Anda di halaman 1dari 137

REVIEW DESAIN

BENDUNGAN
DUNG KURUNGAN
KABUPATEN PATI
TIMELINE KEGIATAN

DISKUSI PENDAHULUAN SURVEY DETAIL LAPANGAN PKM TAHAP 1


1 Juli 2021 9 September 2021 13 Juli, 9 Agustus,
Topografi, Juli – Agt. ‘21
5 Oktober 2021
Geo.Permukaan, Agt–Sept ‘21
Geolistrik, Oktober ‘21 ASISTENSI BERSAMA
NARASUMBER ANGGOTA KKB
2 Oktober 2021
DISKUSI
FINAL
PKM TAHAP II
17 Nov. 2021 DISKUSI DRAFT FINAL
3 November 2021
2
MATERI PAPARAN

1 Pendahuluan

2 Gambaran Umum Lokasi studi

3 Pengukuran Topografi

4 Identifikasi Lokasi Alt.

5 Investigasi Geologi

6 Analisa Hidrologi

7 Hasil Sosial Ekonomi

8 Pra Desain dan Rencana Kerja

3
BAGIAN 1 - PENDAHULUAN
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

4
LATAR BELAKANG PEKERJAAN

 Daerah Kabupaten Pati merupakan daerah rawan banjir pada musim penghujan
tetapi kekurangan air pada musim kemarau.

 Pertumbuhan penduduk dan peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat


berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan air baku yang andal baik jumlah
dan mutunya.

 Diperlukannya suatu konservasi sumber daya air dan pemanfaatan sumber air
secara optimal melalui pembangunan tampungan air salah satunya bendungan.

 Dalam rangka pengelolaan sumberdaya air tersebut, maka diperlukan Review


Desain Bendungan Dung Kurungan di Tahun Anggaran 2021.

5
5
MAKSUD & TUJUAN PEKERJAAN

Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah sebagai upaya untuk mengembangkan dan
memanfaatkan sumber air dengan membangun bendungan yang nantinya akan berfungsi
sebagai penampung kelebihan air di musim penghujan dan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air di musim kemarau.

Tujuan dilaksanakannya pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan review perencanaan detail
bendungan dengan bangunan pelengkapnya yang sesuai dengan kondisi saat ini dengan
mengacu kepada kaidah-kaidah perencanaan dan NSPM terkait bendungan yang dilengkapi
dengan spesifikasi teknis, metode pelaksanaan, dokumen tender dan pedoman OP.

6
TAHAPAN STUDI Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
Satker Perencanaan dan Program 2021
Reviu Desain
Bendungan Dung
BAPPEDA Kurungan
KABUPATEN PATI
2017 • Menindaklanjuti
Reviu Embung studi 2009,
2009 Dung Kurungan berdasarkan
Detail Desain • Pemilihan lokasi Alt. kondisi topografi,
Bendungan Dung 1 (Terpilih) hidrologi
Kurungan • Kapasitas Volume • Dikembalikan
2007 Tampungan berubah Fungsi Ke
Studi Kelayakan • Pemilihan lokasi Alt. 1
(Terpilih) menjadi 82 ribu m3 Bendungan
Pembangunan • Berubah dari • Kapasitas Vol.
Embung di Kab. • Survey topografi,
hidrologi Bendungan menjadi Tampungan Waduk
Pati Embung Diskenariokan
• Survey Geologi Teknik
• Pemilihan lokasi • Elevasi MAM +93.28 Optimalisasi ke
• Volume Bendungan mdpl
Bendungan 5, 10 dan 20 juta
2006 1,97 juta m3
• Review tata letak m3.
(Terpilih) di Desa
Studi Indikatif • Elevasi MAM dan tinggi embung
Duren Sawit +129,00 mdpl • Survey investigasi
Pembangunan • Gambar Detail
• Lokasi Alternatif Geoteknik Rinci
Embung di Kab. • Luas Genangan 25,16 Desain Embung
• Studi Potensi Ha • Review tata letak
Pati • Rencana Anggaran
Waduk bendungan dan
• Kajian Evaluasi • Evaluasi Retensi banjir Biaya
• Analisis Kelayakan dan pemanfaatan tinggi bendungan
Potensi optimal air permukaan
Pemanfaatan • Gambar Detail
Sumber Daya Air
• Perencanaan Detail Desain Bendungan
• Rencana Anggaran • Rencana Anggaran
Biaya Biaya
7
LINGKUP KEGIATAN REVIEW DESAIN

Kegiatan Survey • Identifikasi Lokasi Bendungan


Pendahuluan • Kajian Studi

Survey Hidrologi & • Survey Hidrometri, Sedimen dan Kualitas Air


Hidrometri • Analisis Hidrologi

• Survey Sosek dan Ekonomi


Survey Sosial dan Ekonomi • Analisis Sosek dan Ekonomi

• Survey Pengukuran, situasi, cross 10 BM, 10 CP


Survey Pemetaan Topografi • Tapak dan genangan

• Investigasi Bor Inti 180 m


Survey Investigasi Geologi • (170 meter Tubuh Bendungan & Bang. Pelengkap, 10 meter pada Quarry Area)
dan Mekanika Tanah • Pemboran Grouting 90 m, (Amandemen perubahan menjadi Uji Geolistrik)
• Tespit 3 titik, (Amandemen perubahan menjadi 6 titik uji TP)

Kegiatan Perencanaan • Review Desain Bendungan


Teknis • Bangunan Pelengkap, Struktur, Hidrolika,dll
8
POINT UTAMA – RINGKASAN NOTULENSI PENDAHULUAN
NO. URAIAN TANGGAPAN TINDAKLANJUT
1 Judul kegiatan adalah Usulan Lokasi Alternatif Baru selain Lokasi Alt. 01 Dilakukan Kajian Alternatif Pilihan
DED, dan saat ini (Desain 2009), dilakukan dengan pertimbangan 6 Lokasi Alt dan ditinjau terhadap
terdapat beberapa kondisi geologi permukaan tapak bendungan dan kondisi yang lebih optimal
lokasi Alternatif area genangan yang terletak pada formasi batu (geologi, topografi, material, dsb)
gamping terumbu serta tebal bukit tumpuan kanan
yang dinilai terlalu tipis
Kegiatan Pengukuran dilakukan
terhadap 6 (enam) lokasi
Alternatif Tapak Bendungan pada
1 (Satu) ruas sungai yang sama.
2 Permasalahan sosial Teridentifikasi adanya penolakan warga masyarakat Dalam pemilihan lokasi (re-lokasi)
yang terjadi di lapangan, dari hasil survey sosial ekonomi hingga kegiatan rencana tapak bendungan,
berpotensi PKM Tahap 1 dilakukan (September 2021). dilakukan kajian berdasarkan
mengakibatkan kondisi teknis dan non teknis.
kebutuhan waktu Lokasi Alternatif 6 (Usulan
konstruksi yang cukup Terpilih) memiliki kondisi yang
lama baik dari seluruh aspek yang
ditinjau
9
IDENTIFIKASI LOKASI USULAN ALT. AS BENDUNGAN
Alt.3

Alt.4
Koordinat Tumpuan Koordinat
Kiri (UTM 49 S) Tumpuan Kanan
(UTM 49 S)
Alt. 1 X = 498.269 X = 498.580
(DED BENDUNGAN DUNG Y = 9.232.757 Y = 9.232.664
KURUNGAN TA. 2009) Z = +129,01 Z = +130,10
Alt. 2 (2017) X = 504.473 X = 498.682
Alt.2 (REVIEW DESAIN EMBUNG Y = 9.227.698 Y = 9.232.648
Alt.1 DUNG KURUNGAN TA. 2017) Z = +108.886 Z = +103.525

Alt.5 Alt. 3 (Usulan 2021 – Lokasi X= 498.956


Bendung Eksisting) Y= 9.233.417
Z = +61,39 mdpl
Alt.4 (Usulan 2021) X = 498.804
Alt.6 Y = 9.232.992

Alt.5 (Usulan 2021) X = 498.128


Y = 9.232.314

Alt.6 (Usulan 2021) X =498.533


Y = 9.232.578 10
BAGIAN 2 – GAMBARAN UMUM LOKASI
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

11
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan terletak di Desa Duren Sawit, Kecamatan Kayen, Kabupaten
Pati, Provinsi Jawa tengah.

Kabupaten Pati berbatasan dengan:


 Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Laut Jawa
 Sebelah Timur : Kabupaten Rembang dan Laut Jawa
 Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora
 Sebelah Barat : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara

As Bendungan

12
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
 Kabupaten Pati berada pada bagian
utara wilayah Provinsi Jawa Tengah
dan berada pada wilayah pantai utara
Pulau Jawa ± 75 km dai ibu kota
Provinsi Jawa Tengah (Semarang),
yang terletak diantara 110º,50’ -
111º,15’ Bujur Timur dan 6º,25’ - 7º,00’
Lintang Selatan.
 Luas Kabupaten Pati sebesar 1.503.68
Km²
 Secara administratif Kabupaten Pati
terbagi atas 21 kecamatan, 401 desa
dan 5 kelurahan.

13
LUAS WILAYAH DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN PATI
Luas Jumlah Kepadatan
No. Kecamatan Area Penduduk Penduduk
• Kepadatan penduduk di Kabupaten Pati Sebesar 880.63
(km2) (Jiwa) (jiwa/km2) jiwa/km2.
1 Sukolilo 158.74 90,270 568.67
• Kecamatan Pati memiliki kepadatan penduduk tertinggi di
2 Kayen 96.03 78,540 817.87
Kabupaten pati sebesar 2.551,14 Jiwa/Km², sedangkan
3 Tambakromo 72.47 55,616 767.43
kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah
4 Winong 99.94 63,638 636.76
Kecamatan Puncakwangi dengan kepadatan penduduk
5 Pucakwangi 122.83 47,934 390.25
sebesar 390.25 Jiwa/Km².
6 Jaken 68.52 46,174 673.88
7 Batangan 50.66 44,619 880.75 • Area genangan dan area layanan berada di Kecamatan
8 Juwana 55.93 95,933 1,715.23 Kayen.
9 Jakenan 53.04 47,568 896.83
10 Pati 42.49 108,398 2,551.14
11 Gabus 55.51 62,279 1,121.94
12 Margorejo 61.81 64,091 1,036.90
13 Gembang 67.30 47,370 703.86
14 Tlogowungu 94.46 54,300 574.85
15 Wedarijaksa 40.85 63,808 1,562.01
16 Trangkil 42.84 63,275 1,477.01
17 Margoyoso 59.97 74,267 1,238.40
18 Gunungwungkal 61.80 37,898 613.24
19 Cluwak 69.31 47,338 682.99
20 Tayu 47.59 70,022 1,471.36
21 Dukuhseti 81.59 60,850 745.80
Sumber : Kabupaten Pati dalam Angka, 2020 14
Jumlah 1,503.68 1,324,188
LUAS WILAYAH DAN KEPADATAN PENDUDUK KECAMATAN KAYEN
Luas Jumlah Kepadatan
No. Desa Area Penduduk Penduduk
(km2) (Jiwa) (jiwa/km2) • Kepadatan penduduk di Kecamatan Kayen
1 Jimbaran 734.08 3 322 453 Sebesar 770 jiwa/km2.
2 Durensawit 718.33 2 029 282
3 Slungkep 547.08 3 609 660 • Desa di Kecamatan Kayen yang memiliki
4 Beketel 506.63 2 901 573 kepadatan penduduk tertinggi di Desa Kayen
5 Purwokerto 508.06 1 812 357 sebesar 1.762 Jiwa/Km², sedangkan Desa
6 Sumbersari 944.25 5 379 570
dengan kepadatan penduduk terendah adalah
7 Brati 605.10 3 707 613
Desa Durensawit dengan kepadatan penduduk
8 Jatiroto 713.98 7 634 1 069
9 Kayen 11 896 1 762
sebesar 282 Jiwa/Km².
675.18
10 Trimulyo 394.29 5 703 1 446
11 Srikaton 838.62 3 175 379 • Area genangan berada di Desa Durensawit
12 Pasuruhan 504.31 3 118 618
13 Pesagi 288.47 3 212 1 113 • Area layanan berada di Desa Durensawit, Desa
14 Rogomulyo 228.79 3 572 1 561 Slungkep, Desa Jimbaran.
15 Talun 803.05 4 858 605
16 Boloagung 282.08 3 252 1 153
17 Sunduluhur 310.67 4 810 1 548
Jumlah 9.603 73 989 770
Sumber : Kecamatan Kayen dalam Angka, 2020

15
GAMBARAN LOKASI DAN PENCAPAIAN LOKASI
(2021) Kabupaten Pati

UTARA

(2021)

(2009)
Desa Durensawit
(2017)
(2021) BBWS Pemali
Juana

Akses jalan menuju lokasi pekerjaan :


 Perjalanan selama ±2.5 jam dari Kota Semarang menuju Kabupaten Pati,
(2021) kemudian dilanjutkan menuju Desa Durensawit.
 Akses menuju lokasi bendungan dapat dengan mudah dicapai melalui
jalan desa yang dihubungkan oleh jalan kabupaten dengan perkerasan
aspal hotmix. Pencapaian lokasi menuju Bendungan Dung Kurungan
dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat hingga jalan
utama Desa Durensawit.
 Selanjutnya perjalanan dilanjutkan melalui jalan setapak menyusuri sisi
Sungai Bangsal. Jarak dari jalan utama Desa Durensawit hingga ke tapak
Bendungan Dung Kurungan ditempuh dengan jarak sekitar + 200 meter
16
BAGIAN 3 – PENGUKURAN TOPOGRAFI
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

17
PENGUKURAN TOPOGRAFI
Referensi Koordinat CORS CBLR Referensi Ketinggian JKVN.TTG.934
Titik Referensi Koordinat
didapat dari Badan Informasi
Geopasial (BIG) yaitu JKHN
CORS CBLR dimana :
X = 545 814.763
Y = 9 229 632.960

Titik referensi ketinggian


didapat dari Badan Informasi
Geopasial (BIG) yaitu JKVN
TTG 934 dimana :
Z = + 14.888 m

18
PETA SITUASI PENGUKURAN
NAMA KOORDINAT UTM Koordinat Geodetic
KETERANGAN
BM CP X (meter) Y (meter) Z (meter) Lintang (LS) Bujur (BT)
SEBARAN BM DAN CP Referensi
CBLR 9229632.960 545814.763 6°58'09.21" 111°24'53.16"
Koordinat
ALT. 03 (2021) Referensi
TTG 934 14.888
Elevasi
BM-01 498955.032 9232910.997 122.567 6°56'23.1" 110°59'25.9"
UTARA BM-02
BM-03
498556.372
498698.666
9233096.144
9233333.896
135.140
140.603
6°56'17.09"
6°56'9.35"S
110°59'12.9"
110°59'17.59"E
BM-04 499049.887 9233397.206 143.613 6°56'7.28"S 110°59'29.04"E
ALT. 05 (2021) BM-05 499136.918 9232276.655 148.611 6°56'43.78"S 110°59'31.87"E
BM-06 498765.756 9232007.924 140.580 6°56'52.53"S 110°59'19.78"E
BM-07 498116.175 9231665.106 138.956 6°57'3.69"S 110°58'58.61"E
ALT. 04 (2021) BM-08 497881.493 9232101.849 131.422 6°56'49.47"S 110°58'50.96"E
ALT. 01 (2009) BM-09 497150.196 9231613.815 181.371 6°57'5.36"S 110°58'27.12"E
BM-10 498545.198 9231358.759 189.351 6°57'13.67"S 110°59'12.59"E
ALT. 02 (2017) CP-01 498971.026 9232867.667 123.759 6°56'24.53"S 110°59'26.47"E
CP-02 498589.784 9233120.454 137.648 6°56'16.30"S 110°59'14.04"E
CP-03 498727.662 9233319.999 137.759 6°56'9.80"S 110°59'18.54"E
CP-04 499070.810 9233447.292 130.765 6°56'5.65"S 110°59'29.72"E
CP-05 499134.586 9232243.500 151.129 6°56'44.86"S 110°59'31.80"E
CP-06 498779.278 9232050.461 137.901 6°56'51.14"S 110°59'20.22"E
CP-07 498090.207 9231707.158 134.675 6°57'2.32"S 110°58'57.76"E
CP-08 497893.966 9232133.990 129.381 6°56'48.42"S 110°58'51.36"E
CP-09 497169.951 9231609.507 179.005 6°57'5.50"S 110°58'27.77"E
ALT. 06 (2021) CP-10 498549.946 9231380.859 187.576 6°57'12.95"S 110°59'12.74"E

19
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGUKURAN TOPOGRAFI

Pengamatan ke TTG, Lokasi Kota Pati ke Lokasi Pengamatan GPS Geodetic , diikatkan dari CORS CBLR
Kegiatan Pembuatan dan Pemasangan BM
Bendungan dan TTG 934

Pengukuran Poligon dan Situasi di area rencana Pengukuran Situasi dan Cross Section di area Trase
Kegiatan Pembuatan dan Pemasangan CP
Bendungan Sungai/rencana Bendungan
20
BAGIAN 4 – IDENTIFIKASI KONDISI TOPOGRAFI
DAN INFRSTRUKTUR TERKENA DAMPAK
ALTERNATIF AS BENDUNGAN
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

21
IDENTIFIKASI LOKASI BENDUNGAN
(ALTERNATIF I – STUDI DED BENDUNGAN 2009-TERPILIH)

RENCANA TAPAK BENDUNGAN


DILIHAT KEARAH HILIR

ALT. 01

ARAH ALIRAN

22
AREA GENANGAN WADUK
ALT. 01 - TAPAK BENDUNGAN TERPILIH
DED 2009

Batasan teknis :
- Elevasi Ds. Jember, Elv. +100 mdpl
- Data Teknis Bendungan Alt. 01
Elevasi Tinggi Panjang
No. Volume
(mdpl) (m) (m)
1 +100 17 228 451.000
2 +118 35 774 5.211.716
3 +127 44 876 10.106.982
4 +133 50 931 14.643.618

23
Alternatif 1 Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
(Vol. 5 juta m3) (Vol. 10 juta m3) (Vol. 20 juta m3)
Fasum Kebun Jagung, Kebun Jagung, Kebun Jagung,
INFRASTRUKTUR Terdampak lahan perhutani, lahan perhutani, lahan perhutani,
lahan warga, jalan lahan warga, jalan lahan warga, jalan
TERKENA DAMPAK desa, makam, desa, makam, desa, makam,
LOKASI ALT. 1 pemukiman pemukiman pemukiman
No. Fasilitas Luas (Ha) Panjang Jumlah
Terdampak (m) (buah)

1 Kebun/Lahan 48.63 - -
Perhutani
2 Sawah 15.23 - -
3 Pemukiman 1.78 - ±172

4 Tegalan 0.17 - -
5 Semak Belukar - - -
6 Makam 0.47 - -
7 Petilasan - - -
8 Jembatan - - -
9 Jalan Desa - 1.085 -
10 Dusun Dsn Jember  Genangan Waduk

24
IDENTIFIKASI LOKASI BENDUNGAN
(ALTERNATIF II – STUDI REVIEW DESAIN EMBUNG 2017-TERPILIH)

ARAH ALIRAN

ALT. 02
25
AREA GENANGAN WADUK
ALT. 02 - TAPAK EMBUNG DED 2017

Batasan teknis :
- Elevasi Ds. Jember, Elv. +100 mdpl
- Data Teknis Bendungan Alt. 02

Elevasi Tinggi Panjang


No. Volume
(mdpl) (m) (m)
1 +100 18 233 484.000
2 +118 36 735 5.425.688
3 +127 45 876 10.439.225
4 +133 51 977 15.065.349

26
Alternatif 2 Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
INFRASTRUKTUR (Vol. 5 juta m3) (Vol. 10 juta m3) (Vol. 15 juta m3)
TERKENA Vol Tampungan 20 juta m3
Fasum Terdampak Kebun Jagung, Kebun Jagung, Kebun Jagung,
DAMPAK lahan perhutani,
lahan warga, jalan
lahan perhutani,
lahan warga, jalan
lahan perhutani,
lahan warga, jalan
LOKASI ALT. 2 desa, makam, desa, makam, desa, makam,
pemukiman pemukiman pemukiman
No. Fasilitas Luas (Ha) Panjang Jumlah
Terdampak (m) (buah)

1 Kebun/Lahan 48.89 - -
Perhutani
2 Sawah 16.42 - -
3 Pemukiman 1.75 - ±172

4 Tegalan 0.12 - -
5 Semak Belukar 0.00 - -
6 Makam 0.47 - -
7 Petilasan - - -
8 Jembatan - - -
9 Jalan Desa - 1.106 -
10 Dusun Dsn Jember  Genangan Waduk
IDENTIFIKASI LOKASI BENDUNGAN
(ALTERNATIF III – USULAN LOKASI AS BENDUNGAN 2021)

RENCANA TAPAK BENDUNGAN


ALT. 03 DILIHAT KEARAH HILIR

Jalan Eksisting

Bendung
Eksisting

ARAH ALIRAN 28
AREA GENANGAN WADUK
TAPAK USULAN 2021
SUMBER : PENGUKURAN TOPOGRAFI

Batasan teknis :
- Elevasi Ds. Jember, Elv. +100 mdpl
- Data Teknis Bendungan Alt. 03

Elevasi Tinggi Panjang


No. Volume
(mdpl) (m) (m)
1 +100 41 163 3.436.154
2 +105 46 177 5.419.979
3 +114 55 207 10.674.361
4 +125 66 265 20.088.269

29
INFRASTRUKTUR
TERKENA
DAMPAK
LOKASI ALT. 3
No. Fasilitas Luas (Ha) Panjang Jumlah
Terdampak (m) (buah)

1 Kebun/Lahan 67.39 - -
Perhutani
2 Sawah 23.63 - -
3 Pemukiman 1.50 - ±154

4 Tegalan 7.26 - -
5 Semak Belukar 2.10 - -
6 Makam 0.47
7 Petilasan - - 1
8 Jembatan - - 2
9 Jalan Desa - 1.419 - Alternatif 3 Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
10 Dusun Dsn Jember  Genangan Waduk (Vol. 5 juta m3) (Vol. 10 juta m3) (Vol. 20 juta m3)
Fasum Kebun Jagung, Kebun Jagung, Kebun Jagung,
Terdampak lahan perhutani, lahan perhutani, lahan perhutani,
lahan warga, jalan lahan warga, jalan lahan warga, jalan
desa, desa, desa,
makam,Petilasan, makam,Petilasan, makam,Petilasan,
jembatan, jembatan, jembatan,
pemukiman pemukiman pemukiman
IDENTIFIKASI LOKASI BENDUNGAN
(ALTERNATIF IV – USULAN LOKASI AS BENDUNGAN 2021)

ALT. 04
31
AREA GENANGAN WADUK
TAPAK ALTERNATIF 04 - USULAN 2021
Sumber : Pengukuran Topografi (2021)

Batasan teknis Minimal :


- Elevasi Ds. Jember, Elv. +100 mdpl
- Data Teknis Bendungan Alt. 04

Elevasi Tinggi Panjang


No. Volume
(mdpl) (m) (m)
1 +100 26 195 2.323.278
2 +108 34 291 5.358.128
3 +117 43 362 10.668.315
4 +128 54 495 20.123.209
Alternatif 4 Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
INFRASTRUKTUR (Vol. 5 juta m3) (Vol. 10 juta m3) (Vol. 20 juta m3)
TERKENA Fasum Terdampak Kebun Jagung, lahan Kebun Jagung, lahan Kebun Jagung, lahan
DAMPAK perhutani, lahan
warga, jalan desa,
perhutani, lahan
warga, jalan desa,
perhutani, lahan
warga, jalan desa,
LOKASI ALT. 4 makam,Petilasan, makam,Petilasan, makam,Petilasan,
jembatan, pemukiman jembatan, pemukiman jembatan, pemukiman
No. Fasilitas Luas (Ha) Panjang Jumlah
Terdampak (m) (buah)

1 Kebun/Lahan 66.05 - -
Perhutani
2 Sawah 24.62 - -
3 Pemukiman 1.90 - ±185

4 Tegalan 4.17 - -
5 Semak Belukar 0.00 - -
6 Makam 0.47 - -
7 Petilasan - - 1
8 Jembatan - - 2
9 Jalan Desa - 1.337 -
10 Dusun Dsn Jember  Genangan Waduk
Dsn. Durensawit  Tapak Tubuh
IDENTIFIKASI LOKASI BENDUNGAN
(ALTERNATIF V – USULAN LOKASI AS BENDUNGAN 2021)

ALT. 05
34
AREA GENANGAN WADUK
TAPAK ALTERNATIF 05 - USULAN 2021
Sumber : Pengukuran Topografi (2021)

Batasan teknis Minimal :


- Elevasi Ds. Jember, Elv. +100 mdpl
- Data Teknis Bendungan Alt. 05
Elevasi Tinggi Panjang
No. Volume
(mdpl) (m) (m)
1 +100 14 240 270.757
2 +112 26 530 1.819.254
3 +123 37 834 5.174.792
4 +125 39 866 6.039.231
5 +133 47 986 10.554.019
Alternatif 5
INFRASTRUKTUR Skenario 1
(Vol. 5 juta m3)
Skenario 2
(Vol. 10 juta m3)
Skenario 3
(Vol. 20 juta m3)
TERKENA Fasum Kebun Jagung, Kebun Jagung, Kebun Jagung,
DAMPAK Terdampak lahan perhutani, lahan perhutani, lahan perhutani,
LOKASI ALT. 5 lahan warga,
jalan desa,
lahan warga,
jalan desa,
lahan warga,
jalan desa,
No. Fasilitas Luas (Ha) Panjang Jumlah makam, makam, makam,
Terdampak (m) (buah) pemukiman pemukiman pemukiman
1 Kebun/Lahan 63.18 - -
Perhutani
2 Sawah 2.44 - -
3 Pemukiman 1.52 - -

4 Tegalan 2.05 - -
5 Semak Belukar - - -
6 Makam 0.40 - -
7 Petilasan - - -
8 Jembatan - - -
9 Jalan Desa - 404 -
10 Dusun Dsn. Jember  Tapak
bendungan dan genangan
IDENTIFIKASI LOKASI BENDUNGAN
(ALTERNATIF VI – USULAN LOKASI AS BENDUNGAN 2021)

ALT. 06
37
AREA GENANGAN WADUK
TAPAK ALTERNATIF 06 - USULAN 2021
Sumber : Pengukuran Topografi (2021)

Batasan teknis Minimal :


- Elevasi Ds. Jember, Elv. +100 mdpl
- Data Teknis Bendungan Alt. 06
Elevasi Tinggi Panjang
No. Volume
(mdpl) (m) (m)
1 +100 2 13.71 472.81
2 +129 31 324.8 2.730.891
3 +130 32 376.93 3.003.053
4 +131 33 429.81 3.294.221
5 +136 38 507.11 5.061.232
INFRASTRUKTUR
TERKENA DAMPAK
LOKASI ALT. 6

No. Fasilitas Luas (Ha) Panjang Jumlah


Terdampak (m) (buah)

1 Kebun/Lahan 40.37 - -
Perhutani
2 Sawah - - -
3 Pemukiman - - -

4 Tegalan - - -
5 Semak Belukar - - -
6 Makam - - -
7 Petilasan - - -
8 Jembatan - - -
9 Jalan Desa - - -
10 Dusun -

Alternatif 6 Skenario 1 Skenario 2


(Vol. 3 juta m3) (Vol. 5 juta m3)
Fasum Terdampak Kebun Kebun
(Lahan Perhutani) (Lahan Perhutani)
RINGKASAN
KEGIATAN
PENGUKURAN
TOPOGRAFI

40
BAGIAN 5 – INVESTIGASI GEOLOGI
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

41
MAKSUD DAN TUJUAN SURVEY GEOLOGI
Survei dan investigasi geologi di dalam desain bendungan terutama bertujuan untuk mengkaji dan
mengklarifikasi kondisi geologi permukaan dan bawah permukaan, sifat-sifat fisik dan mekanika batuan
yang merupakan data penunjang untuk penentuan daya dukung tanah/batuan pada poros bendungan, waduk dan
sekitarnya, termasuk lokasi borrow area dan quarry area. Klarifikasi kondisi geologi ini dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran dan data teknis yang diperlukan dalam rangka mengevaluasi calon lokasi poros
bendungan dan waduk yang layak serta memadai baik teknis maupun ekonomis.

1. Survei geomorfologi bertujuan mengetahui bentang alam yang ada di calon rencana tubuh bendungan
yang berhubungan dengan daerah genangan yang direncanakan, serta kondisi geodinamik diantaranya
adalah adanya potensi longsor.
2. Inventarisasi gejala struktur geologi bertujuan untuk mengetahui gejala struktur geologi yang
berkembang di daerah rencana bendungan yang meliputi rencana poros bendungan, daerah genangan,
sehingga rekomendasi untuk perencanaan desain as bendungan bisa diperoleh. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari kebocoran dan retakan pada as bendungan
3. Survei stratigrafi meliputi pemetaan satuan batuan yang berada di daerah rencana genangan dan poros
tapak bendungan, untuk mengetahui urut-urutan stratigrafi dan pembentukan batuan, posisi batuan dasar (
bed rock ) dan lain-lain.
4. Survey material konstruksi bertujuan untuk mengetahui jumlah dan mutu yang dapat dijumpai
disekitar rencana bendungan. Survey ini berupa identifikasi material timbunan (lokasi borrow area), lokasi
pasir, agregat kasar dan batuan (quarry)
42
LINGKUP KEGIATAN DAN PROGRESS KEGIATAN GEOTEKNIK
NO. LINGKUP KEGIATAN PROGRESS KETERANGAN
1 Kajian Geologi Regional 100%
2 Kajian Kegempaan 100%
3 Kajian Geologi Permukaan
- Geomorfologi – Topografi 100%
- Geomorfologi – satuan Morfologi 100%
- Geomorfologi – Stadia Sungai 100%
- Morfologi Sungai 100%
- Batuan Dasar 100%
- Lapisan Penutup 100%
- Endapan Sungai 100%
- Potensi Bocoran 100%
4 Peta Geologi Permukaan 100%
Peta Geologi Teknik Permukaan 100%
5 Sumber Material Borrow dan Quarry Uji Test Pit 6 Titik – 100% Lokasi Titik Pemboran Inti pada area Quarry memiliki
(Uji Test Pit dan Pemboran Inti 10 m) Pemboran Inti - permasalahan
6 Survey Geolistrik 5 Jalur – 100% Sebagai data primer dalam penentuan lokasi titik
pemboran int
7 Survey Pemboran Inti (6 Titik, total kedalaman On Progress Usulan 6 (enam) Titik telah ditetapkan, berdasarkan
170 m’) data primer identifikasi awal dari hasil Uji Geolistrik
8 Pengujian Laboratorium Mekanika Tanah dan t.b.a.
Batuan 43
GEOLOGI REGIONAL

Berdasarkan peta geologi Regional Lembar Kudus, oleh T.


Suwarti dan R. Wikarno tahun 1992, rencana bendungan
Dung Kurungan, terdapat pada :
a. Stratigrafi Regional
Formasi Bulu (Tmb): Terdiri dari batugamping bersisipan
batugamping pasiran dan batugamping lempungan. Fr. Ini
berumur Miosen Akhir. Fr. Ini lah yang menjadi batuan
pondasi dari rencana bendungan Dung Kurungan
b. Struktur Geologi Regional
Sumber peta : Peta Geologi Regional Lemar Kudus, Jawa (Oleh T. Suwarti dan R. Wikarno, 1992) ; studi 2021 Dari peta geologi regional, rencana bendungan dung kurungan
tidak ada terpengaruh terhadap struktur geologi, hanya saja
terdapat beberapa liniasi perbukian (kelurusan perbukitan)
berarah Barat-Timur dan Baray daya-Timur Laut. Liniasi
perbukitan terbentuk
Sumber peta : Peta Geologi karena
Regional Lemar ada
Kudus, Jawa (Olehnya gaya
T. Suwarti dan R.endogen
Wikarno, 1992) yang
menyebabkan
; studi 2021 terjadinya pengangkatan pada masa lampau. 44
KEGEMPAAN
Berdasarkan peta persebaran Sesar Aktif di pulau Jawa, lokasi
rencana Bendungan Dung Kurungan relative dekat terhadap
dua sesar aktif yakni
a. Pati Thrust : Berarah Barat daya-timur laut dengan
pergerakan sebesar 0.1 mm/tahun
b. Muria Fault : Berarah Barat daya-timur laut dengan
pergerakan sebesar 1 mm/tahun

Rencana Bendungan Dung


Kurungan

45
GEOMORFOLOGI - TOPOGRAFI
Alternatif Uraian Foto

Alternatif 1 a. Mempunyai lembah yang rata-rata cukup sempit, dengan


dan 2 lebar palung sungai antara 15 – 25 m Bukit Tumpuan
b. Bentuk lembah simetris antara bukit tumpuan kanan dan Kanan

bukit tumpuan kiri, dengan kemiringan lereng 350-500.


c. Kondisi topografi daerah rencana genangan terbuka dan
melebar, lembah sungai melebar “U”
d. merupakan satuan geomorfologi bergelombang sedang dan
dibatasi perbukitan bergelombang sedang disekelilingnya
e. Bukit tumpuan kanan relative lebih tipis dibandingkan
dengan bukit tumpuan kiri

Alternatif 3 a. Mempunyai lembah yang rata-rata cukup sempit, dengan Bukit Tumpuan
Bukit Tumpuan
lebar palung sungai antara 10 – 20 m Kiri Kanan

b. Bentuk lembah simetris antara bukit tumpuan kanan dan


bukit tumpuan kiri, dengan kemiringan lereng 350-750
c. Kondisi topografi daerah rencana genangan terbuka dan
melebar, lembah sungai terjal dan sempit/berbentuk “V”
d. merupakan satuan geomorfologi bergelombang sedang dan
dibatasi perbukitan bergelombang sedang disekelilingnya
e. Bukit tumpuan kanan relative lebih Terjal – Tegak,
sehingga akan sangat sulit dalam pelaksanaan
kontruksi 46
GEOMORFOLOGI - TOPOGRAFI
Alternatif Uraian Foto
Bukit
Alternatif 4 a. Mempunyai lembah yang rata-rata cukup sempit, dengan Tumpuan
lebar palung sungai antara 10 – 20 m Bukit Kiri
Tumpuan
b. bentuk lembah simetris antara bukit tumpuan kanan dan Kanan

bukit tumpuan kiri, dengan kemiringan lereng 350-750


c. Kondisi topografi daerah rencana genangan terbuka dan
melebar, lembah sungai terjal dan sempit/berbentuk “V”,
d. merupakan satuan geomorfologi bergelombang sedang dan
dibatasi perbukitan bergelombang sedang disekelilingnya
e. Bukit tumpuan kiri relative lebih Terjal – Tegak,
sehingga akan sangat sulit dalam pelaksanaan
kontruksi

Alternatif 5 a. mempunyai lembah yang rata-rata cukup sempit, dengan


lebar palung sungai antara 15 – 25 m
b. bentuk lembah simetris antara bukit tumpuan kanan dan Bukit
Bukit
Tumpuan
bukit tumpuan kiri, dengan kemiringan lereng 350-500 Tumpuan Kanan
Kiri
c. genangan terbuka dan melebar, lembah sungai terjal dan
sempit/berbentuk “V”
d. merupakan satuan geomorfologi bergelombang sedang dan
dibatasi perbukitan bergelombang sedang disekelilingnya
e. Bukit tumpuan kanan relative lebih tipis dibandingkan
dengan bukit tumpuan kiri
47
GEOMORFOLOGI - TOPOGRAFI
Alternatif Uraian Foto

Alternatif 6 a. mempunyai lembah yang rata-rata cukup sempit, dengan


Bukit
lebar palung sungai antara 15 – 25 m Bukit Tumpuan
b. bentuk lembah simetris antara bukit tumpuan kanan dan Tumpuan Kanan
bukit tumpuan kiri, dengan kemiringan lereng 300-500. Kiri

c. Kondisi topografi daerah rencana genangan terbuka dan


melebar, lembah sungai lebar “U”
d. merupakan satuan geomorfologi bergelombang sedang dan
dibatasi perbukitan bergelombang sedang disekelilingnya

48
GEOMORFOLOGI – SATUAN MORFOLOGI KARST
Satuan Perbukitan Gamping Kerucut
ALT. 03 (2021) Satuan geomorfologi perbukitan gamping
agak curam hingga curam tersebar di bagian
barat area genangan waduk,
Litologi penyusun satuan geomorfologi ini
ALT. 05 (2021)
didominasi oleh batugamping
ALT. 04 (2021) pasiran (Kalkarenit) berlapis dengan
ALT. 01 (2009) batulempung karbonatan kondisi batuan
ALT. 02 (2017) yang keras dan padu dan dan batugamping
terumbu
Faktor pengontrol satuan
geomorfologi ini adalah
gaya eksogen yaitu
ALT. 06 (2021) pelapukan, erosi dan
pelarutan. Pada daerah
ini dimanfaatkan oleh
penduduk sebagai lahan
untuk pemukiman dan
sawah dan ladang

49
GEOMORFOLOGI DAN STADIA SUNGAI
Alternatif Uraian Dokumentasi
Alternatif 1 dan Sungai Bangsal termasuk dalam Stadia Sungai
2 Muda.
 Keuntungan dari bentuk lembah sungai “U”
simetris adalah kemudahan saat konstruksi
pada galian pondasi dengan kemiringan tidak
Slope Dasar Sungai Sedang - Besar
terlalu terjal
Stadia
No Parameter Stadia Erosi Keterangan
Sungai
-Slope dasar sungai besar -Dataran banjir sempit/tidak ada
-Erosi vertikal sangat efektif -Air terjun seringkali dijumpai
-Sedimentasi tidak ada -Kecepatan arus tinggi
1 Muda
-Lembah sungai berbentuk V -Daerah rawan longsor
-Smengalir pada bedrock & relatif lurus -Morfologi tinggi
Sungai Mengalir Pada Batuan Dasar
-Anak sungai jarang
-Slope dasar sungai relatif kecil -Dataran banjir banyak dijumpai
Alternatif 3 -Erosi vertikal relatif kecil -Kecepatan arus sedang
-Sedimentasi kecil - sedang -Kecepatan arus tinggi
2 Dewasa
-Lembah sungai berbentuk U -Longsor relatif kecil
-Meandering mulai terjadi -Morfologi relatif menonjol - rendah
-Anak sungai lebih banyak
-Slope dasar sungai sangat kecil/landai -Tinggi muka air hampir sama
-Erosi tidak terjadi dengan pematangnya Lembah Sungai Berbentuk “V”
-Sedimentasi sedang-tinggi -Kecepatan arus lemah
3 Tua -Lembah sungai cawan lebar -Tidak ada longsoran
-Muncul ox-bow lake -Dataran banjir luas sekali
-Anak sungai banyak -Daerah rawan banjir
50
Sungai Mengalir Pada Batuan Dasar
GEOMORFOLOGI DAN STADIA SUNGAI
Alternatif Uraian Dokumentasi
Alternatif 4 Sungai Bangsal termasuk dalam Stadia Sungai
Muda.
 Keuntungan dari bentuk lembah sungai “V”
adalah panjang puncak bendungan lebih
pendek
Stadia Lembah Sungai Berbentuk “V”
No Parameter Stadia Erosi Keterangan
Sungai
-Slope dasar sungai besar -Dataran banjir sempit/tidak ada
-Erosi vertikal sangat efektif -Air terjun seringkali dijumpai
-Sedimentasi tidak ada -Kecepatan arus tinggi
1 Muda
-Lembah sungai berbentuk V -Daerah rawan longsor
-Smengalir pada bedrock & relatif lurus -Morfologi tinggi
-Anak sungai jarang
-Slope dasar sungai relatif kecil -Dataran banjir banyak dijumpai Sungai Mengalir Pada Batuan Dasar
-Erosi vertikal relatif kecil -Kecepatan arus sedang
Alternatif 5 -Sedimentasi kecil - sedang -Kecepatan arus tinggi
2 Dewasa
-Lembah sungai berbentuk U -Longsor relatif kecil
-Meandering mulai terjadi -Morfologi relatif menonjol - rendah
-Anak sungai lebih banyak
-Slope dasar sungai sangat kecil/landai -Tinggi muka air hampir sama
Lembah Sungai Berbentuk “V”
-Erosi tidak terjadi dengan pematangnya
-Sedimentasi sedang-tinggi -Kecepatan arus lemah
3 Tua -Lembah sungai cawan lebar -Tidak ada longsoran
-Muncul ox-bow lake -Dataran banjir luas sekali
-Anak sungai banyak -Daerah rawan banjir Sungai Mengalir Pada
Batuan Dasar, ; Slope Dasar
51
Sungai Sedang - Besar
GEOMORFOLOGI DAN STADIA SUNGAI
Alternatif Uraian Dokumentasi
Alternatif 6 Sungai Bangsal termasuk dalam Stadia Sungai
Muda.
 Keuntungan dari bentuk lembah sungai “V”
adalah panjang puncak bendungan lebih
pendek
Stadia
No Parameter Stadia Erosi Keterangan
Sungai
-Slope dasar sungai besar -Dataran banjir sempit/tidak ada
-Erosi vertikal sangat efektif -Air terjun seringkali dijumpai
-Sedimentasi tidak ada -Kecepatan arus tinggi
1 Muda
-Lembah sungai berbentuk V -Daerah rawan longsor Lembah Sungai Berbentuk “V”
-Smengalir pada bedrock & relatif lurus -Morfologi tinggi
-Anak sungai jarang
-Slope dasar sungai relatif kecil -Dataran banjir banyak dijumpai
-Erosi vertikal relatif kecil -Kecepatan arus sedang
-Sedimentasi kecil - sedang -Kecepatan arus tinggi
2 Dewasa
-Lembah sungai berbentuk U -Longsor relatif kecil
-Meandering mulai terjadi -Morfologi relatif menonjol - rendah
-Anak sungai lebih banyak
-Slope dasar sungai sangat kecil/landai -Tinggi muka air hampir sama
-Erosi tidak terjadi dengan pematangnya
-Sedimentasi sedang-tinggi -Kecepatan arus lemah
3 Tua -Lembah sungai cawan lebar -Tidak ada longsoran
-Muncul ox-bow lake -Dataran banjir luas sekali
-Anak sungai banyak -Daerah rawan banjir Sungai Mengalir Pada Batuan Dasar, ; Slope Dasar
Sungai Sedang
MORFOLOGI SUNGAI
Alternatif Uraian Dokumentasi
Berdasarkan jenis genetika sungai, S. Bangsal
merupakan jenis sungai SUBSEKUEN, yaitu :
Sungai yang dalam pembentukannya, sangat
dipengaruhi oleh proses – proses diastrofisme
Arah Aliran Sungai
struktur – struktur geologi yang dihasilkannya,
dan lereng – lereng yang menentukan arah
alirannya. Mengalir dan membentuk lembah
sepanjang daerah lunak. Disebut juga
‘Downstream Dip Direction’ karena searah
dengan kemiringan lapisan batuan.
Semua Alternatif Sungai Bangsal mengalir pada batuan dasar.
Pada rencana As Alt 3 dan 4 mengalir pada
batugamping terumbu.
Alt 1,2, 5 dan 6 mengalir pada batuan dasar
perselingan batugamping pasiran dan
batulempung karbonatan
Arah Aliran

Donwstream Dip Direction


MORFOLOGI SUNGAI
Alternatif Uraian Dokumentasi
Sungai Bangsal termasuk jenis intermitten atau
periodik, sungai yang debit airnya besar pada
musim penghujan dan mengecil pada musim
kemarau (mengalir sepanjang tahun).

Arah Aliran Sungai

Semua Alternatif

Arah Aliran Sungai

Jenis Sungai Intermiitten / periodik


BATUAN DASAR ALTERNATIF 1 DAN 2
Batuan yang dijumpai di area as rencana Bendungan dan area genangan adalah
a. Lapisan Penutup (Overburden)
b. Endapan Permukaan (Resent): endapan alluvial (river deposit), koluvial (endapan talus).
c. Batuan Dasar: Perselingan Batugamping Pasiran dan Batulempung Karbonatan ; Batugamping Terumbu
b BATUAN DASAR : Batugamping Terumbu, masif
dengan ketebalan rata – rata 1 m hingga mencapai
5 m., berwarna putih kekuningan hingga putih,
kompak dan keras pada kondisi segar sampai lapuk
ringan, tersemen kuat, struktur masif, teridir dari
fragmen koral, alga, gastropoda, matriks lumpur
karbonat dan semen karbonat. Memiliki lubang hasil
c c pelarutan dengan diameter mencapai ±10 cm .
b Ditemukan pada elevasi 105 mdpl pada tumpuan
kanan
a
Batuan Dasar Berupa Batugamping Terumbu BATUAN DASAR : Perselingan Batugamping
pasiran – Batulempung karbonatan, dengan
ketebalan rata – rata 20 cm – 50 cm. Kedudukan
lapisan strike/dip dan N 265°E/30° Batugamping
a pasiran (Kalkarenit), berwarna putih kekuningan
hingga putih, kompak dan keras pada kondisi
segar sampai lapuk ringan, tersemen kuat, struktur
perlapisan sejajar, ukuran butir pasir halus - pasir
sedang dengan fragmen pecahan cangkang,
gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen
karbonat. Batulempung karbonatan berwarna
Batuan Dasar Berupa Perselingan abu-abu, kondisi lapuk sedang hingga lapuk
batugamping Pasiran (Kalkarenit) dan ringan, struktur perlapisan sejajar, semen
Sumber peta : Peta Situasi Pengukuran Topografi,2021 batulempung karbonatan
karbonat.
BATUAN DASAR : Batugamping Terumbu, masif dengan ketebalan rata – rata 1 m
BATUAN DASAR ALTERNATIF 3 hingga mencapai 5 m., berwarna putih kekuningan hingga putih, kompak dan keras
pada kondisi segar sampai lapuk ringan, tersemen kuat, struktur masif, teridir dari
fragmen koral, alga, gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen karbonat.
Memiliki lubang hasil pelarutan dengan diameter mencapai ±10 cm . Ditemukan
a pada dasar sungai dan bukit tumpuan
c
a b c

d
Batuan Dasar Berupa Batugamping Terumbu

BATUAN DASAR : Perselingan Batugamping pasiran – Batulempung


karbonatan, dengan ketebalan rata – rata 20 cm – 50 cm. Kedudukan lapisan
strike/dip dan N 265°E/30° Batugamping pasiran (Kalkarenit), berwarna putih
kekuningan hingga putih, kompak dan keras pada kondisi segar sampai lapuk
ringan, tersemen kuat, struktur perlapisan sejajar, ukuran butir pasir halus - pasir
sedang dengan fragmen pecahan cangkang, gastropoda, matriks lumpur karbonat
dan semen karbonat. Batulempung karbonatan berwarna abu-abu, kondisi lapuk
sedang hingga lapuk ringan, struktur perlapisan sejajar, semen karbonat.
d

Batuan Dasar Berupa


Perselingan batugamping
Pasiran (Kalkarenit) dan
batulempung karbonatan
Sumber peta : Peta Situasi Pengukuran Topografi,2021
BATUAN DASAR : Batugamping Terumbu, masif dengan ketebalan rata – rata 1 m
BATUAN DASAR ALTERNATIF 4 hingga mencapai 5 m., berwarna putih kekuningan hingga putih, kompak dan keras
pada kondisi segar sampai lapuk ringan, tersemen kuat, struktur masif, teridir dari
fragmen koral, alga, gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen karbonat.
Memiliki lubang hasil pelarutan dengan diameter mencapai ±10 cm . Ditemukan
pada dasar sungai dan bukit tumpuan

b a b
a

c Batuan Dasar Berupa Batugamping Terumbu


BATUAN DASAR : Perselingan Batugamping pasiran – Batulempung
karbonatan, dengan ketebalan rata – rata 20 cm – 50 cm. Kedudukan lapisan
strike/dip N 240°E/28° Batugamping pasiran (Kalkarenit), berwarna putih
kekuningan hingga putih, kompak dan keras pada kondisi segar sampai lapuk ringan,
tersemen kuat, struktur perlapisan sejajar, ukuran butir pasir halus - pasir sedang
dengan fragmen pecahan cangkang, gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen
karbonat. Batulempung karbonatan berwarna abu-abu, kondisi lapuk sedang hingga
lapuk ringan, struktur perlapisan sejajar, semen karbonat.
c

Batuan Dasar Berupa


Perselingan batugamping
Pasiran (Kalkarenit) dan
Sumber peta : Peta Situasi Pengukuran Topografi,2021 batulempung karbonatan
BATUAN DASAR : Perselingan Batugamping pasiran – Batulempung
BATUAN DASAR ALTERNATIF 5 karbonatan, dengan ketebalan rata – rata 20 cm – 50 cm. Kedudukan lapisan
strike/dip dan N 310°E/15° Batugamping pasiran (Kalkarenit), berwarna putih
kekuningan hingga putih, kompak dan keras pada kondisi segar sampai lapuk ringan,
tersemen kuat, struktur perlapisan sejajar, ukuran butir pasir halus - pasir sedang
dengan fragmen pecahan cangkang, gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen
karbonat. Batulempung karbonatan berwarna abu-abu, kondisi lapuk sedang hingga
lapuk ringan, struktur perlapisan sejajar, semen karbonat.

b
Batuan Dasar Berupa
c Perselingan batugamping
Pasiran (Kalkarenit) dan
batulempung karbonatan

BATUAN DASAR : Batugamping Terumbu, masif dengan ketebalan rata – rata 1


m hingga mencapai 5 m., berwarna putih kekuningan hingga putih, kompak dan
a keras pada kondisi segar sampai lapuk ringan, tersemen kuat, struktur masif, teridir
dari fragmen koral, alga, gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen karbonat.
Memiliki lubang hasil pelarutan dengan diameter mencapai ±10 cm . Ditemukan
pada elevasi 115 mdpl pada tumpuan Kiri

b c

Sumber peta : Peta Situasi Pengukuran Topografi,2021 Batuan Dasar Berupa Batugamping Terumbu
BATUAN DASAR : Perselingan Batugamping pasiran – Batulempung
BATUAN DASAR ALTERNATIF 6 karbonatan, dengan ketebalan rata – rata 20 cm – 50 cm. Kedudukan lapisan
strike/dip dan N 330° E/25° Batugamping pasiran (Kalkarenit), berwarna putih
kekuningan hingga putih, kompak dan keras pada kondisi segar sampai lapuk ringan,
tersemen kuat, struktur perlapisan sejajar, ukuran butir pasir halus - pasir sedang
dengan fragmen pecahan cangkang, gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen
karbonat. Batulempung karbonatan berwarna abu-abu, kondisi lapuk sedang hingga
lapuk ringan, struktur perlapisan sejajar, semen karbonat.
a b

Batuan Dasar Berupa Perselingan batugamping Pasiran (Kalkarenit) dan batulempung karbonatan

BATUAN DASAR : Batugamping Terumbu, masif dengan ketebalan rata – rata 1


m hingga mencapai 5 m., berwarna putih kekuningan hingga putih, kompak dan
b
keras pada kondisi segar sampai lapuk ringan, tersemen kuat, struktur masif, teridir
dari fragmen koral, alga, gastropoda, matriks lumpur karbonat dan semen karbonat.
d Memiliki lubang hasil pelarutan dengan diameter mencapai ±10 cm . Ditemukan
pada elevasi 133 mdpl
c d
a

Sumber peta : Peta Situasi Pengukuran Topografi,2021 Batuan Dasar Berupa Batugamping Terumbu
LAPISAN PENUTUP (OVERBURDEN)
Alternatif 1 dan 2 Alternatif 3

Lapisan penutup (Overburden) berupa tanah residu. Tanah residu sesuai Lapisan penutup (Overburden) berupa tanah residu. Tanah residu sesuai
dengan kejadiannya merupakan material hasil rombakan akibat dengan kejadiannya merupakan material hasil rombakan akibat
pelapukan lanjut dari batuan dasar yaitu : pelapukan lanjut dari batuan dasar yaitu :
- Pelapukan lanjut dari satuan perselingan batugamping pasiran – - Pelapukan lanjut dari satuan batugamping terumbu. Berupa
batulempung karbonatan. Berupa lempung-lanau pasiran lempung-lanau pasiran mengandung sedikit gravel dari fragmen
mengandung sedikit gravel dari fragmen batugamping, berwarna batugamping, berwarna kemerahan (terarosa), lunak – stiff,
abu-abu keputihan hingga coklat kekuningan, lunak – stiff, plastisitas plastisitas medium.
medium. - Pelapukan lanjut dari satuan perselingan batugamping pasiran –
- Pelapukan lanjut dari satuan batugamping terumbu. Berupa batulempung karbonatan. Berupa lempung-lanau pasiran
lempung-lanau pasiran mengandung sedikit gravel dari fragmen mengandung sedikit gravel dari fragmen batugamping, berwarna
batugamping, berwarna kemerahan (terarosa), lunak – stiff, plastisitas abu-abu keputihan hingga coklat kekuningan, lunak – stiff, plastisitas
medium. medium.
- Merupakan sumber material inti kedap air dan material random - Merupakan sumber material inti kedap air dan material random
tanah. tanah.

Terarosa dari Pelapukan lanjut Pelapukan lanjut hingga terubah


satuan batugamping terumbu dari Perselingan batugamping
Terarosa dari Pelapukan lanjut Pelapukan lanjut hingga terubah
Pasiran (Kalkarenit) dan
satuan batugamping terumbu dari batugamping terumbu,
batulempung karbonatan
berwarna coklat kehitaman
LAPISAN PENUTUP (OVERBURDEN)
Alternatif 4 Alternatif 5

Lapisan penutup (Overburden) berupa tanah residu. Tanah residu sesuai Lapisan penutup (Overburden) berupa tanah residu. Tanah residu sesuai
dengan kejadiannya merupakan material hasil rombakan akibat dengan kejadiannya merupakan material hasil rombakan akibat
pelapukan lanjut dari batuan dasar yaitu : pelapukan lanjut dari batuan dasar yaitu :
- Pelapukan lanjut dari satuan batugamping terumbu. Berupa - Pelapukan lanjut dari satuan perselingan batugamping pasiran –
lempung-lanau pasiran mengandung sedikit gravel dari fragmen batulempung karbonatan. Berupa lempung-lanau pasiran
batugamping, berwarna kemerahan (terarosa), lunak – stiff, plastisitas mengandung sedikit gravel dari fragmen batugamping, berwarna
medium. abu-abu keputihan hingga coklat kekuningan, lunak – stiff, plastisitas
- Pelapukan lanjut dari satuan perselingan batugamping pasiran – medium.
batulempung karbonatan. Berupa lempung-lanau pasiran - Pelapukan lanjut dari satuan batugamping terumbu. Berupa
mengandung sedikit gravel dari fragmen batugamping, berwarna lempung-lanau pasiran mengandung sedikit gravel dari fragmen
abu-abu keputihan hingga coklat kekuningan, lunak – stiff, plastisitas batugamping, berwarna kemerahan (terarosa), lunak – stiff,
medium. plastisitas medium.
- Merupakan sumber material inti kedap air dan material random - Merupakan sumber material inti kedap air dan material random
tanah tanah.

Pelapukan lanjut hingga terubah dari


Pelapukan lanjut hingga terubah
Perselingan batugamping Pasiran
Terarosa dari Pelapukan lanjut dari batugamping terumbu, Terarosa dari Pelapukan lanjut
(Kalkarenit) dan batulempung
satuan batugamping terumbu berwarna coklat kehitaman satuan batugamping terumbu
karbonatan
LAPISAN PENUTUP (OVERBURDEN)
Alternatif 6

Lapisan penutup (Overburden) berupa tanah residu. Tanah residu sesuai dengan kejadiannya merupakan material hasil rombakan akibat pelapukan
lanjut dari batuan dasar yaitu :
- Pelapukan lanjut dari satuan perselingan batugamping pasiran – batulempung karbonatan. Berupa lempung-lanau pasiran mengandung
sedikit gravel dari fragmen batugamping, berwarna abu-abu keputihan hingga coklat kekuningan, lunak – stiff, plastisitas medium.
- Pelapukan lanjut dari satuan batugamping terumbu. Berupa lempung-lanau pasiran mengandung sedikit gravel dari fragmen batugamping,
berwarna kemerahan (terarosa), lunak – stiff, plastisitas medium.
- Merupakan sumber material inti kedap air dan material random tanah

Pelapukan lanjut hingga terubah dari


Perselingan batugamping Pasiran
Terarosa dari Pelapukan lanjut satuan
(Kalkarenit) dan batulempung
batugamping terumbu
karbonatan
ENDAPAN SUNGAI ALTERNATIF 1 DAN 2
a. Endapan Permukaan (Resen)
Endapan resen yang ditemui berupa endapan sungai dan endapan kaki bukit
(Talus Deposits/Koluvial).
b. Endapan Sungai (River Deposits)
Endapan sungai ini dijumpai di sepanjang aliran sungai. Komposisi endapan ini
berupa pasir, lanau dan boulder berupa fragmen pecahan batugamping pasiran
berukuran 10 – 50 cm.
c. Endapan Koluvial
Terdapat di lereng, kaki bukit. Merupakan hasil pelapukan batuan dasar yang
berpindah tempat, berupa lempung, gravel dan boulder. Boulder berupa
pecahan batuan batugamping dan aneka bahan, keras, masif dan mempunyai
a diameter antara 5 cm sampai 50 cm. Endapan ini terbentuk dekat dengan
batuan asalnya oleh gaya gravitasi dan merupakan hasil jatuhan dari tebing
b sungai, banyak tersingkap di kaki bukit tumpuan kiri dengan ketebalan antara 3
~ 6 m.

a b
Endapan Koluvial

Batuan Dasar
ENDAPAN SUNGAI ALTERNATIF 3
a. Endapan Permukaan (Resen)
Endapan resen yang ditemui berupa endapan sungai dan endapan kaki bukit
(Talus Deposits/Koluvial).
b. Endapan Sungai (River Deposits)
Endapan sungai ini dijumpai di sepanjang aliran sungai. Komposisi endapan ini
berupa pasir, lanau dan boulder berupa fragmen pecahan batugamping
a b berukuran 10 – 150 cm.
c. Endapan Koluvial
Terdapat di lereng, kaki bukit. Merupakan hasil pelapukan batuan dasar yang
berpindah tempat, berupa lempung, gravel dan boulder. Boulder berupa
pecahan batuan batugamping dan aneka bahan, keras, masif dan mempunyai
diameter antara 5 cm sampai 50 cm. Endapan ini terbentuk dekat dengan
batuan asalnya oleh gaya gravitasi dan merupakan hasil jatuhan dari tebing
sungai, banyak tersingkap di kaki bukit tumpuan kiri dengan ketebalan antara 3
~ 6 m.

a b

Endapan Koluvial Endapan Sungai


ENDAPAN SUNGAI ALTERNATIF 4
a. Endapan Permukaan (Resen)
Endapan resen yang ditemui berupa endapan sungai dan endapan kaki bukit
(Talus Deposits/Koluvial).
b. Endapan Sungai (River Deposits)
Endapan sungai ini dijumpai di sepanjang aliran sungai. Komposisi endapan ini
berupa pasir, lanau dan boulder berupa fragmen pecahan batugamping
berukuran 10 – 50 cm.
c. Endapan Koluvial
Terdapat di lereng, kaki bukit. Merupakan hasil pelapukan batuan dasar yang
berpindah tempat, berupa lempung, gravel dan boulder. Boulder berupa
b pecahan batuan batugamping dan aneka bahan, keras, masif dan mempunyai
a diameter antara 5 cm sampai 50 cm. Endapan ini terbentuk dekat dengan
batuan asalnya oleh gaya gravitasi dan merupakan hasil jatuhan dari tebing
sungai, banyak tersingkap di kaki bukit tumpuan kiri dengan ketebalan antara 3
~ 6 m.

a b
Endapan Koluvial

Batuan Dasar

Endapan Sungai
ENDAPAN SUNGAI ALTERNATIF 5 DAN 6
a. Endapan Permukaan (Resen)
Endapan resen yang ditemui berupa endapan sungai dan endapan kaki bukit (Talus
Deposits/Koluvial).
b. Endapan Sungai (River Deposits)
ndapan sungai ini dijumpai di sepanjang aliran sungai. Komposisi endapan ini berupa
pasir, lanau dan boulder berupa fragmen pecahan batugamping pasiran berukuran 10
– 50 cm.
c. Endapan Koluvial
Terdapat di lereng, kaki bukit. Merupakan hasil pelapukan batuan dasar yang
berpindah tempat, berupa lempung, gravel dan boulder. Boulder berupa pecahan
batuan batugamping dan aneka bahan, keras, masif dan mempunyai diameter antara
5 cm sampai 50 cm. Endapan ini terbentuk dekat dengan batuan asalnya oleh gaya
gravitasi dan merupakan hasil jatuhan dari tebing sungai, banyak tersingkap di kaki
bukit tumpuan kiri dengan ketebalan antara 3 ~ 6 m.
a Alt.5 b Alt.5
a
b
c
d
c Endapan Koluvial
Endapan Koluvial Endapan Sungai
Batuan Dasar
d Alt.6

Alt.6
ALTERNATIF 1 DAN 2 :
STRUKTUR GEOLOGI Stuktur geologi yang berkembang adalah perlapisan batuan dengan jurus N 265°E/30°.
Struktur rekahan yang terbentuk oleh proses pengkekaran yang membentuk bidang-
bidang diskontinuitas. Orientasi arah kekar, berupa jenis kekar tarik (Tension joint)
memotong satuan batuan perselingan batugamping pasiran dan batulempung
karbonatan N 175°E/55° dan N 050°/65°. Kekar tarik dilapangan dicirikan berpola
sejajar, lurus, bentuk rekahan bersifat terbuka.

a
c d b
Arah Aliran Sungai

b Jurus--Kemiringan Batuan pada Kekar terbuka terisi


Kekar terbuka dan sistematik
Satuan perselingan batugamping lempung
pasiran (kalkarenit) – (berpola)
a batulempung karbonatan

ALTERNATIF 3 :
Stuktur geologi yang berkembang adalah struktur rekahan yang terbentuk oleh proses
pengkekaran dan kemudian terjadi proses pelarutan CaCO3 pada satuan batu gamping.
Menimbulkan potensi bocoran dan sungai bawah tanah

c d

Kekar dan jalur pelarutan material CaCO3 pada Kekar dan jalur pelarutan material CaCO3
batugamping pada batugamping
ALTERNATIF 4 :
STRUKTUR GEOLOGI Stuktur geologi yang berkembang adalah struktur rekahan yang terbentuk oleh
proses pengkekaran dan kemudian terjadi proses pelarutan CaCO3 pada satuan
batugamping terumbu. Menimbulkan potensi bocoran dan sungai bawah tanah.

a b

a
b

Kekar dan jalur pelarutan material CaCO3 Kekar dan jalur pelarutan material
pada batugamping CaCO3 pada batugamping

c ALTERNATIF 5 :
d Stuktur geologi yang berkembang adalah perlapisan batuan dengan jurus
N3100E/180. Struktur rekahan yang terbentuk oleh proses pengkekaran yang
membentuk bidang-bidang diskontinuitas. Orientasi arah kekar, berupa jenis kekar
tarik (Tension joint) memotong satuan batuan perselingan batugamping pasiran
dan batulempung karbontan N 1780 E/650 dan N 0500/550. Kekar tarik dilapangan
dicirikan berpola sejajar, lurus, bentuk rekahan bersifat terbuka.
c d

Jurus--Kemiringan Batuan pada


Satuan perselingan batugamping
pasiran (kalkarenit) –
batulempung karbonatan
Kekar terbuka dan sistematik (berpola)
ALTERNATIF 6 :
STRUKTUR GEOLOGI Stuktur geologi yang berkembang adalah perlapisan batuan dengan jurus
N3300E/250. Struktur rekahan yang terbentuk oleh proses pengkekaran yang
membentuk bidang-bidang diskontinuitas. Orientasi arah kekar, berupa jenis
kekar tarik (Tension joint) memotong satuan batuan perselingan batugamping
pasiran dan batulempung karbontan N 1680 E/580 dan N 0450/490. Kekar tarik
dilapangan dicirikan berpola sejajar, lurus, bentuk rekahan bersifat terbuka.

a Jurus--Kemiringan Batuan pada Satuan perselingan


batugamping pasiran (kalkarenit) – batulempung
b karbonatan
b

Kekar terbuka, terisi lempung


A. POTENSI BOCORAN ALTERNATIF 1 DAN 2 :
POTENSI BOCORAN DAN LONGSORAN Rencana bendungan secara geologi dikontrol oleh satuan batugamping (karbonat). Batuan yang
mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Bidang perlapisan batuan dengan ketebalan 20 – 50
cm merupakan jalan masuknya air membentuk drainase vertikal dan potensi berkembangnya sungai
bawah tanah serta pelarutan yang terkonsentrasi. Potensi bocoran pada lokasi alt ini dapat
teridentifakasikan dari :
a. Sinkhole atau luweng : dijumpai disebalah hilir dari rencana alt as 1 dan 2
berjarak 700 m (relative dekat) dengan diameter + 15 m. Sinkhole sebagai
indikasi lubang pelarutan dan indikasi bocoran dan berpotensi terdapat saluran
a lubang bawah tanah.
b. Mata Air yang keluar dari rongga-rongga batuangamping (elv 127 mdpl)
berada di sebelah hulu (area genangan) rencana alt as 1 dan 2 dengan
radius 500 m, indikasi bocoran dan berpotensi saluran lubang bawah tanah dapat
menyebabkan kebocoran di kolam waduk
c. Zona Lemah Pada Bidang Perlapisan dan Struktur kekar, tetapi dapat di treatment
c dengan grouting vertikal

b B. POTENSI LONGSORAN
pada area tertentu, Batuan yang mengontrol merupakan perlapisan batugamping
pasiran (kalkarenit) – batulempung karbonatan, dengan ketebalan 20 ~ 50 cm, bidang
perlapisan merupakan bidang lemah yang mudah dilewati air.

d
a b c d

Longsor Di Bukit Tumpuan


Sinkhole-luweng ) radius ± Mata air radius ±500 m Struktur kekar terbuka Kanan, pada area tertentu
700 m) (petilasan dusun dr.sawit)
A. POTENSI BOCORAN ALTERNATIF 3:
POTENSI BOCORAN DAN LONGSORAN Rencana bendungan secara geologi dikontrol oleh satuan batugamping (karbonat). Batuan
yang mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Bidang perlapisan batuan dengan
ketebalan 20 – 50 cm merupakan jalan masuknya air membentuk drainase vertikal dan potensi
berkembangnya sungai bawah tanah serta pelarutan yang terkonsentrasi. Potensi bocoran
pada lokasi alt ini dapat teridentifakasikan dari :
d a. Sinkhole atau luweng : dijumpai disebalah hilir dari rencana alt as
berjarak 500 m (relative dekat) dengan diameter + 15 m. Sinkhole sebagai
a indikasi lubang pelarutan dan indikasi bocoran dan berpotensi terdapat
saluran lubang bawah tanah.
c b b. Mata Air yang keluar dari rongga-rongga batuangamping berada di
sebelah Hulu (area genangan) rencana alt as 3, indikasi bocoran dan
berpotensi saluran lubang bawah tanah dapat menyebabkan kebocoran di
kolam waduk
c. Potensi Goa. Terbentuk karena proses erosi bawah permukaan pada satuan
geomorfologi karst. Berada di sebelah hulu dari rencana as alt 3

B. POTENSI LONGSORAN
Potensi longsoran pada area tertentu, Batuan yang mengontrol merupakan
batugamping terumbu, faktor pengontrol lereng yang curam dan satuan batuan
yang mudah terlarut merupakan bidang lemah yang mudah dilewati air.

a b c d

Longsor Di Bukit Tumpuan


Sinkhole-luweng Mata air Potensi Goa Kanan
A. POTENSI BOCORAN ALTERNATIF 4:
POTENSI BOCORAN DAN LONGSORAN Rencana bendungan secara geologi dikontrol oleh satuan batugamping (karbonat). Batuan
yang mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Bidang perlapisan batuan dengan
ketebalan 20 – 50 cm merupakan jalan masuknya air membentuk drainase vertikal dan potensi
berkembangnya sungai bawah tanah serta pelarutan yang terkonsentrasi. Potensi bocoran
pada lokasi alt ini dapat teridentifakasikan dari :
a. Sinkhole atau luweng : dijumpai disebalah hilir dari rencana alt as
berjarak 400 m (relative dekat) dengan diameter + 15 m. Sinkhole sebagai
a indikasi lubang pelarutan dan indikasi bocoran dan berpotensi terdapat
saluran lubang bawah tanah.
c b. Mata Air yang keluar dari rongga-rongga batuangamping berada di
sebelah Hulu (area genangan) rencana alt as 4, indikasi bocoran dan
berpotensi saluran lubang bawah tanah dapat menyebabkan kebocoran di
kolam waduk
b c. Potensi Goa. Terbentuk karena proses erosi bawah permukaan pada satuan
geomorfologi karst. Berada di sebelah hulu dari rencana as alt 4

B. POTENSI LONGSORAN
pada area tertentu, Batuan yang mengontrol merupakan perlapisan batugamping
pasiran (kalkarenit) – batulempung karbonatan, dengan ketebalan 20 ~ 50 cm, bidang
perlapisan merupakan bidang lemah yang mudah dilewati air.

d
a b c d

Sinkhole-luweng Mata air Potensi Goa Longsor Di Bukit


Tumpuan Kanan, pada
area tertentu
A. POTENSI BOCORAN ALTERNATIF 5 :
POTENSI BOCORAN DAN LONGSORAN Rencana bendungan secara geologi dikontrol oleh satuan batugamping (karbonat). Batuan
yang mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Bidang perlapisan batuan dengan
ketebalan 20 – 50 cm merupakan jalan masuknya air membentuk drainase vertikal dan potensi
berkembangnya sungai bawah tanah serta pelarutan yang terkonsentrasi. Potensi bocoran
pada lokasi alt ini dapat teridentifakasikan dari :
a. Sinkhole atau luweng : dijumpai disebalah hilir dari rencana alt as 5
berjarak 800 m (relative jauh)
b. Mata Air yang keluar dari rongga-rongga batuangamping (elv 127 mdpl)
berada di sebelah hulu (area genangan) rencana alt as 5 dengan radius
a 500 m, indikasi bocoran dan berpotensi saluran lubang bawah tanah dapat
menyebabkan kebocoran di kolam waduk
c. Zona Lemah Pada Bidang Perlapisan dan Struktur kekar, tetapi dapat di
treatment dengan grouting vertikal

B. POTENSI LONGSORAN
c pada area tertentu, Batuan yang mengontrol merupakan perlapisan batugamping
a pasiran (kalkarenit) – batulempung karbonatan, dengan ketebalan 20 ~ 50 cm, bidang
perlapisan merupakan bidang lemah yang mudah dilewati air.

a c d

Mata air (petilasan Struktur kekar terbuka Longsor Di Bukit Tumpuan


dusun duren sawit) Kanan, pada area tertentu
A. POTENSI BOCORAN ALTERNATIF 6 :
POTENSI BOCORAN DAN LONGSORAN Rencana bendungan secara geologi dikontrol oleh satuan batugamping
(karbonat). Batuan yang mengandung CaCO3 tinggi akan mudah larut. Namun
pada lokasi rencana As Alt 6 Potensi bocoran pada batuangamping sangat
minim dan memiliki radius yang jauh serta berada disebelah hilir dari
rencana bendungan.
a. Sinkhole atau luweng : dijumpai disebalah hilir dari rencana alt as 6
berjarak 1.1 km (relative sangat jauh)
b. Mata Air yang keluar dari rongga-rongga batuangamping (elv 127 mdpl)
a berada di sebelah hilir rencana alt as 6 dengan radius 250 m
c. Zona Lemah Pada Bidang Perlapisan dan Struktur kekar, tetapi dapat di
treatment dengan grouting vertikal

B. POTENSI LONGSORAN
pada area tertentu, Batuan yang mengontrol merupakan perlapisan batugamping
b pasiran (kalkarenit) – batulempung karbonatan, dengan ketebalan 20 ~ 50 cm,
bidang perlapisan merupakan bidang lemah yang mudah dilewati air.

d
b c d

Mata air radius ±250 m Longsor Di Bukit Tumpuan


Struktur kekar terisi
sebelah hilir (petilasan Kanan, pada area tertentu
lempung
dusun duren sawit)
PERBAIKAN PONDASI
a. Batuan yang mengontrol merupakan perlapisan batugamping pasiran (kalkarenit) – batulempung karbonatan, dengan ketebalan
20 ~ 50 cm, bidang perlapisan merupakan bidang lemah yang mudah dilewati air dan juga arah kemiringan lapisan
batuan searah dengan arah aliran sungai
b. Dengan dijumpainya kekar terbuka dan bidang perlapisan batuan pada batugamping pasiran, adalah sebagai zona lemah
dan proses pelarutan intensif, sehingga mengindikasikan adanya zona lemah yang berpotensi sebagai zona yang mudah
dilewati air
c. Treatment pondasi untuk menambah daya dukung pada zona lemah dan pengendalian rembesan dengan menggunakann
grouting

Arah Aliran
Sungai
Arah Aliran
Sungai

Alternatif 5
Alternatif 1 dan 2

Alternatif 6

Arah Aliran
Sungai
PETA GEOLOGI PERMUKAAN
PETA GEOLOGI TEKNIK PERMUKAAN
SUMBER MATERIAL KONTRUKSI
Survey material konstruksi dimaksudkan untuk melakukan survei pencarian lokasi sumber material urugan batu, material urugan
zona filter, material urugan zona inti kedap air dan material agregat beton, yang dipakai untuk konstruksi urugan tubuh
Bendungan Dung Kurungan dan bangunan pelengkapnya .Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui ketersediaan dan
kelayakan kualitas, kuantitas serta properti geoteknik material konstruksi yang digunakan dalam analisis dan evaluasi stabilitas
rembesan dan stabilitas lereng.

Sumber Material Kontruksi terdiri dari :


a. Borrow Area ; Material inti tanah kedap air
b. Kuari Area ; Material batu, Riprap dsb
c. Kuari Agregat ; Material filter, agregat beton dsb

78
BORROW AREA STUDI TERDAHULU –TAHUN 2009
 Material inti diambil dari borrow area yang
berada di area genangan, sekitar 500 m
dari lokasi rencana bendungan.
 Material ini berupa satuan endapan koluvial
(PK), hasil pelukan lanjut batuan sekitar,
TP 6 berupa lempung, lempung lanuan
sampai lempung pasiran, kadang-kadang
mengandung kerikil, berwarna
coklat kekuningan sampai coklat muda,
TP 1 memiliki plastisitas menengah,
TP 3 TP 2
TP 4
TP 5

79
BORROW AREA STUDI TERDAHULU –TAHUN 2009

Karaktertistik Borrow Area Studi 2009 :


1. Tespit pada zona peng-karst-an dengan kedalaman kurang dari 1 meter. (Material berbatu, termasuk dalam satuan endapan koluvial),
sehingga secara kuantitas akan kurang dari kebutuhan material inti.
2. Dari Hasil Laboratorium borrow area, memiliki karakteristik tanah (*dalam laporan pendukung Geologi Teknik dan Mekanika Tanah, 2009)
a. Berat Jenis (Gs) : 2.67, dengan kadar air rata-rata 23.625%
b. Gradasi : Pasir 34 – 37%, Lanau 17 – 22%, Lempung 43 – 45 % ; Gradasi lewat saringan #200 (60 – 67%)
c. Atterberg : LL 38 – 39% ; PL 17 – 20% ; PI 18 – 20%
d. Kadar air Optimum : 15 – 16 %
e. Kepadatan maksimum kering : 1.6 – 1.727 gr/cm3
3. Lokasi berada pada area genangan rencana as studi 2021, dimana tanah permukaan direncanakan dimamfaatkan sebagai material Blanket
Alami.
Dari Karakteritik tanah pada borrow area studi 2009, maka dibutuhkan nya alt lain untuk sumber material inti disekitar lokasi bendungan
Dung Kurungan 80
USULAN SUMBER MATERIAL INTI DAN RANDOM (TA. 2021)
Material Inti Memanfaatkan dari Lapisan Penutup (Overburden)
berupa tanah residu yang merupakan material hasil rombakan akibat
pelapukan lanjut dari batuan dasar yaitu :
- Pelapukan lanjut dari satuan batugamping terumbu. Berupa lempung-
lanau pasiran mengandung sedikit gravel dari fragmen batugamping,
berwarna kemerahan (terarosa), lunak – stiff, plastisitas medium.
- Merupakan sumber material inti kedap air dan material random
tanah.
- Morfologi berupa punggunan bukit bergelombang sedang, dengan
a kemiringan lereng agak landai – sedikit curam.
- Ketebalan dapat mencapai >= 2m
- Radius 0.5 hingga 1 km dari rencana as bendungan dung
kurungan
- Kepemilikan adalah warga

a
SUMBER MATERIAL INTI DAN RANDOM (BORROW AREA)
Untuk mengetahui Kualitas dari Tanah Rencana
Borrow Area, Maka dilaksanakan uji Lapangan,
berupa :
- Tespit / Uji Sumur ; sebanyak 6 titik tersebar pada
lokasi Borrow Area 1
- Uji Permeabilitas tanah pada area genangan
yang akan direncanakan sebagai material
blanket alami ; sebanyak 6 titik tersebar pada
area genangan.

Untuk Kuantitas Lokasi Borrow memiliki Luasan Area :


- Borrow Area 1 ; 33.6 Ha (Lokasi dusun duren
sawit)
- Borrow Area 2 ; 14,4 Ha (Lokasi dusun jember)
SUMBER MATERIAL BATU (KUARI AREA)
Dari Survey Geologi permukaan yang dilaksanakan
material kuari batu akan memanfaatkan material
batuangamping terumbu dan kristalin. Kuari Area
memiliki kriteria :
- Morfologi berupa perbukitan bergelombang, dengan
kemiringan lereng curam – sangat curam.
- Ketebalan dapat mencapai >= 10m
- Radius 0.5 hingga 1 km dari rencana as bendungan
dung kurungan
- Kepemilikan adalah warga
- Luasan Area 21 Ha
SUMBER MATERIAL KUARI BATU DAN AGREGAT – USULAN LOKASI KE-1
LOKASI MATERIAL QUARRY
Jarak tempuh dari lokasi pekerjaan
60 Km
Kec. Taju dengan menggunakan kendaraan
Kab. Pati sekitar ± 72 Km
50 Km

40 Km

30 Km
20 Km

10 Km

5 Km

Lokasi Kuari, berasal dari luar area rencana bendungan Dung Kurungan
 Merupakan sumber material batu Andesit dari Galian C
 Dengan Radius ±55 km, di daerah kecamatan Taju, Pati Utara
 Jarak tempuh sekitar ±72 km dengan jalan akses Jalan Raya Kayen-Pati-Taju
 Dapat dimanfaatkan sebagai material Batu, Riprap, Agregat Beton dan Filter (Hasil Crushing)
SUMBER MATERIAL KUARI BATU DAN AGREGAT– USULAN LOKASI KE-2
LOKASI MATERIAL QUARRY
Jarak tempuh dari lokasi pekerjaan
dengan menggunakan kendaraan
sekitar ± 103 Km

50 Km
40 Km
60 Km

30 Km
Kec. Pamotan
Kab. Rembang
5 Km 20 Km

10 Km

Lokasi Kuari, berasal dari luar area rencana bendungan Dung Kurungan
 Merupakan sumber material batu Andesit dari Galian C
 Dengan Radius ±60 km, di daerah kecamatan Pamotan, Kab Rembang
 Jarak tempuh sekitar ±103 km dengan jalan akses Jalan Raya Batangan-Rembang-Pamotan
 Dapat dimanfaatka sebagai material Batu, Riprap, Agregat Beton dan Filter (Hasil Crushing)
LINTASAN GEOLISTRIK BENDUNGAN DUNGKURUNGAN
LINTASAN 1 GEOLISTRIK AS BENDUNGAN-HULU DUNGKURUNGAN (MEMANJANG AS)

BUKIT TUMPUAN KANAN


BUKIT TUMPUAN KIRI
ELV. PUNCAK BENDUNGAN + 134 m

Batulempung Karbonatan

Batugamping Kalkarenit Kering


LINTASAN 2 GEOLISTRIK AS BENDUNGAN DUNGKURUNGAN (MEMANJANG AS)

BUKIT TUMPUAN KIRI BUKIT TUMPUAN KANAN

140 ELV. PUNCAK BENDUNGAN + 134 m


130

120

110

100

90

80
LINTASAN 3 GEOLISTRIK AS BENDUNGAN-HILIR DUNGKURUNGAN (MEMANJANG AS)

BUKIT TUMPUAN KIRI BUKIT TUMPUAN KANAN


ELV. PUNCAK BENDUNGAN + 134 m

Kekar Berpola

Terumbu
LINTASAN 1-2-3 GEOLISTRIK AS BENDUNGAN DUNGKURUNGAN (MEMANJANG AS)
BUKIT TUMPUAN KIRI BUKIT TUMPUAN KANAN

No Lokasi Titik Bor Kedalaman (m)


BD-1 As Bukit Tumpuan Kiri_As Pelimpah 25
BD-2 As Bukit Palung Sungai 60
BD-3 As Bukit Tumpuan Kiri 25
BD-4 Pelimpah Peluncur_Peredam Energi 20
BD-5 Palung Sungai Bagian Hulu 20
BD-6 Palung Sungai Bagian Hilir 20
Total Kedalaman 170

25m
25m
60 m
LINTASAN 4 GEOLISTRIK PENGELAK B. DUNGKURUNGAN (MELINTANG AS)

HULU
Sungai HILIR

Batulempung Karbonatan
Perlapisan batuan miring ke
arah hilir N 330° E/25°
Batugamping Kalkarenit Kering

Arah Aliran Sungai


DOKUMENTASI KEGIATAN GEOLISTRIK

Line 2 : Memanjang Line 3 : memanjang as Line 4, jalur pengelak


Bendungan bendungan sebelah hilir

92
KEGEMPAAN
OBE MDE
KEGEMPAAN

OBE MDE
MATRIKULASI BEBERAPA ALT AS BENDUNGAN DUNG KURUNGAN, 2021
(KAJIAN GEOLOGI PERMUKAAN)
Aspek ALT 1 dan 2 ALT 3 ALT 4 ALT 5 ALT 6
Pada dasar sungai termasuk dalam satuan batugamping Termasuk dalam satuan batugamping pasiran
Termasuk dalam satuan batugamping pasiran (kalkarenit)
pasiran (kalkarenit) berlapis dengan batugamping (kalkarenit) berlapis dengan batulempung
termasuk dalam satuan batugamping terumbu termasuk dalam satuan batugamping terumbu berlapis dengan batulempung karbonatan (kalsilutit) kompak,
- lempungan (kalsilutit) kompak, ketebalan lapisan - - - - karbonatan (kalsilutit) kompak, ketebalan lapisan
masif, kompak, Potensi kebocoran sangat tinggi masif, kompak, Potensi kebocoran sangat tinggi ketebalan lapisan mencapai 50 cm.
mencapai 50 cm. mencapai 50 cm.

Pada bukit tumpuan kanan terdapat satuan dijumpai sinkhole -luweng, dengan diamater ± 15 Pada bukit tumpuan kanan dan kiri terdapat satuan
dijumpai sinkhole -luweng, dengan diamater ± Pada bukit tumpuan kiri terdapat satuan batugamping terumbu
- batugamping terumbu pada elevasi terendah yaitu 105 - - m disebalah Barat dengan radius ± 400 m kearah - - batugamping terumbu pada elevasi terendah yaitu
15 m disebalah Barat laut dengan radius ± 500 m pada elevasi terendah yaitu 115 mdpl
mdpl hilir dari rencana as bendungan 133 mdpl,

strike/dip N 240°E/28° dan N 265°E/30° (searah dengan strike/dip N 330°E/25° (searah dengan arah aliran
Mata air yang keluar dari zona lemah satuan strike/dip N 300°E/18° dan N 310°E/15° (searah dengan arah
arah aliran sungai, Downsteam Dip Direction), Mata air yang keluar dari zona lemah satuan sungai, Downsteam Dip Direction) merupakan zona
batugamping terumbu, berada pada area aliran sungai, Downsteam Dip Direction), merupakan zona
Kondisi Geologi merupakan zona lemah untuk jalan masuknya air, dan batugamping terumbu,berada pada area lemah untuk jalan masuknya air, dan arah
- - - genangan (petilasan dusun Jember) dan pada - lemah untuk jalan masuknya air, dan arah kemiringan yang -
arah kemiringan yang searah dengan arah aliran sungai genangan petilasan dusun Jember dan pada kemiringan yang searah dengan arah aliran sungai
tebing tumpuan kanan dengan jarak ±300 sebelah searah dengan arah aliran sungai akan berpotensi kebocoran,
akan berpotensi kebocoran, dapat di treatmentt tebing tumpuan kanan pada elv ±70 mdpl akan berpotensi kebocoran, dapat di treatmentt
hilir, pada elv ±70 mdpl dapat di treatmentt dengan Grouting
dengan Grouting dengan Grouting

Struktur geologi berupa kekar berpasangan, tertutup, Struktur geologi berupa kekar berpasangan,
Struktur geologi berupa kekar berpasangan, tertutup, dengan
dengan jarak antar kekar ±50 cm (rapat), merupakan indikasi lubang pelarutan dan indikasi bocoran, indikasi lubang pelarutan dan indikasi bocoran, tertutup, dengan jarak antar kekar ±50 cm (rapat),
- - - - jarak antar kekar ±50 cm (rapat), merupakan zona lemah untuk -
zona lemah untuk jalannya air, dapat di treatment sangat sulit di atasi sangat sulit di atasi merupakan zona lemah untuk jalannya air, dapat di
jalannya air, dapat di treatment dengan Grouting
dengan Grouting treatment dengan Grouting

dijumpai sinkhole -luweng diameter ±15 m,


dijumpai sinkhole -luweng diameter ±15 m, disebelah dijumpai sinkhole -luweng diameter ±15 m, disebalah Hilir as
disebalah Hilir as bendungan dengan arah Barat laut -
- disebalah Hilir as bendungan Barat laut dengan radius ± - Potensi bocoran dan sungai bawah tanah - Potensi bocoran dan sungai bawah tanah - bendungan dengan arah Barat laut dengan radius ± 800 m, -
utara hilir dengan radius ± 1,1 km, Potensi sinkhole
700 m Potensi sinkhole cukup jauh
cukup jauh

dijumpai sinkhole -luweng diameter ±15 m,


dijumpai sinkhole -luweng, dengan diamater ± 15 dijumpai sinkhole -luweng diameter ±15 m, disebelah Barat
dijumpai sinkhole -luweng diameter ±15 m, disebelah dijumpai sinkhole -luweng, dengan diamater ± disebalah Barat laut - utara sebelah hilir as
- - - m disebalah Barat dengan radius ± 400 m kearah - laut sebelah hilir as bendungan dengan radius ± 800 m, Potensi -
Barat laut dengan radius ± 700 m 15 m disebalah Barat laut dengan radius ± 500 m bendungan dengan radius ± 1,1 km, Potensi sinkhole
hilir dari rencana as bendungan sinkhole cukup jauh
cukup jauh

Mata air yang keluar dari zona lemah satuan


potensi bocor, tetapi dapat di hindari dengan Mata air yang keluar dari zona lemah satuan potensi bocor, tetapi dapat di hindari dengan
batugamping terumbu, berada pada area potensi bocor, tetapi dapat di hindari dengan menempatkan
menempatkan tinggi bendungan dan Muka Air pada batugamping terumbu,berada pada area menempatkan tinggi bendungan dan Muka Air pada
- - - genangan (petilasan dusun Jember) dan pada - tinggi bendungan dan Muka Air pada elev di bawah satuan -
elev di bawah satuan batuan batugamping terumbu genangan petilasan dusun Jember dan pada elev di bawah satuan batuan batugamping terumbu
Potensi Bocoran tebing tumpuan kanan dengan jarak ±300 sebelah batuan batugamping terumbu (±115 mdpl)
(±105 mdpl) tebing tumpuan kanan pada elv ±70 mdpl (±133 mdpl)
hilir, pada elv ±70 mdpl

Potensi kebocoran minim dan berada disebalah hilir


Mata air yang keluar dari zona lemah satuan Mata air yang keluar dari zona lemah satuan batugamping, dari rencana as bendungan, zona lemah satuan
- batugamping, berada di sebelah hulu (area genangan) - potensi bocor dan sungai bawah tanah - potensi bocor dan sungai bawah tanah - berada di sebelah hulu ke arrah barat dengan radius ±400 m - batugamping, berada di sebelah hilir kearah barat
dengan radius ±500 m (petilasan dusun dr sawit) (petilasan dusun duren sawit) pada elevasi 127 mdpl laut dengan radius ±250 m (petilasan dusun duren
sawit) pada elevasi 127 mdpl
95
MATRIKULASI BEBERAPA ALT AS BENDUNGAN DUNG KURUNGAN, 2021 (GEOLOGI PERMUKAAN)

Aspek ALT 1 dan 2 ALT 3 ALT 4 ALT 5 ALT 6

Fasilitas umum aman dari rencana pembangunan


- petilasan dusun jember aman - Petilasan dusun jember terkena dampak - Petilasan dusun jember terkena dampak - petilasan dusun jember aman - bendungan seperti petilasan baik di dusun duren
sawit dan jember
Sosial

dusun jember terkena dampak - dusun jember terkena dampak - dusun jember terkena dampak dusun jember terkena dampak - Dusun jember dan duren sawit tidak terkena dampak
- -
- Jalan desa terkena dampak - Jalan dan jembatan desa terkena dampak - Jalan dan jembatan desa terkena dampak - Jalan desa terkena dampak - Jalan desa tidak terkena dampak

Tinggi Bendungan dari dasar sungai = 19 m (alt 1) dan 20 Tinggi Bendungan dari dasar sungai = 26 m dan Elevasi Muka Air Tinggi Bendungan dari dasar sungai = 32 m dan
- m (alt 2) dan Elevasi Muka Air 102 mdpl (asumsi 3 meter - 112 mdpl (asumsi 3 meter dibawah elev satuan batugamping - Elevasi Muka Air 130 mdpl (asumsi 3 meter dibawah
Rencana
dibawah elev satuan batugamping terumbu) terumbu) elev satuan batugamping terumbu)
Bendungan
- Volume Waduk = 0.68 juta m3 (alt 1) dan 0.72 juta m3 - Volume Waduk = 1.82 juta m3 - Volume Waduk = 3 juta m3

96
BAGIAN 6 – TINJAUAN HIDROLOGI
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

97
KETERSEDIAAN DATA
No Nama Sta. Panjang Data
1 PCH Kayen 1992-2020
1995-2000,
2 PCH Sukolilo
2006-2016
3 PCH Prawoto 2013-2020
4 PCH Gabus 2011-2020
5 Hujan Satelit TRMM 1998-2020

Data hujan yang digunakan adalah


data hujan satelit TRMM
TRMM

98
CURAH HUJAN RENCANA
T Studi 2009 Studi 2017 2021
Log-pearson Log-pearson Log-pearson
Kala-Ulang Normal Log-normal Gumbel GEV
III III III
2 105,06 93.05 112.26 106.45 106.08 105.23 107.00
5 132,07 119.16 143.92 140.08 139.34 139.24 140.70
10 147,40 135.64 160.47 161.69 161.36 162.52 162.06
25 158,88 154.25 178.12 188.43 189.18 192.85 187.99
50 176,29 170.31 189.52 208.01 209.82 216.15 206.50
100 187,12 184.56 199.78 227.36 230.31 240.06 224.28
1000 219,41 231.36 228.51 291.70 298.00 326.05 279.09
Uji Chi Square
Person
1.5652 0.2609 0.2609 0.2609 1.1304
Parameter
a 81% 92% 93% 90% 91%
Hipotesa ACCEPT ACCEPT ACCEPT ACCEPT ACCEPT
Uji Smirnov-Kolmogorov
Dmax 0.1223 0.1044 0.1075 0.1013 0.1059
a 46% 88% 61% 88% 29%
Hipotesa ACCEPT ACCEPT ACCEPT ACCEPT ACCEPT

Hasil uji distribusi menunjukkan jenis distribusi Log Pearson III mempunyai nilai minimum untuk
person parameter (Uji Chi Square) dan Dmax (Uji Smirnov-Kolmogorov) sehingga dipilih frekuensi Log
Person III untuk analisis debit rencana 101
CURAH HUJAN RENCANA

Isohit
Item Satuan Hersfield
PUPR
Nilai PMP mm 727.93 590
Faktor Korelasi 24 jam RSNI:
1.13
T-02-2004, Hal. 7 & 15
Hujan 24 jam setelah
mm 822.56 666.70
DTA Bendungan dikoreksi 1,13
Dung Kurungan
Faktor reduksi luas DPS 100.00%
Hujan PMP Terkoreksi (mm) mm 822.56 666.70

Metode yang digunakan untuk menghitung


Hujan Banjir Maksimum Boleh Jadi adalah
metode Hersfield dan Isohyet

102
DEBIT BANJIR RENCANA

TRMM koreksi
Kala Ulang
Alt 6 (2021)

Q2 28.62
Q5 45.25
Q10 53.87
Q25 67.06
Q50 77.25
Q100 86.99
Q1000 122.79
PMF HERSFIELD 302.40
PMF ISOHYET 241.77

103
KURVA CREAGER

Angka Creager
PMF Hersfield = 123.34
PMF Isohyet = 97.91

104
ROUTING PELIMPAH (L=40 M)

Kala Debit Debit Outflow M3/det Sisa Jagaan (m ) Reduksi terhadap inflow (%)
Ulang T Inflow
(Tahun) M3/det MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El. MAN El.
129 m 130 m 131 m 132 m 129 m 130 m 131 m 132 m 129 m 130 m 131 m 132 m
2 28.62 17.0 16.58 16.14 15.66 2.63 2.64 2.64 2.65 40.70% 42.05% 43.58% 45.26%
5 45.25 29.6 28.24 26.80 25.74 2.46 2.47 2.49 2.50 34.53% 37.59% 40.77% 43.13%
10 53.87 37.9 36.32 34.69 33.02 2.37 2.39 2.40 2.42 29.69% 32.57% 35.61% 38.70%
25 67.06 49.9 47.96 46.06 44.12 2.24 2.26 2.28 2.30 25.63% 28.49% 31.31% 34.20%
50 77.25 59.5 57.42 55.09 52.69 2.16 2.18 2.20 2.22 23.04% 25.68% 28.69% 31.79%
100 86.99 68.5 66.56 64.36 62.08 2.08 2.10 2.12 2.14 21.20% 23.49% 26.01% 28.64%
1000 122.79 101.3 99.24 96.89 94.39 1.83 1.84 1.86 1.88 17.51% 19.18% 21.09% 23.13%
PMF
302.40 276.4 259.91 256.81 253.55 0.84 0.93 0.94 0.96 8.61% 9.67% 10.74% 11.88%
Hershfield
PMF
241.77 190.8 188.46 185.66 182.52 1.27 1.29 1.31 1.33 10.32% 11.43% 12.74% 14.22%
Isohit

105
DEBIT ANDALAN
Grafik Debit Andalan Setengah Bulanan Bendungan Dung Kurungan - Alternatif 6
1.00 200.0
Hujan rata-rata (mm)
0.90 Debit 80% 180.0
Debit 90%
0.80 Debit Rerata 160.0

0.70 140.0
Jumlah Debit (m3/det)

0.60
0.58 0.56
0.60 120.0
0.53
0.47

Curah Hujan (mm)


0.50 0.46 0.45 0.46 100.0
0.42
0.40
0.37 0.39
0.40 0.37 0.36 80.0
0.41 0.43 0.33 0.32
0.38 0.39 0.29 0.28
0.30 0.26 0.35 0.26 0.26
0.24 0.25 60.0
0.32 0.24
0.23 0.23
0.31 0.22 0.22
0.21 0.21 0.21 0.21
0.20 0.20
0.28 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
0.20 0.25 0.24 40.0
0.23 0.22 0.21
0.21 0.21 0.21 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
0.10 20.0

0.00 0.0
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Bulan

• Debit Andalan 50% = 0.2472 m3/det


• Debit Andalan 80% = 0.2041 m3/det
• Debit Andalan 90% = 0.2016 m3/det
106
INFLOW WADUK DUNG KURUNGAN

Inflow waduk dung kurungan dapat


diidentifikasi menjadi 3 yaitu
• Inflow tahun basah
• Inflow tahun normal
• Inflow tahun kering

Inflow terbesar = 12.36 juta m3


Inflow terkecil = 8.55 juta m3

107
SEDIMENTASI

No Bulan Erosi (Ton/Bulan) Tahun Tampungan Normal Sedimen Tampungan


ke- (x1000 m3) (x1000 m3) Efektif (x1000 m3)
1 Januari 23.294,36
1 3.294,22 14.19 3.280,03
2 Februari 21.513,58 5 3.237,48 70.91 3.166,57
3 Maret 14.369,58 10 3.166,68 141.68 3.025,00
15 3.096,03 212.30 2.883,73
4 April 10.781,81
20 3.025,53 282.77 2.742,77
5 Mei 4.314,94 25 2.955,20 353.07 2.602,13
6 Juni 2.343,75 30 2.885,03 423.20 2.461,83
35 2.815,04 493.16 2.321,88
7 Juli 873,14
40 2.745,23 562.94 2.182,29
8 Agustus 554,41 45 2.675,60 632.52 2.043,09
9 September 1.307,05 50 2.606,18 701.90 1.904,28

10 Oktober 4.877,06 Hasil Kajian Rencana Sedimentasi Waduk Umur Layan


11 November 10.551,43 50 Tahun adalah sebesar 701.900 m3 (pada elevasi
16.025,63 +118 mdpl, atau setinggi 20 meter dari dasar sungai)
12 Desember
Total Erosi (ton/tahun) 110.806,72
Rencana Penempatan Dasar Intake direkomendasikan
SDR 0.09 ditempatkan pada elevasi +119 mdpl.
Sedimentasi (m3/tahun) 154.28.85
Sedimentasi (mm/tahun) 2.56
108
PEMANFAATAN IRIGASI DAN AIR BAKU

Bendungan direncanakan memberi manfaat berupa pengairan selama 3 musim tanam (MT) dengan pola
tanam padi-padi-palawija di 2 DI yaitu DI Dung Kurungan dan DI Bangsal.

Kebutuhan Harian Max (liter/det)


Desa Cakupan
2019 2021 2030 2040 2050 2060 2070
Desa Durensawit 2.51 2.56 2.77 3.03 3.32 3.63 3.98
Desa Slungkep 4.47 4.53 4.83 5.18 5.57 5.97 6.41
Desa Jimbaran 4.11 4.17 4.43 4.75 5.08 5.44 5.83

109
SIMULASI OPERASI TAMPUNGAN WADUK

Simulasi operasi pemanfaatan Waduk


Dung Kurungan dilakukan dengan tingkat
keberhasilan 95%.
• Elevasi MAN = 131 m
• Tampungan normal = 3.29 jt m3
• Tampungan efektif = 2.59 jt m3

Pemanfaatan
• Irigasi = 190 ha
• Air Baku =15.29 l/det

Alternatif Kapasitas Tampungan Manfaat Awal Manfaat Bendungan Keterangan


DI Dung Kurungan DI Dung Kurungan 100 Ha (300%)
2.73 Juta (MAN El. 129 Irigasi 185 Ha, Air baku 11.72
78 / 100 Ha Suplesi DI Bangsal 85 Ha
m) liter/det
Padi 78 Ha - Padi 78 Air baku Desa Durensawit, Slungkep, dan sebagian Jimbaran
Ha, Palawija 78Ha
DI Dung Kurungan 100 Ha (300%)
3.29 juta (MAN El. 131 (234%) Irigasi 190 Ha, Air baku 15.29
Suplesi DI Bangsal 90 Ha
m) liter/det
Alternatif 6 Air baku Desa Durensawit, Slungkep, dan Jimbaran
DI Bangsal 95 /111
Ha
Padi-Tebu 80&15 Ha, DI Dung Kurungan 100 Ha (300%)
3.61 juta (MAN El. 132 Irigasi 190 Ha, Air baku 17.86
Suplesi DI Bangsal 90 Ha
110
Padi-Tebu 80&15 Ha,
m) liter/det
Palawija80&15 Ha Air baku Desa Durensawit, Slungkep, dan Jimbaran
LAUT JAWA

Sungai Juwana
Panjang = 36,11 km

Sungai Ombo
Panjang = 5,73 km

Sungai Tonjong
Panjang = 6,38

Sungai Bangsal
Panjang = 3.19 km

Suplesi DI Slungkep
Sungai Bangsal
(90 Ha) Panjang = 1.18 km

Sungai Bangsal DI Dung Kurungan (100 Ha)


Panjang = 1.52 km

ALTERNATIF 6
DTA = 6.02 km2
Air Baku = 15.29 liter/det

111
112
BAGIAN 7 – HASIL SURVEY SOSIAL EKONOMI
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

113
SURVEY SOSIAL EKONOMI
• Dusun Ciroto
Lokasi • Dusun Jrambah
pekerjaan :
• Dusun Sobowengi
• Desa Durensawit Desa
Lokasi Kajian Durensawit • Dusun Durensawit
• Desa Slungkep
• Dusun Jember

• Kuesioner
Metode
• Wawancara
• Tokoh Masyarakat
Kuesioner dan
Wawancara • Tokoh Agama
• Pemda setempat, Instansi terkait • Perangkat Desa
Responden dan masyarakat • Anggota PKK
• Jumlah sampel 100 responden Status • Perangkat
Responden Kecamatan
• MTD Langsung
• MTD tidak Langsung
• Tokoh Pemuda
• Kelompok Tani
SURVEY SOSIAL EKONOMI

115
Ket : Beberapa halaman dari kuesioner sosek
HASIL SURVEY SOSIAL EKONOMI
HASIL SURVEY SOSIAL EKONOMI

 Bentuk ganti rugi masyarakat terkena dampak yaitu dengan ganti


untung di atas NJOP.
 Adanya kekhawatiran dari masyarakat terkait dengan adanya nilai-
nilai sosial budaya yang sudah mengakar kuat pada masyarakat
yang terkena dampak seperti adanya petilasan di Dusun Jember,
dimana petilsan tersebut memiliki sumber mata air yang jernih dan
tidak pernah menyusut setiap tahunnya sekalipun itu musim
kemarau,. Pada petilasan pada tiap tahunnya dilakukan kajat oleh
warga Dusun Jember.
HASIL SURVEY SOSIAL EKONOMI

 Sebagian besar masyarakat setuju adanya rencana


pembangunan Bendungan Dung Kurungan, dengan
memeperhatikan :
 Pembangunan bendungan bermanfaat,
 Proses pembebasan lahan dan ganti rugi tidak merugikan
masyarakat dan sesuai prosedur, transparan dan sesuai
dengan kesepakatan.
 Ganti untung harus dapat memberikan jaminan hidup layak
bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan
bendungan
 Pembebasan lahan harus menitikberatkan pada rasa keadilan
bagi masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa menjadi
korban dalam pembangunan bendungan
HASIL SURVEY SOSIAL EKONOMI

• Desa Durensawit sebagai Desa Terdampak Langsung pembangunan


Bendungan Dung kurungan, terdiri dari 5 Dukuh (Jerambah, Ciroto,
Sobowengi, Durensawit dan Jember), secara umum menyetujui akan
Daerah dibangunnya Bendungan Dung kurungan, kecuali Dukuh Jember yang
Terdampak menyetujui 30% dan 70% tidak menyetujui.

• Adanya Petilasan
• Adanya Sumber air di lokasi petilasan
Penolakan • Hilangnya mata pencaharian
warga • Kekhawatiran ganti rugi yang tidak sesuai

• Perlu dilakukan pendekatan secara persuasif antara masyarakat/warga


dengan pihak Pemerintahan baik dari perangkat Desa, Kecamatan,
Kabupaten maupun Provinsi
Tindak Lanjut
HASIL PKM 1, 09 SEPTEMBER 2021
 Pada saat kegiatan PKM 1, lokasi as bendungan berada di Alternatif 4.
 Perlu adanya koordinasi yang intens dengan pihak terkait, baik lurah, camat, polsek serta
Perhutani untuk kegiatan pembangunan Bendungan Dung Kurungan
 Setiap kegiatan yang dilakukan di lapangan harus ada ijin ke dinas terkait maupun ke masyarakat.
 Terdapat penolakan dari warga Dusun Jember dikarenakan petilasan dan dusun Jember akan
terdampak,
 Relokasi jalan dan pemukiman harus mengutamakan faktor keselamatan masyarakat.
 Tindakan penanganan galian C agar tidak merusak lingkungan.
BAGIAN 8 – PRA DESAIN BENDUNGAN
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

121
RINGKASAN SIMULASI ALTERNATIF TAPAK BENDUNGAN, BERDASARKAN KRITERIA KONDISI TOPOGRAFI, GEOLOGI,
HIDROLOGI DAN SOSIAL EKONOMI (1/4)

122
RINGKASAN SIMULASI ALTERNATIF TAPAK BENDUNGAN, BERDASARKAN KRITERIA KONDISI TOPOGRAFI, GEOLOGI, HIDROLOGI
DAN SOSIAL EKONOMI (2/4)

123
RINGKASAN SIMULASI ALTERNATIF TAPAK BENDUNGAN, BERDASARKAN KRITERIA KONDISI TOPOGRAFI, GEOLOGI, HIDROLOGI
DAN SOSIAL EKONOMI (3/4)

124
RINGKASAN SIMULASI
ALTERNATIF TAPAK
BENDUNGAN,
BERDASARKAN
KRITERIA KONDISI
TOPOGRAFI, GEOLOGI,
HIDROLOGI DAN
SOSIAL EKONOMI (4/4)

Ditinjau dari berbagai


aspek, TERPILIH
ALTERNATIF 06
DILAKUKAN
PERENCANAAN
DETAIL

125
TATA LETAK BENDUNGAN
Rencana Bendungan Dung Kurungan
membendung tegak lurus Sungai Bangsal pada
morfologi dengan kenampakan lereng curam.
 As Bendungan membentang sejauh 481.69
meter dengan elevasi puncak pada +134.00
m dpl. Tinggi bendungan direncanakan 36
meter di atas dasar sungai dan 41 meter dari
elevasi galian pondasi maksimum, yaitu pada
elevasi +93 m.
 Bendungan Dung Kurungan didesain dengan
tipe urugan batu zonal yang terdiri atas inti
lempung vertikal, filter, transisi, rockfill dan
lapisan penutup rip-rap. Kemiringan lereng
hulu dan lereng hilir direncanakan masing-
masing 1:3,00 dan 1:2,50.

126
POTONGAN MEMANJANG DAN MELINTANG BENDUNGAN
Material
Zona Jarak Angkut (km) Lokasi
Timbunan
1 Inti Kedap 0.5 - 1 km Sebelah barat
Air dari lokasi
bendungan
dung kurungan
2 Filter Halus 60 km Hasil Crushing
Batuan Andesit
3 Filter Kasar 60 km pada
Pertambangan
Galian C Taju,
Pati Utara
4 Random 0.5 - 1 km Sebelah barat
Batu Lapuk dari lokasi
bendungan
dung kurungan
5 Batu 0.5 - 1 km Sebelah barat
Gamping dari lokasi
Pasiran dan bendungan
Gamping dung kurungan
terumbu
6 Rip Rap 60 km Pertambangan
Galian C Taju,
Pati Utara
(Andesit)
127
DATA TEKNIS BENDUNGAN DAN BANGUNAN PELENGKAP
REVIEW DESAIN REVIEW DESAIN 2021 –
NO. URAIAN SATUAN DED BENDUNGAN 2009
EMBUNG 2017 Alt. 6
1 UMUM
1.1 Lokasi Desa Durensawit, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati
2 MANFAAT
2.1 Irigasi Ha 408 211 190
2.2 Air Baku l/det 81.7 2.5 15.29
2.3 Retensi Banjir m3/det - 14.74 -
3 HIDROLOGI
3.1 Sungai Bangsal
2
3.2 Luas DTA km 7.81 6.82 6.02
3.3 Panjang Sungai km 6.5 3.31 1.52
Kayen, Sukolilo,
3.4 Sta. Hujan Kayen Kayen
Prawoto, Gabus, TRMM
3.5 Curah Hujan Tahunan mm/thn 2.009 2.166,25 2.387
3.6 Curah Hujan PMP mm 500.97 449.82 666.70
3.7 Debit Banjir Rancangan
- Q2 m3/dtk 35.44 33.7 28.62
- Q5 m3/dtk 43.35 50.8 45.25
- Q10 m3/dtk 47.85 62.3 53.87
- Q25 m3/dtk 51.21 77.1 67.06
- Q50 m3/dtk 56.32 88.2 77.25
- Q100 m3/dtk 59.49 99.4 86.99
- Q200 m3/dtk 62.49 110.7 -
- Q1000 m3/dtk 68.95 138.02 122.79
- QPMF Hersfield m3/dtk 151.46 305.5 302.40
3.8 Laju Sedimentasi (MPM) mm/tahun 1.3 - 2.56
DATA TEKNIS BENDUNGAN DAN BANGUNAN PELENGKAP
REVIEW DESAIN REVIEW DESAIN 2021
NO. URAIAN SATUAN DED BENDUNGAN 2009
EMBUNG 2017 – Alt. 6
4 WADUK
1.43 (usia waduk 15 th)
4.1 Tampungan Efektif Juta m3 0.081 2.61
1.29 (usia waduk 30 th)
4.2 Tampungan MAN Juta m3 1.47 0.0082 3.29
39.592(usia waduk 15 th)
4.3 Tampungan Mati Juta m3 0.0014 0.68
177.507(usia waduk 30 th)
4.4 Luas Genangan MAN Ha 21,11 2.61 30.08
4.5 El. MA Banjir QPMF m 128.47 93.28 133.06
5 BANGUNAN PENGELAK
5.1 Debit Banjir Inflow Q10 m3/det 47,85 62.37 53.87
Konduit beton bertulang K-
5.2 Tipe Bangunan Pengelak Beton berulang K-250 Konduit
225, tipe kotak/box
5.3 Elevasi Ambang Inlet m +107,00 83.00 104.30
5.4 Elevasi Dasar Outlet m +98,50 81 100
5.5 Panjang Saluran Pengelak m 112,00 360 250
5.6 Dimensi m b= 2,50 m; h = 2,00 m 3.0 m x 3.0 m -
5.7 Kemiringan m 0,09423 0.0056 -
5.8 Tipe Cofferdam Urugan tanah Urugan Homogen Urugan Batu
5.9 Elevasi Puncak Cofferdam + m dpl 112 89 117
5.1 Tinggi Dari Dasar Galian m 14 8 19
5.11 Lebar Puncak Cofferdam m 5 3 10
DATA TEKNIS BENDUNGAN DAN BANGUNAN PELENGKAP
REVIEW DESAIN REVIEW DESAIN 2021
NO. URAIAN SATUAN DED BENDUNGAN 2009
EMBUNG 2017 – Alt. 6
6 BENDUNGAN
Urugan tanah (Earthfill) tipe bendungan
6.1 Tipe zonal dengan inti kedap air vertikal dan zone Urugan tanah homogen Urugan batu zonal
lulus air dari tanah random batugamping
6.2 Elev. Puncak Bendungan + m dpl 129 94 134
6.3 Elev. Dasar Sungai + m dpl 102 82 98
6.4 Elev. Dasar Fondasi + m dpl 100 80 93
6.5 Tinggi Bendungan m 29 14 41
6.6 Panjang Puncak m 290,00 125 481.69
6.7 Lebar Puncak m 8 5 10
6.8 Volume Tubuh Bendungan m3 236.376 33.686,11 1.902.600
6.9 Kemiringan Lereng Hulu 1: 2.50 1: 3.00 1: 3.00
6.1 Kemiringan Lereng Hilir 1: 2.00 1: 2.50 1: 2.50
7 PELIMPAH
7.1 Tipe Mercu Pelimpah Ogee, Pelimpah tanpa pintu
7.2 Banjir Desain Outflow Q1000 m3/det 144.99 93.28 96.89
7.3 Elevasi Mercu m 126.8 + 92,00 +131.00
7.4 Elevasi Dasar Saluran Pengarah + m dpl 120 89 126
7.5 Elevasi Dinding Pelimpah + m dpl 129 94 -
7.6 Lebar Mercu Pelimpah m 10 1.2 40
7.7 Lebar Saluran Transisi m 30 ~ 10 40 -
7.8 Tipe Kolam Olak USBR I USBR Tipe III USBR
7.9 Lebar Kolam Olak m 10 10 -
7.1 Panjang Kolam Olak m 20 16 -
7.11 Elevasi Lantai Kolam Olak + m dpl 106 82 96
7.12 Lebar Saluran Pelepas m 10 10 -
7.13 Elevasi Dasar Saluran + m dpl 106.5 82.8 -
DATA TEKNIS BENDUNGAN DAN BANGUNAN PELENGKAP

REVIEW DESAIN REVIEW DESAIN


NO. URAIAN SATUAN DED BENDUNGAN 2009
EMBUNG 2017 2021 – Alt. 6

8 BANGUNAN PENGAMBILAN
Pintu sorong dengan
8.1 Tipe Struktur Intake - -
menara
8.2 Elevasi Pintu Pengambilan +m dpl +111,50 m dan +117,00 m + 84.00 -
8.3 Ukuran Pintu m 0,70 x 0,70 - -
8.4 Panjang pipa m 86 - -
8.5 Dimensi pipa besi galvanis m ᴓ 0,60 Dia. 500 mm -
8.6 Outlet berupa kolam penenang m - 10 x 9 -
BAGIAN 9 – ASISTENSI TEKNIS BERSAMA
NARASUMBER ANGGOTA KKB
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

132
RESUME DISKUSI DENGAN NARASUMBER ANGGOTA KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN 2 OKTOBER 2021
No. Masukan Tanggapan
A Aspek Teknis
1 Lapisan batugamping pasiran bisa dipastikan dapat menahan air, Pola aliran diperkirakan dapat diketahui setelah dilakukan uji permeability di
bagaimana arah alirannya? lapangan serta hasil uji geolistrik. Perlu diperiksa apakah bidang kemiringan
menjadi bidang rembesan air waduk. Uji permeabilitas terutama pada zona
yang memotong bidang lapisan.
2 Perlu dipetakan pada kolam waduk apakah ada batu terumbu?  Batu terumbu terlihat “mengelilili” formasi batugamping pasiran.
didaerah mana saja? Batu gamping dan batu pasir miringnya  Kemiringan batu gamping kearah hilir.
kearah utara / hilir? Buatkan profil sepanjang sungai/ profil
memanjang dan melintang sungai, untuk melihat posisi batu
gampingnya.
3 Terdapat petilasan di tumpuan kiri hilir bendungan alternatif 6, Akan ditindaklanjuti dengan mempertimbangkan secara teknis terkait
jika spillway diletakan di sebelah kiri, maka jika badan spillway dengan penempatan pelimpah disisi kanan tapak bendungan.
digali, dapat mengganggu kondisi kestabilan tanah di petilasan.
Skenariokan posisi spillway di sebalah kanan.
4 Batasan rencana kegiatan geolistrik alternatif 6: Ditindaklanjuti pada kegiatan di Lapangan
 Minimal dilakukan pada hingga elevasi +140 m.
 Jalur Memanjang pada rencana Tubuh Bendungan sebanyak
3 (tiga) jalur lintasan yaitu 1 jalur di hulu, 1 jalur di hilir, 1 jalur
di As Tapak Bendungan.
 Jalur lintasan Melintang pada rencana Tubuh Bendungan
sebanyak 1 (satu) jalur lintasan
 Jalur Pelimpah : 1 jalur lintasan
Jika pelimpah tidak akan dilakukan geolistrik, maka lintasan
geolistrik pada melintang as bendungan harus sampai
dengan mercu pelimpah 133
RESUME DISKUSI DENGAN NARASUMBER ANGGOTA KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN 2 OKTOBER 2021

No. Masukan Tanggapan


5 Kegiatan bor perlu ada untuk menunjang hasil geolistrik. Jika Volume pemboran inti memiliki keterbatasan, sehingga akan diutamakan
volume bor dalam KAK terbatas, maka lebih difokuskan dulu ke pada tapak bendungan. Hasil pemboran selanjutnya dikorelasikan dengan
bor di bendungan. hasil geolistrik.
Usulan sebaran titik bor.

6 Koluvial bisa dipakai random, dengan membuang material Pengambilan sampel material random akan diutamakan pada ketersediaan
halusnya. Akan tetapi harus memperhatikan strengh-nya. material terdekat untuk kemudian dilakukan uji mechanical properties hasil
Lab. Mekanika Batuan.
7 Untuk material filter menggunakan material pasir dari luar, jangan Material filter direncanakan beli ditempat atau crushing dari Quarry di
dari area genangan. Kecamatan Taju, Sisi Utara Kabupaten Pati. Crushing filter jangan dari batu
gamping.
8 Jika ketersediaan air 10 juta m3, maka volume tampungan yang Sebagai informasi dan akan dijadikan sebagai salah satu pertimbangan
ideal ditampung maksimal 50% yaitu sebesar 5 juta m3. dalam pemilihan lokasi tapak bendungan dan pemanfaatan waduknya.
9 Alternatif bisa gugur berdasarkan aspek sosial dan keberadaan Hasil kajian yang telah dilakukan, penempatan lokasi tapak alternatif terbaik
terumbu. Perlu didetailkan di lokasi yang terpilih berada pada alternatif 06
10 Batu gamping terumbu masih bisa memungkinkan sebagai Sebagai masukan, selanjutnya akan diambil beberapa sampel batuan untuk
material di hilir bendungan dilakukan uji Lab. Mekanika Tanah

134
RESUME DISKUSI DENGAN NARASUMBER ANGGOTA KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN 2 OKTOBER 2021

No. Masukan Tanggapan


11 Jika terdapat leuweung apakah mengidikasikan Terindikasi adanya aliran air bawah tanah yang
bahwa ada air bawah tanah? berhubungan berdasarkan leuweung yang ditemukan
disekitar lokasi Alt. 03, dengan keterkaitan sumber air
pada Gua Wong dan Gua Pancur yang terletak sejajar ke
arah Barat Laut.
12 Jika batu gamping digunakan harus dipastikan Ditindaklanjuti dan dibuktikan berdasarkan hasil uji Lab.
pelarutannya. Mekanika Batuan
13 Jika volume dioptimalkan (melebihi elevasi Pertimbangan akan soil improvement (treatment),
gamping terumbu), harus disesuaikan juga dengan ketersediaan air serta perkiraan peningkatan angka
kebutuhan waduk dan ketersediaan air konstruksi akan dijadikan sebagai salah satu parameter
penentuan / pemilihan digunakan atau tidaknya treatment
tersebut.
14 Kesesuaian antara geolistrik dan kedalaman bor. Ditindaklanjuti, setelah diperoleh seluruh data baik data
geolistrik, maupun data pemboran inti.
B Aspek Sosial
Hindari lokasi dengan masalah faktor sosial yang Pemilhan Lokasi Terpilih akan dipilih berdasar atas
tinggi. Keberadaan sinkhole (luweung) akan pertimbangan Teknis (Topografi, Geologi dan Ketersediaan
menjadi masalah Air), Ekonomi serta Sosial yang terbaik
135
BAGIAN 8 – RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Review Desain Bendungan Dung Kurungan, Kabupaten Pati

136
SURVEY GEOLOGI TEKNIK
Rencana kerja selanjutnya terkait dengan investigasi
geologi dan geologi teknik Bendungan Dung Kurungan, Rencana sebaran titik bor
terdiri dari:
1. Investigasi Geologi dan Geologi Teknik Bawah
Permukaan Kedalaman Kedalaman Usulan
No Lokasi Titik Bor No.Bor Sesuai KAK Rekomendasi Tahapan
Meliputi beberapa pekerjaan yaitu :
a. Bor inti : pengamblilan sampel inti dengan total (m) (m) (m)
kedalaman 170 m, uji permeablitas, SPT, dll 1
As Bendungan, Bukit Tumpuan
BH-1 25 25 TA. 2021
b. Tespit Kanan & Mercu Pelimpah
c. Pemboran quarry : dengan total kedalaman 10 As Bendungan, Bukit Tumpuan
2 BH-2 25 25 TA. 2021
Kiri
meter
3 As Sungai, Palung Sungai BH-3 30 60 TA. 2021
4 Kaki Hilir Bendungan BH-4 15 20 TA. 2021
2. Uji Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan
a. Sampel Tanah (Index & Engineering Properties) 5 As Cofferdam BH-5 15 20 TA. 2021
b. Sampel Batuan, (Index & Engineering Properties) 6 Mercu Pelimpah BH-6 10 --- TA. 2021
Termasuk di dalamnya terdapat Large Scale Test 7 Saluran Transisi Pelimpah BH-7 10 30 t.b.a.
(Skala Kecil) 8 Kolam Olak BH-8 10 20 TA. 2021
9 Saluran Pengelak BH-9 10 30 t.b.a.
10 Intake BH-10 10 30 t.b.a.
11 Outlet BH-11 10 30 t.b.a.
12 Portal Inlet BH-12 20 t.b.a.
Total 170 170 / 400

137
PERENCANAAN DETAIL
1. PERENCANAAN HIDRAULIK PELIMPAH DAN SALURAN PENGELAK (CONDUIT)
2. PERENCANAAN DETAIL TUBUH BENDUNGAN
 Dimensi Zonasi Timbunan
 Material Pengisi Tubuh Bendungan
 Analisa Stabilitas Lereng Tubuh Bendungan
 Analisa Rembesan (Piping)
 Penempatan Peralatan Instrumentasi

3. PERENCANAAN DETAIL BANGUNAN PELENGKAP


 Perencanaan Hidraulik Bangunan Pelimpah
 Perencanaan Hidraulik Bangunan Pengelakan (Inlet dan Outlet)
 Perencanaan Struktur Bangunan Pelimpah dan Bangunan Pengelakan
 Perencanaan Struktur Bangunan Pengambilan (Intake)
 Perencanaan Struktur Bangunan Outlet

4. PENYIAPAN RENCANA ANGGARAN BIAYA, DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS DAN METODA


PELAKSANAAN

5. ALBUM GAMBAR DESAIN

138
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai