Anda di halaman 1dari 16

TUGAS POWER

POINT

REKAYASA
IRIGASI

NAMA : Nasrun Do Hasim UNIVERSITAS


NPM : 121052220120119 MUHAMMADIYAH
MALUKU UTARA
TAHUN 2020
BAB V
PEREKAYASAAN

5.1 Taraf-taraf Perencanaan 5.1.1 Perencanaan Garis Besar

Perekayasaan (Engineering Design) Untuk Perencanaan Garis Besar Atau Perencanaan Dasar
Persiapan Proyek Irigasi Dibagi Menjadi 3 Bertujuan Memberikan Dasar Atau Garis Besar
Taraf, Yaitu: Pengembangan Pembangunan Multisektor Dari Segi
Teknis. Hasilnya Adalah Rencana Induk
(1) Perencanaan Garis Besar Dari Tahap Studi Pengembangan Irigasi Sebagai Bagian Rencana Induk
(2) Perencanaan Pendahuluan Dari Tahap Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Yang
Perencanaan Atau Studi Kelayakan Merupakan Bagian Dari RTRW Wilayah. Perencanaan
Ini Adalah Hasil Akhir Studi Pengenalan (Jika Tidak
(3)perencanaan Akhir Dari Tahap Perencanaan. Dilakukan Studi Kelayakan) Dilanjutkan Pada
Perencanaan Pendahuluan Dan Pada Umumnya
Didasarkan Pada Informasi Topografi Yang Ada.
Tinjauan Mengenai Keadaan Geologi Dan Tanah 5.1.2 Perencanaan Pendahuluan
Akan Memberikan Pengetahuan Yang Lebih
Tujuan Yang Akan Dicapai Dalam Tahap
Mendalam Mengenai Keadaan-keadaan Geologi
Perencanaan Pendahuluan Adalah Untuk
Teknik Yang Diharapkan. Terdapatnya Batu
Menentukan Lokasi Dan Ketinggian Bangunan
Dalam Jumlah Cukup Akan Memberi Pertanda
Utama, Saluran Irigasi Dan Pembuang,
Bahwa Mungkin Bisa Direncanakan Bangunan Bangunan Serta Daerah Layanan Pada Taraf
Yang Memakai Bahan Pasangan Batu. Jika Pendahuluan. Dari Hasil Perencanaan
Tidak, Akan Diperlukan Konstruksi Yang Pendahuluan Akan Memungkinkan
Diperkuat Dengan Beton. Persyaratan Survei Dirumuskannya Secara Tepat Pengukuran Dan
Untuk Pembuatan Peta Topografi Ditentukan Penyelidikan Detail Yang Diperlukan Untuk
Atas Dasar Sketsa Tata Letak. Perencanaan Detail.
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Antara Lain
Perencanaan Pendahuluan Dimulai Dengan
Ialah:
Tinjauan Mengenai Kesimpulan Yang • Konfigurasi/Gambar Tata Letak Dicek Lagi
Dihasilkan Oleh Tahap Studi Dalam Tinjauan Ini Dengan Peta Topografi Yang Baru;
• Lokasi Bangunan Utama Dengan
Informasi Mengenai Peta Topografi Dan
Memperhatikan Tinggi Pengambilan Dan Peta
Kemampuan Tanah Digabungkan. Kesahihan Situasi Yang Diperlukan;

Kesimpulan-kesimpulan Yang Sudah Ditarik • Tipe-tipe Saluran Irigasi, Saluran Tanah Atau
Pasangan. Dengan Memperhatikan Keadaan-
Sebelumnya Akan Diperiksa Lagi. keadaan Tanah Yang Dijumpai;
• Kecocokan Daerah Yang Bersangkutan Untuk
Irigasi Pertanian; Batas-batas Administratif;
• Konsultasi Dengan Lembaga Pemerintahan • Keadaan Pembuang Dan
Desa Dan Petani Disepanjang Trase Dibutuhkan/Tidaknya Pembuang Silang

• Saluran Dan Batas-batas Daerah Irigasi; • Perhitungan Neraca Air Dengan Data-data

• Jaringan Irigasi Yang Ada; Daerah Irigasi Dan Kebutuhan Air Irigasi
Yang Lebih Tepat;
• Perkampungan Penduduk Dan Tanah-tanah
• Pemilihan Tipe-tipe Bangunan Dan Bahan-
Lain Yang Tidak Bisa Diairi Seperti Yang
bahan Bangunan.
• Ditunjukkan Pada Peta Topografi;
• Perencanaan Pendahuluan Diselesaikan 5.1.3 Perencanaan Akhir
Dengan Rumusan-rumusan Terinci
Pembuatan Rencana Akhir Merupakan Taraf
Mengenai
Akhir Dalam Perekayasaan Teknik Sipil
• Pengukuran Dan Penyelidikan Yang Akan Jaringan Irigasi. Pada Tahap Ini Gambar-gambar
Dilaksanakan Untuk Pekerjaan Perencanaan Tata Letak, Saluran Dan Bangunan Akan Dibuat
• Akhir. Ini Berkenaan Dengan: Menjadi Detail Yang Sudah Jadi Atau Detail
• Pengukuran Trase Saluran Akhir.

• Pengukuran Lokasi Bangunan-bangunan Perencanaan Detail Bangunan Utama Akan


Khusus Dilakukan Segera Sesudah Tinggi Pengambilan
Dan Debit Rencana Akan Ditentukan. Hasil-
• Penyelidikan Geologi Teknik Untuk
hasil Penyelidikan Geologi Teknik Dan
Bangunan Utama, Bangunan Dan Saluran
Penyelidikan Dengan Model Akan Mendukung
• Penyelidikan Model Hidrolis Perencanaan Bangunan Utama.
• Uraian Mengenai Tata Letak Usulan
Hasil Perencanaan Akhir Akan Disajikan
• Dasar Pembenaran Hasil Perencanaan Yang
Sebagai Laporan Perencanaan Sesuai Dengan
Diusulkan
Tata Letak Dan Ukuran-ukuran Standar Yang
• Dasar Pembenaran Banjir Rencana Dan Debit
Telah Ditentukan. Laporan Tersebut Berisi Rencana Yang Dipakai

Perencanaan Akhir Yang Dituangkan Dalam • Basis Data Dan Hasil-hasil Pengukuran Dan
Penyelidikan
Bentuk Gambar-gambar Tata Letak, Saluran Dan
• Kebutuhan Pembebasan Tanah
Bangunan Yang Dibuat Secara Detail Laporan
• Rincian Rencana Anggaran (Bill Of Quantities) Serta
Ini Mencakup Hal-hal Sebagai Berikut. Perkiraan Biaya
• Metode-metode Pelaksanaan Untuk Bangunan-
bangunan Khusus
• Dokumen Tender.
5.2 Penghitungan Neraca Air Perhitungan Neraca Air Akan Sampai Pada
Penghitungan Neraca Air Dilakukan Untuk Kesimpulan Mengenai :
Mengecek Apakah Air Yang Tersedia Cukup
Memadai Untuk Memenuhi Kebutuhan Air • Pola Tanam Akhir Yang Akan Dipakai Untuk
Irigasi Di Proyek Yang Bersangkutan. Jaringan Irigasi Yang Sedang Direncakan Dan
Perhitungan Didasarkan Pada Periode Mingguan
• Penggambaran Akhir Daerah Proyek Irigasi.
Atau Tengah Bulanan. Dibedakan Adanya Tiga
Unsur Pokok : Tabel 5-1. Menyajikan Berbagai Unsur
• Tersedianya Air, Penghitungan Neraca Air Yang Akan
• Kebutuhan Air Dan Dibicarakan Secara Singkat Dibawah Ini :
• Neraca Air.
5.2.1 Tersedianya Air 5.2.2 Kebutuhan Air
Disini Dibedakan Tiga Bidang Utama Seperti
Jatah Debit/Kebutuhan Luas Daerah Irigasi Pola
Yang Dirinci Pada Tabel 5-1, Bidang Bidang
Tanam Pengaturan Rotasi Analisis Debit Sungai Yang Dimaksud Adalah:
Dan Penentuan Debit Andalan Dibicarakan
• Meteorologi
Dalam Subbab 4.2.Debit Andalan Didefinisikan
• Agronomi Dan Tanah Serta
Sebagai Debit Minimum Rata-rata Mingguan
• Jaringan Irigasi
Atau Tengah Bulanan. Debit Minimum Rata-rata
a. Evaporasi
Mingguan Atau Tengah Bulanan Ini Didasarkan
Subbab 4.2 Menguraikan Cara Penentuan
Pada Debit Mingguan Atau Tengah Bulanan
Evaporasi Dan Merinci Data-data Yang
Rata-rata Untuk Kemungkinan Tidak
Dibutuhkan.
Terpenuhi20%.
B. Curah Hujan Efektif D. Koefisien Tanaman

Untuk Irigasi Tanaman Padi, Curah Hujan Koefisien Tanaman Diberikan Untuk
Efektif Tengah-bulanan Diambil 70% Dari Menghubungkan Evapotranspirasi (ET) Dengan
Curah Hujan Rata-rata Mingguan Atau Tengah- Evapotranspirasi Tanaman Acuan (ET) Dan
bulanan Dengan Kemungkinan Tidak Terpenuhi Dipakai Dalam Rumus Penman. Koefisien Yang
20% Dipakai Harus Didasarkan Pada Pengalaman Yang
Terus Menerus Proyek Irigasi Di Daerah Itu.
C. Pola Tanam
E. Perkolasi Dan Rembesan
Pola Tanam Seperti Yang Diusulkan Dalam
Tahap Studi Akan Ditinjau Dengan Tanaman Laju Perkolasi Sangat Tergantung Pada
Memperhatikan Kemampuan Tanah Menurut Sifat-sifat Tanah. Data-data Mengenai Perkolasi
Akan Diperoleh Dari Penelitian Kemampuan
Hasil-hasil Survei. Jika Perlu Akan Diadakan
Tanah. Tes Kelulusan Tanah Akan Merupakan
Penyesuaian-penyesuaian.
Bagian Dari Penyelidikan Ini.
F. Penyiapan Lahan 5.2.3 Neraca Air

Untuk Petak Tersier, Jangka Waktu Yang Dalam Perhitungan Neraca Air, Kebutuhan
Dianjurkan Untuk Penyiapan Lahan Adalah 1,5 Pengambilan Yang Dihasilkannya Untuk Pola
Bulan. Bila Penyiapan Lahan Terutama Tanam Yang Dipakai Akan Dibandingkan
Dilakukan Dengan Peralatan Mesin, Jangka Dengan. Debit Andalan Untuk Tiap Setengah
Waktu Satu Bulan Dapat Dipertimbangkan. Bulan Dan Luas Daerah Yang Bisa Diairi.

G. Efisiensi Irigasi • Luas Daerah Irigasi Dikurangi:

H. Rotasi/Golongan Bagian-bagian Tertentu Dari Daerah Yang Bisa


Diairi (Luas Maksimum Daerah Layanan) Tidak
Akan Diairi
• Melakukan Modifikasi Dalam Pola Tanam: • Rotasi Teknis Golongan:

Dapat Diadakan Perubahan Dalam Pemilihan Untuk Mengurangi Kebutuhan Puncak Air
Tanaman Atau Tanggal Tanam Untuk Irigasi. Rotasi Teknis Atau Golongan
Mengurangi Kebutuhan Air Irigasi Di Sawah Mengakibatkan Eksploitasi Yang Lebih
(L/Dt/Ha) Agar Ada Kemungkinan Untuk Kompleks Dan Dianjurkan Hanya Untuk Proyek
Mengairi Areal Yang Lebih Luas Dengan Debit Irigasi Yang Luasnya Sekitar 10.000 Ha Atau
Yang Tersedia. Lebih.
5.3 Tata Letak • Konstruksi Lindungan Terhadap Banjir, Dan
5.3.1 Taraf Perencanaan Pendahuluan Tanggul

Tata Letak Pendahuluan Menunjukkan: • Jaringan Jalan Dengan Bangunan-


• Lokasi Bangunan Utama bangunannya

• Trase Jaringan Irigasi Dan Pembuang Untuk Pembuatan Tata Letak Pendahuluan Akan
Digunakan Peta Topografi Dengan Skala
• Batas-batas Dan Perkiraan Luas (Dalam Ha)
1:25.000 Dan 1:5.000. Peta Dengan Skala Ini
Jaringan Irigasi Dengan Petak-petak Primer,
Cukup Untuk Memperlihatkan Keadaan-
Sekunder Dan Tersier Serta Daerah-daerah
Yang Tidak Bisa Diairi. keadaan Medan Agar Dapat Ditarik Interpretasi
Yang Tepat Mengenai Sifat-sifat Utama Medan
• Bangunan-bangunan Utama Jaringan Irigasi
Tersebut.
Dan Pembuang Lengkap Dengan Fungsi Dan
Tipenya.
5.3.2 Taraf Perencanaan Akhir Angka-angka Akhir Dan Peta Tata Letak Akhir

Dalam Perencanaan Akhir Tata Letak Untuk Daerah Irigasi Lalu Ditetapkan Dan

Pendahuluan Akan Ditinjau Berdasarkan Data- Kebutuhan Pengambilan Juga Ditentukan.

data Baru Topografi Dan Geologi Teknik Dari Lokasi Dan Ketinggian Akhir Pengambilan Di

Hasil Pengukuran Trase Saluran. Perlu Tidaknya Bangunan Utama Akan Diputuskan Bersama-

Diadakan Modifikasi Akan Tergantung Pada sama Dalam Perencanaan Bangunan Utama.

Perbedaan-perbedaan Yang Ditemukan Antara


Peta Trase Saluran Dan Peta Topografi, Yang
Akan Dicetak Di Lapangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai