Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Pertama

‫صحْ ِب ِه َو َم ِن اهْ َتدَى‬ َ ‫ َو َع‬،‫لى َرسُولِ ِه ْالـمُصْ َط َفى‬


َ ‫لى آلِ ِه َو‬ َ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع‬ َّ ‫ َوال‬،‫هلل َو َك َفى‬ِ ‫ ْال َح ْم ُد‬.
‫صحْ ِب ِه‬ َ ‫ــلـى َألِـ ِه َو‬ ٰ ‫ِّك َو َرس ُْول َِك ال َّن ِبيّ اُأْلمِّـيِّ َو َع‬
َ ‫ك َو َن ِـبـي‬َ ‫ص ِّل َعـل ٰـى َسـيِّـ ِد َنـا م َُح َّم ٍد َع ْب ِد‬ َ ‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م‬،‫ك لَه‬
َ ‫ اَللَّــ ُه َّم‬،‫ُـحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬ َ ‫َوَأ ْش َه ُد َأن الَّ ِإلَ َه ِإالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫َوسِ لِّـ ْم َتسْ لِ ْيا ً َك ِثيْرً ا‬

))‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِمُون‬
َ ‫ (( َيا َأ ُّي َها الَّذ‬:‫َأمَّا َبعْ ُد‬
َ ‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك‬
((‫ان َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ُ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل َك ِثيرً ا َو ِن َسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءل‬ ٍ ‫)) َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف‬
َّ ‫س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬

Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala

Tiada hal lain yang lebih pantas untuk kita ucapkan setelah menyadari nikmat-nikmat Allah, kecuali memuji-Nya dengan segala pujian yang diajarkan-
Nya kepada kita. Agar rasa syukur ini menjadi sempurna, maka hendaknya kita bersyukur juga dengan hati kita, dilanjutkan dengan tunduk dan taatnya
anggota badan kita dalam menjalankan ibadah semata-mata kepada Allah.

Ayyuhal muslimuun Rahimakumullah

Tidak terasa, sebentar lagi kita akan segera bertemu dengan Hari Raya Qurban, 10 Dzulhijjah 1442 H, Maka bagi kaum muslimin yang tidak sedang
menjalankan ibadah haji, sehari sebelumnya, disunnahkan untuk melaksanakan puasa ‘Arafah yang memiliki keutamaan menghapuskan dosa satu
tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam :

‫ء َأحْ تَ ِسبُ َعلَى هَّللا ِ َأ ْن يُ َكفِّ َر ال َّسنَةَ الَّتِى قَ ْبلَهُ رواه مسلم‬Yَ ‫م يَوْ ِم عَا ُشو َرا‬Yُ ‫صيَا‬
ِ ‫ َو‬،ُ‫صيَا ُم يَوْ ِم ع ََرفَةَ َأحْ تَ ِسبُ َعلَى هَّللا ِ َأ ْن يُ َكفِّ َر ال َّسنَةَ الَّتِى قَ ْبلَهُ َوال َّسنَةَ الَّتِى بَ ْع َده‬
ِ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) -aku mengharap dari Allah- dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa 'Asyuro (10
Muharram) -aku mengharap dari Allah- akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

Begitulah kecintaan dan kemurahan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada para hamba-Nya sehingga menyediakan waktu-waktu tertentu agar mereka
selalu memiliki harapan dan semangat yang tinggi untuk selalu dekat memohon ampunan kepada Allah.

Ayyuhal muslimuun rahimakumullah


Banyak amalan utama pada bulan Dzulhijjah ini yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin -selain kewajiban yang kita laksanakan pada hari-hari
biasa-. Dari masing-masing amalan tersebut kita dapat mengambil pelajaran sebagai tarbiyah/pembinaan untuk kita semua.

Amalan yang pertama adalah, ibadah Haji dan Umrah.

Pelajaran yang begitu tampak dari ibadah haji dan Umrah adalah persamaan derajat manusia di dalam Islam. Hal ini dapat kita lihat dari pakaian ihram
yang tidak berjahit yang dikenakan oleh jamaah haji (laki-laki), semuanya berwarna putih yang tidak membedakan warna kulit dan suku bangsa,
pangkat, jabatan dan kekuasaan. Yang membedakan derajat mereka adalah ketakwaannya di sisi Allah, sebagaimana firman-Nya:

َ ‫ َوقَبَاِئ َل لِتَ َع‬Y‫يَا َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا‬
‫ارفُوا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ َأ ْتقَا ُك ْم ِإ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa
di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)

Itulah salah satu letak keadilan Allah, semua hamba-Nya punya peluang untuk menjadi orang yang paling mulia; tanpa membedakan apakah dia
miskin, kaya, pejabat, bangsawan, rakyat jelata, tua, muda, laki-laki maupun wanita, keturunan Arab ataupun bukan. Sudah selayaknya hakikat ini
menjadi pemicu bagi kita untuk terus berlomba-lomba menjadi hamba yang paling bertakwa. Allah menyatakan di dalam firman-Nya:

…‫ون يَاُأوْ لِي اَْأل ْلبَاب‬


ِ ُ‫َوتَزَ َّودُوا فَِإ َّن خَ ي َْر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّق‬
“…..dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah:
197).

Pelajaran berikutnya dari pelaksanaan ibadah haji adalah napak tilas sejarah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dan keluarganya. Ia merupakan bukti
kepasrahan dan ketundukan total kepada Allah Sang Khaliq, Dzat Yang mencipta dan member rezeki bagi semua mahluk-Nya.

Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala

Lalu bagaimana dengan kita yang di bulan Dzulhijjah ini belum mampu menunaikan haji? Tidak perlu khawatir, masih ada banyak kesempatan amal
untuk kita laksanakan. Karena sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang dimuliakan Allah, dan amalan yang dilaksanakan
pada hari-hari tersebut akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah Ta’ala, sebagaimana dalam sabda Nabi:

‫ض َل ِم ْنهَا فِي هَ ِذ ِه قَالُوا َواَل ْال ِجهَا ُد قَا َل َواَل ْال ِجهَا ُد ِإاَّل َر ُج ٌل خَ َر َج يُخَا ِط ُر بِنَ ْف ِس ِه َو َمالِ ِه فَلَ ْم يَرْ ِج ْع بِ َش ْي ٍء‬
َ ‫َما ْال َع َم ُل فِي َأي ٍَّام َأ ْف‬
“Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal pada hari-hari ini.” Mereka bertanya: “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak pula oleh jihad,
kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari)

Maka,
Amalan yang kedua, pada bulan Dzulhijjah yang sebaiknya kita lakukan adalah memperbanyak amalan-amalan sunnah seperti shadaqah, berdzikir,
tilawah, puasa, shalat malam, shalat Dhuha, membantu fakir miskin dan anak yatim, serta amalan-amlan lainnya. “Tidak ada hari-hari yang lebih
disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama
satu tahun dan shalat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
Baihaqi)

Yang ketiga; berpuasa pada hari Arafah. Sebagaimana diterangkan di atas, puasa ini disunnahkan bagi kita yang tidak sedang mengerjakan haji.
Adapun bagi mereka para jamaah haji, mereka tidak diperbolehkan berpuasa, sebab saat itu mereka harus melaksanakan wukuf di Arafah. Dengan
demikian, keutamaan hari Arafah bisa dinikmati oleh orang yang sedang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji.

Selain hadits yang sudah dibacakan sebelumnya, terdapat hadits lain tentang fadhilah puasa Arafah, dalam sabda Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam
yang artinya, “Tidak ada satu hari yang pada hari itu Allah membebaskan para hamba dari api neraka yang lebih banyak dibandingkan hari Arafah.”
(HR. Muslim)

Maa syaa Alloh, sungguh luar biasa. Hal ini menunjukkan keutamaan yang sangat tinggi dari hari Arafah. Maka pantaslah bila pada hari itu banyak
orang yang dibebaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala dari siksa neraka, sebagai bukti bahwa Allah telah mengampuni mereka.

Ayyuhal muslimuun rahimakumullah

Yang keempat; melaksanakan shalat Idul Adha. Amal khusus di bulan Dzulhijjah berikutnya adalah shalat Idul Adha. Jumhur ‘ulama menjelaskan
bahwa hukumnya sunnah muakkad. Berbalikan dengan shalat idul fitri disunnahkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat, maka shalat Idul
Adha disunnahkan makan setelah shalat. Nilai tarbiyah yang bisa kita ambil dari ibadah ini adalah bersabar untuk mengakhirkan makan dalam rangka
mengikuti sunnah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam.

Yang kelima; melaksanakan udhhiyyah atau berqurban. Amal lainnya yang sangat istimewa dan khusus di bulan Dzulhijjah ini adalah berqurban.
Ibadah qurban ini juga sarat dengan nilai tarbiyah. Kita dapat melihat bahwa sejarah disyariatkannya qurban pada masa Nabi Ibrahim 'Alaihissalam
adalah sejarah pengorbanan anak manusia yang kemudian diganti dengan hewan, ketaatan, serta proses taurits/pewarisan di dalam keluarga muslim.
Kita sekarang tidak diperintahkan untuk menyembelih Ismail-Ismail kita, tetapi menyembelih kambing, domba, sapi, atau unta sebagai bentuk ketaatan
dan pengorbanan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
‫‪Urgensi dari ibadah ini bisa kita lihat dari ancaman Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bagi yang enggan berkorban padahal ia mampu‬‬
‫‪sebagaimana disebutkan dalam hadits:‬‬

‫ُضحِّ فَال يَ ْق َربَ َّن ُم َ‬


‫صالَّنَا‬ ‫َم ْن َو َج َد َس َعةً فَلَ ْم ي َ‬
‫‪“Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam bersabda : Siapa yang memperoleh kelapangan untuk berkurban, dan dia‬‬
‫‪tidak mau berkurban, maka janganlah hadir di temapt sholat kami ini.” (HR Ahmad, Daruqutni, Baihaqi dan al Hakim).‬‬

‫‪Demikianlah amal-amal khusus selama bulan Dzulhijjah. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan manfaat darinya serta semakin mendekatkan kita‬‬
‫‪kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga kita memperoleh ridha, rahmat, dan ampunan-Nya.‬‬

‫ت ِم ْن ُكلِّ َذ ْن ٍ‬
‫ب‬ ‫ت َوال ِّذ ْك ِ‪Y‬ر ْال َح ِكيْم‪َ ،‬أقُوْ ُل َما تَ ْس َمعُوْ نَ ‪َ ،‬وَأ ْستَ ْغفِ ُ‪Y‬ر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ْالـ ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْالـ ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآْل يَا ِ‬
‫ار َ‬
‫بَ َ‬
‫‪.‬فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه‪ِ ،‬إنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر ِ‬
‫َّحيْم‬
‫‪Khutbah Kedua:‬‬

‫س َو ْالبَ َش ِر‬ ‫‪.‬اَ ْل َح ْم ُد هلل َح ْمدًا َكثِ ْيرًا َك َما اَ َم َر‪ ،‬اَ ْشهَ ُد اَ ْن اَل اِلَهَ اِاَّل هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫ك لَهُ اِرْ غَا ًما لِ َم ْن َج َح َد َو َكفَ َر‪َ ،‬و اَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ َو َحبِ ْيبُهُ َو َخلِ ْيلُهُ َسيِّ ُد اِإْل ْن ِ‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو اَصْ َحابِ ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َو بَ ِ‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫… قال هللا تعالى‪ :‬لَ ْن يَنَا َل هَّللا َ لُحُو ُمهَا َوال ِد َماُؤ هَا َولَ ِك ْن يَنَالُهُ التَّ ْق َوى ِم ْنك ْمُ‬

‫ار َم اُأْل ُموْ ِر َو يَ ْك َرهُ َسفَا ِسفَهَا يُ ِحبُّ ِم ْن ِعبَا ِد ِه اَ ْن يَّ ُكوْ نُوْ ا فِى تَ ْك ِمي ِْل اِ ْساَل ِم ِه َو اِ ْي َمانِ ِه َو اِنَّهُ اَل يَ ْه ِدى ْالقَوْ َم ْالفَا ِسقِ ْينَ‬ ‫‪.‬اَ َّما بَ ْعدُ‪ ،‬فَيَا ِعبَا َد هللا اِتَّقُوْ ا هللا َو ا ْعلَ ُموْ ا اَ َّن هللا ي ُِحبُّ َم َك ِ‬
‫َّ‬ ‫ْ‬
‫اركتَ َعلَى اِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى اَ ِل اِب َْرا ِه ْي َم فِى ال َعالَ ِم ْينَ اِنكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬
‫صليْتَ َو َسل ْمتَ َوبَ َ‬ ‫َّ‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َو بَ ِ‬
‫ت‬‫اجا ِ‬ ‫اض َي ْال َح َ‬ ‫ت َو قَ ِ‬ ‫ك َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َّد ْع َوا ِ‬ ‫ت اََأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا ِ‬
‫ت اِنَّ َ‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫‪.‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َ‪ْY‬ن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫‪.‬اللهُ َّم َربَّنَا اَل ت ِزغ قلوْ بَنَا بَ ْع َد اِذهَ َد ْيتَنَا َو هَ ْبلنَا ِم ْن ل ُدنكَ َرحْ َمة اِنكَ انتَ ال َوهَّابُ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫َّح ْي ٌم‬‫فر ِ‬ ‫ك َرُؤ وْ ٌ‬ ‫‪َ .‬ربَّنَا اَل تَجْ َعلْ فِى قُلُوْ بَنَا ِغاًّل لِلَّ ِذ ْينَ اَ َمنُوْ ا َربَّنَا اِنَّ َ‬
‫ار‬‫اب النَّ ِ‬ ‫اجنَا َو ُذ ِّريَّتِنَا قُ َّرةَ اَ ْعيُ ٍن َو اجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ اِ َما ًما‪َ .‬ربَّنَا اَتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َو فِى اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َو قِنَا َع َذ َ‬ ‫‪َ .‬ربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن اَ ْز َو ِ‬
‫ِعبَا َد هللا! اِ َّن هللا يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َو اِإْل حْ َسا ِن َو اِ ْيتَا ِء ِذى ْالقُرْ بَى َو يَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو البَ ْغ ِى يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعل ُك ْم تَذ َّكرُوْ نَ فَاذ ُكرُوْ ا هللا ال َع ِظ ْي َم يَذ ُكرْ ُك ْم َو ا ْش ُكرُوْ هُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َو لَ ِذ ْك ُر هللاِ اَ ْكبَ ُر َو هللاُ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫‪ .‬يَ ْعلَ ُم َما تَصْ نَعُوْ نَ‬

‫‪ ‬‬

Anda mungkin juga menyukai