Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5

Astian Artiningsih (15302241001)


Maya Izzatus Shofa (15302241003)
Kana Susanti (15302241001) Imroah
Marifatul Awaliyah (15302241001)
Elsa Darmawati (15302241001)
Hengky Raharjo (15302241001)
Peran Glukosa dalam Metabolisme Tubuh
Metabolisme berperan mengubah zat-zat makanan seperti: glukosa, asam amino,
dan asam lemak menjadi senyawa-senyawa yang diperlukan untuk proses kehidupan
seperti: sumber energi (ATP). Energi antara lain berguna untuk aktivitas otot, sekresi
kelenjar, memelihara membran potensial sel saraf dan sel otot, sintesis substansi sel.
Zat-zat lain yang berasal dari protein berguna untuk pertumbuhan dan reparasi
jaringan tubuh. Hasil metabolisme tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tubuh untuk
berbagai keperluan antara lain: sumber energi, menggangti jaringan yang rusak,
pertumbuhan, dsb.
Metabolisme adalah seluruh reaksi biokimiawi yang terjadi di dalam sel tubuh
makhluk hidup. Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu
anabolisme (penyusunan) dan katabolisme (penguraian). Anabolisme adalah sintesis
makromolekul seperti protein, polisakarida, dan asam nukleat dari bahan-bahan yang
kecil. Proses sintesis demikian tidak dapat berlangsung tanpa adanya masukan energi.
Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat tersusun atas untaian molekul glukosa. Karbohidrat


merupakan sumber utama energi dan panas tubuh. Karbohidrat
tersusun atas untaian (polimer) molekul glukosa. Karbohidrat
merupakan sumber utama energi dan panas tubuh.
Karbohidrat sebagian besar dalam bentuk glukosa (sekitar 80%),
lainnya dalam bentuk fruktosa dan galaktosa. Fruktosa dan
galaktosa setelah diserap akan segera diubah menjadi glukosa,
hanya sedikit yang tetap dalam bentuk fruktosa dan galaktosa.
Metabolisme Glukosa
Glukosa adalah karbohidrat terpenting;
kebanyakan karbohidrat dalam makanan diserap
ke dalam aliran darah sebagai glukosa dan gula
lain diubah menjadi glukosa dihati.
Regulasi Kadar Glukosa Darah
Glukosa adalah sat-satunya nutrisi yang dalam
keadaan normal dapat digunakan oleh otak, retina,
dan epitel germinal dari gonad. Kadar glukosa
darah harus dijaga dalam konsentrasi yang cukup
untuk menyediakan nutrisi bagi organ-organ tubuh.
Namun sebaliknya, konsentrasi glukosa darah yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan dampak negatif.
Oleh sebab itu, glukosa perlu dijaga dalam
konsentrasi yang konstan (Guyton dan Hall, 2006)
Baik insulin maupun glukagon berfungsi
sebagai sistem kontrol yang penting dalam
mempertahankan kadar glukosa darah. Ketika
terjadi peningkatan kadar glukosa darah ,
insulin disekresikan. Sebaliknya, ketika terjadi
penurunan kadar glukosa darah, glukagon
yang memiliki fungsi berlawanan dari insulin
akan disekresikan (Guyton dan Hall, 2006)
Hepar berfungsi sebagai sistem buffer yang
penting untuk glukosa darah. Ketika kadar glukosa
darah meningkat setelah makan dan laju sekresi
insulin juga meningkat, dua pertiga dari glukosa
yang diabsorpsi usus langsung disimpan di dalam
hepar dalam bentuk glikogen. Kemudian, ketika
konsentrasi glukosa darah dan laju sekresi insulin
mulai menurun, hepar akan melepaskan kembali
glukosa ke aliran darah (Guyton dan Hall, 2006 )
SKEMA PENGATURAN GULA DARAH
• Glukosa dalam darah masuk lewat vena porta hepatica
kemudian masuk ke sel hati. Selanjutnya glukosa diubah
menjadi glikogen (glikogenesis).
• Jika tubuh kekurangan glukosa, maka glikogen akan segera
diubah lagi menjadi glukosa (glikogenolisis). Dengan turunnya
kadar glukosa plasma maka tubuh berusaha untuk
mengembalikan kadar glukosa plasma yakni dengan menskresi
hormon glukagon. Hormon ini mempunyai peran yang
berlawanan dengan fungsi dari hormon insulin.
• Jika tubuh kelebihan glukosa maka glukosa akan diubah
menjadi glikogen, protein dan lemak oleh hormon insulin pada
hati.
DIABETES MELLITUS
Diabetes adalah suatu penyakit karena tubuh tidak
mampu jumlah gula, atau glukosa dalam aliran darah. Ini
menyebabkan hiperglikemia, suatu keadaan gula darah yang
tingginya sudah membahayakan (Setiabudi, 2008).
Faktor utama pada diabetes ialah insulin, suatu hormon
yang dihasilkan oleh kelompok sel beta di pankreas. Insulin
memberi sinyal kepada sel tubuh agar menyerap gluko sa.
Insulin, bekerja dengan hormon pankreas lain yang disebut
glukagon, juga mengendalikan jumlah glukosa dalam darah.
Apabila tubuh menghasilkan terlampau sedikit insulin atau jika
sel tubuh tidak menanggapi insulin dengan tepat terjadilah
diabetes (Setiabudi, 2008)
Diabetes biasanya dapat dikendalikan dengan
makanan yang rendah kadar gulanya, obat yang
di minum, atau suntikan insulin secara teratur.
Meskipun begitu, penyakit ini lama kelamaan
minta korban juga, terkadang menyebabkan
komplikasi seperti kebutaan dan stroke
(Setiabudi, 2008)
Berikut merupakan video mengenai
mekanisme pengaturan gula darah
Terimakasih telah
memperhatikan ^_^

Anda mungkin juga menyukai