Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan ke:

Analisa Laporan Keuangan


Dan Penilaian Aset
10 Fakultas

Fakultas Bisnis
INVESTASI PENGGANTIAN
Aldi Samara, S.Ak., M.Ak
Letakkan foto
Program Studi Terbaik anda
Akuntansi (S1) disini 
INVESTASI PENGGANTIAN
Investasi penggantian adalah mengganti
aktiva tetap lama yang masih mempunyai
umur ekonomis dengan aktiva tetap baru
yang lebih menguntungkan. Karena AT lama
masih mempunyai umur ekonomis, artinya
At lama tersebut mempunyai nilai buku, yaitu
selisih harga perolehan aktiva dikurangi
dengan akumulasi penyusutannya.

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 2
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
Penggantian Aset Tetap
Untuk menilai penggantian aktiva tetap
layak atau tidak layak, perlu menghitung:
(1) Investasi bersih,
(2) tambahan cashflow.

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 3
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
Penggantian Aset Tetap
1. Investasi Bersih
Pada penilaian investasi penggantian, yang dianalisis adalah
besarnya tambahan keuntungan dan tambahan investasi.

Dengan demikian perhitungan investasi bersih sebagai berikut:


a. Perhitungan penjualan aktiva tetap lama
Harga beli aktiva tetap lama xxx
Akumulasi penyusutan xxx
Nilai Buku xxx
Harga jual aktiva tetap lama xxx
Laba(Rugi) penjualan AT lama xxx
Pajak xxx
Laba bersih penjualan AT lama xxx

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 4
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
LANJUTAN…
b. Perhitungan penerimaan bersih dan investasi
bersih

Nilai buku AT lama xxx


Laba(Rugi) penjualan AT lama xxx
Penerimaan bersih xxx
Harga Beli AT baru xxx Investasi Bersih xxx

investasi bersih ini nantinya yang akan menjadi


initial cashflow yang harus ditutup dengan aliran
kas yang diterima dari penggantian.
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 5
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
CONTOH
PT Abadi merencanakan akan mengganti mesin yang dibeli 3 tahun

lalu seharga Rp.500.000.000,- umur ekonomis 7 tahun dan nilai

residu Rp.80.000.000,- dengan mesin baru yang diperkirakan lebih

efisien seharga Rp.700.000.000,- dengan umur ekonomis 4 tahun

dan nilai residu sebesar Rp.200.000.000,- Mesin lama diperkirakan

akan laku dijual dengan harga Rp.350.000.000,- Atas penggantian

mesin tersebut diharapkan akan bisa menghemat biaya tunai dari

penurunan bahan baku dan biaya TK sebesar Rp.115.000.000,-

Pajak 30% dan return yang diharapkan sebesar 18%

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 6
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
JAWABAN
Dari contoh soal tersebut kita bisa
menghitung besarnya investasi bersih
sebagai berikut :
Penyusutan Mesin Lama Per Tahun :
500 juta – 80 juta = 60 juta
7 Tahun
Penyusutan Mesin Baru Per Tahun :
700 juta – 200 juta = 125 juta
4 tahun
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 7
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
JAWABAN
A. Perhitungan penjualan aktiva tetap lama

Harga beli aktiva tetap lama 500.000.000


Akumulasi penyusutan 3xRp60.000.000 180.000.000 -
Nilai Buku 320.000.000
Harga jual aktiva tetap lama 350.000.000 -
Laba(Rugi) penjualan AT lama 30.000.000
Pajak 9.000.000 -
Laba bersih penjualan AT lama 21.000.000

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 8
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
JAWABAN
B. Perhitungan penerimaan bersih dan investasi bersih

Nilai buku AT lama 320.000.000


Laba bersih penjualan AT lama 21.000.000 +
Penerimaan bersih 341.000.000
Harga Beli AT baru 700.000.000 -
Investasi Bersih 359.000.000

Investasi bersih ini (359.000.000) yang nantinya akan ditutup


dengan penerimaan – penerimaan dari proyek penggantian ini.
(atau sebagai initial cashflow)

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 9
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi
Penggantian Aset Tetap
2. Tambahan Cashflow
Untuk menilai kelayakan investasi
penggantian, aliran kas yang digunakan
adalah aliran kas tambahan (incremental
cashflow) yang disebabkan penggantian
aktiva tetap tersebut. Tambahan aliran kas
ini bisa disebabkan karena adanya
penghematan biaya tunai seperti turunya
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja,
dan juga karena peningkatan penjualan yang
disebabkan aktiva tetap baru.
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 0
CONTOH
Dengan demikian dari contoh diatas dapat dihitung tambahan
cashflow sebagai berikut:

Penghematan tunai Rp.115.000.000,-


Tambahan Ph:
Py. Mesin Baru= Rp.125.000.000
Py. Mesin Lama = Rp. 60.000.000 -
Rp. 65.000.000,- -
Tambahan EBIT Rp. 50.000.000,-
Pajak 30 % Rp. 15.000.000,- -
Tambahan EAT Rp. 35.000.000,-
Tambahan Penyusutan Rp. 65.000.000,- -
Tambahan Cashflow Rp.100.000.000,-
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 1
LANJUTAN…
Dengan demikian penggantian tersebut
menghasilkan tambahan cashflow
sebesar Rp.100.000.000,-
Untuk menilai kelayakannya, misal
dengan menggunakan metode NPV maka
dapat dihitung NPV nya sebagai berikut :

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 2
LANJUTAN…
PV dari tambahan cashflow tahun 1-4 = Rp 100.000.000 x 2,690 = Rp269.000.000,-
PV dari nilai residu tahun 4 = Rp 200.000.000 x 0,516 = Rp103.200.000,- +
Total PV of Cashflow Rp 372.200.000,-
Investasi Rp 359.000.000,- -
Net Present Value Rp 13.200.000,-

Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV positif


sebesar Rp 13.200.000,- sehingga dapat disimpulkan bahwa
investasi penggantian tersebut adalah layak.

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 3
PEMILIHAN INVESTASI DENGAN UMUR BERBEDA

Dalam keputusan investasi penggantian, kadang-kadang umur ekonomis dari aktiva tetap yang akan

diganti dengan aktiva tetap pengganti berbeda. Sebagai contoh perusahaan akan mengadakan

pembaharuan dalam pergudangan. Ada dua alternative alat pemindah barang yaitu system

conveyor(proyek C) dan truk forklift (proyek F). Proyek C mempunyai umur 6 tahun dan proyek F

mempunyai umur 3 tahun. Investasi dan cashflow masing-masing proyek adalah sebagai berikut:

Tahun Proyek C Proyek F


0 -100.000.000,- -50.000.000,-
1 25.000.000,- 25.000.000,-
2 35.000.000,- 27.500.000,-
3 37.500.000,- 35.000.000,-
4 35.000.000,-
5 27.000.000,-
6 35.000.000,-

NPV r= 15% 21.676.207 15.546.149


IRR 22,72% 32,55%

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 4
LANJUTAN…
Dari contoh diatas dapat dilihat dari analisis NPV proyek
yang lebih baik adalah proyek C, karena menghasilkan
NPV positif lebih besar disbanding proyek F. Tetapi jika
dilihat dari analisis IRR ternyata proyek yang lebih baik
adalah proyek F, karena IRRnya lebih tinggi disbanding
dengan proyek C.

Untuk itu penyelesaiannya dapat menggunakan :


1) Replacement Chain Approach
2) Equivalen Annual Annuity Approach
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 5
1. Replacement Chain Approach
Misal: Mesin A umur ekonomis 2 tahun dan
mesin B umur ekonomis 3 tahaun. Maka untuk
menyamakan umur mesin A dianggap membeli
tiga kali sehingga umurnya 6 tahun, sedang
mesin B dianggap membeli 2 kali sehingga
umurnya sama. Selanjutnya kedua mesin
tersebut dianalisis dengan NPV dan IRR,
proyek yang memberikan NPV dan IRR lebih
besar yang dianggap lebih baik.

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 6
1. Replacement Chain Approach

Dari contoh kasus proyek C dan F di atas,


karena umur proyek F 3 tahun sementara
proyek C mempunyai umur 6 tahun, maka
proyek F dianggap melakukan 2 kali investasi.
Sehingga proyek F akan tampak sbb :

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 7
1. Replacement Chain Approach
Dari cashflow tersebut, selanjutnya
dihitung besarnya NPV dan IRR untuk
proyek F selama enam tahun. Setelah
dihitung discount rate 15% ternyata
menghasilkan NPV sebesar Rp.25.757,5
dengan IRR sebesar 32,88%. Dengan
demikian baik dengan NPV maupun
dengan IRR lebih besar proyek F, oleh
karena itu dusulkan yang dipilih adalah
proyek F.
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 8
2. Equivalen Annual Annuity Approach
Dalam pendekatan ini, masing-masing proyek
perlu dicari NPVnya, yang kemudian yang
kemudian dibuat rata-rata tahunan dengan
membaginya dengan discount factor anuitetnya
selama umur ekonomis masing-masing proyek.
Dengan demikian langkah yang perlu diambil
adalah :
1. Menghitung NPV masing-masing proyek
dengan tingkat diskonto tertentu. Misal proyek C
dan F di atas, dengan tingkat diskonto 15%
diperoleh NPV proyek C = Rp 21.676.207 dan
proyek F NPVnya = Rp15.545.149
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 1
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 9
2. Equivalen Annual Annuity Approach
2.Menghitung discount factor anuity masing-masing
proyek dengan discount rate sama dengan untuk
mencari NPV yakni 15%. Oleh karena itu discount
factor 15% untuk 3 tahun = 2,283 dan 6 tahun =
3,784.
3.Selanjutnya menghitung Equivalen Annual Annuity
(EAA) masing-masing proyek dengan jalan membagi
NPV proyek dengan discount factor annuitynya.
EAA proyek C = Rp 21.676.207 : 3,784
= Rp5.728.385,-
EAA proyek F = Rp 15.546.149 : 2,283
= Rp6.809.527,-
Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 2
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 0
2. Equivalen Annual Annuity Approach

Dengan demikian EAA proyek F lebih


besar, sehingga dengan metode ini,
proyek F sebaiknya yang dipilih sebab
menghasilkan EAA lebih besar dibanding
dengan proyek C.

Kreativitas
<@adt_
Me Ak Membangkitkan 2
hiri >
Me Ak
nu
lotus Inovasi 1
Terima Kasih
Aldi Samara, S.Ak., M.Ak

Anda mungkin juga menyukai