Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI BELANJA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 2


1. M JUMADIL SAPRI
2. NIKO PUSTU WIJAYA
3. NUR SAFRIANIS
A. PENDAHULUAN
Akuntansi belanja disusun selain untuk memenuhi ke
butuhan penanggungjawab sesuai dengan ketentuan,
juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengenda
lian manajemen dengan cara yang memungkinkan pe
ngukuran kegiatan belanja tersebut.
Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (j
enis belanja), organisasi dan fungsi. Belanja operasi a
dalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-h
ari pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat
jangka pendek.
Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai,
belanja barang, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial.
Belanja lain-lain/ tak terduga adalah pengeluaran ang
garan untuk kegiatan yang bersifat tidak biasa dan tid
ak diharapkan berulang seperti penanggulangan benc
ana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terd
uga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka pen
yelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.
Contoh klasifikasi belanja menurut ekonomi (jenis bel
anja) adalah sebagai berikut
BELANJA OPERASI
Belanja pegawai xxx
Belanja barang xxx
Bunga xxx
Subsidi xxx
Hibah xxx
Bantuan sosial xxx
BELANJA MODAL
• Belanja aset tetap xxx
• Belanja aset lainnya xxx
BELANJA LAIN-LAIN TAK TERDUGA XXX

Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas


pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluar
an dana penimbangan oleh pemerintah pusat dan da
nadana bagi hasil oleh pemerintah daerah.
Klasifikasi menurut oraganisasi yaitu klasifikasi berda
sarkan unit organisasi pengguna anggaran. Klasifikasi
belanja menurut organisasi dilingkungan pemerintah
pusat antara lain belanja per kementrian negara/lem
baga beserta unit organisasi di bawahnya.klasifikasi b
elanja menurut organisasi di pemerintah Daerah anta
ra lain belanja sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD), sekretariat daerah, dinas dandan lem
baga teknis daerah provinsi/kabupaten/kota.
Klasifikasi menurut fungsi adalah klasifikasi yang dida
sarkan pada fungsi² utama pemerintah pusat/daerah
didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Contoh klasifikasi belanja menurut fungsi
BELANJA
• Pelayanan umum xxx
• Pertahanan xxx
• Ketertiban dan keamanan xxx
• Ekonomi xxx
• Perlindungan lingkungan hidup xxx
• Perumahan dan pemukiman xxx
• Kesehatan xxx
• Pariwisata dan budaya xxx
• Agama xxx
• Pendidikan xxx
• Perlindungan sosial xxx
B. KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA
1. Kepala daerah memberikan izin pembukaan rekening un
tuk keperluan pelaksanaan pengeluaran dilingkungan SK
PD
2. Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang leng
kap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak ya
ng menagih
3. Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD tidak
dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan daerah te
ntang APBD ditetapkan dan ditempatkan dalam lembara
n daerah.
4. Pembayaran beban atas beban APBD dapat dilakukan be
rdasarkan SPD atau DPA-SKPD atau dokumen lain yang d
ipersamakan dengan SPD
5. Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut pph
dan pajak lainnya, wajib menyetor kan seluruh peneri
maan potongan dan pajak yang dipungut nya ke reke
ning kas negara pada bank pemerintah atau bank lain
yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagai bank pers
epsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai ketentu
an perundang-undangan.
6. Pelaksanaan pengeluaran atas beban APBD dilakuk
an berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna
anggaran pembayaran sebagaimana dilakukan denga
n penerbitan SP2D oleh kuasa BUD
7. Penerbitan SPM tidak boleh dilakukan sebelum bar
ang dan atau jasa diterima kecuali ditentukan lain dal
am peraturan perundang-undangan
8. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas SKPD kepada
pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran dapat
diberikan uang persediaan yang dikelola oleh bendah
ara pengeluaran
9. Setelah tahun anggaran berakhir kepala SKPD selak
u pengguna anggaran dilarang menerbitkan SPM yan
g membebani tahun anggaran berkenaan
Dalam rangka pelaksanaan, kuasa BUD berkewajiban
untuk :
1. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh pengguna anggaran
2. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beb
an APBD yang tercantum dalam perintah pembaya
ran
3. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan
4. Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar pe
ngeluaran daerah
5. Menolak pencarian dana apabila perintah pembay
aran diterbitkan oleh pengguna anggaran tidak m
emenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Hal-hal yang diperhatikan bendahara pengeluaran m
elaksanakan pembayaran oleh bendahara dari uang p
ersediaan yang dikelola nya setelah :
1. Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengg
una anggaran
2. Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang terc
antum dalam perintah pembayaran
3. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai