3
REVIEW POLA PENGELOLAAN SDA 13
4
TAHAPAN PENYUSUNAN POLA PSDA 18
2
BAGIAN
BAGIAN 11
3
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
` SUMBER DAYA AIR
Pasca Putusan MK
Rapat Paripurna DPR RI
No.85/PVV-XI/2015
3 September 2019
18 Feb 2015
4
Dasar Hukum Pola dan
` Rencana PSDA
Pengelolaan SDA didasarkan pada Wilayah Sungai dengan memperhatikan keterkaitan penggunaan Air Permukaan dan Air Tanah dengan mengutamakan
pendayagunaan Air Permukaan
Selanjutnya Pola PSDA tesebut diuraikan lebih detail dalam Rencana PSDA
Rencana PSDA merupakan acuan penyusunan program PSDA dan Program K/L Pemerintah dan Non Pemerintah yang
terkait.
Rencana PSDA merupakan dasar dan salah satu unsur dalam penyusunan, peninjauan kembali, dan/atau penyempurnaan
rencana tata ruang wilayah.
PSDA dilakukan melalui koordinasi oleh wadah koordinasi tingkat Wilayah Sungai, yang mana tugas pokok wadah
koordinasi tersebut:
- Menyelaraskan kepentingan antar sektor, antar wilayah, dan antar pemilik kepentingan.
- Memberikan saran kepada Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah terkait pelaksanaan PSDA
- Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program dan rencana kegiatan PSDA
6
PEMBAGIAN WILAYAH SUNGAI
` DI INDONESIA
12 WILAYAH SUNGAI
SatuKabupaten/Kota
52 WILAYAH SUNGAI
LintasKabupaten/Kota
28 WILAYAH SUNGAI
StrategisNasional
31 WILAYAH SUNGAI
LintasProvinsi
5 WILAYAH SUNGAI
LintasNegara
7
Kewenangan Pengelolaan Sumber` Daya Air pada Wilayah Sungai
Sebagian wewenang
KEWENANGAN
Pemerintah (Pusat) dalam DALAM
WILAYAH
pengelolaan SDA dapat SUNGAI
diselenggarakan oleh
Pem.
pemerintah daerah sesuai dg Pem. Prov
Kab/Kota
peraturan per-UU-an.
8
Wilayah Sungai `Jratunseluna
WS Strategis Nasional
10 KABUPATEN & 2 KOTA
(Kab. Semarang, Kota Semarang,
Kota Salatiga, Kab. Demak, Kab.
Jepara, Kab. Kudus, Kab.
Grobogan, Kab. Pati, Kab.
Rembang, Kab. Blora, Kab. Sragen,
Kab. Boyolali)
9
BAGIAN
BAGIAN 22
PROSES PENYUSUNAN RANCANGAN POLA/RENCANA DILAKUKAN MELALUI KONSULTASI PUBLIK DENGAN INSTANSI
TEKNIS DAN UNSUR MASYARAKAT TERKAIT DAN MELIBATKAN WADAH KOORDINASI WS
13
Pola Pengelolaan Sumber
` Daya Air
Rancangan Pola PSDA yang telah ditetapkan Pola PSDA landasan bagi seluruh pemilik kepentingan
dalam pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan 14
INDIKATOR KEBERHASILAN
` PENGELOLAAN SDA
Dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator untuk menentukan tujuan yang akan dicapai dan mengukur keberhasilan
per aspek Pengelolaan SDA
PADA JANGKA WAKTU 5 TAHUN, TERJADI PERUBAHAN KONDISI WILAYAH SUNGAI SESUAI DENGAN
INDIKATOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR:
1. PENETAPAN KAWASAN PERKOTAAN KEDUNGSEPUR (KENDAL, DEMAK, UNGARAN, SALATIGA,
SEMARANG, DAN PURWODADI PERPRES NO. 78 TAHUN 2017;
2. PENURUNAN MUKA TANAH (5 CM/TAHUN)
3. ALIH FUNGSI LAHAN 41% HUTAN LINDUNG BERALIH FUNGSI MENJADI PERKEBUNAN, SAWAH,
TEGALAN, DAN PERMUKIMAN
4. BANJIR ROB DI WILAYAH PESISIR
5. MELUAPNYA SUNGAI SERANG, SUNGAI WULAN, DAN SUNGAI JUANA
18
TATA CARA PENYUSUNAN
` POLA PSDA
TAHAP 1
Persiapan
MEMPELAJARI KEBIJAKAN YG BERLAKU • Kebijakan Nasional SDA
DALAM PENGELOLAAN SDA • Kebijakan Pengelolaan SDA pd Wil.
Administrasi terkait
• Kebijakan pembangunan Daerah
• UU dan peraturan terkait SDA
PP 42 TAHUN 2008
PENJELASAN PASAL 16
Huruf c
asumsi tentang kondisi pada masa yang
Skenario kondisi wilayah sungai merupakan
akan datang yang mungkin terjadi, misalnya, kondisi perekonomian, perubahan
iklim, atau perubahan politik.
INPUT dalam
MENYUSUN POLA
22
SKENARIO
`
23
SKENARIO
`
POLITIK a. kebijakan pro pemanfaatan EBTKE (Energi a. Mencari potensi pengembangan PLTA
asumsi tentang kondisi “ Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
perubahan politik “ pada b. percepatan pembangunan infrastruktur b. Alih fungsi irigasi akibat tol
masa yang akan datang - jalan tol melewati daerah irigasi - berkurangnya kebutuhan air irigasi
yang mungkin terjadi berkembangnya daerah sekitar tol c. Rural ke sub urban meningkatnya
alih fungsi lahan & perubahan rural jad kebutuhan RKI (kebutuhan air untuk rest
suburban , layanan DI terpotong area)
- kereta api cepat melewati kawasan d. Perpotongan layanan perlu infrastruktur
hulu alih fungsi lahan di kawasan hulu e. Peningkatan kebutuhan air untuk Pelabuhan
- tol laut Pelabuhan baru
c. Percepatan kawasan industri baru, f. Harus membangun infrastruktur penyedian
pariwisata kebutuhan air dll
d. Food estate g. Idem
Contoh :
Kebijakan Gubenur Jateng 1000 embung Mencari potensi embung mendukung kebijakan
Contoh :
Krisis ekonomi / moneter 1998 25
SKENARIO
`
PERUBAHAN
IKLIM GLOBAL
asumsi tentang kondisi “ Perubahan intensitas hujan a. Dalam analisis debit air menambahkan
perubahan iklim“ pada Musim Banjir debit banjir semakin tinggi atau mengurangi debit
masa yang akan datang Musim kemarau ==> kekurangan air semakin
yang mungkin terjadi
26
SKENARIO
`
28
TEKNIS PENYUSUNAN
` POLA PSDA
ANALISIS DATA
ASPEK ANALISA ASPEK ANALISA
KONSERVASI SDA o Analisa Luas Tutupan Lahan pada DAS & Sempadan SISDA o Analisa Kerapatan Jar. St. Hujan, Muka Air/debit,
Sungai klimatologi, pemantau kualitas air
o Analisa Potensi Erosi Lahan dan Sedimentasi o tinjauan ketersediaan dan kelengkapan data
o Analisa Aset Konservasi SDA o Tinjauan thdp kondisi Stasiun pengamatan hidrologi dll,
o Analisa Kualitas Air sistem operasi dan pemeliharaannya
o Qmax/Qmin o Tinjauan thd keberadaan SISDA
29
MATRIK KEBIJAKAN OPERASIONAL
` PENGELOLAAN SDA
30
ASPEK DAN SUB ASPEK POLA
` PENGELOLAAN SDA
PEMBERDAYAAN
PENINGKATAN PERAN
& PENINGKATAN
SERTA MASYARAKAT PERAN SERTA PENDAYAGUN
DAN DUNIA USAHA MASYARAKAT & AAN SDA
DALAM
1. PERENCANAAN
DUNIA USAHA
2. PELAKSANAAN
3. PENGAWASAN ASPEK
PENGENDALIA
SISDA N DAYA RUSAK
AIR
1. PENCEGAHAN BENCANA
1. PRASARANA & SARANA SISTEM INFORMASI SDA
2. PENANGGUNGALAN BENCANA
2. INSTITUSI PENGELOLA
3. PEMULIHAN BENCANA
3. PENINGKATAN KELEMBAGAAN & SDM DALAM
PENGELOLAAN SISDA
31
PETA TEMATIK
`
32
DIREKTORAT SISTEM DAN STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TERIMA KASIH
33