Tidak asing lagi terdengar oleh kita bahwa umat Rasulullah
ﷺmemiliki berbagai macam kekhususan dari Allah ﷻyang tidak diberikan kepada umat-umat terdahulu. Dalam hal ini sudah bisa dipastikan bahwa Allah ﷻbetul-betul mencintai umat ini sepenuh nya namun abnyak dari mereka yang tidak sadar akan kekhuusan dan kemulian tersebut. Diantara khususan yang Allah ﷻberikan ialah : 1. Diangkatnya beban. Dalam hal ini Allah ﷻberfirman dalam ayat Al-Quran : ي الَّ ِذيْ يَ ِج ُد ْونَ هٗ َم ْكتُ ْوبً ا ِع ْن َدهُ ْم فِى التَّ ْو ٰرى ِة َّ ي ااْل ُ ِّم َّ َِّس ْو َل النَّب ُ اَلَّ ِذي َْن يَتَّبِ ُع ْو َن الر ِ ف َويَ ْن ٰهىهُ ْم َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوي ُِح لُّ لَهُ ُم الطَّيِّ ٰب ت َويُ َح ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ِ َوااْل ِ ْن ِجي ِْل يَْأ ُم ُرهُ ْم بِ ْال َم ْعر ُْو ُت َعلَ ْي ِه ۗ ْم فَالَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا بِ ٖه َو َع َّزر ُْوه ْ َض ُع َع ْنهُ ْم اِصْ َرهُ ْم َوااْل َ ْغ ٰل َل الَّتِ ْي َك ان َ َ ث َويَ ْال َخ ٰۤب ِٕى ٰۤ ُ ٓ ࣖ ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح ُْو َن َ ول ِٕى ي اُ ْن ِز َل َم َعهٗ ۙا ْٓ صر ُْوهُ َواتَّبَعُوا النُّ ْو َر الَّ ِذ َ ََون (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung. (QS. Al-A'raf Ayat 157) ص َرهُ ْم ْ ِ اmaksudnya ialah : sebuah beban yang membebani pemiliknya sehingga dia susah untuk bergerak. Makna dari ungkapan barusan adalah Allah ﷻtidak mewajibkan untuk umat Rasulullah ﷺsesuatu yang berada diluar kemampuan mereka dan Allah ﷻjuga tidak menjadikan hal tersebut sebagai syar’i sebagaimana yang terjadi pada umat terdahulu. Seperti yang didapatkan oleh Bani Israil, yang mereka banyak mendapatkan kewajiban yang berat lagi membebani, bagai rantai yang dililitkan ke leher sehingga tak dapat berbuat apa-apa. Diantara berbagai syar’I yang berat lagi membebani tersebut ialah : 1. Memotong bagian yang terkena najis Sebagaimana sabda baginda Rasulullah ﷺ: . وال يكفي غس له, فإن ه علي ه أن يقطع ه ليطه ره,فإذا أصابت النجاسة ثوب أحدهم )(أخرجه البخاري
Artinya : “Apabila najis mengenai baju salah seorang dari
kalian, maka wajib baginya untuk memotong bagian tersebut untuk mensucikan nya dan tidak cukup dengan dibasuh“. Sebagian ulama’ ada yang berpendapat bahwa wajib memotong setiap apa yang terkena najis, walaupun yang terkena itu bagian dari jasad. Pendapat ini disandarkan kepada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud yaitu : . قطعوا ما أصابه البول منهم,كانو إذا أصاب البول جسد أحدهم Artinya : “Dahulu apabila kencing mengenai jasad salah seorang mereka, maka mereka memotong bagian yang terkena kencing“. Adapun untuk umat baginda Rasulullah ﷺ, maka di dalam syari’at cukup dengan menumpahkan air dan membasuh bagian yang terkena najis saja, baik yang terkena najis itu masjid, pakaian dan badan. 2. Terbebernya pelaku maksiat Dahulu bani isroil ketika melakukan sebuah dosa atau mengerjakan maksiat, maka ketika subuh mereka mendapati sesuatu telah tertulis di pintu rumahnya fulan telah mengerjakan ini dan itu dan tebusannya adalah ini dan itu. Apa yang mereka kerjakan langsung dibeberkan oleh Allah ﷻ. Umat baginda Rasulullah ﷺmereka tekah diberi anugerah oleh Allah ﷻyaitu as-satr (Allah ﷻmenutup dosa mereka), sebagaimana yang disabdakan baginda Rasulullah ﷺ: