ulama’ hadits lainnya
meriwayatkan dari sayyidina Anas ra. bahwa baginda Rosulullah saw.
bersabda :” ketika Aku sedang mendirikan sholat dan Aku ingin
memanjangkannya, Aku mendengar tangisan anak kecil lalu Aku
meringankan sholatku ( mempercepanya ) kemudian Aku mencari ibu
dari anak tersebut agar tangisannya mereda”.
Dalam riwayat yang lain, dalam kitab shohihnya Imam Bukhori
dan Imam Muslim diceritakan, dari sayyidatina ‘Aisyah r.ha berkata :
pernah dahulu ketika baginda Rosulullah saw. mencium sayyidina
Hasan dan sayyidina Husain r.huma, sayyidina Aqro’ bin Hasib At-
Tamimy ra. berkata : aku memiliki 10 orang anak, yang satupun aku
belum pernah mencium mereka “, mendengar perkataan sayyidina
Aqro’ ra. baginda Rosulullah saw. menoleh kepadanya seraya
bersabda:” siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang maka dia
tidak akan dikasihi “.

37
Imam Bukhori, Imam Muslim dan Imam Tirmizi meriwayatkan,
dari sayyidina Baro’ ra. berkata: dahulu aku pernah melihat baginda
Rosulullah saw. meletak kan sayyidina Hasan ra. diatas pundak
Beliau seraya berdoa :” ya Allah, sesungguhnya Aku mencintai
Hasan, oleh karena itu cintailah dia ya Allah “.
Didalam riwayat imam Tirmizi diceritakan, dari sayyidina Anas ra.
berkata: baginda Rosulullah saw. pernah ditanya : siapakah dari ahli
keluarga engkau yang paling engkau cintai ?, baginda Rosulullah saw
bersabda :” Hasan dan Husain “, lalu Beliau berkata kepada sayyidita
Fathimah r.ha. “ berikanlah kepadaku anak-anak Ku “, kemudian
sayyidatina Fathimah r.ha membawa mereka berdua kepangkuan
baginda Rosulullah saw.

c.kasihsayang baginda Rosulullah saw. kepada


hewan-hewan.
Sangat banyak hadits yang menyatakan tentang larangan baginda
Rosulullah saw. untuk tidak membuat lapar hewan-hewan, Memberi
beban yang terlalu berlebihan dan menyiksa mereka.
Pernah suatu ketika baginda Rosulullah saw. berjalan melewati
seekor unta yang perut dan punggung nya hampir menyatu ( isyarat
mengenai sangat laparnya unta tersebut ), melihat itu baginda
Rosulullah saw. bersabda :” takutlah kalian kepada Allah swt. dalam
haq-haq hewan ini, kendarailah mereka dengan cara yang baik dan
berilah mereka makan dengan cara yang baik pula “. ( HR imam Abi
Daud dan imam Khuzaimah )
Didalam kitab Mustadrok riwayat imam Ahmad, imam Al Hakim
dan imam Abi Daud menceritakan : pernah suatu hari baginda
Rosulullah saw. memasuki sebuah desa, kemudian Beliau melihat
seekor unta yang matanya penuh dengan kotoran mata, lalu Beliau
saw. mendatangi unta tersebut dan membersihkan kotoran matanya
seraya bertanya :” siapa pemilik dari unta ini ?, seorang pemuda dari
kaum Anshor kemudian menyahut perkataan Beliau, baginda
38
Rosulullah saw. bersabda :” apakah kamu tidak takut kepada Allah
swt. mengenai haq-haq unta ini ?, sungguh untu ini telah mengadu
kepada Ku bahwa engkau senantia membuat ia lapar dan memberi ia
beban muatan yang tidak sewajarnya “.
Imam Ahmad, imam Abu ya’la dan imam Thabari meriwayatkan :
pernah suatu hari baginda Rosulullah saw. memasuki sebuah
perkumpulan yang mereka sedang asik berbincang-bincang di atas
kendaraan mereka, lalu Beliau bersabda :” tunggangilah kendaraan
kalian dengan baik, rawatlah mereka dengan baik dan janganlah
kalian jadikan mereka sebagai kursi untuk tempat berbincang-
bincang kalian, baik dijalan maupun di pasar-pasar, karena
terkadang banyak hewan yang ditunggangi itu lebih baik dari pada
orang yang menungganginya dan lebih banyak mengingat Allah swt.
“.
Imam Bukhori meriwayatkan dalam kitab shohihnya : baginda
Rosulullah saw. bersabda :” sungguh seorang wanita akan memasuki
neraka disebabkan seekor kucing yang ia ikat dan tak pernah ia beri
makan, sehingga ia hanya memakan serangga tanah saja “.
Imam Abi Daud meriwayatkan : dahulu baginda Rosulullah saw.
pernah melihat sekumpulan lebah yang sarang mereka terbakar, lalu
Beliau bertanya :” siapa yang membakar sarang mereka ?, orang-
orang yang berada disana menjawab : kami wahai Rosulullah !,
kemudian Beliau bersabda :” tidak seyogyanya bagi kalian menyiksa
dengan api, kecuali bagi sang pemilik api ( Allah swt. ) “.
Baginda Rosulullah saw. juga mencela orang-orang yang berburu
kawanan burung hanya untuk bersenang-senang tanpa ada sebuah
hajat untuk diambil manfaatnya, sabda baginda Rosulullah saw. :”
barangsiapa yang membunu seekor burung hanya karena bersenag-
senang, pada hari kiamat ia akan berteriak mengadu kepada Allah
swt. : ya Allah sungguh fulan bin fulan dia telah membunuhku hanya
karena bersenag-senang, bukan karena ingin mengambil manfaat
dari ku ya Allah “.

39
d.kesempurnaan sifat rasa malu baginda Rosulullah
SAW
Rasa malu adalah suatu akhlaq yang diperuntuk kan untuk
menghindari perbuatan tercela dan mencegah terjadinya kekurangan
dalam menunaikan hak orang lain, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” malulah kalian kepada Allah swt. dengan sebenar-
benarnya rasa malu “, para sahabat berkata :” sesungguhnya kami
malu terhadap Allah swt, Alhamdulillah, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” bukan seperti itu, akan tetapi malu terhadap Allah ialah
engkau menjaga kepala dan apa yang dipikirkannya, engkau menjaga
perut dan apa yang di inginkannya “.
Bisa kita cermati bahwa, orang yang memiliki rasa malu akan
mengerjakan perbuatan terpuji dan meninggalkan perbuatan tercela,
baginda Rosulullah saw. bersabda :” rasa malu tidak akan datang
kecuali untuk kebaikan “
Baginda Rosulullah saw. adalah orang yang paling besar sifat rasa
malunya, karena Beliaulah orang yang paling besar imannya, baginda
Rosulullah saw. bersabda :” rasa malu adalah bagian dari iman “.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhori menyatakan
bahwa :” jikalau baginda Rosulullah saw. tidak menyukai sesuatu
maka bisa di ketahui dari rawut wajah beliau “, bahkan, rasa malu
baginda Rosulullah saw. melebihi rasa malunya seorang gadis
perawan yang menutupi dirinya dengan berdiam diri dipenghujung
rumahnya.
Didalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Tirmizi rah.a. dari
saidina Anas ra. berkata :” Nabi saw. tidak akan menghadapkan wajah
Beliau terhadap suatu yang Beliau tidak suka - bahkan, Beliau akan
berpalimg - atau Beliau saw. akan menyuruh sebagian para sahabat
supaya menjelaskan kepada lelaki tersebut kekurangan yang ada pada
dirinya “.

40
e.kesempurnaan sifat sabar baginda Rosulullah
SAW.
Beliau saw. adalah orang yang paling sabar yang ada di alam
semesta ini, kesabaran Beliau bagaikan karang yang tetap kokoh
tegak walau diterpa oleh ombak yang tak pernah berhenti memberi
kikisan di badan sang karang itu sendiri. Begitulah Beliau, sang
berlian yang sedikitpun tak mengenal kata “ habis kesabaran”, rela
diejek, dihina, diludahi, dilempari kotoran atau pun bebatuan, semua
itu tidak menjadi masalah bagi Beliau. Apakah Beliau tidak berani
melawan atau Beliau tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk
melawan mereka ?, demi Allah, tidak adanya gerak gerik perlawanan
dari Beliau adalah bentuk mahabbah Beliau kepada ummatNya, kalau
bukan karena mahabbah Beliau, maka cukuplah bagi baginda
Rosulullah saw. mendoakan laknat bagi Utbah bin Abi Waqqosh sang
pelempar batu yang membuat salah satu gigi baginda Rosulullah saw.
terlepas dari tempatnya, yang kala itu Beliau malah berdoa :
” ya Allah, berilah mereka hidayah karena sesungguhnya mereka
kendati belum mengetahui “
dan cukup jugalah bagi Beliau meng-iya-kan pertanyaan dari
malaikat gunung yang kisahnya akan kami sebutkan tak jauh dari
alenia ini. Tapi satu hal yang sangat perlu digaris bawahi ialah,
sabarnya Belaiu hanya tertuju pada bentuk intimidasi yang mengarah
kepada Beliau, bukan pada agama Allah swt., kalau agama yang
menjadi sasaran mereka, maka tak ada seorangpun yang dapat
membendung derasnya NUSHROH GHAIBIYYAH yang Allah swt.
berikan kepada sang Rosul saw.
Imam Thobrani meriwayatkan dari sayyidina Harits ra. berkata :
aku bertanya kepada ayah ku :” apa gerangan yang menyebabkan
orang-orang ini berkumpul ? “, bapak beliau menjawab :” mereka
berkumpul sebab ada seorang yang meninggalkan agama mereka “,
kemudian sayyidina Harits ra. mendatangi perkumpulan tersebut dan
mendapati bahwa, baginda Rosulullah saw. sedang berdakwah

41
menyampaikan kalimat tauhid, akan tetapi mereka menolak serta
menyiksa Beliau hingga larut siang. Setelah mereka begitu menyiksa
baginda Rosulullah saw. datanglah seorang anal perempuan dengan
membawa secangkir air dan sapu tangan yang dengannya baginda
Rosulullah saw. minum, berwudhu dan mengusap keringat Beliau.
Dan Beliau saw. bersabda :” wahai anakku janganlah engkau
khawatir mengenai ayahmu ini ‘. Aku pun bertanya kepada orang-
orang sekitar :” siapakah anak itu ?”, orang-orang menjawab :” dia
adalah putrimya ( nabi ) Muhammad ( saw. ) yaitu Zainab “.
Dari sayyidin Urwah bin Zubair ra. bekata : aku bertanya kepada
sayyidina Abdullah bin Amr ra mengenai kejadian apa yang paling ia
serimg lihat ketika orang-orang kafir Quraisy menyiksa baginda
Rosulullah saw., sayyidina Abdullah bin Amr ra. berkata : sungguh
aku pernah datang di sebuah perkunpulan orang-orang pemuka
Quraisy yang sedang membincang-bincangkan baginda Rosulullah
saw. kata sebagiam dari mereka : kami tidak pernah menahan rasa
sabar kepada siapapun kecuali hanya pada orang ini ( baginda
Rosulullah saw. ), dia memperbodoh akal kita, menghina kakek-kakek
kita, mencela agama dan tuhan-tuhan kita “.
Tatkala baginda Rosulullah saw. mendatangi mereka, merekapun
mendudukkan Beliau saw. dan bertanya : apakah kamu orang yang
berkata seperti ini ?, Beliau saw. menjawab :” benar, Akulah orang
berkata demikian “, sayyidina Abdullah bin Amr ra. berkata : aku
melihat seorang lelaki dari kalangan mereka mencekek leher baginda
Rosulullah saw. dengan ridak yang sedang Beliau kenakan hingga
penyiksaan itu berakhir berkat teriakan sahabt Beliau sayyidina Abu
Bakar ra. : apakah kalian akan menyiksa seseorang yang mengatakan
“ tuhan Ku adalah Allah “ ?, inilah siksaan kafir Quraisy yang paling
parah yang pernah aku lihat.- ujar sayyidina Abdullah bin Amr ra..
Imam Bukhori dan imam Muslim meriwayatkan dari sayyidina
Ibnu Mas’ud ra. berkata : suatu ketika ketika kami di dekat baginda
Rosulullah saw. yang kala itu sedang mendirikan sholat di Masjidil
Harom, Abu Jahal berkata : siapakah diantara kalian yang bersedia

42
mengambil kotoran unta yang ada disana kemudian, meletakkannya di
pundaknya Muhammad ( saw. ) !!
Dikala itu berdirilah Utbah bin Muthi’ lalu mengambil kotoran unta
tersebut dan meletakkannya di pundak baginda Rosulullah saw. yang
sedang melakukian sujud. Mereka pun tertawa satu sama dengan yang
lainnya dan menjadika hal tersebut sebagai bahan untuk candaan.
Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa, sayyidina Ibnu Mas’ud
ra. berkata : suatu hari, aku pernah menyaksikan baginda Rosulullah
saw. ditindih oleh seseorang dari kalangan mereka – andaikan aku
kala itu memiliki kekuatan yang lebih atau orang yang cukup maka
pasti aku akan menolong Beliau -, kemudian ada seseorang yang
memberi tahu kepada sayyidina Fathimah r.ha. tentang perilaku
mereka kepada Baginda Rosulullah saw, sayyidina Fathimah pun
bergegas mendatangi tempat kejadian lalu menyingkirkan orang yang
menindih Beliau saw. dan menghardik mereka.
Imam Nu’aim meriwayatkan dari sayyidina Urwah bin Zubair ra.
berkata : waktu paman baginda Rosulullah saw. Abu Tholib wafat,
penyiksaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy pun
semakin banyak datang kepada Beliau. Sehinnga baginda Rosulullah
saw. beranjak hijrah ke kota Thoif harap mendapat bantuan dari
mereka, sesampai Beliau disana, baginda Rosulullah saw. menemui 3
orang pemimpin dari kota tersebut yaitu Abdu Yali Bin Amr, Khuaib
bin Amr dan Mas’ud bin Amr, dan mereka bertiga adalah saudara.
Baginda Rosulullah saw. menyampaikan kendati perihal buruk yang
diberikan orang kafir kepada Beliau, lalu setelah mendengar
perkataan Beliau, salah seorang dari mereka berkata : aku akan
mencuri kain Ka’bah jikalau memang engkau seorang utusan Allah !,
yang lainnya berkata : kalau memang engkau seorang utusan Allah,
maka engkau pasti seorang yang mulia lagi diutamakan dari apa yang
engkau katakan!, ada juga yang berkata : apakah Allah tidak punya
pilihan lain selain dirimu ?.
Mereka orang-orang Thoif pun berkumpul dan mencaci maki
baginda Rosulullah saw. lalu mereka membentuk 2 shaf jalan untuk
43
menggiiring Beliau keluar dari kota tersebut, akan tetapi, Beliau saw.
tidak bisa melangkahkan kaki dikarenakan, setiap ingin melangkah
maka orang-orang Thoif melempar kaki Beliau hingga begitu banyak
darah yang mengalir akibat lemparan mereka. Setelah berhasil keluar
dari kerumunan mereka, baginda Roslullah saw. berteduh lagi
bersandar di sebuah batang anggur sedang darah di kaki Beliau masih
saja mengalir “.
Didalam riwayat yang lain diceritakan dari sayyidina ‘Aisyah r.ha.
bercerita :” ketika baginda Rosulullah saw. berhasil lari dari mereka,
Beliau saw. didatangi malaikat Jibril as. dan berkata :” sungguh Allah
swt. telah mendengar parkataan kaum mu dan prilaku yang diperbuat
mereka terhadap diri mu. Karena itu, Allah swt. telah mengutus untuk
mu seorang malaikat penjaga gunung yang akan menta’ati setiap apa
yang akan engkau perintahkan “ , malaikat penjaga gunung berkata :”
wahai Muhammad !, sungguh aku telah diutus untuk menjali setiap
apa yang akan Engkau perintahkan, jika Engkau mau maka aku akan
mengangkat kedua gunung tersebut dan menghempaskanya kepada
penduduk kota tersebut ! “, baginda Rosulullah saw. bersabda :”
tidak, bahkan Aku berharap Allah swt. akan mengeluarkan dari
mereka, orang-orang yang nantinya akan menyembah Allah dan
tidak akan menyekutukannya dengan suatu apapun ".
f.sempurnanya kezuhudan baginda Rosulullah
SAW.
baginda Rosulullah saw. adalah sezuhud-zuhudnya orang yang
pernah ada dialam semesta ini. Suatu yang harus kita pahami
sebelumnya bahwa, kefaqiran yang menimpa Beliau bukanlah sebuah
ketetapan mutlaq yang diberikan oleh Allah swt akan tetapi itu adalah
sebuah pilihan yang diambil oleh baginda Rosulullah saw.
pada suatu hari baginda Rosulullah saw. tidur diatas sebuah tikar,
yang dengannya membuat kulit baginda Rosulullah saw. berbekas,
orang-orang disekitar Beliau berkata : wahai Rosululllag saw.,
bersediakah Engkau jika kami bentangkan untuk Engkau suatu yang

44
lebih lembut dari apa yang Engkau pakai sekarang ?, Beliau saw.
bersabda :” sungguah aku tidak tertarik terhadap dunia !, permisalan
Aku dengan dunia bagaikan seorang yang berjalan pada siang hari
yang amat panas kemudian beristirahat dan berteduh di sebuah
pohon lalu meninggalikannya “.
Sungguh Allah swt. pernah menawarkan kepada baginda
Rosulullah saw. gunung-gunung yang ada dikota Mekkah seluruhnya
akan dijadikan emas jika Beliau saw. menginginkannya. Beliau saw.
bersabda :” tidak wahai tuhanku, akan tetapi Aku lebih senang jikalau
Aku lapar sehari kemudian kenyang sehari, tatkala kenyang, Aku bisa
memuji dan bersyukur kepadaMu, tatkala lapar, Aku bisa
mendekatkan diri kepadaMu dan berdoa kepadaMu “.
Didalam sebuah penggalan hadits yang diriwayatkan oleh imam
Ahmad dan imam Muslim dikatakan bahwa, baginda Rosulullah saw.
tidak pernah kenyang dalam waktu 3 hari berturut-turut sampai Beliau
wafat walapun dengan gandung kasar.
Sayyidatina ‘Aisyah r.ha berkata : baginda Rosulullah saw. tidak
pernah memakan 2 jenis makanan dalam satu hari, melainkan jika
Beliau memakan kurma, maka Beliau tidak akan mencampurnya
dengan gandum, begitu juga sebaliknya “.

45
Bagian ketiga
Adab keseharian baginda Rosulullah SAW.

Disini penulis sengaja memisahkan antara pembahasan ini dengan


pembahasan sebelumnya dikarenakan, penulis ingin sedikit
menjabarkan pembahsan adab keseharian Beliau saw. yang nantinya,
insya Allah akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang benar-benar
ingin meniru gaya kehidupan baginda Rosulullah saw..
Baginda Rosulullah saw. adalah orang yang sangat memerhatikan
masalah adab, bukan hanya menjaga adab kepada RobbNya,
melainkan juga menjaga adab kepada sesama makhluk ciptaanNya.
Tidak memandang bulu, baik dia seorang kafir, munafiq, mukmin,
muslim, anak-anak, dan para wanita. dan semua dari kalangan mereka
pasti merasakan, betapa sejuknya mata mereka tatkala memandang
adab baginda Rosulullah saw. kepada mereka.
Hanya saja, pada pembahasan kali ini penulis akan fokus pada
pengaplikasian adab Beliau saw. terhadap kegiatan yang biasa kita
lakukan sehari-hari semisal makan, minum dan yang lainnya.
a.adab-adab tidur sesuai sunnah

- Makruh tidur sebelum isya’.


Dari sayyidina Abi barzah ra. berkata bahwa bagiinda Rosulullah saw.
tidak suka tidur sebelum isya’ dan berbicara setelah isya’. ( HR. Imam
Bukhori )
- Sunah mengunci pintu, dan menutup wadah makanan dan
minuman.

46
Dari sayyidina jabir ra. berkata, baginda Rosulullah saw. bersabda :”
kuncilah oleh kalian pintu-pintu rumah kalian, tutuplah wadah-
wadah kalain, padamkanlah lampu-lampu kalian, karena
sesungguhnya syaiton tidak akan bisa membuka suatu yang telah
terkunci, dan berdiam pada suatu yang telah ditutup-potongan
hadits-“. ( HR, imam Tirmizi )
- Tidur dalam keadaan suci.
Dari sayyidina Anas bin Malik ra. berkata baginda Rosulullah saw.
bersabda :” barang siapa bermalam dalam keadaan suci kemudian
dia wafat pada malam itu juga, maka dia wafat dalam keadaan
syahid “. ( HR. Imam Ibnu Sinny )
- Niat akan mendirikan sholat tahajjud.
Dari sayyidina Abi darda’ ra., baginda Rosulullah saw bersabda :”
barang siapa yang mendatangi tempat tidurnya sedangkan dia niat
uantuk sholat tahajjud kemusian dia tertidur hingga waktu subuh,
maka ditulis untuknya pahala sesuai apa yang dia niatkan, dan
tidurnya adalah sedekah dari Allah swt. “. ( HR. Imam Nasa’i )
- Membasuh telapak tangan sebelum tidur.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata baginda Rosulullah sawm
bersabda :” barang siapa yang tidur sedang ditangannya terdapar
kotoran dan tidak membasuhnya kemudian ada sesuatu yang
menghinggapinya, maka dia jangan mencela kecuali dirirnya saja “. (
HR. Abu Daud )
- Mengibas tempat tidur sebelum tidur.
Dari sayiidina Abu Hurairoh ra. berkata baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila salah seorang diantara kalian ingin mendatangi
tempat tidurnya, maka kibaslah tempat tidur kalian !, karena
sesungguhnya kalian tidak mengetahui apa-apa yang ada dibawah
tempat kalain tidur-potongan hadits-( HR. Imam Bukhori )
- Sunah memakai celak sebelum tidur.
47
Dari sayyidina Ibnu Abbas r.huma., baginda Rosulullah saw. bersabda
:” bercelaklah kalain dengan celak Itsmid ( nama sebuah celak ),
karena sesungguhynya bercelak bisa menerangkan penglihatan,
menumbuhkan bulu “, sayyidina Ibnu Abbas r.huma berkata : baginda
Rosulullah saw. bercelak setiap malamnya, tiga kali pada mata kanan
dan tiga kali pada mata kiri. ( HR. Tirmizi )
- Tidur menghadap bagian kanan.
Dari sayyidina Bara’ bin Azib ra. berkata : dahulu ketika baginda
Rosulullah saw. ingin tidur, maka Beliau tidur dengan menghadap
bagian kanan. ( HR.Bukhori )
- Meletakkan tangan kanan pada pipi bagian kanan.
Dari sayyidina Hafshoh bin Umar r.huma berkata : apabila baginda
Rosulullah saw. ingin tidur maka Beliau meletakkan tangan kanan
Beliau pada pipi sebelah kanan Beliau. ( HR. Abu Ya’la )
- Bertaubat sebeelum tidur.
Dari sayyidina Abi Sa’id r.a, baginda Nabi saw. bersabda :” barang
siapa yang ketika sebelum tidurnya membaca :
‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ الَّ ِذيْ الَِإلَهَ ِإالَّ هُ َو ال َح ُّي القَيُّوْ ُم َوَأتُوْ بُ ِإلَ ْي ِه‬
Sebanyak 3 kali, maka Allah swt. pasti akan mengampuni dosa-
dosanya walaupun dosanya sebanyak buih lautan atau sebanyak
pasir ditepi pantai atau sebanyak daun dibatang pepohonan ataupun
sebanyak hari-hari yang ada didunia ini “. ( HR.imam Tirmizi )
- Berzikir sampai tertidur.
( QS. Ali Imron ayat : 191 )
- Menopang kepala ketika seorang musafir singgah untuk
beristirahat, diwaktu dekat dengan subuh.
Dari sayyidina Abi Qotadah ra. berkata : dahulu ketika baginda
Rosulullah saw. dalam sebuah perjalanan, Beliau saw. singgah pada
suatu rempat untuk beristirahat, diwaktu malam dan Beliau pun tidur.
48
Dan ketika Beliau saw. singgah diwaktu dekat dengan subuh, maka
beliau mengangkat kedua lengan Beliau dan menopang kepala Beliau
dengannya. ( HR. Imam Muslim )
- Doa ketika tidak bisa tertidur.
Dari sayyidina Zaid bin tsabit ra. berkata : pernah suatu malam aku
tidak bisa tertidur, alalu aku mengadukannya kepada baginda
Rosulullah saw. dan Beliau bersabda :’ bacalah !
‫ت ال ُعيُوْ ُن َو َأ ْنتَ َح ٌّي قَيُّوْ ٌم يَا َ َح ُّي يَاقَيُّوْ ُم َأنِ ْم َع ْينِ ْي َو ا ْه ِدْأ لَ ْيلِ ْي‬
ِ ‫ت النُّجُوْ ُم َو هَ َدَأ‬
ِ ‫َار‬
ِ ‫اللهُ َّم ع‬
Akupun membacanya dan kemudian bisa tertidur. ( HR. Imam
Thobroni )
- Doa ketika terbangun pada malam hari.
Dari sayyidina ‘Aisyah r.ha berkata :ketika baginda Rosulullah saw.
terbangun pada malam hari, Beliau saw. membaca :

ِ ْ‫ت َو اَألر‬
‫ض َو َما بَ ْينَهُ َما ال َع ِز ْي ُز ال َغفَّا ُر‬ َ ‫الَِإلَهَ ِإالَّ هللاَ ال َوا ِح ُد القَهَّا ُر َربُّ ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬
( HR. Imam Ibnu Hibban )
- Larangan tidur di tempat orang biasa jalan.
Dari sayyidina Ja’far bin Abdullah r,huma berkata : baginda
Rosulullah saw. melarang untuk tidak tidur diantara suatu kaum dan
tidur ditempat orang biasa jalan. ( HR. Imam Thobrani )
- Sunnah Qoilulah ( tidur pada pertengahan siang ).\
Dari sayyidina Anas bin Malik r.a berkata baginda Rosulullah saw.
bersabda :” Qoilulah-lah kalian ( tidur pada pertengahan siang ),
karena sesungguhnya syaitan tidak tidur siang “. (HR. Imam
Thobrani)
- Makruh tidur pada waktu dhuha, setelah Ashar dan setelah
maghrib.
Dari sayyidina Muhammad bin Ahmad bin Nadhor berkata : aku
mendengar Ibnu Aroby berkata : dahulu sayyidina Abdullah bin

49
Abbas r,huma berjalan melewati anaknya yang sedang tidu pada
waktu dhuha, kemudian sayyina Abdullah bin Abbas r.huma
membangunkan anaknya tersebut dengan kakinya seraya berkata :
bangunlah !, sesungguhnya kamu tidur pada waktu Allah swt.
membagi rezki pada hamba-hambanya, tidakkah engkau tau bahwa,
todur pada waktu dhuha akan menimbulkan sifat malas, pelupa dan
terhalang hajat-hajatnya-potongan hadits-( HR. Imam Malik )
- Sunnah memabaca dzikir sayyidatina Fatimah r.ha sebekum
tidur yaitu Subhaanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali,
AllahuAkbar 34 kali.
Dikutip dari sayyidina ‘Ali r.a bahwa beliau memerintahkan
sayyidatina Fatimah r.ha untuk meminta seorang pembantu kepada
baginda Rosulullah saw., dikarenakan mujahadahnya sayyidatina
Fatimah dalam urusan pekerjaan rumah, seperti menggiling gandum
dengan tangan beliau sendiri hingga membuat tangan sayyidatina
Fatimah melepuh. Ketika sayyidatina Fatimah r.ha mendatangi
kediaman baginda Rosulullah saw. sayyidatina Fatimah mendapati
bahwa Beliau sedang tidak dirumah, dan kembali ketika selesai sholat
isya’, sayyidatina ‘Aisyah berkata : wahai nabi Allah !, sungguh
Fatimah yelah berkunjung ke rumah Engkau sedang tak mendapati
Engkau dirumah, baginda Rosulullah saw. bersabda :” tidaklah
Fatimah datang kecuali dengan sebuah hajat “, lalu baginda
Rosulullah saw. bergegas menuju rumah sayyidina ‘Ali r.a.
Sayyidina ‘Ali ra. berkata : pada waktu itu aku dan sayyidatina
Fatimah r.ha sedang berada di tempat tidur kami. Lalu baginda
Rosulullah saw. ,emgetuk pimtu seraya meminta izin untuk masuk
kedalam rumah, aku pun bergegas bangkit dari tampat tidur ku untuk
menyambut baginda Rosulullah saw., Beliau bersabda :” tetaplah
ditempat tidurmu wahai ‘Ali ”. Beliau bersabda :” wahai Fatimah !,
apa yang menyebabkan engkau datang ? “, sayyidatina Fatimah r.ha
menjawab : wahai Rosulullah ! pada hari ini sungguh aku telah
menggiling gandum sehingga membuat tangan ku melepuh, maksud
aku mendatangi Engkau ialah ingin meminta seorang pembantu dari

50
Engkau. Baginda Rosulullah saw. bersabda :” maukah Aku
beritahukan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari pada
mendapatkan seorang pembantu ? ”, mereka menjawab : tentu wahai
Rosulullah, Beliau bersabda :” bacalah sebelum tidur AllahuAkbar 34
kali, Subhaanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, ini jauh lebih baik
dari pada mendapatkan seorang pembantu “.( HR. Imam Muslim )
- Sebelum tidur membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas.
Dari sayyidida Anas ra. berkata, baginda Rosulullah saw. bersabda :”
apabila kamu meletakkan lambungmu di tempat tidurmu, bacalah
surat Al-fatihah dan surat Al-ikhlas, maka kamu pasti akan aman
dari segala sesuatu kecuali kematian “. ( HR. Imam Bazzar )
- Sebelum tidur membaca surat Al-ikhlas dan surat
Muawwidzatain.
Dari sayyidatina ‘Aisyah r.ha berkata, dahulu ketika naginda
Rosulullah saw. akan beranjak tidur, Beliau mengumpulkan kedua
telapak tangan Beliau ( seperti orang yang sedang berdoa ), kemudian
Beliau isyarat meniup ketangan Beliau, lalu Beliau membaca di
kedua telapak tangan Beliau tadi surat Al-ikhlas, surat Al-falaq, dan
surat An-nas, Kemudian Beliau mengusap seluruh bagian dari badan
Beliau yang bisa digapai, memulainya dari bagian kepala lalu
kebagian wajah lalu bagian belakang badan Beliau, dan ini Beliau
ulangi sebanyak 3 kali. ( HR. Imam Tirmizi )
- Membaca ayat Kursi sebelum tidur.
Dari saiyyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, bacalah ayat
Kursi maka penjagaan Allah swt. tidak akan hilang darimu dan
syaitan tidak akan bisa mendekatimu hingga waktu subuh-potongan
hadits-.
( HR. Imam Bukhori )
- Membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqoroh sebelum tidur.

51
Dari sayyidina Ibnu Mas’ud ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” barang siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-
Baqoroh, maka itu sudah cukup baginya “. ( HR. Imam Bukhori )
- Membaca surat As-Sajadah dan surat Al-Mulk sebelum tidur.
Dari sayyidina Jabir ra. berkata : baginda Rosulullah saw. tidak akan
tidur sebelum membaca surat Alif Laam Miim Sajadah dan
Tabaarokalladzi Biyadihil Mulk ( HR. Imam Bukhori )
- Membaca surat Al-Hasyr sebelum tidur.
Dari sayyidina Anas bin Malik ra. berkata : baginda Rosulullah saw.
pernah menasehati seorang lelak agar, ketika ia ingin beranjak
ketempat tidurnya, hendaknya ia membaca surat Al-Hasyr, Beliau
saw. bersabda :” jika kamu wafat, maka kamu wafat dalam keadaan
syahid “ atau Beliau bersabda :” kamu termasuk ahli surga “. ( HR.
Imam Ibnu Sinny )
- Membaca surat Al-kafirun sebelum tidur.
Dari sayyidina Farwah bin Naufal ra. dari ayahnya ra. berkata kepada
baginda Rosulullah saw. : wahai Rosulullah, perintahkanlah untukku
suatu amalan yang bisa aku amalkan, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” jika kamu beranjak ketempat tidurmu hendaknya kamu
membaca “ Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun” sampai akhir ayat, karena
sesungguhnya surat itu akan menjadi pembebas dari kesyirikan “.
(HR. Imam Hakim)
- Membaca doa sebelum tidur.
Dari sayyidina Huzaifah ra. berkata : dahulu ketika baginda
Rosulullah saw. ingin tidur, Beliau membaca
‫ت َو َأحْ يَا‬
ُ ْ‫اللهم بِا ْس ِمكَ َأ ُمو‬
( HR. Imam Bukhori )
- Doa sebelum tidur lainnya.

52
ْ َ‫ لَكَ َم َماتُهَا َو َمحْ يَاهَا ِإ ْن َأحْ يَ ْيتَهَا فَاحْ ف‬, ‫اللهم خَ لَ ْقتَ نَ ْف ِس ْي َو َأ ْنتَ ت ََوفَّاهَا‬
ْ‫ظهَا َو ِإ ْن َأ َمتَّهَا فَا ْغفِر‬
َ‫ك ال َعافِيَة‬َ ُ‫لَهَا اللهم ِإنِّ ْي َأ ْسَأل‬.
( HR. Imam Muslim )
- Sunnah memuji Allah swt. ketika bermimpi baik.
Dari sayyidina Sa’id Al-Kudri ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila salah seorang dari kalian bermimpi baik,
sesungguhnya itu dari Allah swt., maka bertahmidlah ( membaca
Alhamdulillah ) “. ( HR. Imam Bukhori )
- Menceritakan mimpi baik kepada orang kita cintai.
Dari sayyidi Abi Qoyadah ra. berkata, baginda Rosulullah saw,
bersabda :” mimpi baik datangnya dari Allah swt. dan mimpi buruk
datangnya dari syaitan. Barang siapa yamg bermimpi buruk,
hendaknya ia isyarat meniup ke arah kiri dan mintalah perlindungan
kepada Allah swt. dari syaitan, mimpi tersebut tidak akan
membahayakannya dan janganlah menceritakannya kepada
siapapun. Dan barang siapa yang bermimpi baik, maka
bergembiralah dan jangan menceritakannya kecuali kepada orang
yang kamu senangi “. ( HR. Imam Tirmizi )
- 5 hal yang harus dikerjakan segera bagi orang yang bermimpi
buruk :
1. Isyarat meniup 3 kali kearah kiri.
2. Meminta perlindungan Allah swt. dari kejahatan syaitan.
3. Merubah posisi tidur.
4. Mengambil wudhu dan mengerjakan sholat.
5. Tidak menceritakan kepada siapapun. ( HR. Imam Muslim )
- Segera bangun ketika mendengar kokokan ayam.

53
Suatu ketika sayyidatina ‘Aisyah r.ha ditanya : kapan baginda
Rosulullah saw. bangun dari tidur Beliau ?, sayyidatina ‘Aisyah
menjawab : ketika mendengar suara kokokan ayam. ( HR. Imam
Buhkori )
- Mencuci tangan setelah bangun dari tidur.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra., baginda Rosulullah saw. bersabda
:” apabila salah seorang dari engkau bangun dari tidur,
hendaknya ia tidak memasukkan tangan nya ke sebuah wadah
sampai dia membasuh tanganya 3 kali basuhan, dikarenakan ia
tidak tmengetahui, kemana saja tanganya sudah bergerak “ ( HR.
Imam Muslim )

b.adab-adab makan dan minum sesuai sunnah

- Mencuci kedua telapak tangan.


Dari sayyidina Salman Al-Farisy berkata : aku membaca didalam
kitab Taurat bahwa, keberkahan makanan itu ada ketika mencuci
tangan sebelum makan, kemudian aku memberi tahu ayat tersebut
kepada baginda Rosulullah saw. dan Beliau bersabda :” keberkahan
makanan itu ada ketika seseorang mencuci kedua telapak tangannya
sebelum dan setekah makan “. ( HR. Imam Abu Daud dan Tirmizi )
- Melepas sendal atau terompah ketika sedang makan.
Dari sayyidina Anas bin Malik ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila makanan telah dihidangkan maka, lepaslah
sendal-sendal kalian, karena senda-sendal kalian adalah alat-alat
untuk berjalan bagi kalian “ ( HR. Imam Darimy )
- Makan dengan membawa sifat tawadu’ sebagaimana seorang
hamba.

54
Dari sayyidina Ayyub ra. berkata, bahwa baginda Rosulullah saw.
apabila makan, maka Beliau akan makan dengan duduk Istiifaz
( duduk dengan mengangkat kedua lutut ), dan Beliau bersabda :” aku
makan sebagaimana makannya seorang hamba, dan aku duduk
sebagaimana duduknya seorang hamba karena memang, aku adalah
seorang hamba” ( HR. Imam Mu’ammar )
- Membaca Basmalah.
Dari sayyidi Umar bin Abi Salamah ra. berkata : dahulu aku seorang
anak-anak yang berada dalam asuhan baginda Rosulullah saw. dan
pernah suatu waktu, aku ingin mengambil makanan yang ada
disebuah mangkok, lalu baginda Rosulullah saw. bersabda :” wahai
anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kanan dan
mulailah dari yang pinggir “ ( HR. Imam Bukhori dan Imam
Muslim )
- Makan dari hasil yang halal.
( QS : Al-Baqoroh ayat 172 )
Dari sayyidina Ibnu Abbas r.huma. berkata : dibacakan sebuah ayat
dihadapan baginda Rosulullah yaitu QS. Al-Baqoroh 168.
Lalu sayyidina Sa’ad bin Abi Waqqosh berdiri dan berkata : ya
Rosulullah, berdoalah kepada Allah, agar aku dijadikan orang yang
diijabah doanya !, baginda Rosulullah saw. bersabda :” wahai Sa’ad,
perbaguslah makananmu ( makan dari hasil yang halal ), maka Allah
swt. akan mengijabah doa-doamu, demi Dzat yang jiwa Muhammad
berada digenggamannya !, sesungguhnya seorang hamba yang
ditenggorokannya terdapat suatu yang haram, maka Allah swt
enggan menerima amalnya selama 40 hari dan siapa saja yang
dagingnya tumbuh dari perkara yang haram, maka Nerakalah
sebaik-baik tempat untuknya “ ( HR. Imam Thobroni )
- Sunnah makan berjama’ah.
Dari sayyidina Wahsyi ra. bercerita bahwa orang-orang berkata
kepada baginda Rosulullah saw. : wahai Rosulullah, kami makan
55
sedangkan kami tidak merasa kenyang, lalu Beliau bertanya :”
apakah kalian makan berpisah-pisah ? “ mereka menjawab : benar
wahai Rosulullah, Beliau saw. bersabda :” makan berjema’ahlah dan
sebutlah nama Allah, maka Allah swt. akan memberkahi makanan
kalian “ ( HR. Imam Abu Daud )
- Makruh meninggalkan makan malam.
Dari sayyidina Anas bin Malik ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” makan malam lah walau hanya dengan paruhan kurma,
karena meninggalkan makan malam adalah sesuatu hal yang dapat
melemahkan badan “ ( HR. Imam Tirmizi )
- Mendoakan orang yang mengajak makan, sedang kamu sedang
berpuasa.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw
bersabda :” apabila salah seorang dari kalian diajak makan, maka
terimalah. Jika kamu sedang berpuasa, maka doakanlah ia yang
mengajakmu, sedang jika tidak, maka makanlah “ ( HR. Imam
Muslim)
- Makan bersama pembantu atau memberinya makanan apabila ia
enggan makan bersama.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila seorang pe;ayan mengantar makanan kepada
salah seorang dari kalian, maka duduk kanlah ia dan makan
bersamanya, jikalau ia enggang, maka ambilkanlah untuknya
sebagian dari makanan yang ia bawa “ ( HR. Imam Ibnu Majah )
- Makan dengan niat untuk beramal sholeh.
( QS : Al-Mukminun 51 )
- Membenamkan seluruh badan lalat, ketika masuk kedalam
sebuah wadah.

56
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila lalat masuk kedalam wadah punya salah seorang
dari kalian, maka benankanlah seluruh badannya kemudian
buanglah, karena salah satu dari sayap lalat terdapat obat dan
disayap lainnya terdapat penyakit “. ( HR. Imam Bukhori )
- Tidak makan dan minum berlebihan
( QS Al-‘Araf 31 )
- Larangan mencela makan.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata : baginda Rosulullah saw.
sekalipun tidak pernah mencela makanan, jikalau Beliau
menyukainya, maka Beliau akan memakannya, jikalau tidak, maka
Beliau akan meniggalkannya. ( HR. Imam Bukhori )
- Makruh memakan makan yang masih sangat panas.
Dari sayyidatina Asma binti Abu Bakar r.huma. berkata : bahwa
pernah suatu ketika dia meremukkan makan, kemudian
membubuhinya dengan kuah, lalu dia memasukan sesuatu pada
makanan tersebut sehingga asap yang ada pada makanan tersebut
hilang ( panas dari makan tersebut ), kemudian dia berkata : aku telah
mendengar baginda Rosulullah saw. bersabda :” sesungguhnya yang
demikian sangat besar keberkahannya “.( HR. Imam Ahmad )
- Makruh mencium makanan.
Dari sayyidina Ummu Salamah r.ha. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” janganlah kalian mencium makanan kalian sebagaimana
binatang buas mencium makanannya “ ( HR. Imam Thobrani )
- Larangan makan telungkup.
Dari sayyidina Salim dari ayahnya ra. berkata : bahwa baginda
Rosulullah saw. melarang untuk tidak makan dengan 2 cara ; duduk
disebuah jamuan yang diatasnya terdapat khomar yang akan diminum
dan makan dalam keadaan telungkup. ( HR. Imam Abu Daud )

57
- Makruh makan didalam pasar.
Dari sayyidina Abi Umamah, baginda Rosulullah saw. bersabda :”
makan didalam pasar adalah sebuah kehinaan “. ( HR. Imam
Thobrany )
- Makruh meniup makan dan minuman.
Dari sayyidina Ibnu Abbas r.huma. berkata : bahwa baginda
Rosulullah saw. tidak pernah meniup makanan maupun minuman, dan
Beliau juga tidak pernah bernafas pada tempat wadah air tempat
minum. ( HR. Imam Ibnu Majjah )
- Makan dengan tangan kanan.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata : baginda Rosulullah saw.
bersabda :” makan dan minumlah kalian dengan tangan kanan, begitu
juga dengan mengambil dan memberi. Karena sesungguhnya syaiton
makan, minum, mengambil dan memberi dengan tangan kiri “.( HR.
Imam Ibnu Majjah & Imam Bukhori )
- Sunnah makan dengan 3 jari dan menjilat jari.
Dari sayyidina Muhammad bin Ka’ab bin ‘Ujroh ra. dari ayahnya ra.
berkata : aku telah melihat baginda Rosulullah saw. makan dengan
menggunakan 3 jari ; jari jempol, jari tekunjuk dan jari tengah, setelah
selesai makan Beliau menjilat jari yang tadi sebelum membasuhnya.
( HR. Imam Thobrani & Imam Muslim )
- Sunnah makan mulai dari pimggir.
Dari sayyidina Ibnu Abbas r.huma. berkata : baginda Rosulullah
saw. :” keberkahan makanan teletak pada tengah makanan, maka
mulailah makan dari pinggirnya, bukan temgahnya “. ( HR. Imam
Tirmizi )
- Membaca Basmalah ketika lupa membaca pada awal makan.

58
Dari sayyidina Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, baginda Rosulullah
saw. bersabda :” barangsiapa yang lupa menyebut nama Allah ketika
permulaan makan, maka hendaknya dia langsung membaca :
ِ ‫بِس ِْم هللا فِى اَ َّولِ ِه َو‬
‫آخ ِر ِه‬

Yang demikian akan membuat baik makanan setelahnya dan


mencegah kejelekan yang akan menimpanya ”. ( HR. Imam Ibun
Hibban & Imam Thobrani )
- Doa agar tehindar dari bahaya makanan dan minuman.
Dari sayyidina Umar bin Khattab ra. berkata ; pernah suatu ketika
baginda Rosulullah saw. meminta air untuk di minum, kemudian aku
membawakannya untuk Beliau, sedang didalam air tersebut tedapat
sebuah helai rambut, kemudian Beliau mengambil rambut tersebut
dan berdoa :
ُ‫اللهم َج ِّم ْله‬
( HR. Imam Hakim ) –penggalan hadits-
- Sunnah bersyukur setelah makan.
( QS Al-Baqoroh 172 )
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” orang yang bersyukur setelah makannya sebagaimana
orang yang berpuasa lagi bersabar “. ( HR. Imam Abi khuzaimah )
- Sunnah membaca hamdalah selepas makan.
Dari sayyidina Anas bin Malik ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” sesungguhnya Allah swt. sangat mencinta sesorang yang
makan hingga kenyang, kemudian dia memuji Allah ( bertahmid )
untuk makanan tersebut, begitu juga minuman “. ( HR. Imam Muslim
)
- Doa setelah makan.

59
Dari sayyidina Sa’id Al-Khudry ra. menceritakan : apabila baginda
Rosulullah saw. selesai makan, maka Beliau akan membaca doa :
ْ ‫الح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ‬
َ‫ط َغ َمنَا َو َسقَانَا َو َج َعلَنَا ِمنَ ْال ُم ْسلِ ِم ْين‬ َ
( HR. Imam Abu Daud )
Doa lainnya :
َ ‫ك ْال َح ْم ُد َعلَى َما َأ ْع‬
َ‫طيْت‬ ْ ‫اللَّهُ َّم َأ‬
َ َ‫ط َع ْمتَ َو َأ ْسقَيْتَ َو َأ ْعنَيْتَ َو َأ ْقنَيْتَ َو هَ َديْتَ واجْ تَبَيْتَ فَل‬
( HR. Imam Nasai )
Doa lainnya :
‫الح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َم َّن َعلَ ْينَا فَهَدَانَا َو بَالَ ٍء َح َس ٍن َأ ْبالَنَا‬
َ
( HR. Imam Thobrani )
- Sunah minum duduk.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” janganlah salah seorang dari kalian sekali-kali minum
dalam keadaan berdiri, dan siapa saja yang telah melakukannya,
hendaknya memuntahkannya “. ( HR. Imam Muslim )
- Minum dengan tangan kanan.
Dari sayyidina Ibnu Umar r.huma berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila salah seorang dari kalian hendak makan dan
minum, maka makan dan minumlah dengan tangan kanan “. ( HR.
Imam Muslim )
- Minum dengan 3 kali tegukan.
Dari sayyidina Abdullah bin Mas’ud ra. berkata : dahulu ketika
baginda Rosulullah saw. hendak ingin meminum sesuatu dari sebuah
wadah, maka Beliau memulainya dengan 3 kali tegukan, yangmana
disetiap tegukan Beliau membaca ِ‫ اَ ْل َح ْم ُد هلل‬dan bersyukur setelahnya.
( HR. Imam Ibnu Nasai )
- Makruh meniup makanan dan minuman.

60
Dari sayyidina Ibnu Abbas r.huma. berkata : bahwa baginda
Rosulullah saw. tidak pernah meniup makanan dan minum Beliau,
dan juga tidak pernah bernafas pada wadah makanan atau minuman
tersebut. ( HR. Imam Ibnu Majjah & Imam Baihaqi )
c.adab istinjak ( buang hajat ) sesuai sunnah.

- Memutup serta menjauh dari khalayak ramai ketika buang hajat.


Dari sayyidina Abu Hurairah ra. dari baginda Rosulullah saw.
bersabda :” barangsiapa yang ingin buang hajat, maka carilah
penutup, kalau tidak mendapati penutup kecuali hanya gundukan
pasir, maka belakangilah gundukan tersebut. Karena sungguh saitan
sangat senang duduk ditempat buang hajatnya Bani Adam. Barang
saipa yang mengerjakannya, maka itu baik untuknya, dan siapa yang
tidak mengerjakannya, maka tidak ada celaan baginya “. ( HR. Imam
Abu Daud )
Dari sayyidina Jabir bin Abdillah r.huma., bahwa apabila baginda
rosulullah saw. ingin buang hajat, maka Beliau akan pergi ketempat
orang-orang tidak bisa melihat Beliau. ( HR. Imam Abu Daud )
- Sunnah memakai penutup kepala dan alas kaki ketika masuk
tandas.
Dari sayyidina Habib bin Sholeh ra., dahulu ketika baginda
Rosulullah saw. ingin masuk tandas, Beliau mengenakan alas kaki
dan penutup kepala. ( HR. Imam Baihaqi )
- Sunnah membaca Bismillah dan meminta perlindungan kepada
Allah swt.
Dari sayyidina Anas bin Malik ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” sesungguhnya tempat ini ( tandas ) adalah sarangnya
syaitan, jika salah seorang dari kalian hendak memasukinya, maka
bacalah :
ِ ‫ث َو ْال َخبَاِئ‬
‫ث‬ ِ ُ‫ك ِمنَ ْال ُخب‬
َ ِ‫ اللَّهُ َّم ِإنِّ ْي َأ ُعوْ ُذ ب‬, ‫بِس ِْم هللا‬

61
( HR. Imam Thobrani )
- Masuk dengan kaki kiri, keluar dengan kaki kanan.
Dari sayyidatina ‘Aisyah r.ha. berkata : dahulu baginda Rosulullah
saw. memiliki kebiasaan, memulai segala sesuatu dengan
menggunakan bagian anggota badan Beliau yang kanan ketika itu
bersih. ( HR. Imam Bukhori )
- Wajib memerhatikan masalah buang air kecil.
Dari sayyidina Ibnu Abbas r.huma. berkata : pernah suatu ketika
baginda Rosulullah saw. melewati 2 tanah kuburan, lalu Beliau
bersabda :” sungguh mereka sedang diazab, dan mereka diazab
bukan karena dosa-dosa besar, melainkan yang ini diazab karena
tidak memerhatikan masalah buang air kecil , dan yang satunya
memiliki kebiasaan suka adu domba “, kemudian baginda Rosulullah
saw. mengambil kurma basah dan membelahnya menjadi dua, lalu
Beliau menanamkannya kepada dua kuburan tersebut dan Beliau
bersabda :” semoga Allah swt. meringankan azab mereka berdua,
selagi kurma tadi tidak kering “. ( HR. Imam Bukhori )
- Larangan menyentuh kemaluan dengan tangan kanan ketika
buang hajat.
Dari sayyidatina ‘Aisyah r.ha. berkata : baginda Rosulullah saw.
menggunakan tangan kanannya untuk berwudhu’ dan makan, sedang
yang kiri digunakan untuk ditandas dan perkara kotor laimmya. ( HR.
Imam Abu Daud )
- Sunah istinjak menggunakan air.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra., dari baginda Rosulullah saw.
bersabda :” sungguh ayat ini telah diturunkan untuk orang-orang
Kuba :
) 108 : ‫ ( التوبة‬. ‫فِ ْي ِه ِر َجا ٌل ي ُِحبُّوْ نَ َأ ْن يَتَطَهَّرُوْ ا‬
Beliau bersabda :” mereka adalah orang-orang yang beristinjak
menggunakan air, kemudian turunlah ayat ini untuk mereka “. ( HR.
Imam Abu Daud )
62
- Makruh dzikir didalam tandas.
Dari sayyidina Muhajir bin Qunfudz ra. berkata : aku mendatangi
baginda Rosulullah saw., sedangkan Beliau lagi buang hajat, lalu
akupun mengucap salam kepada Beliau dan Beliau tidak
menjawabnya sampai Beliau berwudhu’, akupun mendatangi Beliau
dan menanyakan perihal tadi, lalu Beliau Bersabda :” sungguh aku
tidak suka menyebut nama Allah, kecuali dalam keadaan suci “. ( HR.
Imam Abu Daud )
- Larangan buang hajat di tengah jalan, tempat berteduh, dan
tempat-tempat yang sering didatangi orang-orang.
Dari sayyidina Muadz bin Jabal ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” takutlah kalian pada 3 tempat yang akan mengutuk :1.
Tengah lapang yang sering didatangi orang-orang, 2. Di tengah
jalan, 3. Tempat berteduh ”. ( HR. Imam Abi Daud )
- Keharaman menghadap kiblat dan membelakanginya ketika
buang hajat.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” sungguh kedudukan Ku diantara kalian sebagaimana
kedudukan seorang ayah, yang akan memberikan kalian nasehat
prihal sesuatu. Apabila salah seorang dari kalian ingin buang hajat,
maka janganlah menghadap kiblat maupun membelakanginya “.-
potongan hadits- ( HR. Imam Abi Daud )
- Istigfar ketika keluar dari tandas.
Dari sayyidina ‘Aisyah r.ha. berkata : dahulu apabila baginda
Rosulullah saw. keluar dari tandas, maka Beliau berdoa :
َ‫ُغ ْف َرانَك‬
( HR. Imam Tirmizi )
- Doa keluar dari tandas.
Dari sayyidina Abu Dzar ra. berkata : apabila baginda Rosulullah
saw. keluar dari tandas, maka Beliau akan berdoa :

63
‫َب َعنِّ ْي اَأل َذى َو عَافَانِ ْي‬
َ ‫لح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ َأ ْذه‬
َ َ‫ا‬.

( HR. Imam Nasai & Imam Ibnu Majah )


- Sunnah bagi seorang laki-laki mengusapkan tangannya ketanah
setelah keluar dari tandas.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata : dahulu ketika baginda
Rosulullah saw. masuk kedalam tandas, aku senantiasa menyediakan
air untuk Beliau, yang nantinya Beliau jadikan sebagai air basuhan,
sayyidina Waqi’ ra. berkata : kemudian Beliau mengusapkan tangan
Beliau ketanah, lalu aku menyediakan air yang lain untuk Beliau,
kemudian Beliau berwudhu dengan air tersebut. ( HR. imam Abi
Daud )
- Makruh buang hajat di kamar mandi.
Dari sayyidina Abdullah bin Mugoffal ra. berkata, baginda Rosulullah
saw. bersabda :” janganlah kalian buang air kecil ditempat biasa
kalian gunakan untuk mandi ( kamar mandi ), kemudian kalian juga
mandi disana, imam Ahmad rah.a. meriwayatkan :” kemudian kalian
berwudhu didalamnya, yang demikian akan membuat kalian terkena
waswas “, ( HR. Imam Abi Daud )
- Makruh kencing berdiri.
Dari sayyidatina ‘Aisyah r.ha. berkata : siapa diantara kalian yang
menceritakan bahwa, baginda Rosulullah saw. buang air kecil
berdiri ?, janganlah kalian membenarkannya !, karena, tidaklah Beliau
buang air kecil kecuali dengan cara duduk. ( HR. Imam Tirmizi )
- Makruh melihat kemaluan atau kototran yang sudah
dikeluarkan.
Para ahli fiqih rah.him. sangat banyak sekali membahas bahwa, tidak
nelihat kemaluan atau kotoran yang sudah dikeluarkan adalah sunnah.

64
Imam An-Nawawi rah.a. berkata didalam kitabnya Al-Majmu’ :
disunnahkan bagi seorang yang buang hajat, untuk tidak melihat
kemaluan ataupun kotoran yang sudah dia keluarkan.
Imam Ibnu Najim Al-Hanafy berkata dalam kitabnya Al-Bahrur
Rooiq Fii Syarhil Kanzul Daqooiq : seyogyanya seseorang untuk
tidak melihat auratnya kecuali ada sebuah hajat ( keperluan
mendesak ), dan tidak juga melihat kotoran yang sudah dia keluarkan.
Dalam kitab ‘Ianatuth Tholibin dikatakan : janganlah seseorang
diantara kalian melihat apa yang sudah dikeluarkan, kecuali karena
sebuah mashlahah.

d.adab bepergian sesuai sunnah.

- Sunnah menulis wasiat sebelum berangkat, karena ajal berada


digenggaman Allah swt.
( QS. Luqman : 34 )
- Sunnah membawa bekal.
Dari sayyidina Ibnu Abbas r.huma. berkata : pernah suatu waktu,
orang-orang yaman pergi menunaikan haji ke Baitullah, sedangkan
mereka tidak membawa bekal. Mereka berkata : kami adalah orang-
orang yang bertawakkal. Sesampai mereka di kota Mekkah,
merekapun meminta-minta kepada orang-orang yang ada disana,
kemudian Allah swt. menurunkan ayat :
) 197 : ‫َوتَزَ َّو ُدوْ ا فَِإ َّن َخي َْر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى ( البقرة‬
( HR. Imam Bukhori )
- Solat sunnah safar.
Dari sayyidina Muth’im bin Miqdar ra. berkata, baginda Rosulullah
saw. bersabda :” tidak ada suatu pemberian, yang diberkan seorang
hamba kepada keluarganya lebih baik, melebihi 2 rokaat yang dia
65
kerjakan disisi mereka, ketika hendak bersafar “. ( HR. Imam Ibnu
Syaibah ).
- Makruh bepergian pada malam hari sendirian.
Dari sayyidina Ibnu Umar r.huma. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” kalau orang-orang mengetahui keadaan seseorang ketika
dia sendirian sebagaimana yang Aku ketahui, maka niscaya dia tidak
akan bepergian pada malam hari sendirian “. ( HR. Imam Bukhori )
- Sunnah safar bertiga.
Dari sayyidina Amar bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya ra.
berkata, baginda Rosulullah saw. bersabda :” orang yang sendirian
bersafar, dia bersama syaitan. Orang yang berduaan bersafar, dia
bersama syaitan. Orang yang safarnya bertiga, maka mereka
berjemaah “. ( HR. Imam Abi Daud & Imam Tirmizi )
- Mengangkat seorang amir ketika safar.
Dari sayyidina Sa’id Al-Khudry ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” apabila tiga orang keluar untuk bersafar, maka angkatlah
salah seorang dari mereka untuk dijadikan amir “. ( HR. Imam Abi
Daud )
- Sunnah memulai perjalanan pada malam hari, khususnya
permulaan malam.
Dari sayyidina Anas ra. berkata, baginda Rosulullah saw. bersabda :”
hendaknya kalian bepergian pada malam hari, karena bumi dilipat
pada waktu itu “. ( HR. Imam Abi Daud )
- Sunnah safar pada hari kamis.
Dari sayyidina Ka’ab bin Malik ra. berkata : tidaklah baginda
Rosulullah saw. bepergian kecuali hari kamis. –potongan hadits-
( HR. Imam Bukhori )
- Sunnah memulai safar pada permulaan siang.

66
Dari sayyidina Shori Al-Ghomidi berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” ya Allah, berkahilah ummat Ku pada pagi hari mereka “.
Dan apabila Beliau ingin mengutus sebuah pasukan, maka Beliau
akan mengutus mereka pasa permulaan siang ( pagi ). ( HR. Imam
Abu Daud )
- Doa untuk ahli keluarga yang ditinggal.
Dari sayyidina Musa bin Wardan berkata, sayyidina Abu Hurairoh
berkata : maukah ku ajarkan kepadamu sebuah kalimat, yang baginda
Rosulullah saw. ajarkan kepaku ?, apabila engkau hendak bersafar,
maka bacakanlah untuk keluargamu :
ُ‫ َأ ْستَوْ ِد ُع ُك ُم هللاَ الَّ ِذيْ الَ يُخَ يِّبُ َودَاِئ َعه‬.
( HR. Imam Thobrani & imam Ibnu Majah )
- Doa ketika berpisah dengan sahabat.
Dari sayyidina Anas bin Malik ra. berkata : seorang lelaki telah
datang kepada baginda Rosulullah saw. dan berkata : ya Rosulullah,
aku hendak bersafar, Beliau bertanya :” kapan ? “, dia menjawab :
besok insya Allah, kemudian baginda Rosulullah saw.
mendatanginya, meraih tangannya dan berdoa :
ُ ‫ك فِى ْال َخي ِْر َحي‬
َ‫ْث تَ َو َّجهْت‬ َ َ‫ك هللاُ التَّ ْق َوى َو َغفَ َر َذ ْنب‬
َ َ‫ك َو َو َّجه‬ َ ‫فِى ِح ْف ِظ هللاِ َو فِى َكفَنِ ِه َو زَ َّو َد‬
( HR. Imam Ibnu Sinni & imam Darimi )
- Doa ketika keluar rumah.
Dari sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan ra. berkata, baginda Rosulullah
saw. bersabda :” barangsiapa keluar dari rumahnya, dengan maksud
ingin bersafar, maka bacalah ketika keluar rumah :
‫ت َعلَى هللاِ الَ َحوْ َل َوالَ قُ َّوةَ ِإالَّ بِاهللِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم‬
ُ ‫ت بِاهللِ َو ت ََو َّك ْل‬
ُ ‫َص ْم‬ ُ ‫بِس ِْم هللاِ آ َم ْن‬
َ ‫ت بِاهللِ َوا ْعت‬
Maka dia akan diberi sebaik-baik rezki dari tempat tersebut dan akan
dicabut dari tempat tersebut segala kejelekan “. ( HR. Imam Ibnu Abi
Dunya )

67
- Disunnahkan menjaga 7 perkara ketika berkendaraan.

1. Membaca Bismillah ketika naik kendaraan.


2. Membaca Alhamdulillah ketika sudah duduk.
3. Membaca :
)13( َ‫) َو ِإنَّا ِإلَى َربِّنَا لَ ُم ْنقَلِبُوْ ن‬12( َ‫ُسب َْحانَ الَّ ِذيْ َس َّخ َر لَنَا ه َذا َو َما ُكنَّا لَهُ ُم ْق ِرنِ ْين‬
4. Membaca Alhamdulillah 3 kali.
5. Membaca Allahuakbar 3 kali.
6. Membaca doa :
َ‫ب ِإالَّ َأ ْنت‬ ُّ ‫ فَا ْغفِرْ لِ ْي فَِإنَّهُ الَ يَ ْغفِ ُر‬, ‫ت نَ ْف ِس ْي‬
َ ْ‫الذنُو‬ ُ ‫ك ِإنِّ ْي ظَلَ ْم‬
َ َ‫ُسب َْحان‬
7. Tersenyum.
Kemudian sayyidina ‘Ali ra. ditanya :sebab apa engkau tersenyum
wahai Amirul mukminin ?, sayyidina ‘Ali ra. menjawab : dahulu aku
pernah melihat baginda Rosulullah saw. melakukan persis
sebagaimana apa yang aku lakukan, aku juga bertanya : wahai
Rosulullah, sebab apakah yang membuat engkau tersenyum ?,
baginda Rosulullah saw. bersabda :” sesungguhnya tuhanmu takjub,
ketika hambanya berdoa “ ya Allah, ampunilah dosa-dosaku “, dan
dia mengetahui, bahwa memang tidak ada yang bisa mengampuni
keculai Dia ( Allah swt. ) “. ( HR. Imam Abi Daud & Imam Tirmizi )
- Doa naik kendaraan laut dan supaya terjaga dari bahaya.
Dari sayyidina Husain bin ‘Ali r.huma. berkata, baginda Rosulullah
saw. bersabda :” suatu yang bisa menjadi penjaga bagi ummat Ku,
agar mereka tidak tenggelam, ketika menaiki perahu ialah,
hendaknya dia membaca :
) 41 : ‫بِس ِْم هللاِ َمجْ َرىهَا َو ُمرْ سهَا ِإ َّن َرب ِّْي لَ َغفُوْ ٌر َر ِح ْي ٌم ( هود‬
-penggalan hadits- ( HR. Imam Ibnu Sinni )

68
- Doa agar terhindar dari marabahaya, tatkala singgah disuatu
tempat.
Dari sayyidina Haulah binti Hakim As-Sulamiyyah r.ha. berkata, aku
mendengar baginda Rosulullah saw. bersabda :” barang siapa yang
singgah pada suatu tempat kemudian dia membaca :
َ َ‫ت ِم ْن َش ِّر َما َخل‬
‫ق‬ ِ ‫َأ ُعوْ ُذ بِ َكلِ َما‬
ِ ‫ت هللاِ التَّا َّما‬
Maka tidak akan ada yang dapat membahayakannya suatu apapun,
sampai dia pergi dari tempat tersebut “. ( HR. Imam Muslim )
- Sunnah bertakbir ketika pendakian dan bertasbih ketika
penurunan.
Dari sayyidina Jabir bin Abdillah r.huma. berkata : dahulu ketika
kami jalan di pendakian, maka kami bertakbir dan ketika jalan
menurun kami bertasbih. ( HR. Imam Buhkori )
- Memperbanyak doa ketika safar.
Dari sayyidina Abu Hurairoh ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” 3 doa yang pasti tidak akan tertolak :
1. Doa kedua orang tua untuk anaknya.
2. Doa seorang musafir.
3. Doa orang yang terzolimi.
( HR. Imam Abi Daud )
- Memperbanyak zikir ketika bersafar.
Dari sayyidina ‘Uqbah bin Amir ra. berkata, baginda Rosulullah saw.
bersabda :” tidaklah seorang musafir, yang menyibukkan dirinya
dengan berzikir kepada Allah, keculai dia akan senantiasa diikuti
malaikat, akan tetapi jika dia sibuk dengan melantunkan sya’ir atau
dengan yang lainnya, maka dia senantiasa diikuti oleh syaitan “.
( HR. Imam Thobroni )
69
- Doa ketika memasuki sebuah kampung.
Dari sayyidina Ibnu Umar r.huma. berkata : dahulu pernah suatu
waktu, ketika kami bersafar bersama baginda Rosulullah saw.. ketika
Beliau sudah melihat desa yang akan Beliau masuki, Beliau berdoa :
‫ اَللَّهُ َّم ارْ ُز ْقنَا َجنَاهَا َو َحبِّ ْبنَا ِإلَى‬, ‫ار ْك لَنَا فِ ْيهَا‬
ِ َ‫ اَللَّهُ َّم ب‬, ‫ار ْك لَنَا فِ ْيهَا‬ ِ َ‫ اَللَّهُ َّم ب‬, ‫ار ْك لَنَا ِف ْيهَا‬
ِ َ‫اَللَّهُ َّم ب‬
‫صالِ ِح ْي َأ ْهلِهَا ِإلَ ْينَا‬
َ ْ‫َأ ْهلِهَا َو َحبِّب‬
( HR.Imam Thobrani )
- Sunnah berdoa ketika pulang dari safar.
Dari sayyidina Abdillah ra. berkata : dahulu ketika baginda
Rosulullah saw. kembali dari safar Beliau, baik itu dari peperangan,
haji, ‘umrah, maka Beliau akan menyebut asma Allah, kemudian
bertakbir 3 kali, lalu berdoa :
َ‫ آيِبُوْ نَ تَاِئبُوْ ن‬, ‫ك َو لَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو َعلَى ُك ِّل َش ْيٍئ قَ ِد ْي ٌر‬ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬,ُ‫ك لَه‬
َ ‫الَِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
َ ‫َص َر َع ْب َدهُ َو هَزَ َم اَأْلحْ ز‬
ُ‫َاب َوحْ َده‬ َ ‫ق هللاُ َو ْع َدهُ َو ن‬ َ ‫ص َد‬ َ , َ‫اج ُدوْ نَ لِ َربِّنَا َحا ِم ُدوْ ن‬
ِ ‫عَابِ ُدوْ نَ َس‬
( HR.Imam Bukhori )
- Pertama yang harus dikerjakan oleh seorang musafir sebelum
pulang kerumahnya.
Dari sayyidina Ka’ab bin Malik ra. berkata : bahwa baginda
Rosulullah saw. tidak akan pulang dari safar Beliau kecuali pada
waktu dhuha, tatkala Beliau sudah kembali dari safar Beliau, maka
tempat yang pertama kali yang akan didatangi Beliau ialah mesjid,
lalu Beliau sholat 2 roka’at kemudian duduk didalamnya. ( HR. Imam
Muslim )

‫و هللا أعلم بالصواب‬

‫وهلل العزيز الحمد على كل حال‬


‫ختم هذا الجهد القليل بعونه تعالى الجليل‬

70
‫وصلى هللا على سيدنا محمد اإلنسان الكامل‬
‫أسأل هللا سبحانه و تعالى به العفووالخير‬
‫واستر علي به من كل عيوب و شر‬
‫وانظر أنت عليه بتكرار‬
‫عسى تصيرخير البار‬
‫آمين‬
‫م‬

‫‪71‬‬
72
73
74
75
76

Anda mungkin juga menyukai