Anda di halaman 1dari 12

Pengantar Peluang

Disusun Oleh : Kel V

 Rizki Putri Br Nainggolan (19051013)


 Murni (19051011)
1. Definisi Peluang

• 
Definisi : Dua peristiwa atau lebih dinamakan saling eksklusif atau
saling asing jika terjadinya peristiwa yang satu mencegah terjadinya
yang lain.

Contoh : jika E menyatakan suatu peristiwa terjadi,maka kita pakai


untuk menyatakan peristiwa itu tidak terjadi.peristiwa-peristiwa E dan
jelas saling eksklusif atau saling asing.
• 
Dalam Definisi klasik untuk peluang berdasarkan peristiwa dapat dibaca.

Definisi : Misalnya sebuah peristiwa E dapat terjadi sebanyak n kali di


antara N peristiwa yang saling eksklusif dan masing-masing terjadi
dengan kesempatan yang sama. Maka peluang peristiwa E terjadi adalah
dan dituliskan dalam bentuk P(E) =
•Contoh
  :
1. Sebuah kotak berisi 20 kelereng yang identik kecuali warnanya.terdapat 5
berwarna merah,12 berwarna kuning dan sisinya berwarna hijau.kelereng dalam
kotak itu diaduk baik-baik lalu diambil sebuah tanpa melihat ke dalam kotak
atau dengan mata tutup.maka peluang mengambil kelereng berwarna

Merah = = 0,25

Kuning = = 0,6

Hijau = = 0,15
2. Beberapa Aturan Peluang

•  Dari definisi klasik, kita dapat bahwa untuk peristiwa E. P(E) = . Mudah dimengerti kiranya
bahwa paling kenil n = 0 , yakni dalam hal peristiwa E tidak ada dan paling besar n = N,yakni dalam
hal semua terjadi merupakan peristiwa E. Karenanya,paling kecil peluang peristiwa E berharga nol
dan paling besar berharga satu.jadi didapat batas-batas peluang:
VII(1)....
  0

Selanjutnya dari definisi bahwa P(E) = , jika menyatakan bukan peristiwa E , maka didapat : P(E) =
1 – P(E) atau berlaku hubungan :

VII(2).....
  P(E) + P (
• 
Dimana Peristiwa-peristiwa yang saling eksklusif,dihungkan dengan kata atau
untuk ini berlaku dibawa ini.

Jika k buah peristiwa , ,...... saling eksklusif atau saling asing maka peluang
terjadinya atau .......... atau sama dengan jumlah peluang tiap peristiwa.dalam
rumys dituliskan sebagai berikut.
 
VII(3) : P( atau atau ..... Atau
= P() + P () +........+ P()
•Contoh
  :
1. Sebuah kotak berisi 10 kelereng merah, 18 kelereng hijau dan 22 keleeng kuning.kecuali warna lain-
lainnya identik.isi kotak diaduk dengan baik seseorang yang matanya ditutup disuruh mengambil
sebuah kelereng secara acak.berapakah peluang akan terambilnya kelereng merah dan kuning ?
Jawab :
Misalnya A = terambil kelereng merah
B = terambil kelereng hijau
C = terambil kelereng kuning
Ketika peristiwa diatas saling eksklusif.kita tahu bahwa
P(A) = = 0,2 , P(B) = = 0,36 , P(C) = = 0,44
Dengan rumus VII(3)
P(A atau C) = P(A) + P(C) = 0,2 + 0,44 = 0,64.
maka terambilnya kelereng dalam jangkau waktu cukup lama ,terdapat 64 dari setiap 100 kali
mengambil kelereng merah dan kuning,
•  Dimana hubungan kedua yang terdapat antara peristiwa ialah hubungan bersyarat.dua peristiwa
dikatakan mempunyai hubungan bersyarat jika peristiwa yang satu menjadi syarat terjadinya
peristiwa yang lain. Di tulis A B untuk menyatakan peristiwa A terjadi dengan peristiwa B. Peluang
ditulis P( A B) dan disebut peluang bersyarat untuk terjadinya peristiwa A dengan syarat B.Jika
terjadinya atau tidak tidak terjadinya peristiwa B tidak mempengaruhi terjadinya peristiwa A, maka
A dan B disebut peristiwa-peristiwa bebas atau independen.dimana jika kita tulis A dan B untuk
menyatakan peristiwa-peristiwa A dan B keduanya-duanya terjadi,maka peluangnya dinyatakan
dalam peluang bersyarat diperoleh :
 
VII(4)...... P(A dan B ) = P (B).P(A B)

jika A dan B independen,maka :


 
VII(5)...... P(A B) = P (A)

dan dalam hal ini ,dirumus VII(4) diperoleh :


 
VII(6)...... P(A B ) = P(A).P(B)
•   VII(6) ini dapat diperluas untuk k buah peristiwa , ,.... yang independen.Rumusnya adalah:
Rumus
VII(7) ...
 
P ( dan dan ...dan ) = P()...P()

Contoh :

1. A menyatakan si Y akan hidup dalam tempo 30 tahun lagi. B menyatakan si Z akan hidup dalam
tempo 30 tahun lagi.diberikan P(A) = 0,65 dan P(B) = 0,52.

Peluang si Y dan si Z dua-duanya akan hidup dalam tempo 30 tahun lagi.

Dimana menggunakan rumus VII(6) ..P(A B ) = P(A).P(B)

(0,65)(0,52) = 0,338.
3. Ekspektasi

•  Misalkan kita punya sebuah eksperimen yang menghasilkan k buah peristiwa dapat
terjadi.peluang terjadinya tiap peristiwa masing-masing , ,..... dan untuk tiap peristiwa
dengan peluang tersebut terdapat satuan-satuan , ,..... .Satuan-satuan ini bisa nol,positif
ataupun negatif dan tentulah + + ......+ = 1.

Maka eksperimen itu ditulis ε,didefinisikan sebagai berikut :

 
ε = +.......+
=
•  :
Contoh

1. Produksi semacam barang rusak 6% diambil sebuah sampel secara acak-acak terdiri
atas 50 barang.maka setiap sampel diharapkan rata-rata berisi = 0,06 x 50 = 3 barang
rusak.

Anda mungkin juga menyukai