Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLLER

PENULISAN dan PEMBACAAN ADC PADA


MIKROKONTROLER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Elektronika Telekomunikasi

Disusun oleh :
Nama : Dhea Fiky Fatchatur Rizky
NIM : 1631130063
No. Absen : 04
Kelas : D3 TT-2C

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
Jl. Soekarno Hatta 9 Malang 65141
Telp. (0341)404424-404425 Fax. (0341)404420
www.polinema.ac.id
1. Alat dan Bahan :
 Software Proteus
 Library Arduino Uno
 Software IDE arduino
2. SKEMA RANGKAIAN
 Hasil dari rangkaian yang di buat

Gambar 1.1 Rangkaian ADC


3. SCRIIPT ARDUINO

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

Serial.begin(9600);

pinMode (6,OUTPUT);

pinMode (7,OUTPUT);

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:

int nilaisensor = analogRead(A0);

float tegangan;

tegangan = (5.0*nilaisensor/1023);

Serial.print("Nilai ADC= ");

Serial.print (nilaisensor);

Serial.println ("\n");

Serial.print (" Nilai Tegangan=");

Serial.print (tegangan);

Serial.println ("\n")

delay(200);

if (nilaisensor<=512)

digitalWrite (6,HIGH);

digitalWrite (7,LOW);

else if (nilaisensor>512)

digitalWrite (6,LOW);

digitalWrite (7,HIGH);

}
4. Pembahasan :
1. Pertama, merangkai rangkaian lebih dahulu dengan menyiapkan berbagai
komponen yang di ambil dari library proteus. Komponen yang harus di inputkan
dari library adalah sebagaai berikut :

2. Rangkai semua komponen sebagaimana gambar 1.1


3. Jalankan program arduino, dan inputkan script pada arduino. Kemudian copy
location setelah dilakukan compile pada program arduino yang akan
dijalankan. Paste kan location penyimpanan script arduino dengan cara klik 2x
pada arduino di proteus seperti gambar berikut.

4. Cara kerja rangkaian adalah sebagai berikut, ketika resistansi potensio sebesar
50%, yakni 500 Ω sehingga output dari ADC bernilai 512 bit, maka output
nmor 6 atau D1 akan menyala dan output dari kaki nomor 7 atau D2 akan mati.
Hal ini sesuai dengan script yang digunakan memiliki logika sebagai berikut :
if(nilaisensor <= 512) {

digitalWrite(6, HIGH);

digitalWrite(7, LOW); }

sedangkan jika potensio diputar lebih dari 500 Ω sehingga output ADC sebesar
512 bit maka kaki nomor 6 atau D2 akan menyala. Sedangkan output nomor 6
atau D1 akan mati. Hal ini sesuai dengan script yang digunakan yang memiliki
logika sebagai berikut :

else if (nilaisensor>512) {
digitalWrite(6, LOW);
digitalWrite(7, HIGH); }
5. Fungsi dari virtual terminal

Kegunaan virtual terminal berdasarkan hasil praktikum ialah menampilkan


besar tegangan yang diatur oleh potensiometer pada kaki A0. Selain itu juga
berfungsi untuk menampilkan berapa bit yang dihasilkan dari tegangan input
yang digunakan. Karena tegangan input mempengaruhi outputan bit nya. Hal
ini sesuai script yang digunakan sebagai berikut:

int nilaisensor = analogRead(A0); // membaca keadaan


pada kaki A0
float x; // menggunakan variable float untuk menampilkan
bilangan pecahan
x = (5.0*nilaisensor/1023); // rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai tegangan yang digunakan
Serial.print("Nilai ADC = "); // menampilkan tulisan Nilai
ADC
Serial.print(nilaisensor); // menampilkan nilai sensor yang
terjadi
Serial.println("\n");
Serial.print("Tegangan = "); // menampilkan tulisan
tegangan
Serial.print(x); // menampilkan nilai x ( nilai sensor)
Serial.println("\n");
delay(200); // jeda waktu yang terjadi untuk menampilkan
infromasi nilai tegangan dan nilai ADC setiap detik nya
6. OUTPUT DARI VIRTUAL TERMINAL

Adapun output yang di tampilkan pada virtual terminal diatas benar sesuai dengan
teori dimana rumus yang digunakan adalah
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 𝐴𝐷𝐶 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝐷𝐶 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
=
5𝑉 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟

Anda mungkin juga menyukai