Anda di halaman 1dari 21

Oleh

Ns.Rhona Sandra,MKep
TIU : Mahasiswa diharapkan mampu
mengidentifikasi penderita syok

TIK : 1. Dapat menjelaskan defenisi dan mengenal


apa yang dimaksud dengan syok
2. Dapat mengenali dengan cepat tanda-
tanda syok pada penderita gawat darurat
3. Dapat membedakan sebab-sebab syok
pada penderita gawat darurat
4. Dapat memberikan teknik resusitasi cairan
A. DEFINISI
→ Gangguan Perfusi Jaringan yang tidak Adekuat

B. PEMBAGIAN SYOK
1. Syok Hipovolemik
2. Syok Kardiogenik
3. Syok Septik
4. Syok Anafilaktik
5. Syok Neurogenik
6. Syok Obstruktif
d. Tanda – Tanda Keberhasilan Resusitasi
- Otak → Kesadaran
- Ginjal → Volume Urin ↑
- Jantung → Tek. Darah ↑, Nadi ↓
- Kulit → Hangat

e. Prognosis
- Lamanya Syok berlangsung
- Beratnya Syok
- Kecepatan Penanganan yang benar
- Kondisi Sebelumnya
- Penyakit Penyerta
Manifestasi Umum Syok
- Gangguan Status Mental → Ggn Kesadaran
- Tek. Darah Menurun, Takikardi, Halus
- Hipoperfusi dan Vasokonstriksi Perifer → Kulit
Dingin, Lembab, Sianosis
- Oliguria s/d Anuria < 0,5 ml/kgBB/jam
- Asidosis Metabolik

Penanganan Secara Umum


- Posisi Trendelenburg
- Bebaskan Jalan Nafas dan Ventilasi yg Adekuat
- Pemasangan Infus
- Pasang CVP utk Memantau Keseimbangan Cairan
- Pasang Kateter utk memantau produksi urin.
I. SYOK HIPOVOLEMIK
a. Penyebab → Kehilangan :
- Darah
- Plasma
- Cairan Tubuh

b. Manifestasi Klinik
- Kesadaran menurun
- Kulit dingin, pucat
- Tek. Darah Menurun
- Takikardi, Halus
- Takipnea
- Diuresis Menurun
- CVP Menurun

c. Penatalaksanaan
- ABC
- O2
- Ringer Lactat 20 – 40 cc/kg BB dalam 10 – 15’
- Kateter
- Vasopresor jika TD tdk naik dg resusitasi spt
dopamin 400 mikrogram dlm 500 ml D5%
- Transfusi bila hipotensi menetap
II. SYOK KARDIOGENIK
a. Penyebab
- Kardial ( Intrinsik )
- Non Kardial ( Ekstrinsik )

b. Manifestasi Klinik
- Kesadaran Menurun
- Kulit dingin, pucat
- Tek. Darah↓, Takikardi/bradikardi, halus
- Takipnea - JVP ↑
- Gallop, Bising - CVP ↑
- Diuresis ↓ - EKG abN
- Foto Paru : Oedem Paru
c. Penatalaksanaan
- Pastikan ABC - O2
- Cari etiologi - infus
- Pemantauan hemodinamik spt CVP dan kateter urin
- Hilangkan nyeri dg morfin 4 – 8 mg iv
- Vasopresor spt dopamin, norepinefrin atau dobutamin
utk meninggikan tek perfusi arterial dan kontraktilitas
- Bila ada bendungan paru → Furosemid 40 – 80 mg
- Digitalis diberikan pd takikardia supraventrikel dan
fibrilasi atrial
- Vasodilator bila ada vasokonstriksi hebat tp hrs
pemantauan ketat. Mis nitrogliserin dan nitroprusid
III. SYOK SEPTIK
a. Penyebab:
- Infeksi luka - Peritonitis
- Abses - Infeksi Paru
- Infeksi Tr. Urogenital - Luka Bakar terinfeksi

b. Manifestasi klinis
- Kesadaran menurun - Kulit hangat, merah
- TD bisa N / ↓ - Nadi ↑, besar
- Takipnoe - CVP N / ↓
- Diuresis ↓ - Tanda Infeksi fokal
- DIC
c. Pemeriksaan Laboratorium
- Kultur darah - Leukosit
- SGOT, Amilase
- DIC → Trombosit, Fibrinogen, Protrombin Time,
Partial Tromboplastin Time

d. Penatalaksanaan
- Pemantauan lengkap
- Infus
- AB Spektrum luas spt gentamisin, ampisilin
- Sumber infeksi dan penyebab sepsis
- Pemberantasan dan pengaliran abses
- Hasil Kultur → AB spesifik
- Pengobatan utk pernafasan ( ventilasi ), Sirkulasi
( jantung )
IV. SYOK ANAFILAKTIK
a. Penyebab
- Obat - Sengatan Serangga

b. Manifestasi klinis
- Urtikaria, Makulopapular
- Bronkospasme - TD ↓, Takikardi,
- CVP N/↓ - Diuresis ↓
. c Penatalaksanaan
- ABC - O2
- Infus RL - Pasang Torniquet
- Adrenalin 1:1000 → 0,1 – 0,5 ml SC, dpt diulang 2-3
x interval 15’
- Aminophilin bila gejala bronkospasme menonjol dan
tdk hipotensi. 5,6 mg/kgBB iv dlm 20’ dan
dilanjutkan dg ttsn rumatan 0,9 mg/kgBB/jam
- Vasopresor jika renjatan tdk teratasi dg cairan dan
adrenalin. Dopamin 400 mikrogram dlm 500 ml D5%
dlm air.
- Antihistamin diberikan sesudah ada respon adekuat
dr tindakan diatas
- Kortikosteroid spt hidrokortison suksinat 7-10
mg/kgBB iv dilanjutkan 5 mg/kgBB iv tiap 6 jam spi
48-72 jam
V.SYOK NEUROGENIK
a. Penyebab
- Suhu panas - Terkejut, takut
- Anastesi spinal - Nyeri

b. Manifestasi klinis
- Kulit N/pct - TD N/↓
- Bradikardi, isi N - CVP N
- Diuresis N

c. Penatalaksanaan
- ABC
- Pemantauan hemodinamik
VI. SYOK OBSTRUKTIF
a. Penyebab
Aliran darah terhambat shg aliran balik, preload
jtg kecil dan mengakibatkan curah jtg kecil. Mis.
Tension pneumothorak
b. Manifestasi klinis
- sama spt gejala syok pada umumnya.
c. Penatalaksanaan tension pneumothorak
- ABC - O2
- Infus - kateter urin
- Hilangkan obstruksi dg pungsi pleura
- terapi definitif → WSD
Pengelolaan Awal Syok

A. Pemeriksaan Fisik
1. Airway dan Breathing
Jalan nafas dan pernafasan merupakan
prioritas pertama untuk mendapatkan O2 yang
cukup

2. Sirkulasi dan kontrol perdarahan


Prioritas adalah kontrol perdarahan luar,
akses vena yang cukup besar dan nilai
perfusi jaringan
- Perdarahan eksternal :
Kontrol dengan melakukan balut tekan pada daerah
luka (Kepala, Leher,dan Ekstremitas)

- Perdarahan Internal
Kontrol dengan pemasangan gurita mis perdarahan
pada daerah pelvis, rongga toraks, abdomen, dan
tulang panjang dapat dilakukan dengan pasang
spalk/traksi

3. Disability
Pemeriksaan neurologis singkat untuk menentukan
tingkat kesadaran dan tanda lateralisasi
4. Eksposure
Pemeriksaan menyeluruh, seluruh pakaian dilepas
untuk mendapatkan gambaran yang mengancam
nyawa, hipotermi harus dicegah

5. Dilatasi gaster
NGT harus terpasang dengan baik dan tersambung
pada alat suction dan berfungsi dengan baik

6. Kateter uretra
Untuk mepemeriksaan urin akan adanya hematuria
serta penilaian akan hasil resusitasi cairan
B. AKSES VASKULER
Dengan memakai 2 kateter intravena yang besar (no
16) tempat untuk akses vena adalah : vena perifer,
seksi vena, dan vena sentral

C. PEMBERIAN CAIRAN AWAL


Cairan R.L merupakan pilihan pertama, NaCl pilihan
kedua, pada pemberian yang masif akan
menyebabkan asidosis hiperkhloremik. Diberikan
guyur dosis 1-2 liter untuk dewasa, dan 20cc/kgBB
untuk anak
EVALUASI

1. Kembalinya tekanan darah


2. Kembalinya Tekanan nadi Sirkulasi mem
3. Kemabalinya denyut nadi baik

4. Perbaikan kesadaran
5. Keadaan kulit Perfusi
6. Produksi urin / jam 30-50 ml/jam membaik

Anda mungkin juga menyukai