Pertemuan ke:
IASB:
Mengatur bahwa perusahaan wajib mengklasifikasi aset keuangan menjadi 2
kategori : (biaya perolehan diamortisasi dan Nilai wajar ) tergantung pada
keadaannya.
Pengukuran
Persentase
Kepemilikan 0% 20% 50% 100%
Kepemilikan antara Ekuitas Tidak diakui Proporsi bagian laba neto investee
20% dan 50%
2. Tidak memenuhi uji arus Nilai Wajar Deviden diakui sebagai pendapatan
kas kontraktual; dimiliki Aset tidak lancar Keuntungan dan kerugian akibat
< 20% (tidak pemilikan yang belum direalisasi tidak
diperdagangkan) dimasukkan dalam Laba rugi, tetapi
dalam penghasilan komprehensif lainnya
(OCI)
3. Dimiliki > 20% (pengaruh Investasi pada awalnya dicatat sebesar Pendapatan diakui sebesar laba atau
atau pengendalian yang biaya perolehannya dengan rugi investee yang dilaporkan setelah
signifikan) penyesuaian secara periodic untuk tanggal investasi
investor atas bagian laba atau rugi
investee dan berkurang dengan semua
deviden yang diterima dari investee
Kreativitas Membangkitkan Inovasi 21
< Menu Akhiri >
@adt_lotus Aset tidak lancar
Referensi :
Ikatan Akuntan Indonesia. (2018). Standar Akuntansi Keuangan Efektif Per 1 Januari 2018. Jakarta: Ikatan Akuntan
Indonesia.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2018). Akuntansi Intermediate Edisi IFRS Volume 2. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Terima Kasih