Anda di halaman 1dari 10

PROJECT ARDUINO

SENSOR HUJAN
DAN KELEMBABAN
SENSOR HUJAN

Keterangan :
1. Double-sided FR-04 material,
2. Komparator output signal, driving ability, than 15mA;
3. Power bits adjust the sensitivity ;
4. Voltage 3.3V-5V
5. Output format Digital switching (0 dan 1 ) dan Analog
voltage output AO.
6. Board kecil PCB ukuran : 3.2cm x 1.4cm
7. Menggunakan wide voltage LM393 comparator

Gambar Sensor Hujan


Kebutuhan Bahan/alat Percobaan sensor hujan

No Nama bahan/alat Keteranga


n
1 Arduino Uno/Nano 1 Buah
2 Projectboard 1 Buah
3 Led Merah 1 Buah
4 Buzzer 1 Buah
5 Sensor Hujan + Module 1 Buah
6 Kabel Jumper Secukupny
a
Desain
Langkah Kerja :
 
Rangkailah kabel sebagai berikut :
1. Arduino pin 5V ke pin (+) pada projectboard
2 Arduino pin GND ke pin (-) pada projectboard
3. Sensor hujan pin (-) ke pin (-) pada projectboard
4. Sensor hujan pin (+) ke pin (+) pada projectboard
5. Sensor hujan pin Out ke Arduino pin A0
6. Arduino pin 10 ke pin (+) pada buzzer
7 Projectboard pin (-) ke pin (-) pada buzzer
8. Projectboard pin (-) ke pin (-) pada Led Merah
9.. Arduino pin 11 ke pin (+) pada Led Merah
void loop()
Sketch {
// Modify from Viral Science int rainSenseReading = analogRead(rainsense);
// Sensor hujan Serial.println(rainSenseReading); // tampilkan pesan pada serial monitor
  delay(250); // rain sensing value from 0 to 1023.
int rainsense= A0; // analog sensor input pin 0  
int buzzerout= 10; // digital output pin 10 - buzzer output  
int countval = 0; // hitung nilai mulai 0 dan naik 1 setiap detik if (countval >= 35)
int ledout = 11; // digital output pin 11 - Led output {
Serial.print("Hujan Lebat");
void setup() digitalWrite(buzzerout, HIGH); //buzzer aktif
{ digitalWrite(ledout, HIGH); // led aktif
Serial.begin(9600); }
pinMode(buzzerout, OUTPUT);  
pinMode(ledout, OUTPUT); // Jika hujan berhenti maka reset hitungan
pinMode(rainsense, INPUT); if (rainSenseReading <500)
} {
countval++;
}
else if (rainSenseReading >500) // Jika tidak hujan
{
digitalWrite(buzzerout, LOW); // Non aktifkan buzzer
digitalWrite(ledout, LOW); // matikan lampu Led
countval = 0; // reset counter menjadi 0
}

delay(1000);
}
Sensor Kelembaban Tanah

Spesifikasi:
> Input: 3.3 - 5V DC
> Output: Digital (0 / 1) dan Analog (lebih akurat)
> Chip pembanding: LM393
> Ukuran YL-38: 30 x 15mm
> Ukuran YL-69: 60 x 20mm
Desain
Langkah Kerja :
 
Rangkailah kabel sebagai berikut :
1 Arduino pin GND ke Sensor Kelembaban Tanah GND
2 Arduino pin A0 ke Sensor Kelembaban Tanah A0
3 Arduino pin 8 ke Sensor Kelembaban Tanah VCC

Tambahkan LCD sebagai output


//Skecth
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F,16,2);
void loop()
int sensorPin = A0; // pin sensor
{
int powerPin = 8; // untuk pengganti VCC
lcd.clear();
Serial.print("Nilai kelembaban: ");
void setup() {
Serial.println(bacaSensor());
lcd.init(); // inisialisasi LCD.
lcd.setCursor(0,0);
lcd.backlight(); // jadikan pin power sebagai output
lcd.print("Nilai kelembaban: ");
pinMode(powerPin, OUTPUT); // default bernilai LOW
lcd.setCursor(0,1);
digitalWrite(powerPin, LOW); // mulai komunikasi serial
lcd.print(bacaSensor());
Serial.begin(9600);
delay(2000); // baca setiap 2 detik
}
}

int bacaSensor()
{
digitalWrite(powerPin, HIGH); // hidupkan power
delay(500);
int nilaiSensor = analogRead(sensorPin); // baca nilai analog sensor
digitalWrite(powerPin, LOW); //makin lembab, makin tinggi nilai output
return 1023 - nilaiSensor;
}
Tugas
Kembangkan dalam sebuah rumah dan kebun
TQ

Anda mungkin juga menyukai